3
manufaktur lain meskipun dengan biaya yang lebih mahal.
Jika lisensi
software
tersebut di atas tidak diperpanjang,
maka 100% pembuatan mold dan dies yang harus
di-subcontractor-kan.
Ini tentunya merugikan perusahaan karena harus
mengeluarkan biaya produksi yang lebih tinggi.
Selain
itu
muncul
pula
masalah
tentang terlambatnya waktu pengiriman cetakan dari DMD ke bagian produksi.
Melihat
masalah
di
atas
maka
dalam
tugas
akhir
ini
penulis
mencoba
untuk
melakukan studi analisis kelayakan perpanjangan lisensi software CAD/CAM/CAE.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
penulisan
yang
telah
diuraikan
di
atas,
maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah
PT.
Astra
Honda
Motor
Dies
Manufacturing
Division
perlu
memperpanjang lisensi software CAD/CAM/CAE atau tidak ?
Jika
lisensi
diperpanjang,
perlu
biaya
Rp
1.400.000.000,00
dan
produksi mold dan dies dilakukan 50% inplant 50% outplant.
Jika
lisensi tidak diperpanjang, produksi mold dan dies dilakukan
100% outplant.
|