1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.
Dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis maka perusahaan haruslah
mampu untuk memgimbangi perusahaan-perusahaan pesaing yang ada di pasaran, hal
utama yang menjadi perhatian produsen tidak hanya bertumpu pada perusahaan itu
sendiri akan tetapi perusahaan akan
mengorientasikan
bisnisnya pada layanan
yang
diberikan oleh perusahaan. Fenomena ini terjadi karena munculnya pesaing-pesaing
baru
yang
terus
berimprovisasi
dalam menjalin
hubungan
dengan
konsumen.
Konsumen
tidak
lagi
hanya
memperhatikan harga
barang
akan
tetapi
juga
menilai
suatu  barang  dari  kualitas  barang  tersebut,  sehingga  perusahaan  harus  berusaha
dengan keras untuk tetap mempertahankan mutu dari produk yang dihasilkannya.
Dengan semakin dewasanya konsumen maka permintaan mereka
terhadap
mutu
atau kualitas dari suatu barang juga turut meningkat, hal ini dapat kita lihat dari
perkembangan
perindustrian-perindustrian didunia
dimana
mereka
tidak
hanya
memproduksi dalam jumlah banyak atau
mengejar kuantitas dari barang akan tetapi
mereka juga berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dari barang-barangnya.
Contoh nyata yang dapat kita ambil yaitu : produk elektronika Jepang yang awalnya
dianggap murahan dipasaran serta tidak mempunyai
kualitas
yang
memadai
jika
dibandingkan
dengan
produk-produk
buatan
Amerika
maupun
Eropa,
akan
tetapi
dapat kita lihat sekarang bahwa produk dari negeri Jepang merajai dunia elektronika
  
2
dengan
produknya
yang
sangat
beragam dan
dengan kualitas
yang
tidak
diragukan
lagi. Contoh lain yang dapat kita ambil
misalnya
motor-motor
buatan
Cina
yang
sempat mamasuki pasaran Indonesia beberapa waktu yang lalu, akan tetapi sekarang
sama sekali tidak terdengar kabar anginnya, produk-produk tersebut sama sekali tidak
mampu
bersaing
dengan
motor-motor
dari Jepang,
hal
ini
terbukti
dari
keluhan-
keluhan yang sering kita dengar bahwa motor-motor dari Cina tidak dapat
dipertanggung jawabkan kualitasnya.
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari fenomena diatas
yaitu
mutu atau kualitas
merupakan
hal
yang
vital
bagi
kelangsungan hidup perusahaan, karena akan
berpengaruh secara
langsung pada konsumen, dimana kita ketahui bahwa konsumen
akan kehilangan kepercayaannya apabila sudah dikecewakan oleh produk dengan
kualitas
yang
rendah.
Dalam
rangka
menjaga
kekonsistensian
suatu produk
maka
perlu
dilakukan suatu
usaha
untuk meningkatkan
performansi
kualitas, tidak
hanya
melalui
inspeksi
akan tetapi
juga melalui
pengendalian
proses
analisa DMAIC,
peningkatan
kualitas dengan
proses
analisa
dapat
dipadukan dengan Seven Quality
Control
Tools yang
akan
menggambarkan banyaknya
jumlah
produk cacat,
sebab-
sebab
kecacatan,  langkah  perbaikan
yang  perlu  diambil.  Hal  inilah  yang
menyebabkan perlunya penerapan proses analisa DMAIC pada PT. Fajarindo Faliman
Zipper.
  
3
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Setiap konsumen pasti ingin mendapatkan produk yang berkualitas, sesuai dengan
apa
yang diharapkannya sebelum membeli produk tersebut. Sebagai produsen tentu
saja harus memberikan yang terbaik untuk
konsumennya
dengan
kata lain harga
barang yang
harus dibayar oleh konsumen haruslah sebanding dengan
mutu barang
yang didapat. Alasan inikah yang telah mendorong setiap produsen untuk
meningkatkan   performansi   dari   kualitas   produk   yang   dihasilkannya   dengan
melakukan serangkaian pengujian kulaitas.
Konsep dari kualitas sekarang ini tidak
hanya
sekedar
membuang
atau
memperbaiki   produk   yang   rusak   akan   tetapi   merupakan   suatu   sistem   yang
berorientasi pada pencegahan kerusakan atau produk yang tidak sesuai dengan
spesifikasi dan bukan terfokus pada
upaya untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi
pada produk.
Yang
menjadi
pembahasan
pada
topik ini adalah proses produksi pada PT.
Fajarindo
Faliman
Zipper,
dimana
dalam proses
produksi
tersebut
apabila
terjadi
kecacatan maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, karena akan dilakukan
Rework atau perbaikan
sehingga akan sangat memboros waktu
jika kerusakan
terus
terjadi selama proses produksi berlangsung. Cacat
yang terjadi juga akan merugikan
perusahaan
karena
terjadi
pemborosan
bahan
baku
yang
digunakan
dalam proses
produksi.
  
