4
Terkadang
perusahaan
tidak
m
>npu
membedakan
mana
karyawan
yang
produktif
dan
mana
yang
tidak
produktif.
Hal
ini
disebabkan
perosahaan
kurang
memi!iki
sense
of business
yang
menganggap
karyavvan
sebagai
investasi
ya.<g
akan
memberikan
provitabel.
Perusahaan
lebih
terfokus
pada
upaya
pencapaian
target
dan
keinginan
menjadi market leader.
Pemsahaan
hendaknya tidal(
memiliki
pemikiran
cost
untuk
meningkatkan
kepuasan akan
lebih
tinggi dibar1ding
dengan
benefit
yang akan
diperoleh. Pemikira.'l
yang
demikian
merupakan
pemikiran
yang
dan
sa."lla
sekali
tidak
benar.
Jika
hal ini
teljadi
sama
artinya
perusahaa1 meletakkan
born
waktu
pada
karyawa.'l,
sebab
ketidakpuasan
karyawan akan
rnernuncuikan
reaksi-reaksi
negatif
yang
akan
me:-ugikan
perosa¹naan
1
"tu
sen
d
m
.
.
Reaksi
negatif
yang
muncul
rnisalnya
karyawan
sering
mangkir,
melakukan
sahotase,
menjadi
agresif
yang
destruktif,
hasil kelja
yang
menurun,
angka
turn
over
yang
tinggi,
dan
lain-lain.
Perusahaan
yang
memiiiki
a.11gka
turn
over
yang
tinggi
mengindikasikan
bahwa
karyawan
tidak
be".ah
bekelja
di perusahaan tersebut. Jika
dilihat dari segi
ekonomi tentu perusahaan akan
mengeluarkan cost ya11.g
cukup besar
karena perusahaan sering mclakukan rekrutmen ya..11g
biayanya sangat tinggi.
Dalam biLlrunya
yang beljudul
Psychology
and Industry To
Day,
Schul1z
(1990)
mengatakan
bahwa
kcpuasan
kelja
memiliki
hubungan
langsung
dengan
positive
beha:vior
pada
peke!jaan.
Menurutnya
karyawan
yang
memiliki
kepuasan
kelja
yang
tinggi
akan
memiliki
high
performance
dari
pada
karyawan
yang
tidak
puas.
|