1
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bahasa
adalah
penggunaan kode
yang
merupakan
gabungan
fonem
sehingga
membentuk
kata
dengan
aturan
sintaks
untuk
membentuk
kalimat
yang
memiliki
arti.
Bahasa
memiliki berbagai definisi.
Bahasa erat kaitannya dengan 
manusia, dinyatakan
bahwa bahasa adalah fungsi  kognisi  tertinggi dan tidak dimiliki oleh hewan. Ilmu yang
mengkaji
bahasa
ini
disebut
sebagai
linguistik. Linguistik  
adalah
ilmu
bahasa.
Tergantung
dari
sudut
pandang,
pendekatan seorang
peneliti,
maka
ilmu
linguistik
seringkali digolongkan pada ilmu kognitif, psikologi dan antropologi.  Semantik adalah
cabang
linguistik yang
mempelajari makna
yang terkandung pada suatu bahasa, kode,
atau jenis representasi lain. Semantik biasanya dikontraskan dengan dua aspek lain dari
ekspresi
makna:
sintaksis,
pembentukan simbol
kompleks
dari
simbol
yang
lebih
sederhana, serta pragmatik, penggunaan praktis simbol oleh agen atau komunitas pada
suatu kondisi atau konteks tertentu.
Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  (1996:77), yang selanjutnya
akan  penulis  tulis
KBBI, bahasa sebagai alat komunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.
Bahasa  adalah  sistem  lambang  bunyi  yang  arbiter,  yang  dipergunakan  oleh  spara
anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri.
  
2
Banyak
media
untuk
berkomunikasi,
melalui
lisan
maupun
tulisan. Berkomunikasi
bertujuan  untuk  menyampaikan  informasi  atau  perassan  yang  dirasakan  oleh  sang
penutur terhadap petutur. Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti pergeseran makna
???( tadoushi) dari
Bahasa Sumber
yaitu bahasa Jepang kedalam ??? (jidoushi)
Bahasa Sasaran yaitu bahasa Indonesia.
Manga atau komik adalah salah satu cara komunikasi secara tulisan. Sang pengarang
komik
ingin
menyamapaikan maksud
tujuan tertentu sesuai perasaan yang dirasaknnya
memlalui
hasil
karya
tulisnya
kepada
para
pembacanya. Manga
adalah
suatu
budaya
Jepang
yang
sangat
populer
yang kini
telah berkembang
pesat, tidak
hanya
di
negara
Jepang saja, akan tetapi di seluruh dunia. Termasuk di negara kita Indonesia.
Komik
dalam
Wikipedia
the
Free Encyclopedia
(2009)
adalah
suatu
bentuk
seni
yang
menggunakan
gambar-gambar tidak
bergerak
yang
disusun
sedemikian
rupa
sehingga 
membentuk 
jalinan  cerita.  Biasanya,  komik  dicetak  di  atas  kertas  dan
dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip
dalam koran, dimuat dalam
majalah,
hingga berbentuk buku tersendiri. Saat ini manga
atau komik telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa seprti bahasa Inggris, Jerman,
Perancis,
Cina,
Indonesia
dan
lain-lain.
Manga
terjemahan sering
juga
dimasukan
catatan-catatan detail
tenteng budaya Jepang
yang mungkin belum diketahui oleh para
pembaca asing.
Menurut Schodt
dalam wikipedia
the
enclycopedia
(2009)
dunia
industri
komik
Jepang mulai menunjukkan perkembangan sejak berakhirnya Perang Dunia ke II. Schodt
menjelaskan bahwa sebanyak 1,16
miliar
manga telah diproduksi pada tahun1980 dan
  
