1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Dengan semakin banyaknya keberadaan stasiun televisi, telah memberikan angin
segar bagi masyarakat dalam hal menerima informasi (berita). Setiap stasiun televisi,
masing-masing memiliki visi dan misi yang berbeda satu sama lain. Akan tetapi,
perbedaan ini tidak akan menghilangkan fungsi televisi yang pada dasarnya bertujuan
untuk memberikan informasi, pendidikan, menghibur, dan mempengaruhi bagi
penontonnya.
Pemilik media mencoba mewujudkan membuat program yang berbeda
walau masih banyak program-program yang menarik dan memiliki perbedaan konsep
dalam program pengambilan gambar dengan harapan program tersebut dapat meningkat
rating.
Dalam persaingan media massa, selain media cetak sendiri, media elektronikpun
(radio dan Televisi) dan media internet walaupun hanya satu persen bangsa Indonesia
yang terkait ke internet, juga melakukan persaingan namun tidak separah dengan
persaingan media cetak, karena kita mengenal lokalisasi media yang menjadi ancaman
langsung bagi media nasional seperti surat kabar daerah, majalah daerah.Media TV ,
tidak lagi di pungkiri, adalah media yang paling mendominasi di Indonesia dalam
penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia , memperoleh
perkembangan berita melalui Televisi. Stasiun TV juga memperoleh penghasilan
|
2
terbesar dari media penyebar informasi lainnya, seperti media cetak (koran, Majalah,
Tabloit) , media radio dan media elektronik (internet). Penghasilan ini berasal dari
perusahaan yang memasang iklan di televisi untuk memasarkan produk
mereka.Banyaknya perusahaan yang memasarkan produk mereka menggunakan media
Televisi ini membuktikan bahwa eksistensi media Televisi yang dianggap dan telah
menjadi media massa paling berpengaruh di Indonesia.
Perkembangan industri pertelevisian di Indonesia saat ini nampaknya sudah
semakin pesat. Industri pertelevisian merupakan industri yang akan padat modal, hal ini
di tandai dengan 11 Stasiun Televisi Nasional yang telah mengudara diantaranya :
TVRI, RCTI, SCTV, INDOSIAR, ANTV, TPI, METRO TV, TRANS TV, TRANS 7,
GLOBAL TV, dan TV ONE. Dan di tambahnya
beberapa Stasiun Televisi Lokal seperti : JAK TV, O CHANNEL, dan CTV
BANTEN.
Berbicara tentang dampak, kita perlu mengacu pada hal-hal yang telah menjadi
konsekuensi langsung komunikasi massa, apakah disengaja atau tidak. Karena dampak
yang ditimbulkan dapat mengubah cara pola fikir mereka. Karena setelah mereka
menerima pesan tersebut, seseorang bisa saja menjadi lebih berhati-hati atau tayan gan
tersebut bisa saja dijadikan sebagai inspirator.
Dampak dalam tayangan tersebut, meliputi dampak kognitif adalah dampak yang
berkaitan dengan penyampaian informasi, pengetahuan, keterampilan maupun
kepercayaan oleh media massa. Dan dampak afektif adalah berkaitan dengan perasaan,
rangsangan emosional, sikap atau nilai.
|
3
Untuk mengambil hati sekaligus memuaskan khalayaknya berbagai stasiun
televisi swasta memproduksi televisi banyak menayangkan kuis yang beragam dengan
hadiah-hadiah yang menarik akan tetapi beragam acara yang disiarkan ,peneliti sangat
tertarik dengan tayangan kuliner Ala Chef di TRANS TV yang disiarkan setiap hari
sabtu-minggu pukul 10.00-10.30 pagi di TRANS TV yang di pandu oleh chef Farah
Quiin, Ala Chef adalah sebuah tayangan kuliner yang menampilkan perjalanan seorang
chef perempuan mengelilingi Indonesia dan mengekplorasi kekayaan kuliner serta
budaya daerah
Keunikan progam ini adalah host akan mencicipi masakan khas daerah yang
dikunjunginya setelah itu dia akan melakukan demo masak dengan menggabungkan
masakan tradisional Indonesia dengan resep eropa (fusion).
