BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
era
globalisasi
saat
ini,
perkembangan
dalam
dunia
industri
baik
dari
sektor
manufaktur dan
jasa
telah
mengalami perubahan
dan
perkembangan. Tiap
perusahaan
saling
berkompetisi
untuk
memenangkan
persaingan
dan
mendapatkan pangsa
pasar
baik
lokal
maupun
internasional.
Dalam
pencapaian
visi
dan
misi
perusahaan,
PT
Sinar
Sosro
KPB
Cakung
terus
berupaya
untuk
meningkatkan
produksi
dan
peningkatan
kualitas baik
dari
sistem
manajemen mutu
yang
diterapkan maupun kualitas dari produk
yang dihasilkan.
Hingga saat
ini,
PT
Sinar
Sosro
KPB
Cakung
terus
berupaya
mengembangkan metode
dalam
upaya
peningkatan
kualitas
produk
yang
dihasilkan. Upaya tersebut terus dilakukan
guna mengurangi variasi
terhadap
ketidaksesuaian produk
terhadap
ekspektasi
pelanggan.
Perlu
kita
ketahui
bahwa
harapan
pelanggan saat
ini
sangatlah
bervariasi, sehingga
continous
improvement
dalam
hal
pencapaian kesesuaian produk
terhadap
persepsi
pelanggan
harus
menjadi
dasar
dari
setiap
tindakan
perusahaan dalam
melakukan pengendalian dan perbaikan kualitas produk yang dihasilkannya.
  
2
Untuk 
mengatasi 
permasalahan  tersebut 
diperlukan 
upaya
pengendalian kualitas. Salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan
Six Sigma yang
merupakan strategi peningkatan kualitas
yang berfokus pada
pemenuhan persyaratan pelanggan. Six Sigma merupakan sebuah metode atau
teknik pengendalian dan peningkatan kualitas yang diterapkan Motorola sejak
tahun 1986.
Penggunaan
metode ini
telah berhasil
meningkatkan perusahaan
dalam  segi  kualitas  maupun  keputusan  strategik  lainnya. Pendekatan  Six
Sigma
merupakan
sekumpulan konsep
dan
praktek
yang
berfokus
pada
penurunan variasi
proses
dan
penurunan
kegagalan atau
kecacatan
produk.
Elemen-elemen penting dalam Six Sigma adalah
(1)
memproduksi
hanya
3,4
cacat
setiap
satu
juta
kesempatan,
(2)
inisiatif-inisiatif peningkatan
proses
untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma.
PT  Sinar  Sosro  merupakan  perusahaan  pertama  di  Indonesia  dan
Dunia
yang
memproduksi
berbagai
macam
produk
minuman teh
dalam
kemasan,
salah satunya
yang sangat
terkenal di kalangan
masyarakat adalah
Teh
Botol
Sosro.
Sebagai
perusahaan besar,
PT
Sinar
Sosro
selalu
terus
berupaya
untuk
meningkatkan kualitas
dan
kuantitas
produk
yang
dihasilkannya agar
dapat
memenuhi
harapan
pelanggan.
Adapun
upaya
perusahaan
dalam peningkatan kualitas dan
pencapaian
target
efisiensi
yang
dicantumkan  
dalam  
Sasaran  
Mutu  
pada  
Departemen  
Produksi  
dan
  
3
Maintenance di Lini 3 PT Sinar Sosro KPB Cakung tahun 2010, antara lain
adalah :
Tabel 1.1 Sasaran Mutu PT Sinar Sosro KPB Cakung Lini Ke-3
Sasaran Mutu
Ukuran Target yang
 
ingin Dicapai 
Line efficiency
=
70 %
Produk Non-standar
Tutup Miring
±
0,015 %
Tanpa Tutup
±
0,015 %
Pemakaian Bahan
Gula Pasir
±
433.800 gram/krat
Crown Cork
maks 24.090 pcs/krat
BB Boiler
±
0,120 m³/krat
Botol Pecah
maks 0,537 %
Sumber : PT Sinar Sosro KPB Cakung
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan observasi
yang
dilakukan
pada
PT
Sinar
Sosro
KPB
Cakung khususnya
lini
produksi
ke-3,
penulis
mengidentifikasikan
permasalahan utama yang terjadi adalah permasalahan tidak tercapainya target
produksi
harian dan
permasalahan pada
pengendalian produk
non-standar di
tiap proses produksi. Adapun ukuran target pencapaian produksi harian yang
ditetapkan perusahaan adalah sebesar 40 pallet / jam.
Berikut  ini  merupakan  perumusan  masalah  yang  penulis  tetapkan
dalam penelitian ini, antara lain adalah:
  
4
1. Apakah
pendekatan
Six
Sigma
dapat
memberikan
solusi
terhadap
permasalahan yang
terjadi
di
lini
ke-3,
terutama
terhadap
permasalahan
dalam hal pengendalian kualitas terhadap produk non-standar?
2.   Berapa ukuran kinerja proses dan kinerja produk Teh Botol pada saat ini
berdasarkan konsep Six Sigma?
3.   Apa
saja
variasi produk
non-standar yang sering
terjadi di setiap bagian
selektor pada proses produksi Teh Botol Sosro (TBS)?
4.   Faktor apa
saja
yang
menyebabkan
terjadinya produk
non-standar
yang
sering
terjadi
di
setiap
bagian
selektor
pada
proses
produksi
Teh
Botol
Sosro (TBS)?
5.   Apa   usulan   perbaikan   yang   diberikan   untuk   mengendalikan 
faktor
penyebab
terjadinya
produk
non-standar di
setiap
bagian
selektor
pada
proses produksi Teh Botol Sosro (TBS)?
1.3
Ruang Lingkup
Agar
penelitian menjadi terarah dan memiliki
tujuan yang
jelas, serta
mengingat adanya keterbatasan waktu dan tenaga dalam melakukan penelitian
ini maka perlu dilakukan pembatasan masalah, yaitu:
1.
Penelitian dilakukan di PT Sinar Sosro KPB Cakung Lini Produksi ke-3.
2.
Penelitian
ini difokuskan terhadap
permasalahan
dalam
hal pengendalian
kualitas produk non-standar.
  
5
3.
Proses
yang akan diteliti adalah proses
pembotolan (Bottling)
Teh
Botol
Sosro.
4.
Observasi  penelitian  dilakukan  pada  segala  kegiatan  dan  kondisi  yang
terjadi pada waktu produksi shift 2 (pukul 08.00 s/d 16.00).
5.
Data  pendukung  yang  digunakan  antara  lain  data  laporan  tiap  bagian
selektor
(selektor
botol
kotor, selektor
bersih,
dan
selektor
botol
isi)
dan
data laporan sortir non-standard bulan Januari s/d Maret 2010.
6.
Jangka waktu penelitian dilakukan selama bulan April s/d Mei 2010.
1.4
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Mendefinisikan  permasalahan 
dalam 
hal  pengendalian  produk 
non-
standar pada proses produksi Teh Botol Sosro di lini ke-3 PT Sinar Sosro
KPB
Cakung
secara
jelas
melalui
penyusunan pernyataan
proyek
Six
Sigma (Project Statement), dan penggambaran Diagram SIPOC serta peta
aliran proses produksi secara keseluruhan.
2.
Melakukan  pengukuran  terhadap  kinerja  proses  dan  kinerja  produk.
Adapun
pengukuran
kinerja
proses
dilakukan
dengan
cara
perhitungan
peta
kendali terhadap
data
variabel
berat
botol
isi
Teh
Botol Sosro
dan
data atribut produk
non-standar harian pada tiap bagian proses produksi,
serta
pengukuran kapabilitas
proses.
Untuk
pengukuran kinerja
produk
dilakukan perhitungan tingkat sigma dan menghitung DPMO.
  
6
3.
Menganalisis  data  yang  telah  diolah  dengan 
menggunakan  diagram
pareto,
diagram
fishbone, diagram
five  whys, analisis
basic  statistical
tools,
dan  
FMEA    (Failure    Mode    and    Effect    Analysis)    untuk
mengidentifikasi faktor penyebab variasi yang perlu dikendalikan.
4.
Melakukan tindakan
perbaikan
terhadap
akar
permasalahan yang
terjadi
dan
melakukan
peningkatan kinerja
proses
dan
kinerja
produk
menuju
tingkatan sigma yang lebih tinggi.
5.
Melakukan  pengendalian  terhadap  proses  secara  terus-menerus  untuk
meningkatkan kapabilitas proses menuju target Six Sigma.
Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1.
Bagi perusahaan
Penelitian
ini
dapat dimanfaatkan sebagai
referensi oleh
PT Sinar Sosro
KPB
Cakung
untuk
mengatasi
permasalahan dalam
hal
pengendalian
kualitas baik produk maupun proses produksinya.
2.
Bagi Universitas
Penelitian 
ini   dapat   menambah 
referensi 
pustaka 
bagi   mahasiswa
Universitas Bina Nusantara khususnya Jurusan Teknik Industri.
3.
Bagi penulis
Penelitian
ini
berguna
untuk
menambah
pengalaman
dan
pengetahuan
serta wawasan
penulis khususnya
dalam pemahaman konsep
Six
Sigma.
Sehingga, dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengaktualisasikan
  
7
teori dan ilmu yang didapat selama perkuliahan dengan lingkungan dunia
kerja yang sesungguhnya.
1.5
Gambaran Umum Perusahaan
1.5.1
Sejarah Perusahaan
“SOSRO”
merupakan pelopor
produk
teh
siap
minum
dalam
kemasan
yang
pertama
di
Indonesia. Nama
“SOSRO”
diambil
dari
nama
keluarga
pendirinya yakni “SOSRODJOJO”.
Gambar 1.1 Logo Sosro
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
Tahun
1940,  keluarga
Sosrodjojo
memulai
usahanya
di  sebuah
kota
kecil
bernama
Slawi di
Jawa
Tengah.
Pada
saat
memulai bisnisnya,
produk
yang dijual adalah teh kering dengan merek
“Teh Cap Botol” dimana daerah
penyebarannya masih di sekitar wilayah Jawa Tengah. Kemudian pada tahun
1953, keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke
  
8
ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk “Teh Cap Botol” yang sudah
sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.
Gambar 1.2 Teh Wangi Cap Botol
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
Pada
awalnya
keluarga
Sosrodjojo
datang
ke
pasar-pasar untuk
memperkenalkan “Teh Cap
Botol”
dengan
cara
memasak dan
menyeduh teh
langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap kemudian dibagikan kepada
orang-orang yang ada di pasar, akan tetapi cara ini kurang berhasil karena teh
yang
telah
diseduh
terlalu
panas
dan
proses
penyajiannya terlampau
lama
sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan
kedalam
panci-panci besar
untuk
selanjutnya
dibawa
ke
pasar
dengan
menggunakan mobil
bak
terbuka.
Lagi-lagi
cara
ini
kurang
berhasil
karena
sebagian besar teh yang dibawa tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar.
  
9
Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang
dan belum sebaik sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor
kemudian dikemas kedalam botol
yang
sudah dibersihkan. Ternyata cara
ini
cukup
menarik
minat
pengunjung karena
selain
praktis juga
bisa
langsung
dikonsumsi tanpa
perlu
menunggu
tehnya
selesai
dimasak
seperti
cara
sebelumnya.
Pada tahun 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready
to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tanggal 17 juli 1974 didirikan PT
Sinar
Sosro  di  Cakung  yang
merupakan
pabrik  teh  siap  minum  dalam
kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.
Gambar 1.3 Perkembangan Kemasan Botol untuk Produk Teh Botol Sosro
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
  
10
Per
Februari
2009,
PT Sinar
Sosro
sudah
memiliki
10
kantor
pabrik
dan
11 kantor
penjualan wilayah. Pabrik
Sosro
antara
lain
berada
di
Medan
(Sumatera
Utara),
Pandeglang (Jawa
Barat),
Cakung
(Jakarta),
Tambun
(Bekasi), Ungaran
(Jawa
Tengah), Surabaya (Jawa
Timur),
Gianyar
(Bali),
Cibitung   (Jawa   Barat),   Mojokerto 
dan   Palembang.   Sedangkan   pabrik
peracikan Teh Wangi dan pengemasan Teh Seduh
maupun Teh Celup berada
di
Slawi,
Jawa
Tengah.
Untuk
mendapatkan bahan
baku
terbaik
dengan
kualitas  unggul,  PT  Sinar  Sosro  memiliki  perkebunan  teh  affiliasi  yang
tersebar dibeberapa wilayah di Jawa Barat, yaitu
•  Di
Garut dengan luas 455
hektar dengan ketinggian 1.000 s/d 1.250
meter diatas permukaan laut.
•  Di Tasikmalaya dengan luas 732 hektar dengan ketinggian 800 s/d 950
meter diatas permukaan laut.
•  Di Cianjur dengan luas 400 hektar dengan ketinggian 1.000 s/d 1.250
meter diatas permukaan laut.
  
