BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Pada  masa  sekarang 
ini,  Indonesia  sedang  berusaha  untuk  membangun
kembali
perekonomiannya khususnya
dibidang
perindustrian.
Semakin
banyak
timbulnya
persaingan dibidang
ini
baik
itu
untuk produk
sejenis
maupun tidak.
Persaingan
ini
menyebabkan
perusahaan-perusahaan
berusaha
untuk
berlomba-
lomba memberikan yang terbaik pada pelanggan-pelanggannya.
Dalam memberikan yang terbaik untuk pelanggan-pelanggannya ini berkaitan
langsung
dengan kualitas
dari produk-produk
yang
dihasilkan
oleh perusahaan.
Oleh
karena
itu,
sangatlah
penting
bagi perusahaan untuk
mengawasi
jalannya
produksi
untuk
menghasilkan produk-produk, baik
itu proses-proses produksinya
maupun 
mesin-mesin
yang  digunakan.  Pengawasan  ini  tentunya  berpengaruh
pada
efektivitas
dan
efisiensi
perusahaan khususnya
mengenai
kualitas
dari
produk-produk yang dihasilkan.
Perlu
untuk disadari oleh perusahaan bahwa
tidak
hanya perusahaan ini
saja
yang bergerak
di
bidang
usaha
yang
digelutinya, tetapi
masih ada
perusahaan-
perusahaan lain
yang juga bergerak di
bidang
ini sehingga kualitas dari produk
yang
dihasilkan
oleh
perusahaan sangat
memegang peran
yang
besar
dalam
mempertahankan dan memperkokoh kedudukannya dalam persaingan ini.
  
2
Dalam
industri
banyak
faktor
yang
menentukan kualitas
dari
produk
yang
dihasilkan
oleh
perusahaan, diantaranya yaitu
faktor
operator,
mesin
yang
digunakan, bahan
baku
yang
dipakai,
maupun  proses  produksi  yang
dijalani.
Setiap
faktor
ini
memegang
peranan
penting
dalam
menentukan kualitas
dari
produk
yang
dihasilkan. Dengan
kualitas
produk
yang
baik
diharapkan agar
permintaan akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya permintaan tentunya
akan berdampak pada semakin majunya perusahaan.
Dari
uraian
diatas,
penulis
bermaksud
untuk
mengadakan penelitian
di
PT.
Wirajaya Packindo yaitu yang berhubungan dengan pengontrolan kualitas produk
yang
dihasilkan
oleh
perusahaan ini.
PT.
Wirajaya
Packindo
ini
merupakan
perusahaan  yang  memproduksi  karton  box. Penulis  akan  meneliti  mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kualitas
dari
produk
yang
dihasilkan
oleh
perusahaan ini
yaitu karton box
Dengan penelitian ini penulis bermaksud untuk
mengontrol proses-proses
permesinan yang
ada.
Sehingga
dapat
diketahui
mengenai kondisi permesinan yang ada saat menghasilkan produk.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah.
Penulis mengidentifikasikan masalah pada salah satu mesin cetak (flexo) yang
digunakan
oleh
PT.
Wirajaya
Packindo
dalam
proses
produksinya. Penulis
memilih  melakukan  penelitian  pada  mesin  cetak  sebab  mesin  ini  memiliki
peranan  yang  cukup  penting  dalam  proses  produksi  PT.  Wirajaya  Packindo.
Karton
box
yang
diproduksi oleh
perusahaan
ini
pada
mesin corrugetor
akan
  