4
Pembahasan
topik
ini
diharapkan
dapat memberikan
suatu
solusi
atas
masalah
tersebut, dimana
pemecahan
masalah
tersebut
berupa
batasan-batasan
mutu  
yang
lebih jelas, proses pengendalian kualitas yang lebih sistematis dan terkoordinir.
Metode
yang
diusulkan
yaitu
:
menggunakan analisa DMAIC , dimana
diharapkan
kualitas produk yang dihasilkan terkendali sepenuhnya atau dengan kecacatan yang
terjadi sedikit mungkin.
Perumusan masalah dijabarkan sebagai berikut :
a.   Apa jenis cacat yang paling sering terjadi pada produk yang diteliti?
b.   Apakah produk yang cacat tersebut masih dalam batas yang terkendali?
c.   Apa faktor-faktor yang manjadi penyebab kecacatan?
d.   Bagaimana mencegah terjadinya kecacatan ?
e.   Bagaimana meningkatkan kualitas pada produk ini?
1.3
Ruang Lingkup
Dalam skripsi
ini
akan
dibahas
produk
yang
menjadi
fokus
utama
yang
memerlukan
pengendalian
proses
produksi
yaitu
: Zipper Jacket
coil
karena
dari
keseluruhan produk pada perusahaan
ini
produk
ini
menghasilkan
BS
(Bad Scrap)
terbesar pada setiap proses produksinya.
BS yang dimaksudkan adalah scrap yang tidak dapat digunakan lagi sama sekali,
BS ini terjadi karena proses produksi yang salah (kecacatan) dan juga dihasilkan dari
  
5
proses perbaikan produk cacat. Sehingga kecacatan yang terjadi lebih dominan pada
produk ini dibandingkan produk lain.
1.4
Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembuatan skripsi ini adalah :
1.   Menganalisa
pengendalian
kualitas
pada
proses
produksi
dengan
menggunakan metode DMAIC.
2.   Menjabarkan Penyebab dari kerusakan-kerusakan tersebut
3.   Memperbaiki system pengendalian kualitas yang ada di perusahaan untuk
meminimalkan kecacatan dengan usulan perbaikan.
Manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah :
1.   Menberikan  usulan  pada  perusahaan 
untuk  menerapkan  pengendalian
kualitas.
2.   Perusahaan akan mengetahui  penyebab dari kerusakan yang paling utama.
3.   perusahaan  dapat  meningkatkan  produktivitasnya  karena  kualitas  dari
produk terkendali.
  
6
1.5
Gambaran Umum Perusahaan
1.5.1
Sejarah Singkat Perusahaan
PT.
Fajarindo
Faliman
Zipper 
adalah
sebuah perusahaan resleting
terbesar setelah YKK dengan luas tanah 11 hectar yang pertama kali didirikan
oleh Alm. Bpk. Faliman. 
Perusahaan ini pertama kali bernama PT. Fajar
Kemenangan dan telah bergerak hampir 20 tahun.  Berawal pada tahun (1969-
1979) dari sebuah Home Industri dengan teknologi yang masih sederhana
untuk memproduksi komponen resleting dan kancing. 
Aktifitas produksi ini
berada di sebuah
ruko
yang terletak di jalan Pinangsia Jakarta Barat
hampir
selama 10 tahun.
Dari perkembangan usahanya yang begitu pesat dan perkembangan
permintaan yang begitu besar membuat ruko ini tidak mampu lagi untuk
menahan laju perubahan tersebut, sehingga perusahaan ini mulai belajar,
mengembangkan dan mencari tahu bagaimana untuk mengembangkan
usahanya menjadi lebih besar.  
Akhirnya pada tahun 1979 PT. Fajar
Kemenangan   pindah   dari   Pinangsia   ke   daerah   Daan   Mogot   Km.19
Tanggerang yang saat itu luas lahannya hanya 5000 m2
sebagai langkah awal
untuk  menjadi  sebuah  perusahaan  besar  (1980-sekarang).    Dalam  selang
waktu selama 20 tahun, perusahaan ini mengalami kemajuan yang pesat dan
mulai membeli
lahan di sekitarnya
secara bertahap yang sekarang
total
luas
  