11
Gambar 1.4 Kantor Pusat PT Sinar Sosro
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
Saat ini PT Sinar Sosro sudah memiliki beberapa aneka jenis produk dan
kemasan dari
mulai
teh seduh,
teh
celup
sampai
teh
siap
minum bercitarasa
buah. Karena
mendapat dukungan dari sistem distribusi
yang canggih
maka
produk-produk
Sosro
berhasil
menjangkau konsumen
di
seluruh
pelosok
provinsi di Indonesia.
Sejak generasi pertama, keluarga Sosro
memiliki satu filosofi mulia dan
selalu diterapkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah “Niat
Baik”.
Penyempurnaan dari
penjabaran
niat
baik
itu direalisasikan ke
dalam
produk-produk Sosro
yang selalu
peduli 3K
yaitu
Kebersihan, Kualitas, dan
Keamanan. Maksudnya adalah produk yang bersih dan berkualitas maka aman
untuk di konsumsi.
  
12
Gambar 1.5 Filosofi SOSRO
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
Menghadapi era
globalisasi, PT Sinar Sosro
sudah
siap berekspansi ke
pasar Internasional karena produk-produknya memenuhi kualitas internasional
dan
dengan
mempersiapkan jaringan
internasional
seperti
negara-negara
ASEAN, Australia, dan wilayah Timur Tengah sebagai tujuan ekspor produk
Sosro. Berikut ini adalah sertifikasi yang telah diterima PT Sinar Sosro:
• 
Sertifikat  ISO  9001:2008  yaitu  sertifikat  sisttem  manajemen  mutu
untuk menjamin kualitas pengolahan dan hasil produksi.
• 
Sertifikat
ISO
14000:2004
yaitu
sertifikat
sistem
manajemen
lingkungan untuk menjamin keamanan lingkungan.
• 
Sertifikat Halal yang dikeluarkan LPPOM MUI ( Lembaga Pengkajian
Pangan,  Obat-obatan  dan  Kosmetika  MUI)  bekerja  sama  dengan
  
13
Departemen Agama, BPOM dan Balai POM daerah untuk menjamin
kehalalan bahan baku, proses maupun produknya.
• 
Sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) dikeluarkan oleh Lembaga
Sertifikasi Produk Kementrian Perindustrian.
• 
Sertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) yaitu
sertifikat
sistem
manajemen keamanan makanan
untuk
menjamin
produk yang aman bagi konsumen.
• 
Sertifikat Hygiene
and
Sanitary sebagai salah satu persyaratan untuk
ekspor yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.
1.5.2
Produk Yang Dihasilkan
Berikut ini produk-produk teh dalam kemasan yang dihasilkan oleh  PT.
Sinar Sosro adalah :
1. 
Umbrella brand (Terdapat logo Sosro dalam kemasannya)
a.
Teh Botol Sosro
Teh
Botol
Sosro
kemasan
botol
kaca
atau
sering
disebut RGB
(Returnable
Glass
Bottle)
merupakan salah satu
produk
unggulan
PT Sinar Sosro KPB Cakung. Teh Botol Sosro kemasan botol kaca
terbuat dari seduhan teh melati dicampur dengan gula pasir industri,
tanpa   pengawet,   pewarna   dan   pemanis   buatan.   Produk   ini
merupakan produk teh
siap minum
yang pertama di Indonesia dan
di   Dunia 
yang 
sudah   diluncurkan  sejak 
tahun 
1974.   Untuk
  
