1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha
di
bidang
percetakan
adalah
usaha
yang
sangat
luas
pangsa
pasarnya
yaitu
lebih
dari
14.594
perusahaan
di
Jakarta
(data
anggota
KADIN
25
Mei
2007)
dan 
jumlah
usaha
lainnya
yang
bukan
anggota
KADIN
yang
jumlahnya mencapai
42,4 juta
unit
usaha
seluruh
Indonesia
25
Mei
2007).
Seluruh
industri
lain
merupakan   
pasar 
dari 
industri 
percetakan 
karena 
setiap 
bidang 
usaha 
di 
dunia 
ini
memerlukan jasa dari bisnis percetakan.
Mulai dari kartu
nama, kop surat, form bisnis, brosur,
selebaran,
katalog
produk,
company
profile
sampai
kalender pasti
perlu
dicetak
dan
tentunya
bidang usaha
yang
menerima pesanan ini adalah percetakan.
Oleh
karena
pasarnya
yang
sangat
luas
dan
hampir
tidak
terbatas
itu
menjadikan
bisnis 
percetakan 
termasuk 
bisnis 
yang 
pelaku 
usahanya 
banyak 
yaitu 
sekitar 
7760
perusahaan
seluruh
Indonesia
yang
terdaftar
(Edwin
Tirani,
Media
Indonesia
Online,
2007)
dan
dipercaya
masih
banyak
yang
tidak
terdaftar.
Hal ini
didukung
oleh
kecilnya
hambatan-
hambatan
yang ada
untuk memasuki
bidang
usaha ini. Hanya
berbekal
sedikit pengetahuan
mengenai
bisnis
percetakan dan tanpa
harus
memiliki modal yang
banyak,
mesin-mesin
cetak
dan
sebagainya,
maka
seseorang
dapat
memulai
usaha
ini.
Pengetahuan
yang
dimaksud
adalah
pengetahuan
mengenai
tempat-tempat
dimana
terdapat
jasa
desain,
jasa
output
film,
toko kertas serta jasa cetak (ongkos cetak).
Tentunya diperlukan
kecakapan
dan keuletan
sang
wirausahawan untuk memperoleh
order
dan
kepercayaan
dari
calon
konsumen.
Hal
ini
tidak
gampang
karena
diperlukan
juga
  
2
meningkatkan
kondisi
bisnis
seluruh
industri
yang
ada.
Pada
kondisi
yang
demikian
maka
pasar untuk
industri
percetakan
akan
semakin besar dan
berakibat
pada semakin
banyaknya
kemampuan untuk menghitung harga suatu barang
cetakan. Bila
salah menghitung harga,
akibatnya fatal
karena bisa tidak mendapat order ataupun menderita kerugian.
Bila
usaha
ini
berkembang
dan
modal
pun
terkumpul,
maka
langkah
selanjutnya
haruslah 
melengkapi  bisnis  percetakan  tersebut  dengan  peralatan-peralatan  pendukung
seperti
komputer
(untuk
desain grafis),
peralatan
sablon
(untuk
mencetak
sebagian
barang
yang
memang
harus
dicetak
dengan
teknik
ini),
mesin
potong
kertas,
mesin
caca (perforasi),
mesin
cetak
offset
mini (ukuran folio), mesin
cetak
offset
separasi (ukuran
cetak kertas dan
kemampuan
mesin
bervariasi) 
dan
mesin
finishing
seperti
mesin
vernish/laminating,
mesin
jilid buku (binding), mesin pond dan mesin packing.
PT
Patent
Process
adalah
perusahaan
yang
bergerak
di
bidang
percetakan
yang
sedang
berkembang
hingga
saat
ini
memiliki
karyawan
lebih
dari
50
orang 
serta
peralatan
pendukung
seperti
mesin
cetak
offset
mini,
mesin
potong
kertas,
mesin
perforasi,
mesin
nomorator,
peralatan
sablon
kertas,
mesin
afdruk/
expose plat
dan
sebagainya.
Sub
bidang
utama
dari
PT.
Patent
Process
adalah
pencetakan
kalender
dan
agenda
pada
bulan
Juli
sampai Januari dan menerima pesanan segala jenis barang
cetakan lainnya.
Saat
ini
PT
Patent
Process
belum
memiliki
mesin
cetak
offset yang
memiliki
kemampuan
untuk
cetak
separasi
warna
(
full colour)
sehingga
bila
mendapat
order
brosur,
katalog,
company
profile dan sebagainya yang
full colour
harus
mencetak
di rekan
percetakan
lain
yang
khusus
menerima
ongkos
cetak
(hanya
mencetak
saja)
dan
ongkos
cetaknya cukup
mahal, minimal Rp. 400.000 sekali cetak.
Seiring
dengan
membaiknya
perekonomian,
pertumbuhan
ekonomi
yang
meningkat
yaitu
sebesar 5,6%
pada
tahun 
2006
dan 6%
pada tahun 2007
serta 
prospek ekonomi
indonesia
yang
cerah
(Diana
Lestari
&
Gajah
07-06-2007)
akan
  
