BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor industri merupakan salah satu bagian yang memegang peranan penting
dalam perkembangan
perekonomian
di
Indonesia,
hal
tersebut
dikarenakan
sektor
industri
memberikan
masukan
bagi
devisa
negara
dalam bentuk ekspor
nonmigas.
Perkembangan
perekonomian
yang
terjadi kian pesat di Indonesia memberikan
dampak persaingan bebas di bidang industri.
Para
pelaku
pasar
yang
berada
dalam
sektor
industri
secara
tidak
langsung
telah
masuk dalam persaingan bebas yang telah berjalan. Maka sekarang permasalahannya
adalah
untuk dapat bertahan dan bersaing dalam persaingan
yang ketat, perusahaan
harus
mampu
meningkatkan
kualitas produk
atau jasa
yang dihasilkan,
serta
terus
melakukan perbaikan diberbagai bidang untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
PT Tirta Intimizu Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dalam
industri pembuatan pompa air, yang sebagian besar proses produksinya dilakukan di
Indonesia. Selain melakukan perakitan pompa air, PT Tirta Intimizu Nusantara
memproses dan
memproduksi
sendiri
beberapa
komponen
atau parts. Maka untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk pompa airnya perlu didukung
dengan
peralatan penunjang
proses produksi
yang
dalam kondisi
baik dan prima.
|
2
Salah satu peralatan penunjang yang
sangat
vital dalam proses produksi pompa air
adalah mesin-mesin produksi.
Mesin produksi memegang peranan penting agar suatu proses produksi dapat
berjalan sesuai dengan rencana. Jika suatu mesin
mengalami kegagalan
maka dapat
dipastikan hal ini akan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi perusahaan. Ini
disebabkan karena terhentinya proses produksi yang berakibat perusahaan tidak dapat
memenuhi target produksi yang telah ditentukan dan menyebabkan perusahaan
mengalami kerugian.
Begitu juga dengan proses produksi pompa air, dimana mesin merupakan alat
vital yang perlu mendapat perhatian karena jika mesin tersebut mengalami kerusakan
maka proses produksi dapat terganggu, selain
itu
produk
yang
dihasilkan
dapat
mengalami
cacat
dikarenakan proses
yang
tidak
sempurna
akibat terhentinya
mesin
akibat kerusakan.
Itulah sebabnya
mengapa sistem perawatan pencegahan merupakan suatu
hal
yang
penting
dalam proses
produksi
yang
harus
dimiliki
oleh
PT
Tirta
Intimizu
Nusantara, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, serta
memperhatikan ketersediaan komponen kritis mesin untuk meminimalkan downtime
mesin.
Karena dengan
adanya
sistem perawatan
mesin
yang baik
maka
akan
dapat
meningkatkan penggunaan mesin ataupun peralatan, yang juga akan mempengaruhi
kualitas produk.
|
3
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan
penelitian pendahuluan
yang
telah
dilakukan pada PT Tirta
Intimizu Nusantara, diketahui bahwa salah satu permasalahan yang sedang dihadapi
oleh perusahaan adalah tingginya frekuensi kerusakan mesin terutama pada
machining line
yang
dapat
menghambat
kelancaran
kegiatan
produksi
secara
keseluruhan. Hal ini dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi sehingga
perusahaan
tidak
dapat
memenuhi
target produksi
yang
telah
ditetapkan
dan
biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan meningkat. Tidak tercapainya target produksi
dapat
membuat
perusahaan tidak
dapat
memenuhi
kebutuhan
konsumen,
bahkan
secara ekstrim perusahaan dapat kehilangan pelanggannya.
Dalam hal ini, mesin produksi menjadi salah satu faktor utama. Untuk
menjaga kinerja dari mesin supaya tetap baik, perusahaan perlu menerapkan sistem
perawatan pencegahan atau Preventive Maintenance, sehingga downtime mesin dapat
diminimalkan dan usia mesin tersebut dapat lebih panjang, serta dapat meningkatkan
kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan.