Hasil masakan akan
dicicipi oleh penduduk local dan bahan-bahan masakan yang digunakan adalah hasil
bumi daerah yang dikunjungu. Hasil masakan yang terlihat lezat dan menarik selalu
dihadirkan dalam setiap episode Ala Chef demo memasak yang simple dan praktis
bisa dijadiakan salah satu referensi rese masakan oleh pemirsa. Hal ini yang membuat
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh mengenai dampak program
Ala Chef di TRANS TV Tehadap Minat Memasak ibu-ibu kabupatan karawang setelah
memonton acara ini.
Dengan maraknya program kuliner, menimbulkan suatu permasalahan yang
biasa terjadi dalam persaingan. Tekanan rating seperti dituntut stasiun televisi dan
pengiklan mengacu pengelola acara kuliner untuk lebih kreatif. Pengambilan gambar
yang menarik, pemilihan orang-orang yang tepat, dan pemilihan tempat, ternyata lebih
|
4
efektif untuk meraih rating. Maka itulah yang dipersembahkan bagi acara televisi masa
depan di tentukan oleh beberapa point rating yang bisa diraih.
Belum lama ini presenter Farah Quinn menuai masalah karena kostum yang
dikenakannya saat syuting salah satu episode tayangan kuliner di Trans TV, Ala Chef
dinilai vulgar. Baju yang dikenakan Farah saat menjadi host di cara ini dianggap terlalu
memamerkan dadanya, saat acara Ala Chef di Trans TV, 5 Februari 2012 lalu. Gara-
gara baju tersebut, KPI melayangkan tegurannya, karena menilai pakaian itu terlalu
seksi
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun melayangkan imbauan tertulis kepada
stasiun televisi di bawah kelompok usaha Trans Corp., tersebut. Dalam surat tersebut,
KPI meminta Farah Quinn tidak lagi mengenakan pakaian terbuka di televisi. Pada
tanggal 5 Februari 2012 pukul 10.00 WIB menayangkan host (Farah Quinn) memakai
pakaian yang agak terbuka di bagian dada, sehingga tubuh bagian dada host tersebut
terlihat sangat jelas sepanjang acara," sebut KPI dalam surat himbauannya.
Hal ini
sangat mempengaruhi penonton karena penonton akan mengikuti gaya fasion
berpakaian presenter Farah Quiin dan banyak yang tergiur menonton dengan program
Ala Chef presenternya yang cantik dan menarik selain itu cara demo memasaknya
sangat diminati oleh penonton.
|
5
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas. Maka ruang lingkup dalam
penelitian ini adalah:
Sejauh mana Dampak kognitif dan afektif Program Kuliner Ala Chef di Trans
TV Terhadap Minat Memasak .
Ruang lingkup penelitian ini adalah menjelasan bagaimana dan seperti apa pesan
yang terkandung dalam program Ala Chef di TRANS TV sehingga program tersebut
menjadi salah satu program Kuliner yang dapat menimbulkan dampak kognitif dan
afektif , bagi penonton agar tergerak dan memicu emosional penonton terhadap
program acara Ala Chef di TRANS TV , untuk menunjukan kreatifitas dalam memasak ,
tergerak untuk menunjukan keseriusan mereka dalam menonton program tersebut dan
apalagi presenternya menarik selalu memakai baju sexy , program tersebut memiliki
proses memasak yang berbeda, hal itu menarik bagi penonton untuk mengikuti acara
tersebut.
Sebagai makhluk sosial, motif manusia terbentuk dari lingkungan sosialnya.