14
memenuhi
kebutuhan pecintanya
dimanapun
berada,
Teh
Botol
Sosro
dengan
inovasinya sampai
dengan
tahun
2008
ini
telah
memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
•  Kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle)  isi 220 ml.
•  Kemasan kotak (Tetra Pack) isi 1 liter, 250 ml, dan 200 ml.
•  Kemasan pouch isi 230 ml.
•  Teh Botol PET isi 500ml
•  Teh
Botol
Sosro
Less
Sugar
kemasan
botol
plastik
atau
PET
(Poly Ethylene) isi 500
ml dan kemasan kotak (Tetra Pack) isi
250 ml.
Gambar 1.6 Produk Teh Botol Sosro
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
  
15
b.
Fruit Tea
Fruit
Tea
merupakan produk
minuman teh
rasa
buah 
yang
mulai
dipasarkan
sejak tahun
1997
dengan
target pasar remaja.
Adapun
varian 
rasa 
buah 
yang  ditawarkan 
adalah 
apel, 
blackcurrant,
stroberi, x-treme
(apel-blackcurrant) dan fusion (
stroberi-anggur).
Produk
ini
cukup
sukses
dipasar
sehingga pada
tahun
2004
memperoleh Indonesia
Best
Brand
Award
sebagai
Most
Potential
Brand
In
Non-Carbonated
Drink
Category. Produk
Fruit
Tea
tersedia dalam berbagai kemasan :
•    Kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) isi 235 ml.
•    Kemasan genggam (Tetra Pack) isi 200 ml.
•    Kemasan kaleng (Can) isi 318 ml.
•    Kemasan botol plastik atau PET (Poly Ethylene) isi 500 ml.
•    Kemasan pouch isi 230 ml.
Gambar 1.7 Produk Fruit Tea
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
  
16
c.
Joytea
Joy
Green
Tea
adalah
produk
terbaru dari
PT
Sinar
Sosro
KPB
Cakung yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu
bahan
dasar
produk
ini
adalah teh
hijau
atau
green
tea
yang
mengandung
antioksidan
yang
berguna
untuk
kesehatan.
Saat
ini
Joy Green Tea hadir dalam kemasan botol kaca (Returnable Glass
Bottle)
isi
234
ml
dan kemasan botol plastik atau
PET
isi 500 ml
dengan pilihan rasa Jasmine dan Honey Lemon.
Gambar 1.8 Produk Joy Green Tea
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
2.
Non umbrella brand
a.
S-Tee
S-Tee
merupakan produk
yang
dibuat
pada
tahun
90-an
untuk
mengimbangi produk pesaing
yang
memposisikan produknya
lebih
murah dengan
isi
lebih banyak., S-Tee dipasarkan dalam kemasan
  
17
botol
kaca
(Returnable
Glass
Bottle)
dengan
isi
318
ml.
Proses
produksinya sama
dengan Teh
Botol
Sosro, perbedaannya adalah
pada volume, kadar Tanin dan kadar gula.
Gambar 1.9 Produk S-Tee
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
b.
Prim-A
Prim-A
adalah
produk
jenis
Air
Minuman Dalam
Kemasan
(AMDK)
yang dikeluarkan pada
tahun
90-an.
Merknya
pada
saat
pertama
kali
dikeluarkan adalah
“Air
SOSRO”,
kemudian
pada
tahun
1999,
Air
SOSRO berganti nama dengan Prim-A. Air mineral Prim-A hadir dalam
kemasan cup 240 ml, botol plastik 330 ml, 600 ml, 1.5 liter, dan dalam
kemasan gallon. Menurut Departemen Kesehatan RI, AMDK adalah air
yang
telah
di
proses, dikemas dan
memenuhi
perrsyaratan
air
minum
sehingga aman
untuk
diminum. Menurut
SNI
air
harus
memenuhi
3
persyaratan yaitu:
  
