1
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Negara Jepang telah dikenal oleh seluruh dunia sebagai salah satu negara yang
mengalami
perkembangan yang amat pesat. Masyarakat Jepang dikenal sebagai
masyarakat yang bekerja keras, ulet, dan memiliki semangat yang tinggi. Keuletan dan
semangat yang tinggi tersebut tidak lepas dari pengaruh suatu prinsip yang telah lama
lahir di negara matahari terbit itu sendiri yaitu prinsip-prinsip dalam konsep Bushido.
Menurut Bushido dalam Wikipedia The Free
Encyclopedia (2008) konsep
Bushido
yang merupakan kode etik para kaum samurai ini dikembangkan dari abad ke sembilan
hingga abad ke duabelas. Konsep ini pada jaman modern di Jepang kemudian digunakan
sebagai
prinsip
dalam kehidupan
masyarakat
Jepang
seperti
dalam kehidupan
rumah
tangga, sosialisasi lingkungan, pekerjaan, dan lain sebagainya.
Nitobe mengemukakan bahwa Bushido merupakan suatu kode etik yang perlu
diperhatikan oleh para samurai. Kode etik ini tidak tertulis, yang diturunkan dari mulut
ke mulut atau melalui tulisan para ksatria yang terkenal (Nitobe, 2007:3).
Bushido yang secara harafiah berarti Jalan Ksatria ini menurut Clark (1996) berasal
dari ajaran-ajaran yang telah ada Jepang sejak jaman dahulu kala. Ajaran-ajaran tersebut
yaitu
Buddha Zen, Shinto, dan Konfusianisme.
Dalam Bushido terkandung
unsur-unsur
nilai moral yang mengatur tatanan hidup seseorang. Nilai-nilai moral tersebut antara lain
kebenaran, keberanian, kebajikan, kesopanan, kejujuran, kehormatan, dan juga kesetiaan.
Nilai-nilai
tersebut
menurut Clark
membuat bushido
menjadi
sederhana,
namun telah
|
2
menciptakan sebuah jalan kehidupan
yang
membesarkan sebuah negara melalui
masa-
masa yang paling sulit, melalui perang, keputus asaan, dan juga ketidakpastian.
Clark (1996) juga mengemukakan bahwa setelah masa para samurai, Jepang
mengalami banyak perubahan. Namun, Bushido masih dapat ditemukan hingga saat ini.
Masyarakat Jepang memiliki rasa hormat dan kesetiaan yang tinggi terhadap negara
mereka dan tidak akan melakukan apapun yang dapat mempermalukan keluarga mereka.
Masih adanya
Bushido dalam diri masyarakat Jepang modern juga terbentuk dalam
karya-karya
seperti
buku,
novel,
bahkan
film.
Keberadaan
Bushido
dalam masyarakat
modern Jepang seperti
yang dikemukakan oleh Clark (1996) di atas
membuat penulis
tertarik
untuk
meneliti
pengaruh
konsep
ini
dalam
tokoh
utama
serial
drama
Jepang
Great Teacher Onizuka, Eikichi Onizuka. Serial drama yang diadaptasi dari serial
manga dan anime
ini bertemakan pendidikan di sebuah SMU di mana
tokoh
utamanya
merupakan seorang guru yang merupakan mantan anggota geng bermotor di Jepang.
Dikisahkan seorang mantan anggota
geng bermotor bernama Eikichi Onizuka
yang
berkeinginan untuk menjadi guru. Dia pun melamar di sebuah sekolah yang bernama
SMU Musashi
Seirin namun tidak diterima oleh koordinator guru di sekolah tersebut
karena dia hanya seorang mantan anggota geng motor yang memerlukan waktu tujuh
tahun untuk lulus dari universitas kelas tiga. Setelah selesai melakukan wawancara kerja,
datanglah dua orang
murid
yang
mencari
koordinator guru Uchiyamada karena telah
mereka mengeluarkan mereka dari sekolah meskipun mereka telah meminta maaf. Pada
awalnya Onizuka ingin melindungi koordinator guru Uchiyamada, akan tetapi
koordinator guru Uchiyamada berkata bahwa sampah (kuzu) seperti mereka tidak
boleh dimaafkan karena hanya akan mengulangi kesalahan yang sama. Mendengar
perkataan tersebut, Onizuka berubah pikiran berbalik membela kedua murid tersebut dan
|
3
menendang
koordinator
guru
Uchiyamada
hingga terjatuh. Onizuka terpaksa
melakukannya
untuk
menyadarkan
koordinator
guru
Uchiyamada bahwa perkataannya
itulah
yang
membuat
kedua
murid
tersebut
menjadi rusak. Menurut Onizuka murid-
murid yang melakukan kesalahan berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua untuk
memperbaiki kesalahannya.
