BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang Masalah
Di era informatika yang berkembang dikalangan masyarakat pada saat ini,
dunia hiburan untuk masyarakat luas dan khususnya untuk anak-anak dapat
dikatakan mengalami kemajuan yang cukup pesat dan signifikan. Harus kita akui
bahwa hubungan antara film dan masyarakat memiliki sejarah yang panjang dalam
kajian para ahli komunikasi. Oey Hong Lee (1965) menyebutkan film sebagai alat
komunikasi  massa  yang  kedua  muncul
di  dunia,  mempunyai  masa
pertumbuhannya pada akhir abad ke 19, dengan perkataan lain pada waktu unsur-
unsur yang merintangi perkembangan surat kabar sudah dibikin lengkap. Ini berarti
bahwa dari permulaan sejarahnya
film dengan mudah dapat
menjadi unsur-unsur
teknik,  politik,  ekonomi,  sosial  dan  demografi  yang  merintagi  kemajuan  surat
kabar pada masa pertumbuhannya dalam abad ke 18 dan permulaan abad ke 19.
Aneka pesan melalui sejumlah media massa terutama televisi dengan sajian
berbagai
peristiwa
yang
memiliki
nilai
berita
ringan sampai
berita
tinggi,
mencerminkan proses komunikasi massa yang selalu menerpa kehidupan manusia.
Seorang
anak
sudah
diterpa
film
anak-anak di
televisi, kendati
anak
itu
masih
balita,
belum bisa
membaca
dan
menulis.
Pada
beberapa
tahun
belakangan
ini,
dunia hiburan
yang ditayangkan
melalui program televisi kepada anak-anak dapat
dikatakan cukup mengalami banyak perubahan.
Tidak  sedikit 
televisi 
nasional 
atau 
bahkan 
dibioskop 
sekalipun 
yang
memutar   atau   menayangkan   acara   untuk   anak-anak   atau   biasanya   mereka
1
  
118
menyebutkannya
film
kartun
atau
film
yang
dibuat
dengan
teknologi
komputer
yang dapat di dubbing atau diisi suaranya saja. Film kartun (Cartoon Film) dibuat
untuk  dikonsumsi  anak-anak.  Sebagian  besar  film  kartun,  sepanjang  film  itu
diputar   akan   membuat   kita   tertawa   karena   kelucuan-kelucuan   dari   tokoh
pemainnya. Namun ada juga
film
kartun
yang
membuat
iba penontonnya karena
penderitaan tokohnya. Sekalipun tujuan utamanya menghibur, dapat pula film
kartun
mengandung
unsur
pendidikan,
minimal
terekam bahwa
kalau ada
tokoh
jahat dan tokoh baik, maka pada akhirnya tokoh baiklah yang selalu menang. Bagi
anak-anak  yang  mengkonsumsi  acara  tersebut,  tentunya  mereka  akan  senang
dengan  adanya  acara  yang  mereka  sukai  dan  dapat  mereka  nikmati  bersama
dengan
orang tua
mereka,
apabila acara tersebut sengaja ditayangkan oleh pihak
stasiun  televisi  pada  jam-jam  tertentu  yang  tidak  mengganggu  kegiatan  lain
mereka.
Tayangan-tayangan
atau
program untuk
anak-anak
belakangan
ini
sedang
marak diputar di televisi nasional. Dan dengan adanya
hal tersebut, banyak pula
kreator
film kartun atau para kartunis saling berlomba-lomba untuk
menciptakan
tokoh kartun yang dapat di terima oleh masyarakat luas khususnya para anak-anak.
Film kartun yang ditayangkan oleh stasiun televisi nasional banyak didominasikan
oleh film kartun dari luar negeri seperti Amerika, Asia atau bahkan Eropa. Bahkan
film kartun
yang
masuk
dari
negara-negara
di
Asia
pun
hanya didominasi
oleh
negara
Jepang,
Korea
dan
Cina.
Sangat
jarang
sekali
atau
bahkan
sedikit
film
kartun dari negeri sendiri yang ditayangkan oleh televisi nasional.
Diantara banyaknya dominasi film kartun dari luar negeri yang sudah hampir
tidak dapat disaingi dinegeri ini dan sampai penghujung tahun 2007, para kartunis
  