Lingkungan sosial ini antara lain terdiri dari karakteristik demografis, kelompok-
kelompok sosial yang diikuti dan karakteristik personal seseorang. Littlejohn (2002)
menjelaskan bahwa dalam perspektif uses and gratifications, khalayak yang dengan
sadar memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan
menggunakan media atau dengan cara lain.
Khalayak pun dapat menyadari apakah cara yang digunakan untuk memenuhi
motif-motif ini bisa memuaskannya atau tidak. Hal ini sangat mempengaruhi penonton
|
6
dalam acara program Ala Chef di TRANS TV , dalam acara tersebut media sangat
mengetahui kebutuhan penontonnya. Dimana program Ala Chef ini sangat menarik,
setelah menonton program Ala Chef ia mempunyai kepuasan sendiri setelah melihat
acara tersebut dan program Ala Chef ini menjadi kebutuhan , karena penonton
membutuhkan informasi-informasi menarik tentang seputar kuliner yang di demo kan
oleh presenter yang bernama Farah Quiin yang terkenal jago memasak yang
bergabungkan makanan budaya Indonesia dengan Eropa , hal ini menjadi nilai
pertimbangan setelah menonton acara Ala Chef . Karena program kuliner Ala Chef ini
sangat menarik dan banyak yang diminati oleh kalangan ibu-ibu untuk mengetahui cara
memasak dan resep yang baru, selain itu menambah wawasan mereka seputar masakan
indonesia yang disatukan dengan masakan eropa dan konsep yang disajikan tidak
membuat jenuh penonton.
Dalam demo masakan selalu memberikan bagaimana infomasi tentang seputar
memasak, hal ini sangat berguna bagi penonton yang ingin mencoba, selain itu program
Ala Chef juga mempunyai dampak bagi penonton, karena program tersebut dapat
mempengaruhi penonton untuk mencoba resep yang tadinya tidak ingin mencoba dan
setelah menonton program tersebut ingin mencoba resep tersebut, ada juga yang tidak
pernah masak ingin mencoba memasak setelah menonton program Ala Chef. Selain itu
pola pikir penonton telah dipengaaruh dalam program tersebut . Program ini sangat
bagus untuk minat pemasak agar pengetahuan tentang dunia kuliner makin berkembang
dan wawasan makin luas dalam dunia kuliner, hal ini juga mempunya dampak dalam
acara tersebut, dari setiap program memiliki sisi negatif dan sisi positifnya .
|
7
Hal ini sangat menimbulkan dampak kognitif dan afektif,
dampak kognitif
adalah dampak yang berkaitan dengan penyampaian informasi, pengetahuan,
keterampilan maupun kepercayaan oleh media massa. Dan dampak afektif adalah
berkaitan dengan perasaan, rangsangan emosional, sikap atau nilai.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana dampak kognitif dan afektif
penonton terhadap program Ala Chef di TRANS TV.
.Peneliti memilih program kuliner Ala Chef di Trans Tv, diprogram Ala Chef
mendapatkan respon yang cukup baik dari pemirsanya, hal ini terbukti dengan rating dan
share yang diperoleh pada bulan November 2009 yaitu rating 2.4 dan share 15.5
menurut data rating AGB Nielsen Indonesia (AGB Nielsen november 2009). Pada
desember 2009 Ala Chef sempat mengalami kemerosotan rating menjadi 1.8 dan share
15,3 Akan tetapi pada awal 2010 hingga bulan febuary rating Ala Chef mulai meningkat
dengan jumlah rating 2.0 dan 2.1 (AGB Nilsen, febuary 2010 ) dan pada tahun 2011
program ala chef rating menjadi 2.8 (AGB Nilsen, febuary 2011). Bila dibandingkan
dengan program kuliner sejenis yang ada di stasiun-stasiun televisi, Ala Chef
memperoleh rating dan share yang tertinggi. Meskipun acara kuliner yang ada ditelevisi
baragam, Ala Chef mampu bersaing dengan
acara kuliner lainnya , karena Ala Chef
mampu mendudukan kegiatan memasak dalam konteks gaya hidup masyarakat masa
kini yang modern dan bisa mengikuti gaya hidup masyarakat pada jaman sekarang.
|
8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh program
Ala Chef
terhadap minat
masak penonton
2.