3
dicetak menggunakan mesin cetak (flexo). Warna maupun pengaturan posisi dari
hasil
cetak
dibuat sesuai
dengan keingginan pelanggan. Oleh
karena
itu
maka
kualitas dari hasil cetak ini sangat penting.
Perumusan yang dilakukan oleh penulis adalah dalam pengambilan data yang
dilakukan
untuk
memperoleh sample
dan
subgroup
yang akan
digunakan untuk
mengontrol proses dari mesin cetak. Data-data
harus diambil dengan
teliti sebab
akan
mempengaruhi hasil
yang
didapat.
Pengontrolan ini
dilakukan
untuk
mengetahui keefektifan dari
proses
kerja
mesin
cetak
dan
untuk
mengetahui
kapabilitas dari mesin ini. Selain pengambilan data, penulis juga akan melakukan
perumusan
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kerja
dari
mesin
ini.
Perumusan faktor-faktor ini dilakukan dengan menerapkan Design of Experiment
(DOE).
Diharapkan dengan DOE
ini, dapat diketahui peran dari masing-masing
faktor
terhadap
hasil
akhir
dari
mesin
cetak
ini
sehingga
diharapkan untuk
memperoleh hasil akhir yang baik dan sesuai dengan keinginan pelanggan.
1.3 Ruang Lingkup.
Ruang
lingkup
dari
penelitian
yang
dilakukan
penulis
meliputi
proses
yang
dilakukan oleh
mesin
cetak
(flexo).
Walaupun PT.
Wirajaya
Packindo
memproduksi berdasarkan pesanan yang berbeda, tetapi penulis saat pengambilan
data
mengasumsikan
bahwa
mesin
cetak
sedang
memproduksi
untuk
pesanan
yang sama. Hal ini dilakukan sebab hasil akhir dari mesin ini dibuat berdasarkan
penilaian
yang
sama
yaitu
sesuai
atau
tidaknya
dengan
keinginan pelanggan.
  
4
Sehingga pesanan yang manapun, penilaian akan hasil akhirnya sama yaitu sesuai
atau tidak dengan keinginan pelanggan.
Penulis
juga
tidak
melakukan penelitian
pada
mesin
lainnya
yaitu
mesin
corrugator, slitter, wax coating, die cut / poncher, stitcher, gluer,atau
tying sebab
tidak
semua
mesin
dapat
digunakan
dalam
melakukan Design
of
Experiment
(DOE).
Selain
itu
juga
karena
adanya
keterbatasan
waktu
sehingga
penelitian
yang dilakukan di
PT. Wirajaya Packindo difokuskan penulis
hanya
pada mesin
cetak (flexo).
1.4 Tujuan dan Manfaat.
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu :
1.   Menganalisis  proses  permesinan  (khususnya 
mesin  cetak)  apakah  telah
terkontrol dan telah capable.
2.   Menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mesin cetak.
3.   Meningkatkan kondisi kerja mesin cetak.
4.   Meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan mesin cetak.
Sedangkan manfaat yang hendak dicapai penulis dari penulisan Tugas Akhir
ini adalah :
1.   Memperoleh informasi mengenai kondisi proses permesinan mesin cetak.
2.   Membantu perusahaan mengontrol proses dari mesin cetak.
3.   Membantu perusahaan untuk mengetahui kondisi mesin cetak yang baik agar
diperoleh hasil yang baik.
  
5
1.5 Gambaran Umum Perusahaan.
PT. Wirajaya Packindo merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun
1980  dan  menjalankan
usahanya
di  bidang  pembuatan
sheet  dan karton box
dimana pembuatannya dilakukan berdasarkan pesanan pelanggan. Perusahaan ini
sekarang
terletak di Jalan Raya Mauk KM. 2 No. 8 Tangerang.   PT. Wirajaya
Packindo
telah
mengalami banyak
perubahan
dan
kemajuan
sejak
didirikan,
perubahan-perubahan itu yaitu :
1.   Pada tahun 1980-1983.
PT. Wirajaya Packindo didirikan oleh Bapak Hadi Rahardja dan pertama kali
berlokasi di Jalan Kapuk Gang Poniman. Pada awal usahanya, PT. Wirajaya
Packindo
merupakan perusahaan perorangan yang
bergerak
dibidang
usaha
pembelian  kardus  (box) bekas  yang  kemudian  kardus  tersebut  diperbaiki
untuk dijual kembali.
2.   Pada tahun 1983-1990.
PT
Wirajaya
Packindo
melakukan pemindahan lokasi
yaitu
ke
Jalan
Raya
Menceng
No.
18
Jakarta Barat.
Pada
masa
ini perusahaan
tetap
melakukan
pembelian dan perbaikan kardus (box)
bekas
serta
mulai
membeli beberapa
mesin otomatis. Karyawan yang dipekerjakan merupakan karyawan borongan
yang berjumlah kurang lebih 25 orang karyawan.
  
