BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini telah menciptakan iklim
persaingan  antar  perusahaan  yang  semakin  ketat  ditambah  lagi  kenaikan  BBM
(Bahan
Bakar
Minyak)
dan
TDL
(Tarif Dasar
Listrik)
tahun
lalu
menyebabkan
perusahaan / industri berlomba-lomba meningkatkan penghematan dan efisiensi agar
dapat tetap bertahan dari pesaing dan dunia industri.
Salah  satu  strategi  yang  paling  umum  ditempuh  oleh  perusahaan  adalah
dengan cara menaikkan harga jual produknya.  Namun strategi ini kurang populer di
mata pelanggan / konsumen karena konsumen juga terkena dampak dari kenaikan
BBM  dan  TDL 
ini.   
Apabila  perusahaan  menaikkan  harga  jual  produk 
maka
konsumen / pelanggan akan beralih ke produk kompetitor yang lebih murah.
Bukan hanya itu, saat ini produk-produk dari Cina merupakan saingan berat
bagi para pengusaha karena harga yang lebih murah dan volume produksi yang
banyak. 
Kebanyakan 
perusahaan saat ini
menguranggi biaya
/
cost
dengan cara
melakukan pengurangan kualitas dari bahan baku yang biasa dipakai untuk bersaing
dengan produk-produk kompetitor dari Cina.  Namun hal ini kurang tepat karena akan
mengakibatkan
berkurangnnya
kepercayaan
konsumen
terhadap
produk
yang
telah
ada selama ini.
  
PT. Fajarindo Faliman Zipper adalah perusahaan terbesar kedua setelah YKK
yang
memproduksi
berbagai
macam produk
terutama
resleting
dengan
komposisi
warna yang menjadi kelebihan dari perusahaan ini.  Produk-produk yang lain seperti
magic
tape,
sliders,
zipper, taylor chalk juga
dapat
di
produksi di
perusahaan
ini.
Namun tahun-tahun belakangan ini, perusahaan
ini
terkena
dampak
dari
banyak
beredarnya produk-produk dari Cina yang sejenis dengan harganya lebih murah
akibatnya orderan berkurang bulan demi bulan.
Banyak
jalan
yang
dapat
digunakan
untuk
meminimasi
biaya
/ cost,
dan
kesemuanya ini berhubungan dengan produksi.   
Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi
efisiensi,
efektifitas
dan
optimalisasi dalam
produksi
antara
lain
berhubungan dengan Material, Money, Machine, Man, Method dan  Information yang
dikenal dengan 5M. 
Dari kelima faktor-faktor apabila direncanakan dan dilakukan
secara benar, baik dan disiplin
hasilnya adalah efisiensi, efektifitas dan optimalisasi.
Kesemua faktor-faktor ini sangat berpengaruh penting dalam dunia industri.
Material 
handling 
merupakan 
salah 
satu  pendukung 
yang 
berhubungan
dengan  bahan  baku  dan  aliran  bahan.    Dalam  buku  Plant  layout  and  material
handling
karangan
James
M. Apple disebutkan ”Tidak
peduli
bagaimana
gagahnya
sebuah gedung terlihat dari luar, tidak peduli bagaimana bersih dan fungsional
nampaknya dari dalam, tidak peduli bagaimana lengkapnya dia dilengkapi perkakas,
efisiensi produksi akan bergantung pada aliran bahan yang lancar sepanjang pabrik”.
Dengan
kata
lain
aliran
bahan
dan material handling
sangat
menentukan
efisiensi dari suatu proses produksi dalam
jangka waktu
yang sangat panjang, tidak
  