Direktur Sekolah tersebut
melihat
bahwa
Onizuka
sangat
diperlukan
untuk
memperbaiki
sistem pengajaran
di
sekolah tersebut, baik
untuk para
guru maupun murid-murid yang ada di sekolah tersebut sehingga Onizuka pun diterima
sebagai guru di sekolah tersebut. Namun Onizuka diterima
dengan syarat dia siap
mengundurkan diri kapan saja apabila dia melakukan suatu kesalahan ataupun membuat
suatu masalah yang mempermalukan sekolah tersebut.
Onizuka pun menerima syarat dari direktur sekolah dan menjadi wali kelas 2-4 yang
terkenal sebagai kelas yang selalu membuat masalah karena selalu mempermainkan guru
wali kelas mereka hingga akhirnya guru tersebut mengundurkan diri. Onizuka mengajar
di kelas tersebut dengan penuh kegigihan dan sepenuh hati meskipun mendapat tekanan
atas
semua
tindakan
meskipun
yang
terkecil
baik
tekanan
tersebut
berasal
dari
para
murid yang diajarnya maupun dari sesama para guru terutama koordnator guru yang
merupakan atasannya.
Onizuka tidak hanya mengajarkan pelajaran sesuai kurikulum yang ada di sekolahnya
tapi juga mengajarkan hal-hal tentang kehidupan kepada murid-muridnya bahkan turut
membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada mereka, baik masalah keluarga
maupun masalah yang terjadi di sekolah. Cara mengajarnya pun unik, tidak seperti guru-
guru lainnya di sekolah tersebut melainkan dengan caranya sendiri sesuai dengan
sifatnya
yang
keras
dan
liar
seperti
layaknya anggota
geng bermotor.
Namun dengan
caranya yang khas itu dia mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
|
4
Dari tokoh
utama
Eikichi
Onizuka yang diceritakan sebagai
tokoh
guru
yang
berdedikasi tinggi inilah membuat penulis tertarik
untuk
meneliti pengaruh konsep
bushido terhadap tokoh tersebut. Selain
itu film serial drama Jepang produksi Fuji
TV
ini diperankan oleh aktor Takashi Sorimachi sebagai tokoh utama Eikichi Onizuka dan
aktris Nanako Matsushima
sebagai
tokoh
Azusa
Fuyutsuki
di
mana
kedua
aktor
dan
aktris ini membuat film produksi tahun 1999 ini terkenal bahkan di kalangan penggemar
film Jepang di Indonesia bahkan pernah ditayangkan di salah stasiun televisi swasta di
Indonesia.
Selain itu,
di
Jepang
sendiri
serial
drama
ini
juga
sangat
terkenal
bahkan
ketika
penayangan
episode
terakhirnya
merupakan tayangan televisi
yang
paling
banyak
disaksikan di stasiun televisi di Jepang. Hal ini dikarenakan film serial ini diadaptasi dari
manga karya Toru Fujisawa di mana cerita yang disuguhkan mengkritik sistem
pendidikan di Jepang. Sifat tokoh
utama
Eikichi
Onizuka
pun
dikenal
sebagai
sifat
soerang masyarakat Jepang yang bertindak melawan kebiasaan masyarakat Jepang pada
umumnya
yang
dianggapnya
hanya
merusak
masyarakat itu sendiri terutama
murid-
murid sekolah yang diajarnya.
