BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Musik adalah suatu bentuk seni yang berupa bunyi-bunyian yang dianggap enak
didengar dan dihasilkan secara sengaja. Musik melibatkan beberapa elemen
seperti ritme, tempo, dinamik, melodi, dan harmoni. Kreasi dan penampilan musik
sangatlah beragam, bergantung kepada budaya dan konteks sosial; dari komposisi
yang amat terorganisir, sampai yang
penuh dengan improvisasi. Musik bisa
dibedakan ke dalam genre
dan subgenre,
seperti
musik
klasik,
musik
rakyat/tradisional, musik keagamaan, pop, blues, jazz, country, dan rock.
Alat
musik adalah
suatu
instrumen
yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan
menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara,
dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik.
Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus
ditujukan untuk musik.
Berdasarkan cara memainkannya, alat musik dibagi menjadi alat musik tiup,
pukul, petik, dan gesek. Gitar termasuk ke dalam alat musik petik, yaitu alat musik
yang
menghasilkan suara bila senarnya dipetik, dengan tinggi rendah nada yang
tergantung dari panjang pendeknya dawai.
1
|
2
Jubing Kristianto adalah
seorang
gitaris Indonesia.
Ia dilahirkan pada tanggal 9
April 1966 di Semarang. Guru gitar pertama Jubing adalah ayah-ibunya. Umur 12
tahun ia sudah tampil mengiringi teman-teman sekolahnya dengan gitar di sebuah
konser publik.
Masuk SMP ia terpesona menyaksikan kawannya bermain gitar tunggal. Maka ia
pun
belajar
gitar
klasik
pada
Suhartono Lukito di Sekolah Musik Obor Mas
Semarang. Setahun belajar, ia sudah langsung jadi finalis Festival Gitar Indonesia
1982. Sejak itu ia selalu mengikuti festival gitar Yamaha, khususnya pada bagian
bebas. Empat kali ia meraih grand prize (1987, 1992, 1994,
dan 1995).
Sebelumnya, pada tahun 1984, ia sempat meraih Distinguished Award pada
Yamaha Festival Gitar Asia Tenggara di Hong Kong. Semua untuk bagian bebas
(non-klasik).
Lulus SMA tahun 1985, ia meninggalkan Semarang, kota kelahirannya, masuk
jurusan
Kriminologi
UI.
Perkenalan
dengan dunia tulis-menulis saat
kuliah
membawanya jadi wartawan di Tabloid NOVA. Selama menjadi jurnalis, ia tetap
bermain gitar, konser, dan sempat berguru selama dua tahun pada Arthur
Sahelangi.
Jubing menjadi orang Indonesia pertama yang menampilkan karya pribadi berupa
aransemen
www.geocities.com/jubing. Karya-karyanya sudah dimainkan oleh para
gitaris di
berbagai
negara.
Salah
satunya,
Capuccino
Rumba, dimuat
di
majalah
gitar
|
3
Soundboard (2000) yang dikelola Guitar Foundation of America. Beberapa
karyanya juga menjadi lagu wajib ujian gitar pada sekolah musik Yayasan
Pendidikan Musik (YPM), Jakarta. Dan saat ini,
Jubing sudah
memiliki 2 album
solo
gitar,
yaitu
Becak Fantasy
dan
Hujan Fantasy,
yang
semuanya berisi
lagu-lagu aransemennya sendiri.
Saya
mengangkat
biografi
Jubing Kristianto sebagai
topik
Tugas
Akhir
saya,
karena
Jubing
merupakan seorang
teladan bagi para pecinta
musik.
Kisah
hidupnya
dapat
menginspirasi
mereka yang
menyukai
musik
dan
ingin
bekerja
sebagai musisi. Walaupun dengan biaya pas-pasan, ia tetap berusaha keras dalam
mewujudkan
keinginannya
belajar
gitar. Dan
setelah
13
tahun
bekerja
sebagai
wartawan, ia pun berganti profesi menjadi pemain gitar full time.
1.2
Lingkup Tugas Akhir
Di dalam kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual, maka lingkup
proyek
Tugas
Akhir
yang
dibuat
adalah merancang
media
komunikasi
visual
berupa buku publikasi biografi gitaris Jubing Kristianto.
|