1
Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan nonbank yang
mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang
layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat untuk mengatasi resiko yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Dimana resiko tersebut dialihkan kepada pihak lain
yaitu pihak penanggung yaitu perusahaan asuransi.
Resiko tersebut memilki unsur
ketidakpastian sehingga dibuatlah kontrak yang berisi pihak penanggung akan
menanggung resiko tertanggung dengan situasi yang disepakati jika peristiwa
tersebut atau resiko tersebut terjadi di masa mendatang dengan sejumlah uang yang
disesuaikan dengan kesepakatan bersama selama kontrak tersebut belum masih
berjalan. Kontrak dianggap masih berjalan atau berlaku apabila tertanggung masih
membayarkan premi kepada pihak penanggung.
Di
jaman sekarang ini sangat banyak masyarakat Indonesia yang belum
mengerti pentingnya asuransi untuk memproteksi dari resiko yang ada. Salah satu
jenis asuransi yang akan dibahas di skripsi ini adalah asuransi jiwa. Asuransi jiwa
memiliki tanggungan berupa peristiwa kematian, kecelakaan atau cacat dan
kehilangan kemampuan untuk memperoleh penghasilan.
Pendapatan utama dari perusahaan asuransi adalah premi yang dibayarkan
oleh nasabahnya. Dana yang didapat oleh pihak asuransi akan diinvestasikan
sehingga selain mendapat proteksi nasabah asuransi juga mendapat imbal hasil dari
uang yang dibayarkan
atau biasa disebut tabungan asuransi. Berbeda dengan bank
yang menyalurkan uang dari nasabah hanya untuk kredit dan tidak boleh ke investasi.
|
2
Dimana bank memperoleh keuntungan dari bunga yang diberikan, sedangkan
asuransi dengan membagi resiko ke nasabah-nasabah lainnya (share risk).
Hal ini
yang membedakan perusahaan di
bidang industri asuransi dengan perusahaan di
bidang industri lainnya.
Perbedaan lain adalah dari produk yang dijual, yaitu berupa kontrak yang
menjamin penanggungan resiko atau pengalihan resiko yang bisa dikatakan sebagai
produk yang tidak memiliki bentuk pasti (intangible). Perbedaan selanjutnya terletak
pada terdapatnya perbedaan jika kondisi kontrak yang disepakati terjadi maka
muncul kewajiban pihak penanggung untuk membayar claim
asuransinya kepada
pihak tertanggung.
Dari perbedaan-perbedaan tersebut maka terdapat perbedaan penyajian dan
pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan dalam bidang asuransi yang
berbeda dengan perusahaan atau lembaga keuangan lainnya
Dalam kegiatan asuransi unsur taksiran sangat berpengaruh terhadap
pengakuan pendapatan dan berbeda dengan perusahaan manufaktur. Maka dalam
pengakuannya, penyajiannya, pengalokasiannya terdapat perbedaan yang sangat
memiliki ciri khas yang tersendiri. Itu dikarenakan kita tidak dapat meramalkan
secara pasti kapan hal itu terjadi.
Oleh sebab itu Laporan keuangan sangat diperlukan oleh berbagai pihak yang
berkepentingan seperti manajemen perusahaan dalam hal pengambilan kebijakan
atau keputusan, pemegang saham, pemegang polis, karyawan, petugas pajak dalam
menentukan jumlah pajak, masyarakat umum, dll.
Pemegang polis juga memerlukan laporan keuangan sehingga pemegang
polis dapat mengetahui kemampuan serta nilai perusahaan asuransi tersebut untuk
kepercayaan pemegang polis dalam memilih perusahaan asuransi yang memilki
|
3
laporan keuangan yang wajar. Maka sangat penting dalam membuat kewajaran
dalam laporan keuangan yang tidak
menimbulkan kesalahan menafsirkan bagi para
pengguna atau pihak yang berkepentingan.
Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku laporan keuangan perusahaan
harusdisajikan dalam kondisi yang mencerminkan kondisi keuangan dalam periode
tersebut. Meskipun masih ada unsur-unsur taksiran tetapi keakuratan dapat diperoleh.
Penyajian dan pengungkapan jumlah pendapatan yang dihasilkan dan jumlah
pendapatan yang diakui dan merupakan pendapatan yang sesungguhnya dalam
periode tersebut. Juga bagaimana perlakuan akuntansinya yang dapat mempengaruhi
laporan keuangan periode tersebut.
Maka penyajian dan pengungkapan pendapatan pada periode yang
bersangkutan sangatlah penting dalam membuat laporan keuangan yang wajar pada
periode tersebut, yang meberikan informasi bagi pihak yang berkepentingan.
Selain itu dalam
penyajian laporan keuangan terdapat hal-hal yang
berbeda
dengan perusahaan lain, dimana terdapat akun-akun yang tidak pernah muncul dalam
penyajian laporan keuangan pada umumnya serta penyusunan atau
mengklasifikasikan akun dalam laporan posisi keuangan.
Dalam pelaporan keuangan perusahaan asuransi juga diatur oleh kontrak
asuransi yang bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan asuransi oleh setiap
perusahaan yang menerbitkan kontrak asuransi.
