|
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak
dunia usaha
di
Indonesia
mengalami
krisis
pada tahun 1997,
terjadi
perubahan
pada pola
bisnis
khususnya pada situasi pasar
yang semakin kompetitif. Sejak itu persahaan-
perusahaan dituntut untuk lebih dapat bersaing agar mampu mempertahankan kelangsungan
kegiatan usaha
dan memperoleh
keuntungan.
Di samping
itu perusahaan harus
dapat
mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Salah satu aspek kunci yang dipelajari
secara mendalam adalah aspek konsumen. Sekarang ini
konsumen menjadi semakin selektif
dalam hal
pembelian barang karena di samping banyaknya yang menjual aneka jenis barang
dan
merek,
seperti
SOGO,
METRO
dan
RIMO. Sehingga
situasi
ini
akan memudahkan
konsumen
untuk
mendapatkan
informasi
tentang
produk
yang
dibutuhkan. Sebagai
contoh
dapat disampaikan bahwa keputusan konsumen untuk membeli
barang
di
GALERIA mungkin
tidak hanya untuk kepuasan psikologis tetapi juga untuk kepuasan emosional.
Berdasarkan
Data
Biro
Pusat
Statistik
Indonesia
terdapat
sebelas
Departement
Store
terbesar di Jakarta
yaitu, SOGO, METRO, CENTRO, NICHOLE EDWARD, RIMO, YOGYA,
JAVA,
MATAHARI, RAMAYANA, BOROBUDUR, KERIS GALERI, dan PASARAYA. Dengan
adanya
sebelah persaingan
Department Store tersebut maka persaingan dalam usaha eceran dalam
negeri
semakin ketat.
Masuknya usaha eceran dari luar negeri karena para pengusaha asing
melihat
bahwa
Indonesia merupakan negara
dengan
jumlah
penduduk
keempat
terbesar
di
dunia
setelah
Cina,
Amerika,
dan
India.
Tidak
heran
jika
banyak
pengusaha
eceran
asing
yang mengincar pasar usaha eceran di Indonesia.
Setiap Depa®ment Store
yang berdiri di Jakarta menawarkan kelebihan masing-
masing,
yang
akan
membawa
Deparment Store
tersebut
kepada
suatu
persaingan
untuk
dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan berupaya memperoleh pelanggan
|