1.3
Ruang Lingkup
Untuk
membahas
dan
memecahkan
masalah
ini
menjadi
lebih
terarah
dan
tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka diperlukan pembatasan masalah
sebagai ruang lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup yang dipilih adalah :
1. Penelitian dilakukan pada mesin-mesin produksi yang berada pada machining line
PT Tirta Intimizu Nusantara.
|
4
2.
Data kerusakan mesin dan komponen yang digunakan adalah data historis
perusahaan selama periode 01 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2007.
3. Komponen-komponen yang diteliti adalah komponen-komponen kritis dari mesin
kritis yang mengalami kerusakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
diatas.
4.
Tidak memperhitungkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, seperti
biaya inventori dan biaya pemesanan komponen mesin kritis karena komponen
yang diperlukan dianggap telah tersedia.
5. Proses Produksi dan biaya yang dihitung hanyalah untuk produk pompa air
Shimizu dengan kuantitas produksi terbesar, yaitu type PS-128 BIT.
1.4
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menentukan
mesin
dan
komponen-komponen
yang
sering
mengalami
kerusakan.
2. Menentukan
selang
waktu
penggantian
pencegahan
dan
frekuensi
pemeriksaan yang optimal untuk komponen kritis pada mesin kritis.
3. Memberikan usulan jenis metode kuantitatif
yang dapat diterapkan oleh
perusahaan untuk meminimasi downtime.
4. Mengetahui tingkat availability dari komponen kritis yang dihasilkan melalui
tindakan pemeliharaan pencegahan.
|
5
5.
Membandingkan reliability komponen kritis pada kondisi sekarang (tanpa
preventive
maintenance) dengan kondisi usulan (dengan preventive
maintenance).
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan reliabilitas mesin melalui kegiatan perawatan, sehingga proses
produksi dapat berjalan dengan lancar.
2. Meminimalkan downtime mesin serta frekuensi breakdown yang terjadi secara
mendadak,
sehinggaa
kualitas
produk
yang
dihasilkan
baik dan
tidak
cacat
(product defect).
3.
Perusahaan
mampu
memenuhi
kebutuhan
konsumen
(demand) dengan tepat
waktu, karena proses produksi dapat berjalan dengan baik.
4.
Meminimalkan
biaya
yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan
perbaikan kerusakan komponen
mesin,
dengan
cara melakukan tindakan
perawatan pencegahan.
1.5
Gambaran Umum Perusahaan (Obyek Penelitian)
1.5.1
Sejarah Perusahaan
PT Tirta Intimizu Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang
industri
pembuatan
pompa
air
dan
kompor
gas.
PT
Tirta
Intimizu
Nusantara
terbentuk
berawal
atas
hasil kerja
sama
dengan
LG
Electronics.
LG
Electronics yang merupakan perusahaan yang berasal dari korea tersebut bergabung
dengan PT. Bangunlindo tiga tahun
lamanya
yaitu dari
tahun 1995 sampai dengan
|
6
tahun 1998 yang kemudian
lahirlah
PT LG Bangunlindo Electronics. Pada saat itu
PT LG Bangunlindo Electronics yang berlokasi di Cikupa hanya memproduksi
pompa air yang diberi nama Goldstar.
Pada
tahun
1998
di
Indonesia
terjadi krisis
ekonomi
yang
mempengaruhi
perekonomian di bangsa Indonesia secara keseluruhan termasuk PT LG Bangunlindo
Electronics. Hal tersebut mengakibatkan pembubaran kerja sama yang dibangun pada
tahun 1995 silam.
Kemudian pada tahun 1999 para pihak investor lokal mulai membangun
kembali usahanya dan mengganti nama perusahaan tersebut dengan PT Tirta Intimizu
Nusantara,
yang
memulai
kembali
usahanya
pada
tahun
2000
dengan
lokasi
yang
sama yaitu di
Cikupa. Merek pompa air yang dahulu diberi nama
Goldstar juga
kemudian diubah menjadi Shimizu yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pure
water atau air murni. Sedangkan untuk produk kompor gas diberi nama Miyako.