6
3.   Pada tahun 1990-1993.
Pada
tahun
ini
ada
peningkatan jumlah
pekerja
yaitu
menjadi
50
orang
karyawan dengan status yang tidak berubah yaitu karyawan borongan.
4.   Pada tahun 1993-1998.
PT.
Wirajaya
Packindo
melakukan pembelian
mesin corrugator
dan
mesin
flexo (mesin pencetak / printing) dengan kondisi masih baru yang berkapasitas
lebih besar  pada tahun 1993. Sedangkan pada bulan Mei 1997 perusahaan ini
berpindah lokasi
ke
Jalan
Raya
Mauk
Km.
2
No.
8
Tangerang. Lokasi
ini
masih digunakan sampai tahun sekarang (2005).
5.   Pada tahun 1998 - Sekarang (2005).
Pada
masa
ini
PT.
Wirajaya
Packindo
terus
mengembangkan usahanya.
Perusahaan
telah
memiliki
banyak
mesin
semi-otomatis maupun
mesin
otomatis serta perusahaan
mulai
membangun anak perusahaan
yang bergerak
dibidang yang sama.
Seperti
telah
disebutkan. PT.
Wirajaya Packindo
memiliki anak
perusahaan
yang terletak di lokasi yang berbeda. Ank perusahaan itu yaitu :
1.   PT Binajaya Packindo : Terletak di Jalan Raya Perancis Mutiara Kosambi I
No. 32, Dadap – Tangerang.
2.   PT Samajaya Packindo : Berlokasi di Jalan Menceng Raya No. 18, Tegal Alur
Jakarta Barat.
  
7
3.   PT 
Tunasjaya Packindo : Terletak di Jalan Prepedan Raya No. 10 P, Tegal
Alur – Jakarta Barat.
4.   PT. Wirajaya Foam : Anak perusahaan ini bergerak di bidang usaha produksi
stereofom
(berbeda
dengan
anak
perusahaan lainnya)
baik
itu
berupa
box
maupun stereofom yang dibuat untuk melindungi produk dari benturan.
PT.
Wirajaya
Packindo
menyadari
akan
pentingnya
peranan
konsumen/
pelanggan  dalam 
kemajuan 
perusahaan. 
Oleh 
karena 
itu 
maka 
misi 
dari
perusahaan ini adalah  menjalin kerjasama dengan pelanggan sebagai mitra untuk
memberikan solusi kemasan
yang tepat dengan biaya paling efektif. Sedangkan
filosofi
dari
perusahaan adalah
“Mengutamakan Pelanggan”.
Untuk
mendukung
misi
dan
filosofi dari
perusahaan,
PT.
Wirajaya Packindo
menawarkan bantuan
dan
saran
yang
diperlukan
untuk
menentukan
kemasan
yang
tepat
bagi
produk
pelanggan, serta berusaha melakukan pengiriman tepat pada waktunya.
1.5.1
Tata Letak Fasilitas.
PT.
Wirajaya Packindo
yang
terletak di
Jalan
Raya
Mauk KM.
2
No.
8
Tangerang
memiliki
luas tanah
13.430 m²  dimana
luas pabriknya 10.500 m²
dan sisanya digunakan untuk kantor dan
fasilitas
lainnya. Layout dari pabrik
disusun
sesuai dengan urutan proses
produksi
(by process)
sebab
hasil
dari
produksi ini hanya 1 jenis yaitu sheet atau karton box sehingga penyusunan by
  
8
process ini dinilai sebagai penyusunan yang paling baik.Untuk lebih jelasnya,
layout pabrik dapat dilihat pada Lampiran 2.
Karena ukuran pabrik yang cukup luas, maka untuk material handling-nya
disediakan
forklift
guna
mempermudah perpindahan
materialnya.
Selain
forklift, untuk material handling-nya juga
disediakan pallet dengan berbagai
jenis
(pallet
kayu,
pallet
plastik,
pallet
beroda)
serta
conveyor. Sedangkan
untuk
mengirimkan pesanan
ke
pelanggan,
perusahaan
menyediakan truk
sebagai
alat
transportasinya.
Sampai
saat
ini,
perusahaan
memiliki
kurang
lebih 40 buah truk.
Selain itu,
perusahaan
ini
menyediakan fasilitas untuk karyawannya yaitu
tempat ibadah, toilet, mobil jemputan untuk karyawan kantor, koperasi untuk
pengajuan kredit, dan perusahaan melakukan kerjasama dengan 2 rumah sakit
terdekat untuk menangani mengenai masalah kesehatan karyawan.
1.5.2
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat tugas dan tanggung jawab dari
beberapa bagian yang ada dalam perusahaan :
1.   Komisaris.
Bertugas untuk mewujudkan visi, misi dan nilai budaya kerja perusahaan
serta
menetapkan strategi
pencapaiannya. Sedangkan hak dari Komisaris
adalah
menerima
laporan
dari direktur,
serta
memeriksa kebenaran
dari
laporan tersebut.
  
9
2.   Direktur.
Bertugas
untuk
menetapkan
kebijaksanaan
pokok
dalam
pemasaran
dan
pengembangan, harga
penjualan,
keuangan,
akuntansi,
personalia
dan
kebijaksanaan pokok
dalam
mengelola
perusahaan
dengan
berpedoman
pada tujuan
dan
kebijaksanaan
umum
yang
telah ditetapkan. Selain
itu,
Direktur juga bertangung jawab untuk mengkoordinir para manager dalam
pelaksanaan tugas
sehari-hari
dan
melaporkan
kegiatan
secara
periodik
kepada dewan komisaris / pemegang saham.
3.   Purchasing Manager.
Bertanggung jawab
untuk
mengadakan pembelian
bahan
baku
yang
diperlukan untuk produksi dan berkewajiban untuk melaporkan pekerjaan
yang dilakukannya kepada Direktur.
4.   Purchase Administration.
Bertugas
untuk
membuat
catatan
dan
pembukuan mengenai
pembelian
bahan baku yang telah dilakukan.
5.   General Manager.
Bertindak sebagai wakil dari Direktur saat Direktur berhalangan hadir dan
bertugas untuk mengawasi kerja dari para manager.
6.   Plant Manager.
Bertanggung jawab untuk mengawasi hal-hal yang berkaitan dengan lantai
produksi
dan
bertugas mengawasi
kerja
dari
manager-manager
yang
berada dibawahnya.
  
10
7.   EDP (Electronic Data Processor).
Bertanggung jawab
menangani sistem-sistem yang ada di perusahaan dan
berada langsung di bawah General Manager.
8.   Sales Manager.
Menangani
masalah
yang
berhubungan dengan
penawaran
kepada
konsumen dan pemesanan produk.
9.   Expedition Manager.
Bertugas
untuk
membuat
dan
mengatur
jadwal
pengiriman barang,
melakukan bimbingan dan arahan kepada supir dalam pelaksanaan tugas-
tugasnya,
serta
mengadakan koordinasi
dengan
bagian
terkait(bagian
gudang barang jadi, bagian pengepakan).
10. PPC/SOM Manager.
Bertanggung jawab
melakukan
perencanan
produksi,
mengatur
jadwal
mesin
di
lantai
produksi,
serta
hal-hal
lain
yang
berkaitan dengan
pemenuhan pesanan konsumen.
Manager
ini
membawahi 
Sales
Order
khusus, dan PPC.
11. Production Manager.
Bertanggung jawab
mengfenai
hal-hal
yang
berkaitan
dengan
proses
produksi termasuk di dalamnya operator dan mesin.
12. Gudang Spare Part.
Merupakan 
bagian 
yang 
berisi 
spare 
part 
untuk 
mesin-mesin 
dan
peralatan yang digunakan untuk produksi.
  
11
13. Gudang Roll.
Merupakan bagian
yang
menyimpan
roll
yang
digunakan
untuk
mesin
produksi.
14. Quality Control.
Merupakan bagian
yang
bertanggung
jawab
mengenai
hal-hal
yang
berkaitan kualitas dari produk. Bagian ini berhak melakukan pemeriksaan
terhadap produk yang di hasilkan di lantai produksi.
15. Maintenance.
Bertugas
untuk
melakukan 
perawatan
dan
perbaikan
mesin-mesin dan
peralatan produksi, persiapan kendaraan dan perbaikan kendaraan.
16. Finance and Accounting manager
Bertanggung jawab
terhadap
hal-hal
yang
berkaitan
dengan
masalah
finance dan accounting dalam perusahaan. Selain itu juga bertugas untuk
menyetujui dan bertanggung jawab  atas
laporan keuangan dan akuntansi
yang disiapkan oleh staff accounting, serta 
melakukan konfirmasi hutang
yang yang ada dengan bagian akuntansi setiap akhir bulan.
17. Manager Perusahaan dan Umum.
Bertanggung jawab
terhadap
hal-hal
umum
yang
berkaitan
dengan
perusahaan, misalnya cleaning service, satpam, maupun resepsionis.
Untuk
lebih
lengkapnya,
struktur
organisasi
dari
PT
Wirajaya Packindo
dapat dilihat pada gambar 1.1.
  