Dalam kontrak asuransi terdapat tata cara pengungkapan seperti Gross
premium reserve, estimasi klaim, dan tes kecukupan liabilitas. Dengan demikian
pelaporan keuangan perusahaan asuransi semakin dapat dipercaya oleh para
pengguna karena pelaporan keuangan tersebut telah diatur oleh PSAK 62.
|
4
Dimana baru-baru ini telah terdapat perubahan dalam penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan asuransi jiwa yang merupakan hasil revisi dan
tambahan PSAK yang mengatur pelaporan keuangan perusahaan asuransi jiwa
sehingga muncul dampak dari penerapan PSAK terhadap laporan keuangan
perusahaan tersebut.
Dari fakto-faktor tersebut maka munculah masalah dampak apa saja dari
penerapan PSAK yang baru terhadap laporan keuangan asuransi jiwa? Dari masalah
tersebut maka selanjutnya akan dibahas lebih lanjut dalam skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini ruang lingkup yang akan dibahas adalah :
1. Perusahaan asuransi jiwa PT Panin Financial Tbk,.
2. Laporan Keuangan PT Panin Financial Tbk, tahun 2011 dan 2012
3. PSAK 1, PSAK 7, PSAK 36, PSAK 50, PSAK 60, dan PSAK 62
4. Nilai gross premium reserve yang mengalami perubahan perhitungan dalam
pelaporan keuangan yang diatur dalam kontrak asuransi.
5. Metode estimasi klaim dalam menentukan kemungkinan terjadinya klaim dalam
periode tertentu.
6. Metode tes kecukupan liabilitas dalam menetukan pengungkapan liabilitas
dilakukan secara wajar.
|
5
I.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Memastikan metode pengungkapan dan penyajian laporan keuangan perusahaan
asuransi jiwa sesuai dengan PSAK.
2. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam memisahkan komponen deposit dalam
laporan keuangannya.
3. Memastikan metode gross premium reserve dilakukan sesuai PSAK 62.
4. Memastikan metode penyajian dan pengungkapan estimasi klaim dilakukan dan
diungkapkan secara wajar sesuai PSAK 62.
5. Memastikan metode tes kecukupan liabilitas diungkapkan dan disajikan secara
wajar dan sesuai PSAK 62.
6. Memastikan ada atau tidaknya pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan
perusahaan terhadap aturan yang mengatur perusahaan asuransi jiwa.
7. Mengetahui perbedaan laporan keuangan industri asuransi dengan laporan
keuangan industri lainnya.
Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui perbedaan dari penerapan peraturan yang baru terhadap penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan.
2. Memahami dampak yang ditimbulkan dari munculnya perbedaan dari penyajian
dan pengungkapan laporan keuangan terhadap pengguna laporan keuangan.
3. Mengetahui peraturan yang terkait dalam penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan.
4. Menyediakan informasi yang tepat bagi manajemen atau pihak yang menggunakan
laporan keuangan untuk pengambilan keputusan yang tepat.
|
6
5. Memahami maksud dan tujuan dari pemisahan komponen deposit yang diatur
dalam PSAK 62.
6. Memahami maksud dan tujuan dari tes kecukupan liabilitas yang diatur dalam
PSAK 62.
7. Mengetahui bagaimana laporan keuangan industri asuransi disajikan.
1.4. Penelitian Terdahulu
Skripsi ini bertemakan tentang asuransi jiwa di Indonesia yang fokus
membahas tentang penyajian dan pengungkapan
laporan keuangan. Hal ini baru
pertama kalinya dibahas karena adanya pembaharuan peraturan yang terkait dengan
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Untuk mendukung dan sebagai
dasar penyusunan skripsi ini maka digunakan beberapa literatur sebagai acuan yang
berasal dari dalam maupun luar negri.
Literatur atau penelitian terdahulu yang digunakan adalah Moermahadi S.
Djanegara yang membahas tentang Pengaruh Pengakuan Pendapatan terhadap
laporan keuangan. Studi kasus pada PT Asuransi Jiwa BNI Jiwasraya, Sapto Amal
Damnasabahri yang membahas tentang Evaluasi atas pengakuan pendapatan dan
beban dalam kaitannya dengan PSAK No.36 tentang akuntansi asuransi jiwa, Tapen
Roger G. Ibbotson
yang membahas tentang Human Capital, Asset
Allocation, and Life Insurance, dan Joanne Horton yang membahas tentang Market
Consistent Embedded Values as
'Fair Value' Measurements for Life Insurance
Accounting: A Step Too Far With Finance Theory?
Dengan demikian berdasarkan penelitian terdahulu yang digunakan sebagai
acuan dan pedoman diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
khususnya bidang akuntansi asuransi serta bagi para pembaca.
|
7
I.5. Metodologi Penelitian
Data-data yang diperoleh baik dari media online maupun perpustakaan,
kemudian data-data tersebut dibandingkan dengan peraturan standar akuntansi
keuangan (PSAK). Perbandingan yang dilakukan adalah laporan keuangan serta
catatan atas laporan keuangan dari segi penyajian maupun pengungkapan, dimana
perbandingan yang dilakukan adalah sebelum dan sesudah dari penerapan PSAK
yang baru.
Perbedaan tersebut dilihat dari laporan keuangan perusahaan di tahun 2011
yang mengalami penyajian kembali. Selain itu juga perbandingan yang dilakukan
adalah kesesuaian dari laporan keuangan dengan PSAK yang mengatur industri
tersebut. Dari hasil perbandingan tersebut maka kita dapat melihat adanya perbedaan
sebelum dan sesudah berlakunya peraturan baru yang berlaku dan dapat ditarik
hubungan dan kesimpulannya.
|