PT Tirta Intimizu Nusantara memutuskan untuk merelokasi perusahaan ke
lokasi yang lebih besar di daerah Balaraja pada tahun 2002, dengan tujuan untuk
perluasan tanah dan mengembangkan bisnis dan usaha yang ada selama ini.
PT Tirta Intimizu Nusantara ini merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi pompa air dimana proses produksi in-house nya (in-house production)
mayoritas dilakukan di dalam negeri. Produk utama dari PT Tirta Intimizu Nusantara
ini adalah pompa air sedangkan produk tambahannya adalah kompor gas. Awalnya
pompa air yang diproduksi hanyalah beberapa tipe pompa air model Jepang.
Kemudian
timbullah kebutuhan
masyarakat
akan
jenis
pompa air
yang
lebih
|
7
sederhana. Maka secara perlahan perusahaan mulai mengembangkan jenis pompa air
yang ada dan akhirnya sampai sekarang diproduksilah jenis pompa air model Italia
yang ukuran dan bentuknya lebih kecil dari model sebelumnya sehingga lebih efektif
dan efisien.
Karena kualitas produk yang baik, sejak beberapa tahun yang lalu pompa air
Shimizu telah di ekspor ke berbagai Negara seperti Malaysia, Thailand, Filipina, dan
Vietnam.
Kini PT Tirta Intimizu Nusantara telah menjelma
menjadi perusahaan besar
dibidang pembuatan pompa air di Indonesia. Berawal dengan 200 orang karyawan,
kini lebih dari 400 orang karyawan bekerja pada perusahaan tersebut. Kapasitas yang
ada pun kini telah jauh meningkat, serta ragam tipe produk pompa air Shimizu telah
berkembang pesat menjadi lebih banyak dan lebih lengkap, yaitu saat ini tidak kurang
dari 20 jenis pompa air yang diproduksi oleh PT Tirta Intimizu Nusantara.
1.5.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT Tirta Intimizu Nusantara merupakan
struktur organisasi fungsional, yang membagi departemen-departemenya berdasarkan
fungsinya, seperti yang terlihat pada lampiran 6.
Struktur organisasi
ini dibuat guna
memberikan gambaran
yang jelas tentang
peranan dan tanggung jawab masing-masing departemen, kegiatan dan aktivitas
perusahaan serta, mengetahui jalur komunikasi yang terjalin dalam suatu perusahaan,
|
8
agar koordinasi dapat berjalan dengan lancar. Berikut adalah fungsi dan peranan dari
masing-masing bagian maupun departemen.
1. Pressident Director
Jabatan tertinggi perusahaan berada pada Presiden Direktur PT Tirta
Intimizu Nusantara, dimana perkembangan perusahaan secara keseluruhan
berada didalam tanggung
jawabnya. Presiden Direktur PT
Tirta Intimizu
Nusantara dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Plant Manager.
2. Plant Manager
Manajer Pabrik bertugas mengawasi aktivitas yang terjadi di pabrik,
khususnya
jalannya
proses
produksi secara
keseluruhan.
Manajer
pabrik
ini
membawahi
langsung Personnel
Department,
Administration,
Purchasing &
PPIC,
Warehouse
Department,
Quality
Control
Department,
Technical
Supporting
Department, dan
Production
Department.
3. Personnel Department
Departemen
Personalia
yang
dipimpin oleh
seorang
manajer
personalia
bertugas untuk mengatur hal-hal yang berhubungan dengan
pendayagunaan sumber daya manusia di perusahaan yang meliputi
penerimaan dan pemberhentian pegawai, seleksi penempatan, absensi
karyawan,
pemeliharaan
iklim kerja
dan
hubungan
kerja
yang
baik,
penyelenggaraan gaji dan jaminan sosial, serta hal-hal yang berkaitan
dengan
instansi pemerintah dan
merancang tata
tertib bagi
perusahaan.
|
9
Manajer personalia
yang dibantu oleh beberapa staff, yaitu general affair
staff, recruitment staff, payroll staff, dan absent staff bertanggung jawab
terhadap plant manager.