perduli bagaimana canggihnya perkakas dan mesin yang digunakan, apabila aliran
bahannya
berantakan,   tidak   teratur,   sering   terjadi   pengulangan   maka   akan
mengakibatkan
meningkatnya biaya produksi yang akan berpengaruh terhadap harga
produk di pasar nantinya.
Aliran
bahan
/
material
beserta
penanganannya
sangat bergantung
dari
perencanaan tata letak suatu ruang produksi. 
Semakin efektif dan tepat penempatan
produksi maka akan semakin efisien pengeluaran biayanya.  Dengan begitu harga dari
produk dapat bersaing dengan kompetitor.
Minimasi aliran bahan dan penanganan material merupakan salah satu solusi
yang
akan
dilakukan
di
dalam penelitian
ini
dimana
tetap
dapat
mempertahankan
kualitas
produk
tanpa
meningkatkan
harga
jual
produk
bahkan
ada
kemungkinan
untuk  mengurangi  harga  jual  sekaligus  merupakan  strategi  yang  akan  digunakan
untuk
survive dari
produk-produk
negeri
tirai
bambu
ini.  
Salah
satu
peneliti
menemukan
bahwa
”Biaya
dari
material
handling diperkirakan
mencapai
15%
s/d
70%  dari 
total 
biaya 
produksi.     Jadi  efisiensi 
yang 
dapat 
diperoleh 
apabila
penyusunan   tata   letak   dilakukan   secara   benar   sekitar   10%   sampai   30%.”
(Perencanaan dan Perancangan Fasilitas: Hari Purnomo). Agar aliran bahan dapat
diminimasi   maka   pengaturan   tata   letak   beserta   ruang   produksi   harus   diatur
sedemikian rupa agar jarak antar proses
produksi
seoptimal
mungkin
yang
sesuai
dengan mengunakan metode-metode yang telah ada.
  
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
PT. Fajarindo Faliman Zipper merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang
industri
garmen,
dalam hal
ini
memproduksi
berbagai
macam produk
salah
satunya adalah magic tape
Perusahaan ini memproduksi sesuai dengan pesanan
(make to order) dan menetapkan minimum stock (make to stock) yang harus tersedia
dalam tiap
bulannya. 
Untuk
mendukung
produksi
magic
tape
letak /
layout
maka
mesin-mesin produksinya disusun berdasarkan fungsi / proses (Process layout) dapat
dilihat dari penempatan mesin-mesin yang dikelompokkan.
Walaupun
penempatan
berdasarkan
fungsi /
proses
akan
tetapi
pola-pola
lintasan aliran bahannya tidak efisien sehingga jarak tempuh material menjadi jauh.
Salah satunya adalah memindahan barang setengah jadi dari departemen rajut ke
departemen pencelupan.  
Selain itu penempatan fasilitas gudang yang kurang
pengawasan dari kantor karena terhalang dinding kantor.  Hal ini menyebabkan bahan
baku atau bahan jadi sering hilang walaupun sebenarnya bahan baku dan bahan jadi
tersebut masih ada hanya tidak terdata saja.  Penanganan material juga kurang efisien
dan efektif, dikarenakan untuk beberapa material-material berat masih dipindahkan
secara manual sehingga frekuensi pemindahannya menjadi tinggi.
Dapat dilihat juga pada departemen-departemen produksi yang seharusnya
saling berdekatan ternyata berjauhan satu sama
lainnya. 
Selain itu, terlalu luasnya
gedung menyebabkan banyaknya area yang tidak terpakai dan hanya digunakan untuk
penempatan
bahan baku
dan
komponen
dari
produk
yang
lain.  
Masalah-masalah
pada lantai produksi magic tape inilah yang akan menjadi fokus penelitian kali ini.
  
