Home Start Back Next End
  
4
Gianya, penari Bali remaja dihadapkan pada tantangan untuk memajukan
kesenian Bali hingga ke Mancanegara. Selama 16 tahun beliau menjadi dosen,
kolabolari antar Negara dalam pementasan tari Bali terbilang cukup unik dan
menantang. Hal ini memiliki dampak positif dengan munculnya rasa saling
menghargai, menghayati dan mempelajari budaya orang lain. Kesempatan
berkarya dan berprestasi semakin besar. Penari Bali remaja harus cermat dan
memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mencapai prestasi. Namun, perjalanan
untuk sukses tidak pernah lepas dari kendala dan masalah. Keyakinan dan
motivasi penari Bali remaja terkadang menurun ketika mereka tidak siap
menerima tantangan dan kesempatan tersebut. Di samping itu, persuasi dari
lingkungan cukup berpengaruh pada kiprah penari Bali remaja. Terkadang penari
Bali remaja lebih senang bermain daripada berlatih tari Bali. Beliau mengatakan
bahwa kendala dan masalah tersebut dapat diatasi jika penari Bali remaja
memiliki teknik menari yang baik, serius, cepat, tanggap, disiplin, ulet,
berdedikasi tinggi dan memiliki semangat dalam menari Bali. 
Padatnya jadwal pementasan dan kompetisi tari Bali dapat menurunkan
keyakinan diri dan motivasi berprestasi penari Bali remaja. Waktu latihan yang
padat dan singkat, kondisi fisik cepat menurun karena kelelahan, rasa grogi dan
kurang yakin dengan kemampuan menari Bali yang dimiliki dapat mempengaruhi
kondisi psikis penari Bali remaja yang hendak menghadapi pementasan dan
kompetisi tari Bali.
Bandura (dalam Baron dan Byrne, 2004), selfefficacy mengarah pada
keyakinan individu pada kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan
serangkaian tindakan dalam mencapai hasil yang harus digapai. Sebuah tarian
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter