BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
PT. Cosmar
(Cosmetics Contract Manufacturing) merupakan perusahaan
kontrak
yang
bergerak
dibidang
manufaktur yang memproduksi produk-produk
kosmetik, seperti
lipstik, hand body, splash cologne, pelembab wajah dan lain-lain.
Sistem produksi yang dijalankan adalah berdasarkan 
pesanan (job order), membuat
perusahaan ini tidak memiliki nama jual sendiri.
Tingginya tingkat persaingan produk kosmetik di pasaran baik dalam dan luar
negeri menyebabkan perusahaan mau tidak mau harus bisa memberikan jaminan
kualitas yang lebih baik dari pada pesaing-pesaingnya. Hal ini disebabkan karena
konsumen selalu mencari produk dengan kualitas yang baik tanpa mempedulikan
perusahaan
mana
yang
membuatnya,
sehingga peranan kualitas menjadi penting.
Untuk  itu,  diperlukan  suatu  usaha  untuk  mencapai,  mempertahankan  dan
memperbaiki kualitas dari produk yang dihasilkan agar dapat meningkatkan
kemampuan bersaing dengan perusahaan sejenis.
Salah satu produk yang diproduksi perusahaan adalah shampo, produk ini
merupakan produk baru yang dibuat perusahaan. Karena sebelum-sebelumnya
perusahaan
belum pernah
menerima
pesanan
untuk
produk
shampo
tersebut.
Oleh
karena
itu
penulis
ingin
melakukan penelitan
tentang kualitas
yang
dihasilkan
dari
  
produk baru tersebut. Apakah kualitas yang dihasilkan memenuhi keinginan
konsumen, 
mengingat  produk  tersebut 
sebelumnya 
memang  belum 
pernah  di
produksi.
Dengan bantuan metode DMAIC (Defiine Measure Analyze Improve Control)
dari Six
Sigma
diharapkan penulis dapat membantu menganalisis kualitas yang
dihasilkan dari proses produksi, serta perusahaan dapat mengidentifikasi variasi hasil
output yang dihasilkan, faktor yang menyebabkan terjadinya serta bagaimana usaha
perbaikan yang harus dilakukan untuk mengurangi variasi output tersebut.
1.2       Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dari  pengamatan  yang  dilakukan,  produk  shampo  merupakan  item  atau
produk baru yang
diterima oleh PT. Cosmar selaku perusahaan kosmetik. Dimana
kualitas produk shampo tersebut akan dijadikan acuan utama kualitas produk shampo
yang
dihasilkan
untuk
produksi
berikutnya,
sehingga
menghasilkan
kualitas
yang
baik dan dapat dijadikan standar untuk produksi berikutnya.
Adapun permasalahan yang akan diteliti penulis adalah sebagai berikut :
Bagaimana perusahaan
menangani masalah kualitas produk
yang dihasilkan
dari tiap proses, seperti banyaknya variasi hasil proses.
Bagaimana hasil output yang dihasilkan untuk tiap prosesnya. Apakah output
yang dihasilkan sudah dalam keadaan yang stabil.
Bagaimana kinerja proses
yang dihasilkan dari performasi kinerja
yang ada
sekarang.
  
Apakah sistem pengendalian kualitas
yang ada sekarang sudah menghasilkan
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen atau sesuai batasan produk
yang ada.
1.3
Ruang Lingkup
Untuk
mengatasi
permasalahan
yang
ditimbulkan
maka
dalam penulisan
skripsi
ini
akan membahas
mengenai
implementasi
metode DMAIC dari Six
Sigma
yang kaitannya dalam peningkatan kualitas hanya pada produk shampo.
Adapun pembatasan ruang lingkup untuk penulisan skripsi ini adalah :
Dilakukan pada produk shampo green dengan customer CV. Friska
Pengendalian kualitas dilakukan pada proses produksi WIP (Work in Process)
dan proses filling.
Proses
produksi
terdiri
dari proses WIP sampai proses filling
kemas.
Pada
proses WIP bahan baku mentah diproses
menjadi shampo, kemudian dilanjutkan ke
proses filling kemas, dalam proses tersebut pengemasan dibedakan atas 2 tipe
yaitu
Blanco dan Friska. Serta bagian QC dimana merupakan bagian yang melakukan
pengawasan kualitas dalam setiap produk yang dihasilkan.
1.4
Tujuan dan Manfaat
Dalam penelitian skripsi yang dilakukan beberapa tujuan yang ingin dicapai
adalah :
  