18
1. Persyaratan Fisika
Air tidak boleh mempunyai:
•   Rasa, sehingga harus tawar
•   Bau
•   Warna, harus bening
•   Keruh, harus jernih
2. Persyaratan Kimia
Kandungan
zat
organik
dan
mineral tertentu
harus
sesuai
standar
yang telah ditentukan (pH, kesadahan, besi, chlorida, mangan, dll).
Zat
yang
tidak
boleh
terkandung dalam
air
adalah:
nitrit,
nitrat,
Amonium, Sulfida, dan Khlor. Zat-zat tersebut bersifat beracun.
3. Persyaratan Mikrobiologi
Air
minum
tidak
boleh
mengandung
kuman
yang
dapat
menyebabkan penyakit.
Gambar 1.10 Produk Prim-A
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
  
19
c.
TEBS
TEBS
merupakan
minuman
teh
berkarbonasi yang
diperkenalkan
pada pasar sejak bulan November 2004 dengan kemasan botol kaca
(Returnable Glass Bottle) isi 230 ml dan kemasan kaleng (Can) isi
318 ml.
Gambar 1.11 Produk TEBS
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
d.
Happy Jus
Happy Jus Pouch adalah produk minuman buah siap minum dengan
kandungan 10%
Jus/sari buah dan kaya akan vitamin
A,
C, E
dan
kalsium dalam kemasan Pouch dan Tetra Wedge Aseptic (TWA).
  
20
Gambar 1.12 Produk Happy Jus
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
e.
Country Choice
Country  Choice  merupakan produk
minuman  sari  buah  dalam
kemasan
Tetra
Slim,
tanpa
pengawet.
Dengan
varian rasa
Apple
Pulp, Apple Fiber, Guava, Mango, Orange.
Gambar 1.13 Produk Country Choice
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
  
21
1.5.3
Proses Produksi
Berikut merupakan proses
pembuatan salah satu produk
yang dihasilkan
di
lini
3
yaitu
Teh
Botol
Sosro.
Proses
Pembuatan
dari
Teh
Botol
Sosro,
terdiri dari 5 tahapan, yaitu :
1.
TAHAP I : Penyeduhan TEH
Teh Wangi Melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi dengan air mendidih
yang
sudah
melalui
proses
filtrasi
dan
pemanasan. Setelah
proses
penyeduhan  Teh  selesai,  maka  Teh  Cair  Pahit  (TCP)  hasil  seduhan
tersebut  dilewatkan  ke 
filter 
cosmos 
dan 
ditampung 
di 
tangki
pencampuran (mixing tank).
2.
TAHAP II : Pelarutan Gula
Gula
pasir
putih,
dilarutkan dengan
air panas
di
tangki
pelarutan
gula
sampai menjadi sirup gula. Sirup Gula ini kemudian difilter dan dipompa
kedalam tangki penampungan.
3.
TAHAP III : Pencampuran
Dari
tangki
penampungan, sirup
gula
dipompa ke
tangki
pencampuran
hingga kadar
gula untuk
Teh Cair Manis
(TCM)
mencapai standar
yang
telah ditentukan.
4.
TAHAP IV : Pemanasan Teh Cair Manis
Teh Cair Manis (TCM) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit (TCP)
dengan sirup
gula yang kemudian dipompa ke
unit pasteurisasi (Proses
  
22
Pemanasan). Pada proses
ini TCM dipanaskan dengan
Heat Exchanger
(Pemanas Tidak Langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90° C.
5.
TAHAP V : Pengisian Dalam Botol
Dari  unit  pasteurisasi  ini  TCM  dipompa  ke  mesin  pengisi  botol.  Di
stasiun
ini,
TCM
dengan
temperatur
diatas
90°
C
diisi
kedalam
botol
panas
yang
sudah dicuci
dan
steril, sehingga
bebas
dari
kuman.
Dalam
keadaan
panas,
botol
langsung ditutup,
diangkut
dan
dibiarkan dingin
dengan
sendirinya.
Oleh
karena
itu,
TBS
(Teh
Botol
Sosro)
tetap
segar
dan
tahan
lama
walaupun
tanpa
penambahan bahan
pengawet
selama
kerapatan botol terjamin.
Diagram 1.1 Flow Diagram Proses Produksi Teh Botol Sosro
Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung
  