Seberapa besar pengaruhnya program Ala Chef terhadap minat masak penonton
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitain ini untuk menambah pengatahuan dan pembelajaran untuk
mengetahui cara respon atau reaksi dari penonton agar jika suatu saat membuat
suatu program acara Kuliner sudah mengetahui dampak apa saja yang perlu
dihindari dan hal positif apa saja yang harus ditingkatkan agar dapat memperoleh
rating yang tinggi dan diminatin oleh penonton.
1.
Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada studi uses and
gratification) dalam hubungannya dengan konsumsi media sebagai sumber
informasi,kepuasan audience dan dapat menambah indicator kepuasan yang sudah ada
sebelumnya. Dalam hal ini kaitannya dengan kepuasaan penonton terhadap program Ala
Chef. Selain itu
Diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan seputar
|
9
kuliner masakan agar penonton lebih kreatif dalam memasak dan mengetahui informasi
informasi tentang seputar kuliner
dan
Untuk mengetahui program televisi yang
berkualitas dan membangun masyarakat pada umumnya
dalam
pecinta masakan.
Sebagai salah satu sumbangan pemikiran yang diharapkan dapat mendukung
kelangsungan studi komunikasi massa khususnya televisi.
2.
Manfaat Praktis
1.
Sebagai masukan untuk TransTv
mengenai tanggapan ibu-ibu rumah
tangga terhadap program Ala Chef, sehingga bisa terus ditingkatkan
kualitasnya.
2.
Untuk memberi gambaran tentang feedback
masyarakat pada program
Ala Chef.
1.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan .
(Sugiyono:96:2011). Hipotesis masih harus diuji terlebih dahulu dan sifatnya sementara
Setelah dilakukan penelitian atau riset,maka hipotesisi bisa dilihat kebenarannya dan
hasil penelitian baru terbukti jika bukti-bukti penelitian sudah diuji kebenarannya hal ini
sangat penting dilakukan jika ingin melakukan kebenaran perlunya melakukan penelitian
hipotesis baru bisa dibenarkan, banyak hal hal yang dibicarakan dengan tidak jelas dari
kasus yang dibahas maka Hipotesis sangat diperlukan dalam meneliti.
|
![]() 10
1.4.1
Hipotesis Penelitian
Hipotesis nol (H0) mengandung arti tidak ada pengaruh, tidak ada interaksi, tidak
ada hubungan, atau tidak ada perbedaan. Hipotesis alternative (Ha) adalah
pernyataan operasional dari hipotesis penelitian. Bila hipotesis alternative
berdasarkan teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis alternative
berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif.
Hipotesis Alternatif (Ha)
Duga ada pengaruh tayangan Ala Chef di Trans Tv terhadap minat
penonton
memasak studi pada penonton Ala Chef di Kabupaten Karawang
Hipotesis Nol (H0)
Duga tidak ada pengaru tayangan Ala Chef di Trans Tv terhadap minat penonton
memasak studi pada penonton Ala Chef di Kabupaten Karawang
1.4.2
Hipotesis Statistik
Hipotesis statistic didefinisikan sebagai pernyatan matematis tentang parameter
populasi yang akan diuji sejauh mana suatu data sampel mendukung kebenaran dari
hipotesis tersebut.
R²XY>0
|
11
1.5
Metodologi
1.5.1
Pendekatan Penelitian
Metodologi yang peneliti gunakan adalah metodologi kuantitatif. Metodologi
kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang
hasilnya dapat di generalisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan
kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga
data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.
Dalam riset kuantitatif, periset dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri
dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data
sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah
batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas.