Oleh karena itu, rumusan permasalahan
yang dipilih untuk skripsi
ini adalah
bagaimana
merancang
tata
letak
(layout) yang
optimal
agar
penanganan
material
beserta
aliran
bahan
menjadi
lebih efisien
dan
efektif
sehingga
dapat
mengurangi
biaya yang dikeluarkan serta menunjang proses produksi.
1.3 Ruang Lingkup
PT. Fajarindo Faliman Zipper memiliki tata letak yang sangat luas dimana
terdapat 30 gedung produksi.  Produk yang dihasilkan di dalam perusahaan ini antara
lain: sliders, resleting, pita resleting, magic tape dan taylor chalk.  Kesemua produk
ini diproduksi pada gedung-gedung tertentu.  Agar tujuan dari skripsi ini lebih terarah
dan tidak
menyimpang
maka dalam penulisan skipsi akan dibatasi ruang
lingkupnya
sebagai berikut:
1.   Perencanaan layout difokuskan pada pembuatan produk Magic Tape.
2.   Data berat minimum stock yang digunakan adalah data minimum stock tahun
2006.
3. 
Jarak antar departemen yang dihitung
merupakan jarak rectilinear dan aisle
berdasasarkan
titik
pusat. 
Jadi
tidak
memperhatikan
tempat
penerimaan
dan
pengeluaran material antar departemen.
4.   Layout yang diproses ditampilkan dalam block layout.
5.   OPC yang dibuat tidak mencantumkan data waktu proses. 
OPC yang dibuat
hanya menunjukkan komponen pembentuk dan proses pembuatan magic tape
saja.
  
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian skripsi ini antara lain:
1.   Mengusulkan tata letak sesuai dengan metode perencanaan tata letak pabrik
2.   Menempatkan mesin produksi dan fasilitas-fasilitas secara tepat.
3.   Menentukan jumlah mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi minimum stock
4.   Mempersingkat jarak yang ditempuh material
5.   Mengusulkan penggunaan peralatan material yang tepat.
Manfaat skripsi ini antara lain:
1.
Bagi penulis, penelitian
ini
akan
memberikan wawasan dan pengalaman
bagaimana merencanakan dan menerapkan layout yang baik.
2.
Bagi perusahaan, dapat menjadi referensi atau masukan terutama tentang
keadaan gedung produksi saat ini.
3.
Bagi
pihak
yang
lain,
diharapkan
dapat
berguna
sebagai
bahan
pembanding dan sebagai bacaan untuk menambah wawasan.
  
1.5  Gambaran Umum Perusahaan
1.5.1 Profil Perusahaan
PT. Fajarindo Faliman Zipper adalah sebuah perusahaan resleting terbesar
setelah YKK dengan luas tanah 10 hectar yang pertama kali didirikan oleh Alm. Bpk.
Faliman. 
Perusahaan
ini
pertama
kali
bernama PT. Fajar Kemenangan dan telah
bergerak
hampir
20
tahun.   Berawal
pada tahun (1969-1979)
dari sebuah Home
Industri dengan teknologi yang masih sederhana untuk memproduksi komponen
resleting dan kancing. 
Aktifitas produksi ini berada di sebuah ruko yang terletak di
jalan Pinangsia Jakarta Barat hampir selama 10 tahun.
Dari  perkembangan 
usahanya 
yang  begitu 
pesat 
dan 
perkembangan
permintaan yang begitu besar
membuat ruko
ini tidak mampu
lagi
untuk menahan
laju perubahan tersebut, sehingga perusahaan ini mulai belajar, mengembangkan dan
mencari
tahu
bagaimana
untuk
mengembangkan usahanya
menjadi
lebih
besar.
Akhirnya pada tahun 1979 PT. Fajar Kemenangan pindah dari Pinangsia ke daerah
Daan Mogot Km.19 Tanggerang yang saat itu luas lahannya hanya 5000 m²
sebagai
langkah awal untuk menjadi sebuah perusahaan besar (1980-sekarang).  Dalam selang
waktu selama 20 tahun, perusahaan ini mengalami kemajuan yang pesat dan mulai
membeli lahan di sekitarnya secara bertahap yang sekarang total luas lahannya
mencapai 10 hektar. 
Dan perusahaan
ini pernah
memperkerjakan pekerja sebanyak
1500 orang.
PT. Fajarindo Faliman Zipper menyadari kalau produk dan pelayanan dengan
kualitas
yang bagus
merupakan
faktor kunci terbesar
untuk
mendapatkan dukungan
  
dari  pelanggan.
Oleh  sebab  itu  perusahaan  ini  memfokuskan  diri  pada  proses
manufakturing untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Produk-produk unggul dari PT. Fajarindo Faliman Zipper, tidak hanya pada
sisi kekuatan dan keunikannya, tetapi juga pada kemampuannya untuk menerima
pesanan khusus (Special Order) dari para pelanggannya.  Oleh karena didukung oleh
keahlian desain dan untuk komponen-komponen tertentu dapat dibuat sendiri tanpa
melalui pemesanan kepada supplier. 
Hal-hal inilah yang membuat
PT. Fajarindo
Faliman Zipper dapat menanggani hampir seluruh permintaan dari pelanggannya.
Produk-produk
yang
dihasilkan
PT.
Fajarindo
Faliman
Zipper
antara
lain: Sliders,
zippers, hook and Loop Fasteners, nylon ribbon, webbing tapes, tailor chalk, snap
button.
  
1.5.2
Struktur Organisasi
Direktur
Utama
Sekretaris
Direktur
Keuangan
Direktur
Operasional
MR 
Direkur
tur
Marketing
Sekretaris
Sekretaris
Ass DIR
. DIR
Marketing
Manager
Keuangan
Manager
Pembelian
Import
Ketua
SPSI
Manager
Personalia
&Umum
Manager
Pembelian
Manager
Produksi I
&II
Manager
PPIC
Manager
Perawatan
Teknik
Manager
Desain
&Gambar
Manager
QC
Manager
Teknik
Produksi
Manager
Litbang
Manager Pemb.
Cetakan& Perlt.
Produksi
Manager
QA
Manager
Marketing
KABAG
HRD
KABAG
Logistik
KABAG
Analisi
KABAG
GSP
KABAG
Perawatan
Bangunan
Gambar 1.1 Struktur Organisasi
Direktur Utama:
9
Menyediakan
Sumberdaya
yang
diperlukan
untuk
menjalankan
operasional perusahaan
9
Memformulasikan kebijakan mutu
9
Menetepkan kebijakan dan visi dari perusahaan
Direktur Keuangan:
9
Mengkoordinasikan kegiatan keuangan dan akun dalam perusahaan
  
Direktur Operasional:
9
Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional sehari-hari
9
Mengambil keputusan untuk menyelesaikan hal-hal yang berhubungan
dengan operasional sehari-hari.
Manager QA:
9
Mengiplementasikan dan memelihara sistem mutu
9
Bertanggung
jawab
dalam
mengkoordinir,
memelihara
serta
mendokumentasikan sistem managemen mutu.
9
Bertanggung jawab untuk membentuk dan menetapkan tim audit mutu
internal untuk melaksanakan audit sistem managemen mutu.
9
Bertanggung
jawab
mengkoordinasikan
penerapan
yang
efektif
dari
audit mutu internal.
Manager Personalia dan Umum:
9
Melakukan pelaksanaan K3
9
Menangani masalah-masalah umum
9
Menerapkan dan pengawasan atau pelaksanaan KKB
9
Bertanggung jawab dan menangani masalah pengupahan
Manager Pembelian:
9
Mengevaluasi
dan
menseleksi
bahan
yang
dipasok
termasuk
supliernya
9
Melakukan pembelian atas bahan baku, dpendukung dan peralatan
9
Membuat proof purchase ordcr
  
9
Bertanggung
jawab
untuk
,emerbitkan
purchase
order
untuk
setiap
pembelian
9
Melakukan  kunjuangan  kepada  supplier  bahan  baku  pada  periode
tertentu
Manager QC:
9
Menetapkan  dan  mengembangkan  standar  spesifikasi  pelaksanaan
pada bahan baku, barang setengah jadi dan produk jadi
9
Menangani produk yang tidak sesuai dengan hasil produksi
9
Mempunyai  tanggung  jawab  kebebasan  dalam  melakukan  inspeksi
pada akhir prosses yang berhubungan dengan produk
9
Bertanggung
jawab
menyediakan
spesifikasi
produk
yang
berhubungan dengan standar mutu
9
Menjamin bahan baku yang diterima telah sesuai dengan persyaratan
Manager Gambar dan Desain:
9
Bertanggung  jawab  terhadap  pembuatan  desain  yang  diorder  dari
pelanggan
9
Membuat  pengembangan  produk  dalam  bentuk  gambar  khususnya
digambar slider
9
Mempersiapkan gambar untuk keperluan pembuatan mal dan mould
9
Bertanggung jawab meninjau kejelasan dan kelengkapan sample atau
speksifikasi yang diberikan pelanggan
  