12
Gambar 1.1
Struktur Organisasi PT. Wirajaya Packindo
  
13
1.5.3
Sistem Kerja.
Saat ini (Tahun 2005), PT Wirajaya Packindo telah mempekerjakan kurang
lebih
386
orang
karyawan.
Perusahaan
ini
bekerja
dari
hari
Senin
sampai
Sabtu
dan
untuk
di
lantai
produksi,
dibagi
menjadi
2
shift
setiap
harinya.
Untuk  lebih  jelasnya,  pembagian  jadwal  kerja  untuk  lantai  produksi  dan
kantor dapat dilihat pada tabel 1.1 dan tabel 1.2 dibawah.
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Lantai Produksi
HARI
LANTAI PRODUKSI
Shift I
Shift II
Kerja
Istirahat
Kerja
Istirahat
Senin-Kamis
Pkl 07.30-Pkl 15.30
Pkl 12.00-Pkl 13.00
Pkl 15.30-Pkl 23.00
Pkl 18.00-Pkl 18.30
Jumat
Pkl 07.30-Pkl 15.30
Pkl 11.30-Pkl 13.00
Pkl 15.30-Pkl 23.00
Pkl 18.00-Pkl 18.30
Sabtu
Pkl 07.30-Pkl 12.30
Tanpa Istirahat
Pkl 12.30-Pkl 17.30
Tanpa Istirahat
Tabel 1.2 Jadwal Kerja Kantor
HARI
KANTOR
Kerja
Istirahat
Senin-Kamis
Pkl 08.00 - Pkl 17.00
Pkl 12.00 - Pkl 13.00
Jumat
Pkl 08.00 - Pkl 17.00
Pkl 11.30 - Pkl 13.00
Sabtu
Pkl 08.00 - Pkl 14.00
Tanpa Istirahat
Untuk
memenuhi pesanan
yang
besar,
kadang
diadakan
lembur
agar
pesanan
itu
dapat
diselesaikan. Lembur
tersebut
dilakukan
dengan
memperpanjang waktu dari tiap shift
yaitu dari 8 jam menjadi 12 jam kerja.
Selain
itu
juga
dilakukan
perputaran jadwal
shift
karyawan
sehingga
tiap
karyawan dapat merasakan kerja baik itu untuk shift 1 maupun shift 2.
  
14
Pelatihan
karyawan
baru
pada
perusahaan ini
dilakukan
oleh
karyawan
lama.
Karyawan
lama
ini
akan
mengajarkan dan
mengawasi
kerja
dari
karyawan baru. Jika karyawan baru dinilai telah
mahir
maka dia akan mulai
bekerja sendiri tanpa diawasi oleh karyawan lama.
1.5.4
Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
PT.  Wirajaya  Packindo 
mengerjakan
produksinya
berdasarkan
pesanan
(job
order)
dari pelanggan
oleh karenanya
perusahaan ini
tidak
melakukan
peramalan
untuk
produksinya tetapi
perusahaan
ini
menerima
pesanan
dari
pelanggan untuk
kemudian dibuatkan
jadwal
produksi
untuk
tiap-tiap mesin
agar
pesanan dapat sampai
ke
konsumen tepat
pada
waktunya. Penjadwalan
ini   dilakukan 
berdasarkan 
banyaknya 
jumlah 
pesanan 
dari   konsumen.
Tentunya perusahaan memberikan batas waktu untuk penerimaan pesanan dan
penambahan jumlah pesanan agar penjadwalan dapat dilakukan.
1.5.5
Pengembangan Produk.
Karena produk
yang dihasilkan oleh
perusahaan adalah
karton
box
maka
untuk
pengembangannya tidak
ada
hal
yang
khusus.
Pengembangan
ini
dilakukan pada desain dari karton box tersebut. Proses pengembangan desain
dari karton
box
ini
dilakukan oleh bagian desain
dan
gambar
yang
ada
di
perusahaan.
  
