18
1.5.3.7 Fungsi Bisnis
PT.TKPI
dalam fungsi
bisnisnya
lebih
mengarah
pada
pertimbangan
bahwa
organisasi
diatur
dalam
bentuk
bagian-bagian
yang
lebih kecil
dan
terpisah,
dimana
strategi yang dikembangkan adalah per bagian kecil tersebut.
Sebagai contoh, TKPI
memisahkan kantor pusat dengan pabriknya, dimana
kantor
pusat
berdomisili
di
Jakarta,
lebih
berfungsi
sebagai
pengatur
organisasi
secara
umum (misalnya
penjualan,
keuangan,
dan administratif),
sementara
pabrik
yang
berdomisili di Jawa Tengah memiliki otonomi sendiri, misalnya menentukan rencana
produksi, proses produksi, dan pengepakan produk jadi.
Walaupun strategi unit bisnis yang individual ini menyebabkan setiap fungsi
bisnis
memiliki otoritasnya sendiri-sendiri, namun kesemuanya harus bekerja sama
untuk
mendukung
visi
dan
misi
perusahaan
secara utuh. Oleh karena itu, perusahaan
menetapkan adanya dualisme strategi,
yaitu strategi
umum dan strategi khusus. Strategi
umum mengatur perusahaan secara keseluruhan,
misalnya
meningkatkan kualitas
merek
dagang TEKA, sementara strategi khusus sifatnya lebih ke arah otonomi
fungsi bisnis,
misalnya bagaimana menekan biaya produksi dan mengurangi cacat produk yang terjadi.
Sebagai
contoh,
strategi
PT.TKPI
dalam masalah
tenaga
kerja
lebih
diserahkan
kepada pabrik. SKTKPI
(Strategi Kerja Tanjung Kreasi Parquet Industry) merupakan
hasil
strategi pabrik, bukan strategi kantor pusat, karena
yang diatur adalah tenaga kerja
pabrik,
yaitu
karyawan dan
buruh pabrik.
Sementara
kantor
pusat
sendiri
memiliki
strategi
lain,
yaitu
bagaimana
meningkatkan
penjualan tidak hanya terbatas
di
Eropa,
tetapi mulai masuk ke Amerika Latin sebagai pangsa pasar potensial yang belum
disentuh oleh perusahaan kayu internasional lainnya.
|