3
Oleh
karena
itu,
untuk
kelancaran
usaha
dan
meminimalisir
kerugian,
perlu
dibuat
suatu Studi Kelayakan Bisnis (SKB) yang dapat membantu
pengambilan keputusan tersebut.
pesanan
cetakan
yang
menggunakan
teknik
cetak
separasi
full
colour
karena
dapat
meningkatkan citra perusahaan.
Banyaknya
pesanan
dengan
teknik cetak
separasi
full colour
tersebut
membuat
biaya
ongkos
cetak
ke percetakan
lain
semakin
tinggi
dan
potensi
mendapatkan
pendapatan
dari
menerima ongkos cetak juga
hilang
(apabila
memiliki
mesin
sendiri)
dan
yang
paling
penting
adalah
tidak
dapat
mengatur
jadwal
cetak/produksi
yang
tepat
karena
harus
tergantung
pada
pihak lain.
Hal
ini
sangat
fatal
karena
dapat
mengakibatkan
keterlambatan
pengantaran
barang
ke konsumen
sehingga
pihak
konsumen
kecewa. Oleh
sebab
itu
PT
Patent
Process
berencana
untuk
menambah
satu
divisi
untuk
keperluan
cetak
separasi
(full colou®). Keuntungan
lain
dari
memiliki
mesin
cetak
offset full
separasi
sendiri
adalah
efesiensi
waktu
dan
biaya transpor
(tidak
perlu
mengantar
dan
menjemput
cetakan),
pengontrolan
kualitas
dan kecepatan produksi
(bila
mencetak
di
tempat
lain harus antri).
Membentuk
divisi
cetak
separasi berarti
harus
menambah
mesin
cetak
yang
berkemampuan
untuk
cetak
separasi,
peralatan
pendukung
(mesin
afdruk
plat/
platmaker
yang
sesuai
dengan
ukuran
mesin,
kompresor
udara,
trolley dan
sebagainya),
tempat
untuk
menaruh mesin yang ukurannya cukup
besar
serta sumber daya manusia yang diperlukan.
Diperlukan
perhitungan
yang
cermat
dan
pertimbangan
yang
matang
dari
aspek
pasar dan pemasaran,
aspek
teknis, aspek
manajemen, aspek
sumber daya
manusia,
aspek
hukum, aspek lingkungan serta aspek
keuangan
yang dirangkum pada studi kelayakan bisnis
sebelum membuat keputusan untuk membeli suatu peralatan pendukung bisnis
percetakan
karena
mesin-mesin
tersebut
mahal
harganya
terlebih
lagi
mesin
cetak
offset
separasi
yang
bisa
mencapai
harga
ratusan
juta
per
unit
untuk
buatan
RRC
dan
milyaran
rupiah
untuk
buatan
Jepang atau
Eropa.
  
4
Berdasarkan  
latar  
belakang  
diatas,  
maka   penulis   tertarik  
untuk  
meneliti   :
” 
Analisis 
Kelayakan 
Investasi 
Pengadaan  Mesin 
Cetak 
Offset 
Separasi 
Pada
Percetakan PT Patent Process ”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan
hal-hal diatas maka
perumusan
masalahnya adalah:
1.   Bagaimana
mengidentifikasi
kelayakan
investasi
ini
dari
aspek
Pasar
dan
pemasaran,
aspek
teknis,
aspek
manajemen,
aspek sumber
daya
manusia,
aspek
hukum,
aspek
lingkungan dan aspek keuangan ?
2. 
Berdasarkan
aspek
Keuangan
bagaimana
dengan
kelayakan usaha dilihat
dari NPV, IRR,
Payback Period dan PI?
1.3 Tujuan Penelitian
Ada pun
tujuan dari penelitian yang
kami lakukan adalah:
1.   Untuk
mengidentifikasi
kelayakan
investasi
ini
dari
aspek
Pasar
dan
pemasaran,
aspek
teknis, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, aspek hukum, aspek lingkungan
dan aspek keuangan.
2. 
Untuk  mengetahui  kelayakan  investasi 
dilihat  dari  aspek  keuangan 
yaitu  NPV,
IRR,
Payback Period,
dan PI.
1.4
Manfaat penelitian
Ada pun manfaat
dari penelitian yang kami lakukan adalah:
  
5
1. 
Bagi calon investor
a. 
Memperoleh
saran
dan
bahan
masukan yang
dapat berguna
bagi
para
calon-calon
investor
dalam
mempertimbangkan
investasinya
ke dalam
bidang
usaha
percetakan
khususnya dalam penambahan mesin cetak offset separasi.
b. 
Membantu calon investor
untuk menganalisis kelayakan investasi  penambahan mesin
cetak offset separasi
dari aspek finansialnya.
2.   Bagi
ilmu
pengetahuan adalah
untuk
mendorong
dilakukannya penelitian
lebih
lanjut
dan
lebih 
mendalam 
serta 
mendorong  pengembangan  ilmu 
pengetahuan  terutama 
pada
bidang studi kelayakan bisnis.
3. 
Bagi  pihak  lain, 
yang 
membutuhkan 
dan  berkepentingan 
dapat  digunakan 
sebagai
referensi 
tambahan 
dalam 
pengembangan 
pengetahuan 
dan 
juga 
sebagai 
bahan
pertimbangan untuk dalam merintis usaha baru.