Menganalisis
sistem
pengendalian kualitas
perusahaan
dengan
menggunakan
metode DMAIC dari
Six Sigma, guna
mengurangi
variasi hasil proses yang
ada.
Mengidentifikasi 
faktor-faktor 
penyebab 
terjadinya 
variasi 
hasil 
proses,
sehingga dapat dilakukan proses perbaikan untuk proses produksi selanjutnya.
Mengetahui performasi kinerja tiap proses saat ini.
Manfaat :
Dapat
digunakan
sebagai
acuan
dalam
menghasilkan
produk
shampo
yang
berkualitas berikutnya dan memenuhi spesifikasi produk.
Meningkatkan  kualitas  produk  shampo  yang  diproduksi  PT.  Cosmar  dari
setiap proses produksi.
Meningkatkan performansi kinerja proses, sehingga setiap proses yang ada
akan menghasilkan output yang berkualitas.
1.1   Gambaran Umum Perusahaan
1.5.1
Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Cosmar (Cosmetics Contract Manufacturing) didirikan berdasarkan akte
notaris Antoni Halim No.13 Tahun 2003 Tanggal 13 Maret 2003, Ijin BKPM dengan
No.149/I/PMA/2003.
Kegiatan
operasional
perusahaan dimulai pada
tanggal
1
Mei 2003 dengan
jumlah karyawan sebanyak 13 orang. Kegiatan operasional sehari-hari dilakukan di
sebuah pabrik di Kawasan Industri Pulogadung, tepatnya di Jl. Pulo Buaran III Blok
  
R. No.1 dengan
areal pabrik seluas
840
m².
Kegiatan operasional
meliputi
R&D,
laboratorium, ruang produksi, kantor, dan lain-lain.
Sampai saat ini PT. Cosmar sudah beroperasi hampir 2 tahun namun
perkembangan cukup pesat. Saat ini PT. Cosmar memperluas usahanya dan menyewa
lokasi di Jl. Pulo Buaran III Blok R No.2. Sehingga total area adalah 1680 m2, lantai
bawah digunakan sebagai ruang produksi (decorative, liquid, packaging, dan lain-
lain.) dan
lantai
atas
sebagai
gudang, office,
ruang meeting,
dan
showroom.
Total
karyawan adalah 35 orang dan tenaga kerja harian 50 orang.
1.5.2
Investasi
PT. Cosmar mempunyai status Penanaman Modal Asing (PMA) yang
merupakan
kerjasama Warga Negara
Indonesia
dengan
Belanda.
Didirikan oleh
3
PMA (Penanaman Modal Asing) shareholders yaitu :
-
Juanita Aditiawan
: Warga Negara Indonesia
-
Ivan R. Aditiawan
: Warga Negara Indonesia
-
Timmotheus L. Hessen
: Warga Negara Belanda
1.5.3
Visi,
Misi dan Kebijakan Mutu Perusahaan
?
Visi
Menjadi perusahaan kosmetik kontrak manufakturing dengan kualitas terbaik di
Indonesia  maupun di pasar Internasional”.
  
?
Misi
Menjadi mitra dalam manajemen label dengan menjamin kepuasan pelanggan,
meningkatkan nilai uang dan peningkatan produk dan pelayanan secara terus
menerus, pengembangan, pembuatan dan pemasaran kosmetik yang berkualitas
tinggi”.
?
Kebijakan Mutu Perusahaan (Quality Commitmen) :
Setelah mempelajari peta bisnis kosmetik di Indonesia dan untuk
mengantisipasi perkembangan industri kosmetik baik secara regional maupun
global
dimasa
yang
akan
datang,
maka
sudah
menjadi
kebijakan
PT.
Cosmar
untuk mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk-produk dan
memberikan pelayanan-pelayanan dengan mutu tinggi yang akan membuat PT.
Cosmar menjadi dikenal sebagai pemimpin dalam hal
mutu di
industri kosmetik
contract manufacturing di Indonesia.
Untuk mencapai sukses berkesinambungan, maka PT. Cosmar akan :
1.   Selalu  menekankan  kesadaran  akan  mutu  yang  baik  dan  keuntungannya
kepada para pelanggan dan karyawannya.
2.   Memberikan 100% kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk-produk
dan pelayanan-pelayanan yang bermutu yang didapat dari kerja sama internal
maupun external dan peningkatan mutu produk dan pelayanan secara terus
menerus.
3.   Bekerja sekali benar.
  
1.5.4
Manajemen Sumber Daya manusia
1.   Tanggung Jawab dan Wewenang Wakil-Wakil Manajemen
Umum :
Wakil manajemen (Management Representative) yang telah ditunjuk berperan
untuk memastikan proses yang diperlukan untuk menjalankan sistem
manajemen mutu di PT. Cosmar terlaksana, berjalan dan terpelihara dengan
efektif dan efisien,
memberikan
masukan kepada manajemen tentang kinerja
dari pada sistem dan kebutuhannya untuk perbaikan.
Tanggung Jawab dan Wewenang
Wakil manajemen mempunyai tanggung jawab :
a.
Memastikan
bahwa
seluruh
proses
dalam sistem managemen
mutu
beroperasi sesuai dengan ISO 9001:2000 dan standar lain yang mungkin
diperlukan di PT. Cosmar dari waktu ke waktu.
b. Mengkoordinir
program
audit
internal
dan
program
peninjauan
manajemen yang berkala dan terencana di PT. Cosmar.
c.   Memastikan tersedianya sumber daya yang mendukung pekerjaannya.
d. 
Meninjau
tindakan-tindakan perbaikan
pada sistem managemen
mutu
yang sudah ditetapkan dan dijadwalkan oleh fungsi-fungsi terkait di PT.
Cosmar.
e.   Meninjau
ulang sistem
manajemen
mutu di PT. Cosmar dan program-
program yang mendukung terlaksananya sistem yang efektif dan efisien.
f.
Memastikan dokumen sistem manajemen mutu selalu aktual.
  
g.   Meningkatkan kesadaran seluruh karyawan tentang perlunya memenuhi
persyaratan pelanggan.
h.   Menyelenggarakan manajemen review meeting dan melaporkan kepada
direktur tentang kenerja sistem mutu dan kebutuhan untuk improvement.
i.
Ringkasan tanggung jawab staff kunci.
2.   Manajer Pabrik (Plant Manager)
Mengatur dan mengawasi semua aspek teknis, ekonomi, dan administrasi agar
produksi dapat terlaksana secara efisien, dan sesuai dengan rencana dan ketentuan
yang telah ditetapkan.
Plant
manager
di
PT.
Cosmar
mengkoordinir departmen-departmen
dibawah
tanggung jawabnya, yaitu R&D, QC, QA, Produksi
(proses dan kemas), gudang
RM/PM, teknik, production control.
Uraian tugas dan tanggung jawabnya antara lain :
a.   Mengatur dan mengawasi semua kegiatan bagian dibawahnya.
b.   Membina
dan
memberikan
pengarahan
kepada
bagian-bagian
dibawahnya.
c.   Merangkap sebagai QMR untuk ISO 9001:2000.
d.   Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan di pabrik dan
membantu
menyelesaikan masalah anak buahnya.
e.   Mengusahakan
untuk
karyawan
dibawahnya
bekerja
produktif,
mengurangi pemborosan, menjaga mutu produk tetap konsisten.
f.
Memikirkan keselamatan kerja karyawan.
  
g. Mengusahakan
meningkatnya
SDM
karyawan
dibawah
tanggung
jawabnya.
h.   Setiap bulan melaporkan output produksi ke direktur.
i.
Bersama 
anak   buah   mentaati   peraturan-peraturan   perusahaan   PT.
Cosmar.
j.
Bertanggung  jawab  atas  kedisiplinan  kerja  karyawan  yang  menjadi
tanggung jawabnya
k.
Memberikan penilaian tahunan kepada prestasi kerja anak buahnya
langsung. Mengusulkan mutasi, demosi dan kenaikan gaji anak buahnya.
l.
Mengusahakan
adanya
countinous
improvement
disegala
bidang
yang
ada di bawah tanggung jawabnya
m.
Tugas-tugas dan tanggung jawab yang lain, yang tidak dapat disebutkan
satu 
persatu 
di 
Job 
Description,
yang 
ada 
hubungannya 
dengan
tugasnya, dengan sendirinya menjadi tanggung jawabnya.
3.
Kepala Departemen Sales dan Marketing
Mencari  order,  merencanakan,  mengatur  dan  mengawasi  kegiatan  pemasaran
sesuai dengan program dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :
a. 
Bertanggung jawab atas berhasilnya atau tercapainya target penjualan
perusahaan (unit/rupiah).
b.   Senantiasa memelihara hubungan baik dengan pelanggan.
  
c.   Mengkoordinasi  seluruh  kegiatan  departemen  marketing  (operasional
dan administrasi).
d. Senantiasa
memanfaatkan
peluang
untuk
meningkatkan
penjualan
(existing
product/new product)
.mencari
order
ke
customer
dengan
membawa sample produk.
e.   Mengantisipasi ancaman baik dari competitor maupun subsitusi produk.
f.
Membina kerjasama dengan departemen lain dalam rangka pencapaian
target perusahaan dengan selalu berorientasi pada peningkatan service
terhadap pelanggan
4.
Kepala Departemen Quality Control
Bertanggang jawab mutu cosmetic yang dihasilkan memenuhi syarat yang telah
ditentukan. Dengan tugas utama meluluskan atau menolak bahan baku, produk
antara
(produk ruahan), produk
jadi
sesuai
dengan
prosedur dan kondisi
yang
telah ditentukan. Menangani keluhan konsumen,
mengevaluasi
stabilitas produk
existing melalui retained sample.
Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :
a.   Memimpin dan
mengarahkan pelaksanaan
tugas di departemen quality
control.
b.   Bertanggang jawab atas analisa dan keputusan meluluskan atau menolak
hasil pemeriksaan mutu bahan baku, bahan kemas, produk antara dan
produk jadi, sesuai prosedur dan metode yang disetujui.
  
