1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah Radio di Indonesia
1. Radio Republik Indonesia.
RRI atau Radio Republik Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11
September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa
stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan
Menteng
Dalam, Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik
Indonesia
dengan
memilih
Dokter
Abdulrahman Saleh
sebagai
pemimpin
umum RRI
yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi
yang terkenal dengan
sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI
yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI.
Penghapusan Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman
Wahid dijadikan
momentum dari sebuah proses perubahan government owned radio ke
arah Public Service Broadcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun
2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000.
|
2
2. Musik Indonesia Era 1960-1970
Musik Indonesia, khususnya genre pop, dari tahun 1960-an hingga sekarang
memang tak bisa lepas dari pengaruh musik pop mancanegara. Khususnya adalah Koes
Bersaudara, yang musiknya banyak terpengaruh oleh band asal Inggris, The Beatles.
Munculnya Koes Bersaudara dengan lagu-lagu ciptaan sendiri di tahun 1960-an
melalui rekaman yang dibuat oleh perusahaan rekaman Irama milik almarhum Mas Yos,
dianggap memicu iklim bermusik yang baik di negeri ini. Terlebih lagi ketika kelompok
bersaudara ini lalu melebur dengan formasi Koes Plus di awal tahun 1970-an.
Industri musik pun kian bergairah. Satu per satu grup-grup baru bermunculan
seperti Panbers, The Mercys, Favorites Group dan Dlloyd. Band-band beraliran musik
rock seperti The Rollies, AKA, God Bless, Freedom of Rhapsodia, Golden Wing dan
Rasela yang tadinya lebih banyak membawakan lagu-lagu dari musisi luar negeri di
pentas pertunjukan, mulai membawakan lagu sendiri di studio rekaman.
Pada masa itu, peran petinggi-petinggi di dunia rekaman sangat dominan. Para
pemusik tahun 1970-an sering didikte untuk membawakan lagu- lagu yang simpel agar
laku di pasaran. Para pemusik pun biasanya tunduk dengan kemauan produser rekaman
agar bisa masuk ke studio. Namun ada juga beberapa musisi yang memilih untuk
melawan arus. Oleh sebab itu, di kala menjamurnya lagu-lagu kacangan di era 1970-an,
banyak muncul pula album-album yang agak berbeda seperti yang dihasilkan Guruh
Gipsy, Harry Roesli, Gombloh And Lemon Trees Anno 69, Konser Rakyat Leo Kristi,
Kelompok Kampungan, Remy Sylado Company, dan masih banyak lagi, sehingga
idealisme dalam bermusik tetap terjaga.
|
3
1.2. Lingkup Tugas
Untuk membangkitkan kesadaran masyarakat tentang sejarah dan budaya musik
Indonesia, maka pendekatan yang akan dilakukan adalah dengan mempromosikan I-
Radio,
sebuah stasiun
radio
swasta
yang menyiarkan
100%
musik
Indonesia,
melalui
sebuah event musik yang berjudul Localegends, yang menampilkan musisi-musisi
legendaris Indonesia dari tahun 1970-an.
|