Manager Teknik Produksi:
9
Bertanggung jawab terhadap penyediaan spare parts dari setiap unit
9
bertanggung 
jawab  dalam 
memantau  pemeliharaan 
mesin  dengan
tujuan menjamin keinambungan proses prodiksi
9 Mengkoordinasi
keluhan
dan
kerusakan
mesin
yang
tidak
dapat
ditangani oleh kepala teknik di unit produksi
Manager Produksi :
9
Menerima  surat  perintah  kerja  (SPK)  dari  PPIC  dan  menentukan
kepala unit
9
Mengkoordinasikan semua kegiatan dproduksi
9
Mengendalikan stock maksimum dari barang ½ jadi yang ada di unit-
unit melalui penerbitan Order Produksi
9
Mengendalikan barang yang dipasok pelanggan dalam proses produksi
untuk 
menghindari 
kerusakan,  salah 
penggunaan 
dan  kecukupan
jumlah barang dengan kebutuhan
9 Bertanggung
jawab
menjamin
produk
yang
sedang
dalam
proses
identifikasi dengan jelas
9 Bertanggung 
jawab 
menjamin 
penanganan, 
penyimpanan 
dan
perawatan barang pada setiap tahap proses produksi dikerjakan sesuai
dpersyaratan
  
Kepala Unit Produksi:
9
Menjalankan proses produksi sesuai instruksi dari manager produksi
9
Memelihara peralatan produksi
9 Bertanggun
jawab
atas
pengendalian
proses
termasuk
didalamnya
membuat dan menerapkan prosedur terdokumentasi
9 Bertanggun
jawab
menjaga
dan
menjamin
semua
personil
yang
menggunakan peralatan ukur yang telah dikaliberisasi adalah personil
yang berkualifikasi dan telah dilatih
Kabag Gudang Bahan Jadi:
9
Memelihara dan
menjaga barang jadi dengan
melakukan
pencegahan
atas hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang
9
Menjamin letak barang sesuai dengan pada tempatnya
9
Menjamin setiap barang yang ada digudang memiliki identitas
9
Mempersiapkan
barang
sesuai
dengan
petunjuk dari
PPIC.   Barang
yang sudah siap diinformasikan kepada bagian pengiriman
Kabag Gudang Bahan Baku:
9
Memelihara dan menjaga bahan
baku
dengan
melakukan
pencegahan
atas hal-hal yang berbahaya yang mempengaruhi mutu barang
9
Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran bahan baku
9
Menjamin diletak barang adalah sesuai pada tempatnya
9
Menjamin setiap barang yang ada di gudang memiliki identitas
  
9 Menangani
dan
menyimpan
barang
yang
dipasok
oleh
pelanggan
sebelum barang tersebut digunakan dalam produksi
9
Menjamin bahan baku yang diterima telah diidentifikasi dengan jelas
Kabag GSP:
9
Bertanggung  jawab  terhadap  orderan  spare part dan  perlengkapan
kerja
9
Bertanggun  jawab  dalam  menyediakan  spare part khususnya  bagi
unit-unit produksi
Kabag Perawatan dan bangunan:
9
Bertanggung jawab terhadap kegiatan perawatan seluruh gedung
yang
ada didalam perusahaan
9 Melakukan
pelaksanaan
dan
renovasi
pembangunan
dilingkungan
perusahaan sesuai order
Kabag QC:
9
Bertanggung jawab memberikan tindakan perbaikan dan pencegahan
yang telah dilakukan dan mencatat didaftar status tundakan perbaikan
dan pencegahan atas ketidaksesuaian
9
Bertanggung jawab untuk menajemen
mutu
produk
terhadap
setiap
tahapan dalam akhir proses
9
Bertanggung
jawab
dalam melajsanakan
inspeksi
kedatangan
bahan
baku dan produk jadi
  