4. Administration, Purchasing & PPIC, Warehouse Department
Departemen administration, purchasing & PPIC, warehouse yang
dipimpin oleh seorang manajer bertugas untuk mengatur hal-hal yang
berhubungan dengan perencanaan dan pengendalian produksi seperti
pengadaan, pemesanan sampai dengan penyimpanan bahan baku yang
akan digunakan untuk proses produksi,
serta
hal-hal
yang
berhubungan
dengan penyimpanan produk jadi. Manajer personalia yang dibantu oleh
beberapa chief,
supervisor
serta staff yang
ada, bertanggung
jawab
terhadap plant manager PT Tirta Intimizu Nusantara.
Departemen
administration,
purchasing
&
PPIC,
warehouse
ini
dibagi
menjadi 3 devisi yang masing-masing dikepalai oleh seorang chief yaitu :
a
chief administration
? Melaksanakan seluruh administrasi proyek (scheduling, budgeting,
delivery)
? Melaksanakan seluruh administrasi inventory
a
chief purchasing & PPIC
? Menyiapkan bahan baku
yang
akan
digunakan
dalam
proses
produksi
? Melakukan pemesanan dan pembelian bahan baku
|
10
? Planning berapa banyak produk yang akan diproduksi
? Membuat schedule pemesanan bahan baku
a
chief warehouse
? Menyiapkan
tempat
(space) untuk
penyimpanan
bahan
baku dan
produk jadi
? Mengontrol pengeluaran/pengiriman produk untuk didistribusikan
5. Quality Control Department
Departemen pengendalian mutu mempunyai tugas utama untuk menjaga
kualitas dari semua produk yang dihasilkan oleh PT Tirta Intimizu
Nusantara. Departemen ini dipimpin oleh seorang quality control manager
yang bertanggung jawab dan melaporkan semua hal yang menyangkut
mutu produk kepada plant manager. Dalam tugasnya manajer QC dibantu
oleh
chief
dan
supervisor.
Supervisor
dibantu
oleh
2
asisten
supervisor
dan beberapa staff.
Asisten supervisor
I
menangani
mutu
dibagian Line
Quality
Control
(LQC)
assembly
motor,
assembly
pump,
dan
assembly
non pump. Asisten supervisor
II menangani
mutu dibagian LQC press,
welding, finishing dan LQC machining. Sedangkan supervisor menangani
Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC), QC
defect part, dan services.
6. Technical Supporting Department
Departemen technical supporting mempunyai tugas utama yaitu
mengembangkan produk dan melakukan pemeliharaan terhadap mesin
|
11
mesin
yang
digunakan
dalam proses
produksi.
Departemen
ini dipimpin
oleh
manager technical supporting yang bertanggung jawab kepada plant
manager. Departemen ini juga dibagi menjadi 2 divisi yang dikepalai oleh
chief, yaitu : chief research & development, dan chief engineering project
& maintenance, serta dibantu oleh assisstant supervisor dan workers.
7. Production Department
Departemen
produksi
merupakan
salah satu departemen
yang
paling
penting
dalam menjalankan
roda perusahaan
PT
TIRTA
INTIMIZU
NUSANTARA karena departemen ini
mengurusi
semua
hal
yang
berhubungan dengan proses pembuatan produk yang akan dijual oleh PT
TIRTA INTIMIZU NUSANTARA. Departemen produksi ini dipimpin
oleh
seorang
manager
produksi
yang
bertanggung
jawab
kepada plant
manager dan bekerja sama dengan manajermanajer dari departemen
yang
lain
agar
produksi dapat
berjalan
dengan
lancar
dan
selesai
tepat
pada waktunya. Secara garis besar, departemen produksi dibagi menjadi 2
divisi produksi, divisi 1 menangani produksi pada bagian assembling
pump, assembling
motor,
finishing produk,
dan
proses
produksi
kompor
gas. Divisi 2 menagani proses produksi pada bagian permesinan pressing,
permesinan welding, dan machining. Masingmasing divisi dipimpin oleh
seorang chief dan dibantu oleh supervisor, assistant supervisor, dan ketua
kelompok untuk menguasai dan melaporkan proses produksi yang
dikerjakan oleh operator.
|
![]() 12
1.5.3
Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT Tirta Intimizu Nusantara adalah Menjadi produsen pompa air
terbesar di Indonesia.
Misi PT Tirta Intimizu Nusantara adalah Melakukan pengembangan-
penegembangan dan inovasi-inovasi pada produk pompa air
yang diciptakan, untuk
terciptanya kepuasan pelanggan.
1.5.4
Lokasi Perusahaan
PT Tirta Intimizu Nusantara
Head Office
Sastra Graha Building 6th
floor
Jl. Raya Perjuangan No.21
Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia
Telp / Fax
: (62-21) 5331646 (Hunting) / (62-21) 5331649
Email
Factory
Kawasan Industri Sastra Raharjo
Jl. Raya Serang Km. 28, Desa Sentul,
Kampung Tobat, Blok B No.11, Rt. 6 / 3
Balaraja Tangerang 15610, Indonesia
Telp / Fax
: (62-21) 59450155 (Hunting) / (62-21) 59450160
Email
|
![]() 13
1.5.5
Proses Produksi
Diagram 1.1 Flow Chart Production Process PS-128 BIT
A. Press Line
Material
yang
dibutuhkan
dikirim
dari
gudang
bahan
baku
yang
berupa
Steel
Plate SPCC yang berasal dari supplier
lokal ke Press Line
untuk diolah. Proses
yang dilakukan terhadap Steel Plate SPCC ini adalah membentuk sesuai dengan
|
![]() 14
ukuran yang diperlukan serta membuat lubang pada bahan baku baja tersebut,
sehingga dalam Press Line akan menghasilkan Piercing Frame Motor untuk type
PS-128 BIT.
Selain komponen
yang akan digunakan untuk
membuat pompa air Shimizu type
PS-128 BIT ini, komponen lain yang dihasilkan di dalam Press Line adalah Tank
Body, Tank Base, serta Tank Cover untuk type PS-103, PS-150, PC-150, PC-165,
PC-250. Press Line juga menghasilkan Upper Small Tank dan Bottom Small Tank
untuk type PS-130, PS-135, PS-230, serta menghasilkan Upper Pressure Tank 19
l (PT 190) dan Lower Pressure Tank 19 l (PT 190).
Mesin-mesin produksi yang terdapat dalam press line berserta dengan jumlahnya
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Mesin Produksi Pada Press Line
Mesin Produksi Pada Press Line
Nama Mesin
Jumlah
Hydrolic Press 400 ton
1
Hydrolic Press 300 ton
1
Hydrolic Press 160 ton
3
Hydrolic Press 120 ton
1
Hydrolic Press 110 ton
1
Hydrolic Press 80 ton
2
Hydrolic Press 63 ton
1
Hydrolic Press 40 ton
1
Hydrolic Press 25 ton
2
Roller Cutting
2
Shearing Machine
1
|
![]() 15
B. Welding Line
Setelah
Piercing
Frame
Motor dihasilkan
kemudian
baja
yang
telah
dilubangi
tersebut dilas guna menghasilkan Frame Motor Common untuk type PS-128, PS-
103, PS-150, PC-165.
Sedangkan komponen lain yang berasal dari press line dan telah melewati proses
pengelasan
di
Welding Line,
akan
menghasilkan
komponen-komponen
untuk
membuat type pompa
yang lain, diantaranya adalah Tank ASM
untuk type PS-
103, PS-150, PC-150, PC-165, PC-250 yang merupakan gabungan dari Tank
Body dan Tank Base, Tank Cover untuk type PS-103, PS-150, PC-150, PC-165,
PC-250,
Small
Tank untuk
type
PS-130,
PS-135,
PS-230
yang
merupakan
gabungan antara Upper Small Tank dan Bottom Small Tank, serta menghasilkan
Pressure Tank 19 l yang
merupakan gabungan antara Upper Pressure Tank 19 l
(PT 190) dan Lower Pressure Tank 19 l (PT 190).