Dengan ditelitinya konsep Bushido ini penulis mengharapkan ditemukannya bagian
mana sajakah dari konsep ini yang mempengaruhi tokoh utama
Eikchi Onizuka dalam
film serial drama Great Teacher Onizuka. Ketujuh
nilai-nilai bushido yang
terdapat di
dalamnya
yaitu
Gi (keadilan), Yuu (keberanian),
Jin (rendah hati),
Rei (rasa
hormat,
kepatuhan), Makoto (Kejujuran), Meiyo (kehormatan), dan Chuugi (kesetiaan).
|
5
1.2 Rumusan Permasalahan
Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis konsep Bushido dan nilai-nilai moral
di dalamnya yang terdapat pada tindakan maupun perkataan tokoh utama Eikichi
Onizuka dalam serial drama Great Teacher Onizuka.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Penelitian
ini
mencakupi
ruang
lingkup
seputar
nilai-nilai
moral
dalam konsep
Bushido yang terdapat dalam tindakan maupun perkataan tokoh utama Eikichi Onizuka
dalam serial
drama
Great
Teacher
Onizuka
melalui
teori
penokohan
oleh
Burhan
Nurgiyantoro.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami konsep Bushido yang terdapat di
dalam tindakan
maupun
perkataan
masyarakat
Jepang
modern
seperti
tokoh
utama
Eikichi Onizuka dalam serial drama Great Teacher Onizuka.
Manfaat dari
penelitian
ini
adalah agar
pembaca
dapat
memahami
terkandungnya
unsur nilai-nilai dari konsep Bushido dalam tindakan maupun perkataan
melalui tokoh
utama Eikichi Onizuka dalam serial drama Great Teacher Onizuka.
1.5 Metode Penelitian
Dalam
penelitian ini
penulis
menggunakan
metode
kepustakaan
dalam
mengumpulkan data-data dan pendukung penelitian dari buku-buku yang didapat dari
SALLC, perpustakaan Japan Foundation, dan perpustakaan Universitas Indonesia.
|
6
Penulis juga menggunakan sumber-sumber yang didapat dari internet. Sedangkan dalam
penulisan penulis menggunakan metode deskriptif analitis.
1.6 Sistematika Penulisan
Urutan sistematika penulisan dalam penelitian ini meliputi antara lain :
Bab 1, pendahuluan yang meliputi latar belakang penelitian yang berisi alasan
penulis memilih topik penelitian dan sumber data yang digunakan, rumusan
permasalahan yang akan di teliti, tujuan dan manfaat penelitian yang diharapkan.
Bab 2, landasan teori di
mana dalam bagian ini
akan di sertakan landasan-landasan
teori yang mendukung penelitian beserta analisis
dari
teori
yang
ada,
antara
lain
pengertian Bushido dan unsur nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dan penulis juga
menggunakan teori penokohan untuk membantu penelitian dalam menganalisis
pengaruh konsep Bushido terhadap tokoh utama pada bab selanjutnya.
Bab 3, analisis data di mana dalam bagian ini akan dibahas analisis konsep Bushido
yang
terkandung
dalam serial
drama
Jepang
Great
Teacher
Onizuka
melalui
teori
penokohan terhadap tokoh utama Eikichi Onizuka dan pengaruhnya terhadap
tindakannya berdasarkan landasan teori pada bab sebelumnya.
Bab
4,
simpulan
dan
saran
di mana
dalam
bagian
ini
membahas
hasil-hasil
dari
penelitian berdasarkan analisis teori dan data yang ada. Simpulan ini diharapkan dapat
menjawab
rumusan permasalahan seperti yang
ada
dalam bagian pendahuluan.
Dalam
bagian
ini
juga berisi harapan dan saran penulis terhadap pembaca
yang berhubungan
dengan penelitian.
|
7
Bab 5, ringkasan yang berisi rangkuman dari seluruh penelitian dari latar belakang,
rumusan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, beserta bahasan-bahasan analisis
teori dan data serta hasil penelitian secara singkat, padat, dan jelas.
|