23
1.5.4
Struktur Organisasi
Bentuk struktur
organisasi yang
digunakan di
PT Sinar Sosro
KPB
Cakung
merupakan struktur
organisasi fungsional
dimana
setiap
fungsi
dikepalai
oleh
seorang
Manager.
Berikut
ini
merupakan
uraian jabatan
dari
tiap departemen pada PT Sinar Sosro KPB Cakung.
a.
Manager Produksi dan Maintenance
Unit Organisasi
:
Produksi dan Maintenance
Bertanggung jawab
:
General Manager
Membawahi
:
Spv. Prod dan Maint, Spv. UT dan WS,
Ass. Spv. Gud. Sparepart, Logistik,
Adm. Prod dan Maint
Fungsi Pokok Jabatan
:
• 
Merencanakan  dan 
menghasilkan  produk 
yang 
berkualitas  tinggi
sesuai rencana produksi, dengan
menggunakan sumber daya manusia,
mesin,
material
yang
efisien
serta
menciptakan peralatan
dan
lingkungan produksi yang bersih.
• 
Melakukan
optimalisasi
sumber
daya
yang tersedia
(mesin
produksi,
bahan,
sparepart,
sumber daya
manusia
dan
dana)
untuk
menunjang
kelancaran produksi
agar
mencapai
standar
kualitas
yang
telah
ditetapkan.
  
24
b. 
Manager Quality Control
Unit Organisasi
:
Quality Control
Bertanggung jawab
:
General Manager
Membawahi
:
Spv.QC, Adm. QC, Analis Kimia dan
Mikrobiologi, Insp. Incoming Material.
Fungsi Pokok Jabatan
:
• 
Memastikan bahwa (sistem) mutu dari produk-produk yang dihasilkan
oleh
unit
produksi
senantiasa memenuhi standar
mutu
yang
telah
ditentukan dengan cara merencanakan dan mengawasi mutu produk.
c.   Supervisor Gudang PBPI dan Forklift
Unit Organisasi
:
Dept. Gud. PBPI dan Forklift
Bertanggung jawab
:
General Manager
Membawahi
:
Karu Gud. PBPI, Karu Mekanik FL,
Karu Operator Forklift, Adm Gudang PBPI dan
FL.
Fungsi Pokok Jabatan
:
• 
Mengelola penyimpanan barang PBPI untuk kepentingan produksi dan
distribusi.
• 
Membantu proses produksi
dan
logistik dalam
handling
barang
jadi
dan bahan baku.
  
25
d. 
Manager Personalia dan Umum
Unit Organisasi
:
Personalia dan Umum
Bertanggung jawab
:
General Manager
Membawahi
:
Asisten Manager Personalia dan Umum
Fungsi Pokok Jabatan
:
• 
Mengelola sumber daya manusia yang ada dengan sistem administrasi
kepersonaliaan,
sistem
pelayanan
umum/kesejahteraan dan
sistem
pengaman 
lingkungan  perusahaan  yang 
efektif 
dan 
efisien 
guna
tercipta
hubungan industrial yang
harmonis
antara
karyawan dan
perusahaan sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan
yang optimal.
e.   Manager Accounting dan Finance
Unit Organisasi
:
Accounting dan Finance
Bertanggung jawab
:
General Manager
Membawahi
:
Spv. accounting, kasir dan staff accounting.
Fungsi Pokok Jabatan
:
• 
Mengkoordinasikan  dan  melaksanakan  seluruh  kegiatan  keuangan,
serta
memberikan    informasi    laporan    keuangan    untuk    yang
berkepentingan, yang
tujuannya
adalah
menunjang
operasionalisasi
perusahaan secara menyeluruh.
  
26
•  Menyempurnakan
kebijakan
keuangan,
umum
perusahaan
sebagaimana 
diperlukan,   termasuk   menyempurnakan 
sistem   dan
prosedur akuntasi
f.
Manager Pembelian
Unit Organisasi
:
Manager Pembelian
Bertanggung jawab
:
General Manager
Membawahi
:
Spv. Pembelian
Fungsi Pokok Jabatan
•  Menangani
dalam
:
merencanakan,
mengkoordinasikan
dan
mengendalikan  kegiatan-kegiatan  pengadaan  barang  atau 
material
yang
berkualitas
untuk
keperluan
operasional maupun
penunjang
kelancaran perusahaan.
Berikut
ini
merupakan
gambaran
struktur organisasi pada PT
Sinar
Sosro KPB Cakung.