3
hal
itu
merupakan
27%
bagian
dari
total
produksi
pencetakan buku
pada
tahun
itu.
Sementara penjelasan menurut Smith dalam (1993)
pada
tahun 1992
penjualan manga
berhasil
mencapai 40%
dari
total penjualan buku
dan
majalah.
Hal
itu
membuktikan
bahwa
manga atau komik sangat
digemari oleh
banyak
kalangan. Sedangkan
menurut
Sogeki (2000) pada tahun 1998 prosentasi penjualan manga atau komik menurun hanya
menjadi 36,7% sajadari total
penjualan buku dan
majalah. Saat
ini manga
atau
komik
telah
menjadi
salah
satu
bidang
perindustrian yang
berkembang 
pesat tidak
hanya
di
negara
Jepang
saja
namun
di
seluruh belahan dunia
termasuk
di
negara
kita
negara
Indonesia. Indonesia
pun
menjadi
salah
satu
negara
terbesar
dalam
hal
memasarkan
manga atau komik. Di
Indonesia, komik di publikasikan oleh Elex Media Komputindo,
Acholyte,
level
komik,
M&C
and
Gramedia.
Manga
menjadi
salah
satu
faktor
besar
yang mempengaruhi perindustrian lokal di Indonesia.
Terjemahan adalah interpretasi makna suatu teks pada suatu bahasa (bahasa sumber)
dan penghasilan teks
yang merupakan padanan dalam bahasa
lain (bahasa sasaran atau
terjemahan)
yang
mengkomunikasikan pesan
serupa.
Terjemahan
harus
mempertimbangkan beberapa
batasan,
termasuk
konteks,
aturan
tata
bahasa,
konvensi
penulisan, idiom, serta hal lain antar kedua bahasa. Orang
yang melakukan terjemahan
disebut
sebagai
penerjemah. Secara
tradisional
terjemahan
merupakan
suatu
kegiatan
manusia,
walaupun banyak
upaya
telah
dilakukan untuk
mengotomatisasikan
penerjemahan
teks
bahasa
alami.
Kesalahpengertian utama
mengenai
penerjemahan
adalah
adanya suatu
hubungan
"kata-per-kata"
yang
sederhana
antara
dua
bahasa
apa
pun, dan karena itu penerjemahan sering dianggap langsung dan merupakan suatu proses
  
4
mekanis.  Pada  kenyataannya,  perbedaan 
historis  antar  bahasa 
sering 
memberikan
perbedaan ekspresi antar keduanya.
Penerjemah harus
bisa
memilih
pilihan
kata
(diksi)
yang
paling
tepat
untuk
diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Sebisa mungkin makna tujuan awal dari bahasa
sumber ke bahsa sasaran tetap dapat disampaikan, sehingga penerjemahan lisan maupun
tulisan
sinkron
antara
bahasa
sumber
di
terjemahkan
kedalam
bahasa
sasaran.
Agar
dapat dimengerti oleh para pembaca.
Jika  bahasa  Jepang  sebagai  bahasa  sumber,  penerjemah  juga  harus  mengetahui
seperti apa budaya Jepang tersebut. Selain itu dalam manga juga banyak kata-kata yang
sulit diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dikarenakan penerjemah menemui kesulitan
untuk
menerjemahkannya. Tidak
heran
beberapa
penerjemah
dalam
menerjemahkan
suatu komik sangat berbeda hasil dan kualitasnya.
1.2. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan
latar belakang, penulis akan
menganalisis pergeseran makna terjemahan
bahasa sumber (BSU) yaitu bahasa Jepang ke dalam bahasa sasaran (BSA) yaitu bahasa
Indonesia.
1.3. Ruang Lingkup Permasalahan
Penulis membatasi penelitian ini
hanya pada pergeseran penerjemahan jidoushi
?????
intransitif dan tadoushi
?????
atau transitif dalam komik Doraemon
berbahasa Jepang jilid 30 sampai dengan jilid 34 (1990) terbitan Tokyo, dan berbahasa
  