c.   Bersama-sama dengan R&D dan produksi bertanggung jawab pada trial
produksi dapat berjalan dengan baik.
d.   Menjawab keluhan konsumen, mengevaluasi surat keluhan produk dari
pemerintah.
e.   Jika   ada   kegagalan   produksi   mendiskusikannya   dengan   manager
produksi dan atau plant manager.
f.
Sebagai penanggung jawab teknis dari segi pemerintah.
g.   Bertanggang jawab agar alat-alat analisa dipakai dengan benar, dijaga
dan dikalibrasi.
h.   Bertanggung jawab
untuk pelatihan karyawan QC (terutama karyawan
baru) dan evaluasi tahunan atas semua karyawan yang dibawahnya.
i.
Membuat anggaran tahunan departemen quality control.
j.
Membuat laporan bulanan.
k.   Tugas dan tanggung jawab yang lain, yang tidak dapat disebutkan satu
persatu di job description, yang ada hubungannya dengan tugasnya,
dengan senditinya menjadi tanggung jawabnya.
5.
Kepala Departemen Produksi.
Bertanggung jawab bahwa produk yang sudah direncanakan dapat dibuat dengan
cara yang efisien, dan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang ditetapkan.
Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :
a.   Melakukan prosedur-prosedur dan intruksi kerja
untuk produksi
sesuai
dengan ISO 9001: 2000.
  
b.   Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja anak buahnya.
c. 
Memberikan sanksi lisan maupun tulisan kepada anak buahnya yang
berbuat kesalahan.
d. 
Memberikan motivasi dan dorongan bagi anak buahnya untuk bekerja
lebih baik.
e. 
Bertanggung
jawab
atas
kelancaran pekerjaan seksi dibawahnya
yaitu
proses dan kemas.
f.
Mengusahakan perbaikan yang terus menerus diseksi dibawahnya.
g. 
Mengusahakan pemenuhan rencana produksi dengan optimal dengan
meningkatkan produktifitas dan mutu.
h.   Membantu maintenance untuk terlaksananya preventif maintenance.
i.
Memperhatikan  
keselamatan   kerja   karyawan   dibawah   tanggung
jawabnya.
j.
Bersama dengan QC dan R&D bertanggung jawab bahwa trial produksi
dijalankan dengan baik.
k.
Mengatur dan melaksanakan pengawasan agar semua prosedur dan
laporan produksi dilaksanakan sebagai
mana
mestinya
dan
tepat
pada
waktunya
6.  Kepala Departemen R&D
Memimpin R&D dengan target menghasilkan produk baru yang bermutu, stabil
sesuai dengan yang dikehendaki marketing dan produk baru tersebut mempunyai
harga yang bisa diterima marketing.
  
Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :
a.   Melakukan tugas-tugas supaya sasaran mutu tercapai.
b.   Bertanggung
jawab
bahwa
prosedur-prosedur
ISO
untuk
R&D
dijalankan.
c.   Dari masukan QC atau pelanggan, memperbaiki produk-produk exiting
yang kurang bermutu, dan memperbaiki stabilitas produk.
d. 
Memimpin
R&D
untuk
menjadi leader
dalam trial
produksi
(6
batch
pertama).
e. 
Memonitor
registrasi
produk-produk baru
sehingga
diharapkan
proses
registrasi dapat dipercepat.
f.
Melakukan formulasi untuk produk-produk toll in bila dikehendaki
g.
Bertanggung jawab bahwa formulasi yang dibuat tidak berbahaya,
memenuhi persyaratan pemerintahan,
stabilitas dari segi mikrobiologi
dan produk itu sendiri.
h.   Memberikan
training
dan
mengusahakan
kenaikan
mutu
SDM
dibawahnya.
7.
Produktion Planning and Inventory Controller
Membuat rencana produksi dan stok bahan baku, kemudian mengontrol dan
mereview hasil produksi dan rencananya agar kinerja produksi, stock gudang dan
kinerja pengiriman dapat optimal.
Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :
a.   Mengidentifikasi order dan marketing.
  
b.   Mengalokasikan order ke mesin produksi yang tertuang dalam rencana
produksi agar mesin dapat berproduksi dengan efisien dan efektif.
c.   Mengidentifikasi kebutuhan material dan bahan pembantu.
d.   Membuat schedule stok dengan berkoordinasi dengan pihak pembelian
untuk
memastikan
semua
kebutuhan
material dapat terpenuhi secara
optimal.
e.   Mengontrol antara rencana-rencana diatas dengan realisasi.
f.
Mengontrol
antara
rencana-rencana
tersebut
apabila
terjadi
perbedaan,
dan
secara
aktif
berkoordinasi
dengan marketing dan pembelian atas
perubahan/hasil review dari rencana.
g.   Memberikan
informasi tentang rencana
yang selalu up to date kepada
marketing, produksi dan pembelian.
h. 
Mengupdate
rencana
buffer stok
didalam gudang
yang
sesuai dengan
kebutuhan market.
i.
Membuat report atau laporan kepada Direktur yang menjadi atasannya.
8.
Kepala Departemen Purchasing
Bertanggung
jawab dalam
pengadaan
bahan
baku
dan
bahan
pembantu
sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :
a.
Koordinasi intern
maupun
ekstern
dalam pengadaan bahan
lokal
atau
import.
b.
Negosiasi harga, jadwal pengiriman dan kualitas.
  