Mesin-mesin produksi yang terdapat dalam
welding line berserta dengan
jumlahnya adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Mesin Produksi Pada Welding Line
Mesin Produksi Pada Welding Line
Nama Mesin
Jumlah
Rolling Frame Motor
3
Circular Welding
6
Bubut Frame
2
Spot Welding
3
Forming
2
|
![]() 16
Mesin Produksi Pada Welding Line
Nama Mesin
Jumlah
Test Tank ASM
3
Rolling Robber Machine
2
Tack Welding
2
Welding Atas
2
C. Machining Line
Pada
proses
ini
beberapa komponen
diproduksi
sendiri
seperti
End Bracket
A
(E/B A), End Bracket B (E/B B),dan Casing dengan
menggunakan bahan baku
berupa Cast Iron. Sedangkan
untuk Impeller Cover menggunakan
material
yang
berasal dari plastik, yang hampir seluruhnya melewati proses permesinan.
Mesin-mesin
produksi
yang
terdapat
dalam machining
line
berserta
dengan
jumlahnya adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3 Mesin Produksi Pada Machining Line
Mesin Produksi Pada Machining Line
Sub-Production Line
Nama Mesin
Jumlah
Casing Proses-1
CNC
4
Single Purpose
4
Multi Tapping
2
Multi Driling
2
Milling
2
Drill & Tap
1
Insert Liner
2
|
![]() 17
Mesin Produksi Pada Machining Line
Sub-Production Line
Nama Mesin
Jumlah
Casing Proses-2
CNC
3
Drill
2
Multi Drill
3
Drill & Tap
8
End Bracket A (E/B A),
End Bracket B (E/B B),
Impeller Cover
CNC
6
Single Purpose
2
Manual Tap
2
Manual Drill
2
Insert Rotor
1
Bubut Rotor
1
D. Assembly Motor Line
Proses
ini
merupakan
proses perakitan
Motor,
dimana part-part
yang
dihasilkan
di dalam Machining Line seperti End Bracket A (E/B A), End Bracket B (E/B B),
dan
Casing
dikirim ke Assembly Motor
Line
yang selanjutnya bersama dengan
part-part lain
yang
berasal dari
supplier
lokal seperti Oring dan
Screws (baut-
baut),
maupun
supplier
import
seperti
Stator,
Pin
Stator,
Rotor, Bearing,
Mechanical Seal, Flange, dan Screws (baut-baut)
untuk dirakit menjadi satu,
yaitu Pump
Head.
Untuk
lebih
jelasnya
proses
perakitan
motor
ini
akan
digambarkan dalam assembly chart seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.2
|
![]() 18
FltmJ,!L'
ASSEMBLY CIIART
Nama Objek Dipe-
takan Oleh Tunggul
Oipc:laknn
:
Motor (Pump
H(Yuf)
JlS-1 28 BIT
:
Wahyudi Susanto
:
1
6
Novem ber 2007
0Seknrung
O
lJsuiM
End Bracket
A
·
,---------------------------------------------{
Rotor
"------------------------
Bearilt
0<}----------------------------
End Brack,t 8
1\4
Ca:u'ng
}--- ------------------------------------------,
Mechmtical S<'al
·
}----------------------------------------{
fl}-------------------------------------------
Gambar
1.
1 Assembly
Chart
Motor
|
![]() 19
Mesin-mesin produksi yang terdapat dalam Assembly Motor line berserta dengan
jumlahnya adalah sebagai berikut :
Tabel 1.4 Mesin Produksi Pada Assembly Motor Line
Mesin Produksi Pada Assembly Motor Line
Nama Mesin
Jumlah
Mesin Insert Stator
2
Mesin Drill Hole Pin
2
Mesin Insert Bearing
2
Mesin Bubut Motor I
2
Mesin Bubut Motor II
2
E. Finishing / Painting Line
Sebelum
dan sesudah dilakukan perakitan motor perlu
melalui proses Finishing
Line, yang didahului dengan proses Treatment, yaitu Frame Motor yang berasal
dari Welding Line harus dibersihkan dan dicuci
terlebih dahulu dari
minyak, dan
debu-debu scrap. Kemudian diakhiri dengan proses Painting, yaitu Pump Head
diangkat
dan
digantung
di
atas hanger
conveyor
yang
berjalan
menuju
Spray
Booth,
di
tempat
itu Pump
Head
di
cat
dengan Liquid Paint
(cat cair)
menggunakan
spraygun elektrostatik.