15
Pengembangan ini
dilakukan
pada
pesanan
dimana
konsumen
belum
mempunyai desain karton box. Pendesainan ini dilakukan tentu saja dengan
persetujuan  dari  konsumen  dan 
disesuaikan  dengan 
produk 
yang 
akan
dikemas
didalamnya. Jika
konsumen
telah
setuju
dengan
desain
tersebut,
perusahaan baru akan
membuatkan karet
cetakannya. Biaya pendesainan ini
dibebankan pada konsumen dengan menambahkannya pada harga karton box.
1.5.6
Lantai Produksi.
Bahan
Baku
utama
yang
digunakan dalam
proses
produksi
PT.
Wirajaya
Packindo adalah kertas. Kertas ini berupa gulungan dan dipesan dari supplier.
Kertas ini dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
-
Kertas  Medium  :  Kertas  ini  merupakan  kertas  berwarna  coklat  yang
memiliki
tektur permukaan
yang
agak
kasar
dan
biasa
digunakan
untuk
membuat
karton
yang
bergelombang. Kertas
ini
dibedakan berdasarkan
beratnya yaitu kertas medium 112 gram/m2
,
125 gram/m²
,
150 gram/m².
-
Kertas
Craft
:
Merupakan
kertas
berwarna
coklat
yang
tektur
permukaannya lebih licin daripada kertas medium dan digunakan sebagai
lapisan kertas bergelombang. Kertas
ini dibedakan menjadi 3
yaitu kertas
craft 125 gram/m²
,
150 gram/m², 200 gram/m².
-
Kertas White Craft
:
Merupakan kertas yang sama dengan kertas craft,
hanya saja kertas ini
berwarna putih. Kertas
ini juga digunakan sebagai
  
16
lapisan kertas
gelombang. Pembedaan kertas
ini
yaitu kertas white craft
125 gram/m², 150 gram/m
2
,
200 gram/m²
.
Selain bahan baku kertas, PT. Wirajaya Packindo juga memerlukan bahan
baku pendukung lainnya, yaitu :
1.   Lem.
Lem
ini dibuat
sendiri oleh
perusahaan
dengan
campuran
tertentu.
Lem
digunakan  sesuai 
dengan 
permintaan  konsumen  yaitu 
untuk
mengabungkan karton
box
yang
telah jadi sebab
tidak
semua konsumen
yang menginginkan karton box pesanan mereka digabungkan dengan cara
di lem.
2.   Tinta.
Tinta
ini
digunakan
untuk
mesin cetak
sehingga
dapat
mencetak
tulisan
atau
gambar
pada
permukaan karton
box.
Tinta
ini
diperoleh
setelah
dipesan dari supplier.
3.   Kawat Stitch.
Merupakan
bahan  baku  yang  dipesan  dari  supplier.  Fungsi  kawat  ini
seperti
staples
yaitu
untuk
menggabungkan karton
box
yang
telah
jadi.
Kawat
ini
digunakan jika konsumen
tidak
ingin
karton box
pesanannya
digabungkan dengan cara di lem.
  
17
4.   Tali Rafia.
Tali ini digunakan untuk mengikat karton box yang telah jadi menjadi satu
kesatuan. Tali rafia ini diperoleh dari supplier.
Seperti yang telah disebutkan, PT. Wirajaya Packindo memproduksi sheet
dan karton box. Keduanya ini dibuat dengan bentuk dan ukuran yang berbeda
sesuai dengan
keinginan konsumen. Sheet
merupakan
lembaran karton
yang
tidak dicetak dan dibentuk sehingga dapat dikatakan bahwa sheet merupakan
produk setengah jadi. Karton box dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu :
-
Floating.
Merupakan karton box yang hanya memiliki gelombang tanpa lapisan.
-
Single Face.
Merupakan karton box dengan 
1
gelombang dan
lapisan kertas di salah
satu sisi karton.
-
Single Wall
Merupakan karton box dengan  1 gelombang dan dilapisi kertas di kedua
sisi karton. Ketebalan dindingnya dibedakan menjadi :
a.   Tipe A : Ketebalan dindingnya 5 mm.
b.   Tipe B : Ketebalan dindingnya 3 mm.
c.   Tipe C : Ketebalan dindingnya 4 mm.
d.   Tipe E : Ketebalan dindingnya 1.6 mm.
  