c.
Evaluasi dan audit pemasok.
d.
Review Purchase Order.
e.
Korespondensi dengan supplier.
9.
Kepala Departemen HRD
Mengkoordinasi
tugas-tugas di HRD yang berkaitan dengan proses rekrutment
dan
seleksi,
training
serta
pengembangan
karyawan
agar
memproleh
sumber
daya manusia yang bermutu sehingga mampu menjawab tantangan jaman.
Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :
a.   Menyusun pembuatan job description dan job requirement tiap jabatan.
b.   Menyusun prosedur bidang HRD.
c.   Mengkoordinasikan pelaksanaan training eksternal maupun internal.
d.   Mengkoordinasikan pelaksanaan penilaian prestasi karyawan.
e.   Mempersiapkan tersedianya data base karyawan.
f.
Menyusun Budget HR Departement.
g.   Memberikan 
pelatihan 
kepada 
karyawan 
yang 
bersifat 
umum  dan
managerial.
10.
Kepala Departement Gudang
Mengatur keberesan gudang RM/PM dari segi mutu dan kualitas.
Uraian tugas dan tanggung jawab antara lain :
a.   Melakukan prosedur atau instruksi kerja untuk gudang
RM/PM sesuai
dengan ISO 9001:2000.
b.   Melakukan tugas-tugas yang tercantum pada sasaran mutu.
  
c.   Menjaga disiplin kerja semua karyawan gudang RM/PM.
d.   Menjaga keselamatan kerja anak buahnya.
e.   Menjaga agar kesalahan penimbangan tidak ada.
f.
Berusaha sebaik-baiknya agar supaya proses produksi dan kemas dapat
melakuakan tugasnya dengan cepat dengan mensuplai bahan baku dan
kemas secepat mungkin dan benar.
g.   Memberikan 
penilaian 
tahunan  atas 
prestasi 
kerja  anak 
buahnya.
Mengusulkan  mutasi,  demosi  atau  mengusulkan  kenaikan  gaji  anak
buahnya.
h. 
Memberikan sanksi lisan maupun tulisan kepada anak buahnya yang
berbuat 
kesalahan. 
Besar 
kecilnya 
sanksi 
bergantung 
pada 
besar
kecilnya kesalahan
i.
Mengusahakan  perbaikan-perbaikan  yang  terus  menerus  dibidangnya
untuk kepentingan perusahaan.
j.
Dapat bekerja sama dengan bagian lain.
k.   Mengontrol  bahwa  prosedur-prosedur  dan  intruksi  kerja  ISO  9000,
CPKB yang berhubungan dengan gudang RM/PM berjalan dengan baik.
l.
Mengusahakan peningkatan
SDM
gudang RM/PM dengan
melakukan
training- training
m. Mengusahakan
perbedaan
(variance)
antara
stock
fisik
RM/PM
dan
komputer dibawah limit yang sudah ditentukan.
n.   Menjaga mutu dari RM/PM yang disimpan di gudang.
  
o.   Memonitor dan memberikan data analisa ulang bahan baku kepada QC.
p.   Tugas dan tanggung jawab yang
lain
yang tidak dapat disebutkan satu
persatu di job description, yang ada kaitannya dengan RM/PM dengan
sendirinya menjadi tanggung jawabnya.
Managing Director
Plant 
Buss. Support 
Buss. Development
Production
L
R
&
D
D
QA & QC
V
Warehouse
D
PPIC & Plant Adm.
D
Fin. &
Acc.
HRD
D
   
 
GA
D
D
=
DEPARTEMEN YANG MENDUKUNG MUTU
Sales & Marketing
D
Purchasing
D
Commercial Support
Engineering
D
L
=
DEPARTEMEN YANG MELAKSANAKAN MUTU
V
=
DEPARTEMEN YANG MEMVERIFIKASI
MUTU
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Cosmar
1.5.5
Sistem Kerja
1.   Lingkungan Kerja
Sisa-sisa produksi yang diupayakan pengendaliannya adalah seperti :
a.   Limbah Padat
Limbah
padat
dalam
hal
ini
adalah
sisa-sisa
dari
bahan
mentah
dan
pengemasan. Sebagian besar dari produk-produk yang cacat yang tidak
  
dapat diolah kembali. Limbah padat berupa debu diatasi dengan
pemakaian seragam lengkap pada ruang produksi yaitu dengan memakai
jas, masker, tutup kepala dan sandal khusus. Hal ini dilakukan untuk
mengupayakan penjagaan kesehatan dari masing-masing operator.
Limbah padat dikelola dan diambil oleh petugas pengawasan limbah
yang disediakan oleh kawasan industri Pulogadung.
b.  Limbah Cair
Salah  satu  produk  yang  diproduksi  diklasifikasikan  sebagai  produk
pasta dan cair. Limbah dari produk ini berupa minyak-minyakan dan
cairan pada pencampuran bahan baku. Limbah cair ini ditampung
sementara pada tempat pembuangan sementara dan setiap 2 kali dalam
seminggu  limbah  ini  akan  diambil  dan  dikelolah  oleh  pihak
pengawasan
limbah   
yang    disediakan    oleh    Kawasan    Industri
Pulogadung.
c.  Kebisingan
Sumber-sumber kebisingan berasal dari suara mesin produksi. Untuk
mengatasi masalah kebisingan ini bangunan dibuat dalam ruangan-
ruangan yang tertutup dan kedap suara. Bangunan juga dibuat lebih
tinggi. Perawatan mesin juga diperhatikan untuk mengatur dan
mengurangi tingkat kebisingan.
  