Setelah
di
cat
kemudian
Pump
Head
dikeringkan
di
dalam
Curing
Oven, dan selanjutnya Pump
Head
diturunkan
di
atas
pallet. Sedangkan
untuk
type
pompa
air
yang
lain,
Painting
Line
menghasilkan :
|
20
Powder Paint
Part
yang
di
cat
dengan
menggunakan
Powder
Paint
adalah
Tank
ASM
untuk type PC-250, PC-165, PS-103, PS-150, PT-190, Tank Cover untuk type
PC-250,
PC-165,
PS-103,
PS-150, dan
Flange.
Pengecatan
ini
dilakukan
dengan
menggunakan
temperatur
yang
lebih tinggi agar cat
yang dihasilkan
menjadi kuat dan tahan lama serta anti gores.
Liquid Paint
Sedangkan part yang di cat dengan menggunakan Liquid Paint adalah Pump
Head untuk type PS-128, PS-126, PS-135, PS-130, PN-125, PS-226, PS-230,
PC-250, PC-165, Small Tank untuk type PS-130, PS-135, PS-230, Jet Body
untuk type PC-250,
Impeller
Cover
untuk
type PS-128, PN-125, dan Pump
Body untuk type PC-502. Proses pengecatan ini dilakukan dengan
menggunakan temperatur yang lebih rendah, dengan maksud agar cat tidak
merusak bagian dalam pompa.
Mesin-mesin
produksi
yang
terdapat dalam finishing
line
berserta
dengan
jumlahnya adalah sebagai berikut :
|
![]() 21
Tabel 1.5 Mesin Produksi Pada Finishing Line
Mesin Produksi Pada Finishing Line
Sub-Production Line
Nama Mesin
Jumlah
Painting Liquid Line
Spray Both
2
Oven Spray
2
Painting Powder
Spray Both
2
Oven Powder
1
Treatment
8
Oven Treatment
1
F.
Assembly Pump Line
Proses
ini
adalah proses perakitan pompa,
yang merupakan proses terakhir dari
proses produksi pompa air Shimizu, dimana Pump Head yang berasal dari Assy
Motor Line dirakit dengan Impeller Cover yang berasal dari Machining Line dan
part-part lain yang berasal dari supplier lokal seperti Fan, Fan Cover, Condensor
Cover, Hopper Cap, Hole Cover, Impeller, dan Screws (baut-baut), maupun part-
part yang berasal dari supplier import seperti Capasitor dan Screws (baut-baut).
Untuk lebih jelasnya proses perakitan pompa air ini akan digambarkan dalam
assembly chart seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.3.
|
![]() 22
Few
CrtpMiror
Few Un<t>r
It kerj:l:m
Di pelu.k<J n
Olcb
Tttnggal Di pc«akan
ASSEMBLY CHART
:
Pompa Air Sl rTMTZU
T)-7w
PS.J 2S HIT
:
W<1byudi SuSllnto
:16 "NO\'..-mbct 2007
0Sckarans
QUsual
o
I-><-N-U·-
'
o
-
P
m-----------------------------------------
II
-
Uqw>C<r-----------------------------------------'1"'
-
·
----------------------------------{
---------------------------- M
---------------------------- A4
(oooO:
F'ltmgt
--------------------------------------A()
6i<'lc
N
y
..
lo¹:¹::©
:¹:¹::©
:=
om
.:=
tt'
i
::
'
in
.
:®..:------------------------------...j
A1
(.