7
lahannya
mencapai 11
hektar.   Dan perusahaan ini
pernah
memperkerjakan
pekerja sebanyak 1500 orang.
PT. Fajarindo Faliman Zipper menyadari kalau produk dan pelayanan
dengan  
kualitas
yang
bagus
merupakan faktor kunci terbesar untuk
mendapatkan dukungan dari pelanggan.  
Oleh sebab itu
perusahaan ini
memfokuskan diri pada proses manufakturing untuk menghasilkan produk
yang berkualitas.
Produk-produk unggul dari PT. Fajarindo Faliman Zipper, tidak hanya
pada sisi kekuatan dan keunikannya, tetapi juga pada kemampuannya untuk
menerima
pesanan
khusus
(Special
Order) dari
para
pelanggannya. 
Oleh
karena 
didukung 
oleh 
keahlian  desain 
dan 
untuk 
komponen-komponen
tertentu dapat dibuat sendiri tanpa melalui pemesanan kepada supplier.  Hal-
hal inilah yang membuat PT. Fajarindo Faliman Zipper dapat menanggani
hampir
seluruh
permintaan
dari pelanggannya.   
Produk-produk
yang
dihasilkan PT. Fajarindo
Faliman
Zipper antara
lain:
Sliders,
zippers,
hook
and Loop Fasteners, nylon ribbon, webbing tapes, tailor chalk, snap button.
  
8
Kelebihan
manufaktur
dari
PT.
Fajarindo
Faliman
Zipper
dibandingkan dengan perusahaan lain:
 
Competitive Advantage
Merupakan perusahaan yang telah berpengalaman yang memproduksi
resleting  di  indonesia  dan  telah  menjadi  market  leader  dan  price
leader untuk resleting di indonesia.
 
Technology and Experience
Mesin-mesin untuk peroduksi dapat dirakit sesuai dengan kebutuhan
 
Molding
Dapat memproduksi molding sendiri untuk slider pada resleting,
dimana
sebagian
perusahaan
yang
lain
masih
harus
memesannya
di
luar negeri.  Hal ini menjadi kelebihan dalam effiensi dan biaya.
 
Spare Parts
Dapat memproduksi spare parts sendiri untuk mesin produksi.  Mesin
produksi
yang
menggunakan
spare
part   sendiri berkisar 40
%
dari
total mesin yang ada sehingga menghemat pengeluaran.
 
Factory Supplier
Bekerja sama dengan PT. Falma Putra Perkasa yang juga
memperoduksi  komponen  resleting.   
Dari  bentuk  kerja  sama 
ini
produk dapat dijual dengan harga yang lebih murah.
  
9
Dalam hal
Management
PT.
Fajarindo
Faliman
Zipper
pernah
memperkerjakan 1500 karyawan dan telah berubah dari sistem
old
management menjadi modern management (1994) yang menjadikannya lebih
efektif
dan
efisien
dalam
beroperasi.  
Perusahaan
ini
juga
telah
menerima
Total Quality
Management
ISO 9001, yang
membuat
setiap
individu
lebih
bertanggung
jawab
dalam melaksanakan tugasnya
sesuai
dengan
posisi
mereka. 
Hasil yang didapat dari usaha-usaha yang telah dilakukan dalam
merubah sistem management telah
memberikan kepuasan
yang berarti antara
lain: mengurangi pengeluaran (Cost) operasional dan non-opersional,
pertumbuhan
perusahaan
ini
mencapai 15%
setiap
tahunnya,
kualitas
dari
produk menjadi semakin bagus.
Struktur organisasi menggambarkan susunan dan hubungan-hubungan
bagian-bagian  komponen  dan  posisi  dalam  suatu  perusahaan  dan
menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda itu
dihubungkan sampai batas tertentu, juga
menunjukkan
tingkat
spesialisasi
kegiatan kerja. Struktur itu juga menunjukkan hierarki dan struktur wewenang
organisasi, serta memperlihatkan
hubungan pelaporannya. Untuk
memperlihatkan struktur organisasi, biasanya perusahaan menyusun suatu
bagan organisasi berupa diagram yang menggambarkan fungsi-fungsi, bagian
(departemen),   jabatan,   tanggung   jawab   masing   masing   divisi   kepada
atasannya dan menunjukkan hubungan antara satu sama lain.
  