18
-
Double Wall.
Merupakan
karton
box
dengan
dua
gelombang
yang
dilapisi
kertas
di
antara
gelombang
dan
kedua disisinya. Ketebalan dindingnya dibedakan
menjadi :
a.   Tipe AB : Ketebalan dindingnya 8 mm.
b.   Tipe CB : Ketebalan dindingnya 7 mm.
-
Triple Wall
Merupakan karton
box
dengan
tiga
gelombang
yang
dilapisi
kertas
di
antara
gelombang
dan
kedua
disisinya. Ketebalan
dindingnya
adalah 12
mm (tipe ACB).
Proses
produksi
yang
terdapat
pada
PT.
Wirajaya
Packindo yaitu
corrugator,
slitter,
flexo,
slotter,
wax,
poncher, styrofoam,
stitcher, gluer,
partition, tying, da
delivery.
Tetapi
karena
produksi
dibuat berdasarkan
pesanan,
maka tidak semua
hasil
produksi
melewati
semua
proses produksi
tersebut sebab kepentingan untuk tiap konsumen berbeda-beda. Proses-proses
yang
terdapat di lantai produksi yaitu :
1.   Corrugator.
Mesin
ini digunakan untuk membuat gelombang pada karton. Gelombang
ini
dibuat
dengan
kertas
medium yang
kemudian di
lem
dengan
kertas
lapisan. Hasil dari mesin ini adalah lembaran karton (sheet). Bentuk dan
  
19
ukuran
dari
karton
ini
disesuaikan dengan
pesanan
pelanggan.
Untuk
mengatur dan
mengendalikan ukuran
dan
jumlah
dari
sheet
yang
akan
diproduksi
dilakukan
dengan
menggunakan mesin
NC
(Numerical
Control). Selain itu, pada bagian ini dapat melakukan slotter dimana sheet
dibagi menjadi 2 atau lebih ukuran yang lebih kecil.
Gambar 1.2   Mesin Corrugator.
Gambar 1.3   Mesin NC.
  
20
Gambar 1.4   Mesin Sloater.
2.   Slitter.
Mesin
ini
digunakan untuk
membuat
tekukan
pada
sheet.
Tekukan
ini
dibuat
berdasarkan pesanan
dari
pelanggan.
Proses
penekukan
ini
dilakukan dengan
menggunakan Manual Slitter, atau Automatic Sliter
&
Scorer.
Gambar 1.5   Mesin Slitter.
3.   Flexo.
Mesin ini digunakan untuk mencetakkan huruf atau warna pada permukan
karton box. pencetakan ini dilakukan sesuai dengan permintaan pelanggan
  
21
dengan
menggunakan sablon
atau
karet
pada
mesin
cetak.
Ada
3
jenis
mesin
cetak
yang
tersedia
yaitu
Flexo
Printer
Slotter
yang
digunakan
untuk
mencetak
sheet
lebar
dan
memiliki 4
macam
warna, Flexo
Long
Way
yang
digunakan
untuk sheet panjang
dan
dapat
mencetak 2
macam
warna, dan terdapat juga
mesin
BOBST
dengan
kemampuan
mencetak 6
macam warna.
Gambar 1.6   Mesin Flexo.
Gambar 1.7   Mesin Long Way.
  
22
4.   Wax.
Wax atau pelapisan lilin / pelilinan atau laminating dilakukan agar karton
box yang dihasilkan tidak hancur akibat embun atau air dari produk yang
akan
dikemasnya.
Wax
dapat
dilakukan pada
salah
satu
sisi
atau
kedua
sisinya tergantung dari pesanan pelanggan. Pelilinan ini dilakukan dengan
menggunakan Laminator Machine dan Wax Coating Machine.
5.   Poncher.
Poncher
atau
Die
Cut
digunakan
untuk
membuat
lubang-lubang pada
karton box dengan papan pisau
yang dirancang sesuai dengan keinginan
pelanggan. Mesin
poncher
yang
digunakan
yaitu
mesin
caplok,
Eterna
Platten Die Cutter, Semi Automatic Die Cutter, dan Rotary Die Cutter.
Gambar 1.8   Mesin Caplok.
  