2.   Waktu Kerja
Waktu
kerja
terdiri
atas dua waktu
kerja
yaitu,
waktu
kerja
normal
dan
waktu
kerja shift. Waktu kerja
shift digunakan jika permintaan produk
yang dihasilkan
cukup besar. Adapun waktu kerja normal dan waktu kerja shift perusahaan adalah
sebagai berikut :
a.  Waktu kerja normal
Hari kerja : Senin - Jumat
Tabel 1.1  Jam kerja normal
Jam Kerja
Kegiatan
07.45
Masuk Kerja
09.45 - 10.00
Istirahat 1
12.00 - 12.30
Makan Siang
14.30 - 14.45
Istirahat 2
16.45
Pulang Kerja
b.
Waktu Kerja Shift
Shift 1
Hari kerja : Senin - Jumat
Tabel 1.2  Jam kerja shift 1
Jam kerja
Kegiatan
07.00
Masuk Kerja
09.45 - 10.00
Istirahat  1
12.00 - 12.30
Makan Siang
14.30
Pulang kerja
  
Hari kerja : Sabtu
Tabel 1.3  Jam kerja hari Sabtu
Jam kerja
Kegiatan
07.00
Masuk Kerja
09.45 - 10.00
Istirahat
12.00
Pulang kerja
Shift 2
Hari kerja : Senin - Jumat
Tabel 1.4  Jam kerja shift 2
Jam kerja
Kegiatan
14.30
Masuk Kerja
19.00 – 19.30
Makan
23.30
Pulang kerja
3.   Peraturan kerja lantai produksi
Sebelum  memasuki  lantai  produksi  diharuskan  mengikuti  beberapa  peraturan
yang ada. Peraturan tersebut adalah :
Gunakan seluruh perlengkapan yang ada mulai dari jas lab, topi, masker
mulut, sandal dan lain-lain.
Kuku harus rapi
Cuci tangan dengan alkohol 70%
  
Dalam ruang produksi pekerja diharuskan untuk :
Membaca petunjuk penggunaan mesin
Mengikuti Lembar Petunjuk Proses (LPK) dalam memproduksi
Mengisi setiap form pemeriksaan barang
Matikan mesin ketika tidak digunakan
Pastikan ruangan dalam keadaan rapi dan listrik dimatikan ketika
meninggalkan lantai produksi.
1.5.6  Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan oleh PT. Cosmar adalah pembuatan produk
kosmetik dengan 3 kategori berdasarkan bentuknya, yaitu liquid, padat, cair. Proses
produksi yang akan kita bahas adalah proses produksi
untuk
produk shampo
yang
masuk dalam bentuk liquid.
Proses yang dilakukan untuk memproduksi produk shampo meliputi :
1.   Proses WIP (Work in Process)
Proses ini merupakan proses inti dari pembuatan shampo. Dimana bahan
baku  diubah  menjadi  bahan  jadi  dengan  menggunakan  mesin  CVM  atau
mesin Homogenize.
Untuk melakukan proses utama ini seluruh bahan yang akan dicampur
ditimbang terlebih dahulu. Kemudian satu per satu bahan dimasukan kedalam
mesin Homogenize sesuai dengan LPP (Lembar Petunjuk Proses) yang ada
untuk  dilakukan  proses  mixing.  Setelah  bahan  yang  dicampur  homogen,
  
operator akan melakukan pengecekan lebih lanjut sebelum memasukan bahan
selanjutnya. Jika dirasa bahan sudah homogen maka bahan selanjutnya dapat
dimasukan seperti larutan pewarna dan essence. Adapun proses selengkapnya
dapat dilihat pada gambar 1.1 proses produksi shampo.
  