10
1.5.2
Stuktur Organisasi dan Job Description
Adapun Gambar bagan
struktur Organisasi dari PT. Fajarindo Faliman
Zipper yang dapat kita lihat pada
Diagram 1.1 adalah sebagai berikut :
Diagram 1.1
Struktur Organisasi PT. Fajarindo Faliman Zipper
  
11
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian akan dijelaskan
secara garis besar sebagai berikut :
Direktur Utama:
 
Menyediakan
Sumberdaya
yang
diperlukan
untuk
menjalankan
operasional perusahaan
 
Memformulasikan kebijakan mutu
 
Menetapkan kebijakan dan visi dari perusahaan
Direktur Keuangan:
 
Mengkoordinasikan kegiatan keuangan dan akutansi dalam perusahaan
Direktur Operasional:
 
Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional sehari-hari
 
Mengambil keputusan untuk menyelesaikan hal-hal yang berhubungan
dengan operasional sehari-hari
Manager QA:
 
Mengimplementasikan dan memelihara sistem mutu
 
Bertanggung
jawab
dalam
mengkoordinir,
memelihara
serta
mendokumentasikan sistem managemen mutu.
 
Bertanggung jawab untuk membentuk dan menetapkan tim audit mutu
internal untuk melaksanakan audit sistem manajemen mutu.
 
Bertanggung
jawab
mengkoordinasikan
penerapan
yang
efektif
dari
audit mutu internal
  
12
Manager Personalia dan Umum:
 
Melakukan pelaksanaan K3
 
Menangani masalah-masalah umum
 
Menerapkan dan pengawasan atau pelaksanaan KKB
 
Bertanggung jawab dan menangani masalah pengupahan
Manager Pembelian:
 
Mengevaluasi
dan
menyeleksi
bahan
yang
dipasok
termasuk
supliernya
 
Melakukan pembelian atas bahan baku, pendukung dan peralatan
 
Membuat proof purchase order
 
Bertanggung
jawab
untuk,
menerbitkan
purchase order
untuk
setiap
pembelian
 
Melakukan  kunjungan  kepada  supplier  bahan  baku  pada  periode
tertentu
Manager QC:
 
Menetapkan  dan  mengembangkan  standar  spesifikasi  pelaksanaan
pada bahan baku, barang setengah jadi dan produk jadi
 
Menangani produk yang tidak sesuai dengan hasil produksi
 
Mempunyai  tanggung  jawab  kebebasan  dalam  melakukan  inspeksi
pada akhir proses yang berhubungan dengan produk
  
13
 
Bertanggung
jawab
menyediakan
spesifikasi
produk
yang
berhubungan dengan standar mutu
 
Menjamin bahan baku yang diterima telah sesuai dengan persyaratan
Manager Gambar dan Desain:
 
Bertanggung  jawab  terhadap  pembuatan  desain  yang  diorder  dari
pelanggan
 
Membuat  pengembangan  produk  dalam  bentuk  gambar  khususnya
digambar slider
 
Mempersiapkan gambar untuk keperluan pembuatan mal dan mould
 
Bertanggung jawab meninjau kejelasan dan kelengkapan sample atau
spesifikasi yang diberikan pelanggan
Manager Teknik Produksi:
 
Bertanggung jawab terhadap penyediaan spare parts dari setiap unit
 
bertanggung 
jawab  dalam 
memantau  pemeliharaan 
mesin  dengan
tujuan menjamin kesinambungan proses produksi
 