T(TiSt tnow
-------------------------------{ A&
lmpdler
(o)------------------------------A9
{o.Cc
)
l
::.
m
:
p
::
td
.
:.
ff't'C.:.::
:::C.:.::
.:n
:.
't
:.
'
l'
:
:
---(
A
10
6> :::
.:::
N
.
a
:::..:..
m
P
:
/
:::
m
:
(
..
'
---(
A
II
o
·
c
HQ/t'
-
C
---
m
1'r
------------------------------------
)--------( A
I<
Pocking Box
6'h),:..::::::::!:.:: -------------------------------( 1
A 1
5
Gam bar 1.2
Assembly
Chart Pump
|
![]() 23
1.5.6
Sistem Kerja
Suatu
sistem
kerja
perlu
dirancang dengan
baik,
agar
dapat
menghasilkan
kinerja sesuai dengan
yang diinginkan. Oleh karena itu PT Tirta Intimizu Nusantara
merancang
sistem kerja
yang
secara
garis
besar
mengatur
jam kerja
karyawannya,
dengan ketentuan masing-masing sebagai berikut, yaitu :
1
Karyawan Kantor
?
Hari Kerja
: 5 Hari / Minggu (Hari Senin Jumat)
?
Hari Libur
: 2 Hari / Minggu (Hari Sabtu Minggu)
?
Jam Kerja
: 8 Jam / Hari (Pkl 08.00 17.00 WIB)
?
Istirahat
: 1 Jam / Hari (Pkl 12.00 13.00 WIB)
2
Karyawan Pabrik
?
Hari Kerja
: 6 Hari / Minggu (Senin Sabtu)
?
Hari Libur
: 1 Hari / Minggu
?
1 Hari
: 3 Shift
?
Jam Kerja
: 8 Jam / Shift
(Shift 1 : Pkl. 07.00 15.00 WIB)
(Shift 2 : Pkl. 15.00 23.00 WIB)
(Shift 3 : Pkl 23.00 06.30 WIB)*Overtime
?
Istirahat
: +/- 1 Jam / Shift
(Shift 1 : Pkl. 12.00 13.00 WIB)
(Shift 2 : Pkl. 18.00 19.00 WIB)
(Shift 3 : Pkl. 03.00 03.30 WIB)
|
![]() 24
1.5.7
Hasil Produksi
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Tirta Intimizu Nusantara adalah
pompa air Shimizu dan kompor gas Miyako. Pompa air Shimizu dibedakan menjadi
dua tipe berdasarkan kedalaman sumurnya, yaitu :
Pompa Sumur Dangkal (Shallow Well Pump)
Pompa air tipe sumur dangkal ini merupakan inovasi terbaru dari Shimizu yang
memiliki
kemampuan
daya
hisap
hingga
11
m.
Total
Head
hingga 40
m
dan
hemat listrik, sehingga sangat cocok untuk rumah atau bangunan yang bertingkat
dua. Pompa air tipe sumur dangkal ini dibagi menjadi dua model, yaitu :
1. Model Italia
Gambar 1.3 Pompa Air Shimizu Sumur Dangkal Model Italia
|
![]() 25
2. Model Jepang
Gambar 1.4 Pompa Air Shimizu Sumur Dangkal Model Jepang
Pompa Sumur Dalam (Deep Well Pump)
Shimizu
juga
memproduksi pompa air tipe sumur dalam yang hemat
listrik baik
dengan
model
Italia
yang
memiliki kemampuan
daya
hisap
hingga
50
m,
dan
Total
Head
hingga
100
m,
maupun
model
Jepang
yang
memiliki kemampuan
daya hisap hingga 30 m, dan Total Head hingga 60 m. kedua model pompa air ini
sangat cocok untuk rumah atau bangunan yang bertingkat tiga. Produk pompa air
tipe sumur dalam tersebut, yaitu :
1. Model Italia
Gambar 1.5 Pompa Air Shimizu Sumur Dalam Model Italia
|
![]() 26
2. Model Jepang
Gambar 1.6 Pompa Air Shimizu Sumur Dalam Model Jepang
|