118
dan animator asal negeri Malaysia dibawah naungan Les’ Copaque sebagai rumah
produksinya merilis sebuah album kartun animasi berjudul Geng dua tokoh kartun
kakak beradik
yang
bernama
Upin
dan
Ipin.
Film kartun
animasi
asal
Malaysia
tersebut
pada awalnya
hanya
diperuntukan
tayangan
acara
pada bulan
ramadhan
dan
untuk
menyambut
hari
raya
untuk
umat
islam saja,
namun
seiring
dengan
tayangan acara tersebut, terlihat tingginya animo dan respon masyarakat, sehingga
pihak
stasiun
televisi
pun
memperpanjang tayangan tersebut, bukan
hanya
menyambut
bulan
ramadhan
saja
tetapi juga
untuk
menyambut
hari-hari
besar
lainya seperti hari kemerdekaan, hari ibu, hari pahlawan, bahkan hari tradisional
sekalipun.
Film Upin dan Ipin adalah sebuah
film animasi anak-anak
yang dibuat oleh
Nizam Abdul
Razak
yang awalnya dibuat
untuk
mendidik anak-anak
agar bisa
menghayati dan melaksanakan bulan ramadhan. Pada bulan ramadhan sendiri
banyak pesan yang disampaikan termasuk
mendidik
anak-anak
mengenai
arti
penting dan indahnya bulan suci ramadhan.
Film ini juga dibuat agar anak-anak
yang   menontonmampu   mencontoh   perilaku   yang   baik,   dari   cara   berbuat,
bertingkah laku, berbicara, berteman, juga menghormati yang lebih tua. Oleh sebab
itu karakter Upin dan Ipin ini sangat lekat dengan kehidupan anak-anak saat
ini,
selain dikarenakan bahasanya yang mudah ditiru dan dimengerti, juga ceritanya
yang
mudah
untuk diikuti. Untuk itu tidak sedikit pesan yang dapat diambil dari
tayangan film tersebut yang secara tidak langsung dapat mamberikan dampak yang
cukup efektif bagi perkembangan dan perilaku anak-anak. Diantaranya ada
beberapa  hal  yang  menyangkut  dengan  tokoh  didalam  tayangan  tersebut  yang
  
118
dapat
dimanfaatkan
orang
tua
dijadikan
sebagai
acuan
dalam
rangka
mendidik
anak-anaknya.
Berdasarkan uraian diatas, dimana tingginya animo dan respon masyarakat
khususnya para
anak-anak
terhadap
tayangan film Upin dan Ipin sehingga akan
berdampak terhadap perilakunya dan juga sangat bermanfaat bagi orang tua untuk
dijadikan acuan dalam mendidik anak-anaknya. Maka dalam penulisan skripsi ini
mengambil judul “Pengaruh Tayangan kartun Upin dan Ipin di MMC Terhadap
Perubahan Perilaku Anak Usia 3 sampai
5
Tahun”
(Studi
Terhadap
Ibu Rumah
Tangga  Di Jakarta ).
1.2.   Ruang Lingkup Penelitian
Dalam
penulisan
skripsi
penulis
membuat
batasan
masalah
yang
akan
dibahas
untuk tidak meluasnya, untuk itu ruang lingkup pembahasan ini tentang pengaruh
tayangan kartun animasi upin dan ipin karena banyak ditonton oleh anak-anak
dibawah 
lima 
tahun  dan 
untuk 
mengetahui  dampaknya 
terhadap 
perubahan
perilaku anak usia 3 sampai 5 tahun. Keunikan dari program tayangan kartun upin
dan ipin adalah tutur bahasa yang khas melayu menjadikan keunikannya tersendiri
dan karakter-karakter yang ada diprogram acara upin dan ipin menggajarkan untuk
sopan dan santun terhadap orang tua, tenggang rasa dan mengajarkan kebaikan
antara sesama manusia.
  