Mengkoordinasi  keluhan 
dan 
kerusakan 
mesin 
yang 
tidak 
dapat
ditangani oleh kepala teknik di unit produksi
  
14
Manager Produksi :
 
Menerima  surat  perintah  kerja  (SPK)  dari  PPIC  dan  menentukan
kepala unit
 
Mengkoordinasikan semua kegiatan dproduksi
 
Mengendalikan stock maksimum dari barang ½ jadi yang ada di unit-
unit melalui penerbitan Order Produksi
 
Mengendalikan barang yang dipasok pelanggan dalam proses produksi
untuk 
menghindari 
kerusakan,  salah 
penggunaan 
dan  kecukupan
jumlah barang dengan kebutuhan
Bertanggung
jawab
menjamin
produk
yang
sedang
dalam proses
identifikasi dengan jelas
Bertanggung 
jawab 
menjamin 
penanganan, 
penyimpanan 
dan
perawatan barang pada setiap tahap proses produksi dikerjakan sesuai
dengan persyaratan
Kepala Unit Produksi:
 
Menjalankan proses produksi sesuai instruksi dari manager produksi
 
Memelihara peralatan produksi
Bertanggung
jawab
atas
pengendalian proses
termasuk
didalamnya
membuat dan menerapkan prosedur terdokumentasi
  
15
Bertanggung jawab menjaga dan menjamin semua personil yang
menggunakan peralatan ukur yang telah dikaliberisasi adalah personil
yang berkualifikasi dan telah dilatih
Kabag Gudang Bahan Jadi:
 
Memelihara dan menjaga barang jadi dengan
melakukan pencegahan
atas hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang
 
Menjamin letak barang sesuai dengan pada tempatnya
 
Menjamin setiap barang yang ada digudang memiliki identitas
 
Mempersiapkan
barang
sesuai
dengan petunjuk
dari
PPIC.  
Barang
yang sudah siap diinformasikan kepada bagian pengiriman
Kabag Gudang Bahan Baku:
 
Memelihara dan menjaga bahan baku dengan
melakukan pencegahan
atas hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang
 
Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran bahan baku
 
Menjamin letak barang adalah sesuai pada tempatnya
 
Menjamin setiap barang yang ada di gudang memiliki identitas
Menangani dan menyimpan barang yang dipasok oleh pelanggan
sebelum barang tersebut digunakan dalam produksi
 
Menjamin bahan baku yang diterima telah diidentifikasi dengan jelas
  
16
Kabag GSP:
 
Bertanggung  jawab  terhadap  orderan  spare part dan  perlengkapan
kerja
 
Bertanggung
jawab
dalam
menyediakan
spare
part
khususnya
bagi
unit-unit produksi
Kabag Perawatan dan bangunan:
 
Bertanggung jawab terhadap kegiatan perawatan seluruh gedung yang
ada didalam perusahaan
Melakukan pelaksanaan dan renovasi pembangunan dilingkungan
perusahaan sesuai order
Kabag QC:
 
Bertanggung jawab memberikan tindakan perbaikan dan pencegahan
yang
telah dilakukan dan mencatat didaftar status
tindakan perbaikan
dan pencegahan atas ketidaksesuaian
Bertanggung jawab untuk menajemen
mutu
produk
terhadap
setiap
tahapan dalam akhir proses
Bertanggung jawab
dalam
melaksanakan
inspeksi
kedatangan bahan
baku dan produk jadi
 
Bertanggung jawab atas
hasil produk jadi sebelum diturunkan sesuai
dengan standar atau spesifikasi produk
  