9
Bertanggung jawab atas hasil produk jadi sebelum diturunkan
sesuai
dengan standar atau spesifikasi produk
1.5.3
Proses Produksi
Proses untuk membuat 1 roll magic tape cukup banyak. 
Untuk membuat
komponen-komponen magic tape antara lain hook dan loop dibutuhkan bahan baku
(monofilament,  benang-benang), 
mesin-mesin 
produksi, 
obat-obat  kimia 
(untuk
proses kanji dan pencelupan warna) serta tenaga kerja untuk memantau jalannya
produksi.  Untuk lebih jelas bagaimana proses pembuatan magic tape ini dapat dilihat
pada gambar 1.2.
Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan untuk memproduksi magic tape:
Untuk komponen Loop:
Gulung benang
Pada proses ini, dibuat benang dengan menggunakan bahan baku polyster.
Dimana  polyster-polyster
ini  kemudian  digulung 
menjadi  benang  bulu  dan
benang dasar. 
Benang bulu membutuhkan 52 helai polyster sedangkan benang
dasar membutuhkan 300 helai polyster.
Rajut
Benang-benang yang telah selesai digulung kemudian dilanjutkan ke proses
rajut.  Proses ini membutuhkan benang dasar, benang halus, benang atas, benang
  
samping.
Benang  halus  dan  benang  dasar  didapat  dari  proses  sebelumnya
sedangkan benang atas dan benang samping diambil dari gudang bahan baku.
Steam / penguapan
Kegunaan dari steam
/
penguapan
ini
adalah
untuk
melembabkan loop agar
bisa dilanjutkan proses selanjutnya
Brush / pengosokan
Brush
/
pengosokan
ini
dimaksudkan
agar
benang-benang
halus
pada
loop
yang semula rapi pada proses rajut dibuat kusut atau berantakan agar komponen
hook dapat menempel.
Dyeing / pewarnaan
Pewarnaan dilakukan sesuai dengan pesanan yang diinginkan pelanggan.
Untuk semua jenis warna dapat diproduksi di perusahaan ini.  Warna-warna yang
diinginkan diracik kemudian dituangkan dalam mesin pewarna.
Pengeringan
Karena pewarnaan pita-pita loop dengan menggunakan air, pita-pita loop yang
basah ini kemudian dikeringkan di mesin pengering.  Cara kerjanya sama seperti
pengering pada mesin cuci.
Kanji
Proses
kanji
ini
dimaksudkan
agar
loop
menjadi
kaku
agar
memungkinkan
loop
untuk merekat pada hook. 
Pada
proses
ini
terdapat
juga
proses
untuk
menggosok, fungsinya untuk merapikan pita-pita loop yang kasar tadi akibat dari
  
pewarnaan   dan   pengeringan.      Kemudian   setelah   selesai   dikanji,   pita-pita
kemudian dikeringkan dengan cara dipress agar pita-pita menjadi kaku dan
kemudian digulung menjadi roll.
•   Belah pita
Pada 1 pita loop,
total
ukuran
lebarnya berukuran 4 inci dimana 
terdapat 4
bagian pita loop yang masing-masing berukuran 1 inci
Pada proses ini
dimaksudkan
untuk
membelah 4 bagian tadi
menjadi pita-pita loop yang benar-
benar terpisah.
•   Penggulungan
Proses pengulungan ini mengulung pita-pita yang sudah jadi tadi menjadi roll
yang  telah  siap  untuk  dikirim  ke  pelanggan.    Panjang  pita  pada  1  roll set
berukuran 20 meter.
•   Sortir
Setelah  penggulungan  roll  sekemudian  diberi  label  dan  dimasukaan  ke
dalam box kemudian dikirim ke GBB.
Untuk komponen Hook
•   Gulung Benang
Gulung
benang
pada
proses hook sama
dengan proses
gulung benang loop.
Hanya
saja
bedanya,
perekat
pada hook terbuat dari bahan
baku
monofilament.
Monofilament
ini
kemudian
digabung
menjadi
benang
mono.  
Dibutuhkan
56
  