5
Indonesia
(1994)  terbitan
Elex  Media
Komputindo.
Dari  bahasa
Jepang
ke  Bahasa
Indonesia.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai permasalahan
dan
penyimpangan
terjemahan
khususnya
dalam
pergeseran
penerjemahan komik
Doraemon jilid 30 sampai dengan jilid 34.
Penelitian
ini
juga
bertujuan
untuk
mengetahui mengapa
seorang
penerjemah
menerjemahkan bahasa sumber (BSU) ke dalam bahasa sasaran (BSA) bahasa Indonesia
sering   kali   tidak   sinkron,   sehingga 
maksud   tujuan 
dari   sang   pengarang 
tidak
tersampaikan terhadap pembacanya apabila tidak sinkron.
Manfaat  yang  ingin  dicapai  dalam  melakukan  penelitian  ini  adalah  agar  para
pemelajar bahasa Jepang di Universitas Bina Nusantara pada khususnya dan pembaca di
lembaga
lain
pada
umumnya
dapat
mengetahui berbagai
masalah
dalam
bidang
terjemahan, khususnya sinkronisasi makana terjemahan komik.
Jika   suatu   saat   mereka   memilih   pekerjaan   sebagai   penerjemah,   khususnya
penerjemah komik mereka telah mengetahui permasalahan dan dapat menemukan solusi
yang tepat untuk penerjemahannya. Selain
itu penulis juga mengharapkan penelitian ini
dapat bermanfaat bagi
perkembangan manga atau
komik
di Indonesia pada khususnya
dan penerjemahan karya tulis yang lain baik yang fiksi maupun nonfiksi pada umumnya.
  
6
1.5. Metode Penelitian
Metode
yang
dilakukan
oleh
penulis
dalam
meneliti
pergeseran
makna
terjemahan
komik
Doraemon
jilid
30
sampai
dengan
jilid
34
adalah
metode
deskriptif analitis.
Teknik 
pengumpulan 
datanya  dilakukan 
melalui 
studi  pustaka. 
Sumber  pustaka
penelitian  ini  adalah  jurnal  sastra  Jepang  Universitas  Bina  Nusantara,  artikel  dari
internet, perpustakaan Universitas Bina Nusantara dan
perpustakaan lainnya.
Prosedur kerja dalam analisis sinkronisasi makana terjemahan komik Doraemon jilid
30 sampai dengan 34, menempuh langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data.
Pada proses ini penulis akan membaca komik Doraemon jilid 30 sampai dengan jilid 34
dalam
bahasa
sumber
(BSU)
bahasa
Jepang
dan
hasil
terjemahannya bahasa
sasaran
(BSA) bahasa indonesia.
2. Pengidentifikasian penerjemahan.
Setelah
membaca komik
Doraemon
dalam
dua
versi,
penulis
akan
mengidentifikasi
berbagai
permasalahan penerjemahan
khususnya
pergesran
makna  
terjemahan
atau
translation shift, pergeseran-pergeseran  kata
transitif ke
intransitif dari bahasa sumber
(BSU)   ke dalam bahasa sasaran (BSA) dan sebaliknya.
???
BSU ke dalam
???
transitif BSA maupun sebaliknya.
  
7
1.6. Sistematika Penulisan
Bab  1  berisikan
pendahuluan,
penjelasan
latar  belakang,
rumusan  permasalahan,
ruang
lingkup permasalahan, tujuan
dan
manfaat penelitian,
metodologi penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab  2  berisikan  landasan  teori.  Penjelasan  teori-teori  mengenai  penerjemahan  dan
translation shift perpindahan makna kata benda ke kata kerja, kata sifat ke kata benda.
Bab
3
berisikan
analisis
data.
Penulis
akan
menganalisis data-data
yang
telah
di
kumpulkan melalui
studi
pustaka
dan
wawancara,
yang
lalu
kemudian analisis
data
tersebut akan dikaitkan dengan teori-teori yang sudah ada.
Bab 4 berisikan simpulan dan saran. Setelah menganalisis semua data, penulis akan
membuat beberapa simpulan dari analisis tersebut, sekaligus
mengungkapkan pendapat
penulis mengenai hal tersebut.
Bab 5 berisi ringkasan. Penjelasan kembali tentang keseluruhan isi skripsi secara singkat.