17
1.5.3
Perkembangan Bisnis Perusahaan
Berawal
dari home industry yang kecil-kecilan yang akhirnya dalam
periode 20 tahun berubah menjadi sebuah perusahaan besar kedua setelah
YKK. 
Untuk
pemasaran,
Sales dan Marketing dari
PT.
Fajarindo
Faliman
Zipper tersebar di seluruh Indonesia melalui agen-agen yang berada di Jawa
timur, 
Jawa 
tengah, 
Jawa 
Barat, 
Sumatra 
Utara, 
Sumatra  Selatan  dan
surabaya.  Dan permintaan domestik akan produk dari PT. Fajarindo Faliman
Zipper
ini terus berkembang setiap tahunnya,
sehingga pasar domestik tetap
menjadi
prioritas
dalam
mendistribusikan produk PT. Fajarindo Faliman
Zipper. 
Setelah sukses dalam pasar domestik, PT. Fajarindo Faliman Zipper
mulai mengekspor produk-produk ke beberapa negara seperti: USA, Italy,
Pakistan, Spanyol,
Turki, Irak dan
lain sebagainya. 
Dan pasar
internasional
merupakan strategi untuk perusahaan ini dalam meningkatkan penjualan.
Dari perkembangan bisnisnya, PT. Fajarindo Faliman Zipper unggul
dalam hal warna
dimana
perusahaan
lain
tidak
memiliki kemampuan
yang
seperti ini. 
Sehingga untuk produk resleting ini pernah diekspor ke daerah
timur tengah
yaitu Irak tetapi harus melewati Kuwait terlebih dahulu karena
Irak tidak mau
menerima
apabila
tidak
melewati turki. 
Namun
saat
terjadi
perang teluk antara Kuwait dengan Irak, ekspor produk resleting ini
sempat
terhenti.  Setelah perang telah selesai dimana sebelumnya Irak dengan Kuwait
dan
sekarang
setelah
perang
Irak dengan
Amerika, PT. Fajarindo Faliman
  
18
Zipper  mencoba  kembali  untuk  melakukan  ekspor  dan  ini  telah  berjalan
selama 6
bulan. 
Selain
itu resleting juga di ekspor ke Italy dengan kapal
konteiner dan langsung berurusan dengan E.M.K.L ( Ekspedisi Muatan Kapal
Laut ).
PT. Fajarindo Faliman Zipper juga unggul dalam hal biaya. 
Biaya-
biaya   seperti   biaya   produksi,   spare  part,   transportasi   dapat   ditekan
sedemikian rupa sehingga biaya yang
dikeluarkan lebih sedikit.  
Ini
dikarenakan perusahaan ini
telah
memiliki pengalaman hampir 20
tahun dan
telah menjadi market leader untuk produk resleting ini.  Dengan pengalaman-
pengalaman tersebut perusahaan ini mencoba untuk 
selangkah lebih depan
dalam menjadi
market leader
dengan
cara
meminimalkan
biaya
sehingga
produk yang dihasilkan lebih murah.
  
19
1.5.4
Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga kerja PT. Fajarindo Faliman Zipper sampai saat ini
adalah sekitar 1067 orang dengan rincian :
Pekerja bagian non - Staff.
Pekerja bagian Staff.
Sistem perekrutan
pekerja
dilakukan
dengan
cara
pekerja
pertama
dikontrak terlebih dahulu selama 3
(tiga) bulan. Bila hasil kerja memuaskan
maka ada kemungkinan menjadi karyawan tetap.
Untuk sistem penggajian, pada PT. Fajarindo Faliman Zipper dihitung
dari berapa hari karyawan tersebut bekerja  jadi gajinya dihitung harian tetapi
dibayarkan secara mingguan untuk pekerja non-staff dan secara bulanan untuk
pekerja Staff.
1.5.5
Tata Letak Pabrik
Tata
letak pabrik
adalah salah satu hal
yang
harus
diperhatikan
bila
ingin membangun suatu pabrik karena
pengaturan tata letak pabrik dapat
mempengaruhi keefektifan dan keefisienan suatu proses produksi.sehingga
dapat tercapai suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis dan
proses pemindahan barang menjadi lancar dalam pabrik
Layout tata letak pabrik di bagi menjadi 2 yaitu :
  