OPERATION
PROCESS
CHART
(OPC)
Nama Objek
:
Shampo
Dipetakan oleh
:
-
Dipetakan tanggal
:
-
Karton master box
Botol
Bulk
Master Box
Alat Stamping
O
-
1
Ditimbang
O
-
14
Dibentuk
O
-
7
Distamping
Sodium Lauryl Ether
Sulfat & Cocomidropyl
betaine
I
-
1
Inspeksi
Cocomide DEA &
O
-
4
Dimixing
Pearlizing agent 
Aquadem
O
-
3
Dimixing
O
-
4
Dimixing
Essence, parfume &
conditioning agent
I
-
3
Uji homogen
O
-
5
Dimixing
I
-
3     
Cek Viscositas,
Ph, Warna
O
-
10
Filling
Sticker
I
-
3     
Cek berat bersih
O
-
12
Ditempel
I
-
3    
Cek penempelan
O
-
15
I
-
4
Dikemas
Ditimbang
Gambar 1.2  Operation Process Chart
  
2.   Proses Filling (Kemas)
Dalam proses
filling
kemas,
kemasan
botol
terdiri
atas
dua
yaitu
tipe
Blanco dan Friska yang dibedakan
berdasarkan berat bersih
shampo.
Untuk
tipe  Blanco  berat  bersih  shampo  sebesar  540  ml  dan  berat  bersih  friska
sebesar 500 ml. Sebelum melakukan proses filling, botol-botol tersebut akan
diberi kode produksi (sesuai dengan nomor batch) yang dikenal dengan proses
stamping.
Proses
filling
dilakukan
jika
bulk
yang
diproses
sudah
memiliki
label
hijau
yang artinya QC telah menerima bahwa bulk (hasil proses WIP)
yang
ada
telah
sesuai dengan
spesifikasi
produk.
Dalam proses filling
tiap
1
jam
akan dilakukan pengecekan berat rata-rata pengisian botol (IPC).
Kemudian dilakukan penempelan stiker pada kemasan setelah proses
filling selesai dan dilanjutkan dengan pengemasan kedalam Master Box sesuai
dengan tipenya.
1.5.7
Pengendalian Kualitas
Bagian QC
merupakan
bagian
yang berperang penting dalam pengendalian
kualitas pada perusahaan. Pada pengendalian kualitas ini dilakukan beberapa macam
pengujian. Pengujian dilakukan mulai dari bahan baku yang digunakan, dalam proses
dan
hasil
dari
proses
yang
telah
jadi
atau
produk.
Secara
umum memang
jenis
pengujiannya sama tetapi yang berbeda hanya dari bentuk atau sifat dari produk yang
diuji, apakah produk berbentuk dry, liquid, padat dan lain sebagainya.
  
Secara umum ada 3 uji atau inspeksi yang dilakukan PT. Cosmar untuk setiap
produknya, yaitu :
1.   Pengujian bahan baku
Pengujian bahan baku dilakukan secara umum dan khusus. Uji secara
umum dilakukan secara visual dan organoleptic. Pengujian visual dilakukan
dari
menyamakan
bentuk,
warna,
bau.. Uji
secara
khusus
dilakukan
sesuai
dengan jenis bahan baku yang akan diuji.
Pengujian pada tahapan bahan baku
dilakukan
untuk
mengurangi
kerugian
dalam hal
bahan
baku
yang
digunakan
layak
atau
sesuai
dengan
standar
perusahaan.
Dalam pengendalian
kualitas
bahan
baku,
bagian
purchasing terlibat dalam menentukan standar yang diberikan bagian QC
sesuai dengan masing-masing standar bahan baku.
2.   Pengujian produk dalam proses (WIP)
Pengujian ini dilakukan pada awal, pertengahan dan akhir dari proses.
Pengujian ini tergantung dari produk yang dibuat. Pengujian pada awal proses
yaitu dengan menimbang setiap bahan mentah yang akan digunakan, dimana
beratnya harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Pengujian pada pertengahan proses yaitu pengujian homogenitas dan
pengujian warna. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
semua bahan baku telah tercampur rata sehingga siap untuk proses berikutnya.
Pengujian warna dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kualitas warna agar
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
  
Pengujian pada akhir proses
yaitu
uji
berat, drop test, poles,
viscositas dan
lain-lain tergantung pada produk yang diproduksi.
3.   Pengujian produk jadi dan packing
Pengujian produk jadi ini
lebih kepada pengujian akhir pada proses packing.
Produk
yang
telah
siap
dikirim akan
ditimbang
terlebih
dahulu
kemudian
diperiksa
secara
manual
dengan
metode
military standard atau
metode
sampling.
1.5.8
Tata Letak Pabrik
Lokasi pabrik dan kantor dari PT. Cosmar terletak di BPSP Kawasan Industri
Pulo Gadung Jln. Polu Buaran III blok R1 No. 1 Jakarta 13920. Bangunan pabrik ini
terdiri dari dua lantai, lantai pertama adalah bagian produksi (lantai produksi) dan
laboratorium yang digunakan sebagai tempat
untuk
mengkomposisikan produk
yang
diminta konsumen. Lantai kedua merupakan gudang bahan baku dan kantor dengan
masing-masing bagian.
Untuk keperluan material handling lantai produksi menggunakan trolly untuk
mengangkat bahan baku atau pun bahan jadi. Pengangkutaan bahan baku yang berada
pada
lantai
2
ke
lantai produksi
dilakukan
dengan
menggunakan
lift
barang
yang
disediakan pada pintu samping gudang.
Sehingga setiap pergerakan bahan baku
(Material
handling) perusahaan menggunakan
trolly dan lift barang sebagai
penghubung antara gudang dan lantai produksi. Berikut dibawah ini adalah gambaran
dari kantor dan lantai produksi yang ada sekarang.
  