23
Gambar 1.9  Mesin Eterna Platten Die Cutter.
Gambar 1.10 Mesin Rotary Die Cutter.
6.   Styrofoam .
Untuk  proses  ini,  PT.  Wirajaya
Packindo
menyerahkannya pada  anak
perusahaan.
7.   Stitcher.
Mesin ini digunakan untuk mengabungkan ujung-ujung karton box dengan
cara menggunakan Semi automatic Stitcher dan Hand Stitcher.
  
24
Gambar 1.11 Mesin Typing dan Stitcher.
8.   Gluer.
Mesin
ini
digunakan
untuk
mengelemkan box
yang
dihasilkan
dengan
tujuan
untuk
menyatukan
karton
box. Pengeleman
ini dilakukan dengan
menggunakan Semi Automatic Glue Machine.
Gambar 1.12 Mesin Lem
  
25
Gambar 1.13 Mesin Semi Automatic Glue.
9.   Partition.
Pada bagian ini dibuat penyekat bagi box-box yang digunakan untuk gelas,
botol dan lain lain dengan menggunakan mesin partisi atau mesin coak.
10. Tying.
Pada bagian ini dilakukan kegiatan utuk mengikat karton box – karton box
yang dihasilkan
menjadi 1
ikatan
dan
diikat
dengan
tali.
Pengikatan
ini
dilakukan dengan Tying Machine.
Untuk
lebih
jelasnya
mengenai proses
produksi
dari
PT.
Wirajaya
Packindo, dapat dilihat pada
Diagram 1.1.
Untuk
mempermudah memahami
proses produksi di perusahaan
ini,
maka dalam diagram diperlihatkan proses
produksi
untuk
pesanan
yang
melewati semua
proses
produksi
secara
berurutan.
  
26
Diagram 1.1 
Proses Produksi PT.Wirajaya Packindo.
1.5.7
Pengendalian Kualitas.
PT.
Wirajaya
Packindo
melakukan
pengendalian kualitasnya
dari
bahan
baku sampai produk jadi. Pengendalian kualitas ini ada yang dilakukan secara
manual
dan
ada
yang
dilakukan
dengan
menggunakan alat
tertentu.
Pemeriksaan
manual
diserahkan pada
operator,
dimana
operator
akan
mengecek produk yang dihasilkannya dan jika ada sesuatu yang tidak sesuai
operator tersebut akan melaporkannya pada bagian Quality Control.
Sedangkan
untuk
pemeriksaan  
dengan
menggunakan alat-alat
khusus,
dilakukan pada :
1.   kertas
:
pemeriksaan
kadar
air
pada
kertas
dilakukan
dengan
menggunakan alat
Doser Messgerate, untuk berat
jenis kertas dilakukan
  
27
pemeriksaan
dengan
menggunakan alat
Precision
Balance,
sedangkan
untuk
pemeriksaan kekuatan
atau
ketahanan
retak
kertas
craft,
sheet,
maupun karton box dilakukan dengan alat Bursting Strenght Tester. Untuk
kertas
yang
telah
menjadi sheet,
pengendalian kualitas dilakukan dengan
melakukan
pemeriksaan terhadap
ketahanan
tekan
tusuk
dengan
alat
Punchture Tester
yang
dilakukan
bila
ada
permintaan dari
pelanggan.
Karton box
akan diperiksa kekuatan tekannya dengan
menggunakan alat
Compression Box Tester.
Gambar 1.14 Precision Balance.
  
28
Gambar 1.15 Bursting Strenght Tester.
Gambar 1.16 Punchture Tester.
Gambar 1.17 Compression Box Tester.
  
29
2.   Tinta  :  pemeriksaan  kekentalan  tinta  dilakukan  dengan  menggunakan
viscosity cup.
3. 
Lem
:
Pengendalian kualitas
untuk
lem
dilakukan
dengan
memeriksa
kekentalan
lem
dengan
menggunakan viscosity cup,
temperatur dari
lem
dengan menggunakan Laser Gun, serta ketahanan lem pada sheet dengan
menggunakan alat
Adhesive
Strenghth
Test
Accessories
dan
Micro-
Computer Ring Crush Tester.
Gambar 1.18 Adhesive Strenghth Test Accessories.
Gambar 1.19 Micro-Computer Ring Crush Tester.
  
30
4.
Karet : Karet yang digunakan untuk mesin cetak ini diperiksa kekenyalan
dan ketebalannya dengan menggunakan alat Thickness Gauge.
Gambar 1.20 Thickness Gauge.