118
1.3.   Perumusan Masalah
a.   Adakah pengaruh program tayangan kartun upin dan
ipin terhadap perubahan
perilaku anak usia 3 sampai 5 tahun ?
b.
Seberapa besar pengaruh
tayangan kartun
upin dan ipin
terhadap perubahan
perilaku anak usia 3-5 tahunn?
1.4.   Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.   Tujuan Penulisan
Yang menjadi tujuan utama penulisan ini adalah:
a.
Untuk  mengetahui  pengaruh  program  tayangan  kartun  upin  dan  ipin
terhadap perubahan perilaku anak usia 3 sampai 5 tahun
b.
Untuk mengetahui besar pengaruh tayangan kartun upin dan ipin terhadap
perubahan perilaku anak usia 3-5 tahunn?
2.   Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat memberikan konstribusi dari
berbagai pihak antara lain :
a.
Bagi Penulis
Dari hasil penelitian dalam diharapkan mengetahu bagaimana peerubahan
dampak dari program tayangan kartun animasi UPIN dan IPIN terhadap
perilaku anak usia 3-5 tahun
  
118
b.   Bagi  TV
Diharapkan
sebagai
refrensi dalam
pembuatan
program bagi anak-anak
sasaran anak di bawah 5 tahun
c.  Bagi Dunia Pendidikan
skripsi ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan sumber bagi
pihak 
yang 
berkompeten 
tehadap 
masalah 
yang 
dibahas,  sekaligus
sebagai bahan perbandingan dari penelitian 
sejenis yang pernah dibuat
sebelumnya
1.5.   Hipotesis
Dalam penulisan
ini penulis
mencoba
membuat suatu kesimpulan sementara
yang masih harus dibuktikan kebenarannya, maka penulis membuat hipotesisnya
sebagai berikut :
Diduga bahwa ada pengaruh program tayangan kartun animasi upin dan ipin
terhadap
perubahan
perilaku
anak usia
3-5
tahun,
dimana
hipotesa
ini
digunakan simbol sebagai berikut:
Ha:
adanya pengaruh program tayangan kartun upin dan ipin terhadap
terhadap perubahan perilaku anak usia 3-5 tahun
Ho:
tidak
adanya
pengaruh
program
tayangan
kartun
upin
dan
ipin
terhadap perubahan terhadap perilaku anak usia 3-5 tahun
  
118
1.6.  Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini , pembahasan dan penganalisaannya diklasifikasikan
secara sistematis ke dalam 5 (lima) bab yaitu :
BAB I
:  PENDAHULUAN
Dalam bab
ini
penulis
mengemukakan tantang
Latar
Belakang
Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat, hipotesis,
metodologi serta Sistematika Penulisan.
BAB II
:  LANDASAN TEORI
Dalam bab
ini
penulis
mengemukakan
berbagai
referensi/
tinjauan pustaka yang mendukung kajian/ analisis yang penulis
teori dasar/atau umum dan teori yang berhubungan dengan yang
dibahasa dan kerangka pikir
BAB III
:  INTI OBYEK PENELITIAN
Dalam bab
ini
diuraikan
tentang segala
sesuatu
yang
terkait
dengan gambaran umum obyek penelitian
BAB IV
:  HASIL PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang Analisis data, Analisis terhadap
tayangan kartun animasi UPIN dan IPIN, Analisis terhadap
perubahan perilaku anak, pembahasan hasil penelitian
BAB V
:  SIMPULAN DAN SARAN
Bab   ini   berisi   tentang   kesimpulan   dan   saran-saran   yang
mungkin berguna bagi perusahaan sebagai bahan masukan.