helai  benang  monofilament untuk  menjadi  benang  mono.
Sedangkan  untuk
membentuk benang dasar dibutuhkan 300 helai benang polyster.
Rajut
Proses  ini  membutuhkan  benang  mono,  benang  dasar,  benang  atas,  dan
benang samping.  Untuk benang mono dan benang dasar diproses sendiri dengan
mesin pada proses gulung benan sedangkan benang atas dan benang samping
diambil dari gudang bahan baku.
Dyeing / pewarnaan
Untuk proses pewarnaan sama dengan proses pembuatan loop dimana warna
diracik 
sesuai 
dengan 
warna 
yang 
diinginkan 
oleh 
pelanggan 
setelah 
itu
dimasukan kedalam mesin pewarna beserta hook.
Pengeringan
Selesai
melewati
proses
dyeing
proses berikutnya
adalah
pengeringan hook
yang basah akibat pencelupan warna dengan menggunakan mesin pengering.
Kanji
Proses
kanji
ini
sama
persis
dengan proses
kanji
yang
dilakukan
untuk
memproses loop.  
Hook yang telah dikeringkan digosok agar menjadi rapi
kemudian dikanji untuk memperkeras pita hook setelah itu dipanaskan agar hook
menjadi benar-benar keras dan kemudian digulung.
  
Cutting Mono
Proses Cutting Mono ini hanya ada pada proses pembuatan hook. Tujuan dari
proses ini adalah untuk memotong ujung  polyster dari hook agar dapat menempel
dengan loop.
Belah pita
Proses belah pita ini sama persis dengan proses pada pembuatan loop.
Pita-
pita hook kemudian dipisah-pisah menjadi pita-pita sesuai dengan ukurannya.
Penggulungan
Proses pengulungan ini mengulung pita-pita yang sudah jadi tadi menjadi roll
yang  telah  siap  untuk  dikirim  ke  pelanggan.    Panjang  pita  pada  1  roll set
berukuran 20 meter
Sortir
Setelah penggulungan roll set kemudian diberi label dan dimasukan ke dalam
box kemudian dikirim ke GBB.
1.5.4
Tata Letak Pabrik
Tata letak merupakan sesuatu
yang
penting
karena tata
letak
akan
dipakai
dalam jangka
waktu
yang
lama. 
Setiap kesalahan dalam memposisikan
tata
letak
mengakibatkan pengeluaran biaya yang tinggi yang terus
menerus. 
Oleh karena itu
tata letak haruslah sedapat mungkin direncanakan saat akan mendirikan pabrik.
  
PT. Fajarindo Faliman Zipper pada awal pendiriannya kurang adanya
perencanaan terlebih dahulu sehingga mengakibatkan fasilitas yang seharusnya
berhubungan satu sama lain ternyata berjauhan.  Meskipun demikian proses produksi
dari PT. Fajarindo Faliman Zipper tetap stabil dan lancar serta tetap dapat memenuhi
permintaan dari pelanggan.
1.5.4.1 Tata Letak Magic tape
Magic tape
merupakan salah satu produk yang diproduksi PT. Fajarindo
Faliman
Zipper.  Perbedaannya
jika
dibandingkan dengan produk yang lain adalah
magic  tape  memiliki  gedung  produksi  tersendiri  beda  dengan  produk  yang  lain
dimana diproduksi dari gedung yang satu ke gedung yang lainnya.
Fasilitas dari gedung ini terdiri dari kantor, musholla, ruang obat, ruang kanji.
Sedangkan untuk produksi mesin-mesin disusun secara fungsional dimana mesin-
mesin yang sama dikelompokkan dalam satu departemen
1.5.4.2 Tata Letak Lantai Produksi
Mesin-mesin pada bagian magic tape ini disusun berdasarkan fungsi / proses.
Dimana
mesin-mesin   
yang
sejenis
dikelompokkan
dalam satu
departemen.
Departemen
/
bagian-bagiannnya
antara
lain: bagian gulung benang, rajut, celup,
steam,  kanji dan lain-lain.