Home Start Back Next End
  
9
Penelitian lainnya justru menunjukkan bahwa orangtua yang otoriter
cenderung mengembangkan kenakalan pada anak untuk menjadi pelaku
pembulian (dalam Georgiou, 2008), demikian dengan pola asuh orang tua yang
permisif cenderung memiliki anak yang kesulitan dalam membatasi perilaku
agresif mereka, sehingga mengembangkan mereka menjadi pelaku pembulian
(Miller et al, 2002
dalam Georgiou, 2008). Studi lain (Bowers et al, 1994)
melaporkan bahwa korban pembulian cenderung menerima pola asuh orang tua
yang terlalu protektif atau otoriter (dalam Georgiou, 2008).
Berdasarkan literatur
diatas, terdapat ketidakpastian dan kebingungan
dalam literatur yang relevan mengenai hubungan antara pola asuh orang tua
yang spesifik dan perilaku pelaku –
korban pembulian di sekolah (Georgiou,
2008). Dalam penelitian ini, pola asuh orang tua pada anak usia remaja memiliki
peranan yang sangat penting terhadap perilaku sosial yang ditampilkan oleh
anak di sekolah. Hal ini terlihat dari hasil penelitian Dianna Baurmind (1991b)
yang menunjukkan bahwa ketika orang tua memiliki masalah perilaku, maka
anak juga akan mengalami penurunan perilaku sosial. Saat orang tua mengalami
masalah dengan pribadinya atau hal lain yang
berkaitan dengan kehidupannya,
maka hal tersebut akan mempengaruhi bagaimana pola asuh orang tua terhadap
anaknya. Perubahan pola asuh tersebut menciptakan konflik antara orang tua
dan remaja. Konflik yang berat dan berkepanjangan akan berkaitan dengan
kenakalan remaja, seperti pembulian (Santrock, 2003).
Pemaparan diatas telah menunjukkan keterkaitan antara pola asuh orang
tua dengan kecenderungan perilaku pelaku –
korban pembulian pada remaja,
khususnya siswa SMA di Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan mengingat
belum adanya literatur yang relevan dan spesifik mengenai pola asuh orang tua
berkaitan dengan perilaku pelaku –
korban pembulian, yang mungkin dapat
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter