![]() 5
Setelah
melihat
betapa
pentingnya
kepuasan
ke!ja
bagi
perusahaan, yang
berotoritas
sebagai decision
maker
dalam
membuat
kebijakan
adalah
pihak
manajemen
perusahaan.
Jika
pihak
manajemen
merasa
ada
yang
tidak
heres
dengan
produktivitas ryawann.ya,
segera
lil1at
apa.\ah
penyebabnya
masalah
kepuasan
kerja
atau
tidak.
Bila
demikian
segeralah
bertindak,
jangan
menlli"lggu
karyav;;an/ti
menjadi
tidak
produktif
sama
sekali.
Keputusan
apa
yang
akan
diambii
hendaknya
mengacu
kepada
keseimbangan
antar<.t
produksi
dan
kemampuan
produksi.
Jika
hai
ini
diabaikan,
dapat
dipastikan
akan
teljadi
inefisiensi pada
perusahaan.
Pepatah
mengatakan:
Gara-ga.ra
setitik rusak
susu
sebelanga.
Sebelum
mesin
produksi
pemsahaan mengalam.i
kerusakan
sebaiknya
sejak
dini
dipelihara
agar
tetap
dapat
berproduksi secara optL'llal da.'¹
konstan.
Identiflkasi dian
Pemmlllsan
Masal:r.h
Setiap
perusahaan
ingin
karyawan/ti
nya
memiliki
kemarnpuan
produktivitas
dalam
bekelja. Iri merupakan keinginan yang ideal
bagi
perusahaan yang
berorientasi
pada
profit
sebab
bagaimat"lli
mungkin
perusahaan
memperoleh
keentungan apabila di
dalamnya diisi
oleh orang-orang yang tidak
produktif.
Usaha
yang
dapat
dilakuka;1.
oleh
perusahaan
dalam
meningk.atkan
kepuasan
kelja
karyawan
salah
satunya
yaitu
:
dengan
peruberian
isentif kepada
karyawan
untuk dapat memoti.vasi dan
membangkitkan semangat karyawan daiam bekeJja.
|