20
1.   Process layout
Dalam  process  layout  semua  mesin  dan  peralatan  yang  mempunyai
fungsi yang sama digabungkan dalam suatu tempat/area yang sama
2.   Product Layout
Semua   mesin   disusun
menurut   urutan-urutan   dari   proses   yang
dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.
Pada PT. Fajarindo Faliman Zipper pengaturan tata letak tidak terlalu
baik karena sejak awal penempatan tempat bangunan produksi tidak memiliki
rancangan untuk penempatan
material
handling
yang
efisien,
selama
ini
penetapan posisi sebuah bangunan hanya berdasarkan pada kebutuhan mesin
dengan
kata
lain
sebuah
bangunan
dibangun
berdekatan
dengan
bangunan
yang sudah ada dan pembangunan ini dilakukan pada saat perusahaan
membutuhkan ruang untuk menempatkan mesin baru.
Untuk material handling sendiri perusahaan menyiapkan 4 unit fork
lift untuk
penggunaan
unit
ini
pun
maka
penempatan
bahan
baku,
bahan
setengah jadi dan bahan jadi menggunakan sistem pallet.
Berikut akan diberikan denah bagunan dari perusahaan di luas lahan
sebesar 11 hektar ini.
  
21
Gambar 1.1
Keterangan Layout Pabrik
  
22
Berikut adalah legenda dari denah seluruh bagunan yang terlihat pada
Gambar 1.1 beserta penjelasan fungsi dari bangunannya :
1
Gedung
A
=
Gudang Bahan Baku, Personalia dan produksi.
2
Gedung
B
=
Gudang Bahan Jadi, Direksi, Staf Direksi, Marketing, keuangan,
PPIC, Teknik Produksi.
3
Gedung
C
=
Gudang Slider.
4
Gedung
D
=
Unit kepala Mesin.
5
Gedung
E
=
Unit Jacket.
6
Gedung
F
=
Unit Gulung Pita.
7
Gedung
G
=
Unit Gosok, Bengkel Bubut.
8
Gedung
H
=
Unit Pasang, GSP.
9
Gedung
I
=
Unit Kapur Kain.
10
Gedung
J
=
Unit Penggabung.
11
Gedung
K
=
Unit Mesin Gigi dan Mesin Kain.
12
Gedung
L1
=
Unit Mesin Kain dan Mesin Jahit.
13
Gedung
L2
=
Unit Delrin, Metal Assembling.
14
Gedung
L3
=
Perawatan Teknik, IPAL.
15
Gedung
M
=
Gudan Mesin Jahit.
16
Gedung
N,O
=
Unit Mesin Kain.
17
Gedung
P
=
Unit Nickel dan Sortir Slider.
18
Gedung
Q
=
Unit Celup.
19
Gedung
R
=
Unit Cat.
20
Gedung
S
=
Unit Gulung dan Benang.
21
Gedung
T
=
Wingoh Albindo.
22
Gedung
U
=
Unit Delrin, Metal Injection.
23
Gedung
V
=
Unit Magic Tape Rajut.
24
Gedung
W
=
Unit Magic Tape Celup.
25
Gedung
X
=
Unit Monofelament.
26
Gedung
Y
=
Litbang.
27
Gedung
Z
=
Gudang Mesin - Mesin Bekas.
28
Gedung
A A
=
Gudang B S.
29
Gedung
A B
=
Polytehnik.
30
Gedung
A C
=
Fajarzippindo.
Tabel 1.1
Tabel Legenda Layout Pabrik
  
23
1.5.6
Sistem kerja
Dalam sistem kerja, PT. Fajarindo Faliman Zipper
menetapkan waktu
kerja reguler bagi karyawannya adalah mulai 08:00 – 16:00 WIB dan tedapat
waktu
istirahat selama
1
jam.
Dalam perusahaan
tidak ada
shift
malam dan
lembur untuk karyawan kantor . Khusus Karyawan bagian produksi diadakan
jam kerja apabila banyak pesanan, ada barang
masuk pada
hari minggu dan
Due Date (batas waktu) telah dekat.
Pada Pengendalian Mesin produksi shift kerja karyawan di bagi
menjadi 3 (tiga) shift dengan waktu kerja sebagai berikut :
Shift I  : Pk. 08:00 s/d Pk. 16:00
Shift II  : Pk. 16:00 s/d Pk. 24:00
Shift III : Pk. 24:00 s/d Pk.08:00
Khusus Pada
mesin produksi
ini ada 3 (tiga) shift kerja karena Mesin
produksi  bekerja  selama  24  jam
Nonstop  maka  operator  harus  siap  sedia
untuk mengendalikannya. Mesin produksi
ini bekerja 24 jam Nonstop
tetapi
pada hari minggu mesin ini istirahat tidak beroperasi