II -"II'-"I'--" 
'-"II'-"I'--" 
.----'---r----
c
-1
v
tJ
='
=
=
=
=
-
v
1J
0
0
'<!"
0
0
'<!"
Gambar
1.3  Layout
pabrik
lantai
1
0
0
'<!"
  
600
600
AC
Warehouse
800
Ruang
Timbang
R
antaa
ra
Warehouse Raw/Packing
Material, Component
&
Finished Goods
R
Sampling
R
Stager
300
150
P3K
1500
300
Office
office
Office
200
R
Retaned
ined
Sampe
le
250
R
Persiapan
Mikrobiologi
300
R
Micro
R
Antara
Office
800
Laboratorum
ium
R&D/QC
Office
Office
750
Lab R&DDry
Dry
600
Skala 1:100
Gambar 1.4  Layout pabrik lantai 2
  
1.5.9
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Sistem
perencanaan dan pengendalian baru berjalan kurang lebih satu
tahun
dalam perusahaan
ini.
Sebelumnya
perencanaan
dan
pengendalian
produksi
ini
dikelolah oleh bagian produksi dan saat ini bagian ini sudah dipisahkan yaitu menjadi
bagian PPIC.  Pada bagian PPIC tediri dari dua jenis yaitu :
Inventory (Persediaan)
Inventory dalam hal
ini
lebih
kepada perlengkapan,
peralatan
dan
bahan-
bahan.
Dalam hal
ini
perencanaan
dan
pengendaliannya
sudah
terkomputerisasi. Perencanaan
pada
inventory ini
dilaksanakan
setiap satu
bulan sekali, secara internal sedangkan secara resminya dilakukan dalam 6
bulan sekali.
Schedule Produksi
Penjadwalan  produksi 
ini  masih  dilakukan  secara 
manual.  Pembuatan
jadwal produksi
dilakukan
setiap
menerima pesanan atau Make
to
order.
Schedule produksi ini dilakukan setelah bahan mentah dan material-material
lain tersedia. Schedule produksi
ini dapat dibuat ulang jika ada sesuatu hal
yang tidak terduga seperti mesin rusak dan lain-lain.
Prosedur  perencanaan  dan  pengendalian  produksi  akan  dijelaskan
sebagai
berikut :
a.   Bagian marketing menerima order dari pihak customer. Jika produk
yang
dipesan
oleh
customer   adalah
produk
baru
maka
marketing
akan
  
menyerahkan ke bagian R&D untuk mengkomposisikan produk tersebut.
Menilai layak atau tidaknya produk baru tersebut diproduksi baik dari segi
keamanan  dan  komposisinya,  selain  itu  bagian  R&D  juga  menetapkan
harga yang layak pada produk baru tersebut. Setelah itu memberikan BOM
(Bill
of
Material) dan struktur produk tersebut kepada bagian PPIC. Jika
produk yang dipesan adalah produk lama maka bagian marketing akan
melimpahkannya ke bagian PPIC dalam bentuk Time Scedule.
b.   Setelah bagian PPIC
menerima daftar produk
yang dibuat
yaitu
BOM dan
struktur produk, maka bagian PPIC akan membuat perencanaan bahan baku.
c.   Perencanaan bahan baku
yang telah dibuat dicocokan dengan stock bahan
baku yang tersedia di gudang. Apabila persediaan mencukupi maka bagian
PPIC membuat schedule produksi. Tetapi apabila bahan baku yang tersedia
maka dilakukan pemesanan kembali bahan baku, jika bahan baku sudah
mencukupi dilakukan schedule ulang untuk produksi.
d.
Produksi  dapat 
langsung  dilakukan  setelah  schedule produksi  selesai.
Tetapi jika produk tersebut memiliki
packaging material
sendiri maka
produksi dapat nilai dilakukan setelah packaging material sampai.
1.5.10  Pengembangan Produk
PT.
Cosmar
merupakan
perusahaan
kontrak sehingga perusahaan ini tidak
mempunyai produk sendiri. Perusahaan ini hanya membuat produk berdasarkan
pesanan saja. Tetapi pada perusahaan ini memiliki bagian Research and Development
  
(R&D)
yang
menghasilkan
dan
mengembangkan
produk
baru
yang sesuai
dengan
keinginan pelanggan.
Bagian 
ini 
juga 
memeriksa 
formula 
yang  diingikan 
pelanggan, 
apakah
formula itu dapat dan aman untuk diproduksi. Bagian ini juga terus mengembangkan
produk-produk yang akan diproduksi yang nantinya akan ditawarkan kepada
pelanggan utama untuk diproduksi. Selain mengembangkan
produk
bagian
ini
juga
harus
menghitung
biaya
yang
dibutuhkan setiap
produk
yang
dikembangkan
agar
sesuai yang diingikan oleh bagian marketing.