Dengan kata lain, periset berusaha membatasi konsep atau variabel yang diteliti dengan
cara mengarahkan riset dalam setting yang ter-kontrol, lebih sistematik dan terstruktur
dalam sebuah desain riset. Desain riset ini sudah harus ditentukam sebelum riset dimulai
1.5.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
survey, penelitian deskritif dapat di artikan sebagai proses pemecahan masalah
yang ada lalu diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.
Pelaksanaan metode penelitian deskritif tidak terbatas sampai pada
pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi masalah analisis dan
|
12
interpretasi tentang data tersebut. Selama itu semua yang dikumpulkan
memungkinkan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti.
Dalam melaksanakan penelitian mengenai Dampak Program Tayangan
Ala Chef di Trans Tv Terhadap Minat Studi Pada Penonton Ala Chef di
Kabupaten Karawang penelitan yang akan digunakan adalah penelitian
kuantitatif.
1.5.3 Strategi Penelitian
Strategi penelitian ini dipilih untuk sebuah survey agar berjalannya suatu
penelitian dan mempunya strategi yang bagus dalam penelittian agar berjalan
dengan lancar menggunakan strategi penyebaran kuesioner atau intervie untuk
pengumpulan suatu data agar berjalan dengan lancar dalam penelitian .
1.5.4 Objek Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah program acara ALA CHEF DI TRANS
TV
1.5.5
Populasi Dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas / subyek yang
mempunyai kualitas dan karakterlistik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:117).
Populasi pada penelitian ini adalah
.
Penonton Ala Chef
Ibu-Ibu
di
Kabupaten Karawang .
|
13
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalkan karena keterbatasan dana ,tenaga dan
waktu , maka penelitian dapat menggunakan sempel yang diambil dari populasi
itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu , kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono,2011 : 118)
1.5.6
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sample
dalam buku Teknik Praktis Riset Komunikasi oleh
Rachmat Kriyantono (2006:157) ada 2 yaitu :
1.
Sampel Wilayah Multi stage cluster sampling adalah Beberapa teknis diatas
bisa dilakukan jika tersedia kerangka sampling ( daftar sampling). Namun sering
kali periset tidak mempunyai kerangka sampling atau kalaupun tersedia daftar
sampling-nya terlalu besar. salah satu alternative untuk mengatasi hal ini adalah
menyeleksi atau mengelompokan populasi atau sampel ke dalam beberapa
kelompok atau kategori.
2.
Sampel Responden disproporsional stratified random sample adalah sampling
ini hamper serupa dengan sampling proporsional dengan statifikan. Perbedaanya
bahwa proporso subkategori tidak didasarkan atas proporso sebenernya dalam
populasi. Hal ini dilakukan karena subkategori tertentu terlampau sedikit jumlah
sampelnya.
|
14
1.5.7
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara penelitian memperoleh atau
mengumpulkan data.
menggunakan sebuah kuesionar untuk berjalannya suatu
penelitian sebuah data bisa diperoleh melalui kuesioner .
Teknik yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data penelitian yaitu
dengan menggunakan data primer dan data sekunder.
Data primer adalah dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, yaitu berupa
pernyataan ilustrasi yang disusun secara tertulis dengan menggunakan daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan pokok pembahasan penelitian guna memperoleh
data berupa jawaban dari responden dan data pokok penelitian yang dapat
dilapangan. Koesioner tersebut disebarkan kepada responden
1.
Data primer adalah untuk memperoleh data penelitian instrument yang
digunakan adalah kuesioner. Jenis pertanyaan yang bersifat tertutup dan
terstruktur.
2.
Data sekunder adalah data pelengkap atau penujang penelitian, dalam
penelitian ini penulis melakukan studi kepustakan dari buku-buku
referensi yang berhubungan dengan objek penelitian.
1.5.7.1 Teknik Pengukuran
Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial telah ditetapkan
|
![]() 15
secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel. Dengan
skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiyono, 2011:134-135).
Tabel 1.1
Sumber : Sugiyono (2011:135)
1.5.8 Metode Analisis Data
A.
Analisis Univariat: Pada penelitian ini dengan menggunakan table distribusi
frekuensi.
B.
Analisis Bivariat: Pada penelitian ini dengan menggunakan regresi sederhana
Jawaban
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Ragu-ragu
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
|
16
1.5.9 Keabsahan Penelitian
A. Reliabilitas: menunjukan pada adanya konsitensi dan stabilitas nilai hasil skala
pengukuran tertentu penggunaan Teknik Alpha-Cronbach akan menunjukkan bahwa
suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien reliabilitas
atau alpha sebesar 0,6 atau lebih (Ariyoso, 2009).
B. Validitas: Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Nitko & Brookhart (2007:38)
kevalidan sebuah alat ukur tergantung pada bagaimana hasil tes tersebut
diinterprestasikan dan digunakan nilai KMO yang ditampilkan dalam table KMO and
Barletts test merupakan tingkat kelayakan untuk seluruh variable, nilai KMO bervariasi
dari 0 sampai dengan 1. Nilai KMO yang mendekati 1 bearti bahwa analisis faktor akan
dapat memberikan hasil analisis yang interpretable terhadap variable yang dianalisis,
sedangkan jika nilai KMO lebih rendah dari 0,5 maka hasil analisis factor tidak cukup
informative untuk menjelaskan karakterlistik variabel yang dimiliki.
1.5.10 Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian
1.
Kemungkinan adanya perbedaan persepsi antara responden dan penelitian pada
saat pengisian kuesioner.
2.
Adanya kemungkinan interpretasi yang kurang tepat oleh responden karena
pemilihan kata yang kurang tepat oleh peneliti pada saat menyusun instrument
penelitian.
|
17
3.
Ketidak jujuran responden dalam menjawab kuesioner yang diajukan peneliti,
4.
Instrument pengukuran variable tidak menggunakan essay tetapi dibatasi soal
yang berbentuk, yakni pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dalam alternative
jawaban yang telah tersedia, dengan mempertimbangkan indicator-indikator
yang ada pada variable penelitian.
1.6 Sistematis
BAB 1 Pendahuluan
Pada bab ini, diuraikan latar belakang masalah yang akan dibahas. Berdasarkan
latar belakang tersebut, dapat ditarik rumusan masalah yang menjadi bahasan
dalam penulisan ini. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian juga dibahas dalam
bab ini. Bagian latar belakang dalam bab ini berisi tentang program Kuliner
televisi yang mampu memberikan dampak negatif pada penonton, salah satunya
adalah program Ala Chef yang ditayangkan oleh stasiun televisi Trans Tv .
BAB 2 Landasan Teori
Pada bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan didalam penelitian teori-
teori yang digunakan bisa lebih satu untuk lebih mendukung bisa digunakan
dengan menggunakan buku dan mencari di internet agar penelitian bisa berjalan
lebih lancer dengan adanya teori-teori.
BAB 3 Inti Penelitian
|
18
Pada bab ini penulis menunjukan hasil penelitian atau mencakup gambaran
umum dalam penelitian dan hasil pengumpulan data yang berhubungan dengan
penelitian yang sedang dibahas
BAB 4 Hasil Penelitian
Pada bab ini dijabarkan hasil dalam penelitian suatu masalah dan
mendeskripsikan hasil pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian
yang sedang dibahas.
BAB 5 Kesimpulan dan Saran
Bab terakhir dalam penelitian ini berisikan tentang kesimpulan dari keseluruhan
hasil penelitian yang telah dilakukan dan menemukan hasil dari penelitian
dimana mengulang penjelasan di Bab 4 secara singkat dan juga saran tentang hal
yang perlu diambil untuk ditindaklanjuti agar menjadi suatu pemecahan masalah
yang baik saat penelitian.
|