1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cirebon merupakan kota yang berada di pesisir utara Jawa atau yang dikenal
dengan jalur pantura yang menghubungkan
.
Kota yang dikenal sebagai kota udang ini memiliki berbagai macam pesona kekayaan
budaya, antara lain bangunan keraton, seni tari topeng, seni tari sintren, kesenian
musik tarling yang memiliki kesan mistis yang sangat khas.
Kehidupan rakyat pesisiran selalu memiliki tradisi yang kuat dan mengakar.
Pada hakikatnya tradisi tersebut bermula dari keyakinan rakyat setempat terhadap
nilai-nilai luhur nenek moyang, bahkan bisa jadi bermula dari kebiasaan atau
permainan rakyat biasa yang kemudian menjadi tradisi yang luhur.
Pengertian
tari diambil (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah gerakan badan (tangan
dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi dengan bunyi-bunyian (musik,
gamelan dan sebagainya). Dan ada pun pengertian dari berbagai sumber adalah
sebagai berikut :
1.
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk
gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.
2.
Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi
bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan
sebagai ungkapan si pencipta. (Haukins, 1990:2)
3.
Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melaui gerak ritmis yang
indah. (Soedarsono)
4.
Tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau
gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari. (Soeryodiningrat,
1986:21)
5.
Tari menurut Susan K.Lenger adalah gerak-gerak yang dibentuk secara
ekspresif yang diciptakan manusia untuk dapat dinikmati.
6.
Tari menurut Curt Sacha adalah gerak yang ritmis
|
2
7.
Tari menurut Kamala Devi Chattopadhyaya adalah suatu insting atau desakan
emosi didalam diri kita yang mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari.
8.
Tari adalah gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi
musik. (Soeryobrongto:1987, 12-34)
Fungsi dari tari sendiri adalah sebagai sarana dalam upacara keagamaan seperti
yang terjadi di Cirebon dan daerah lainnya yang masih memegang teguh kebudayaan
kuno nya; dapat juga berfungsi sebagai sarana dalam upacara adat; sarana
mengungkapkan kebahagiaan untuk pergaulan; dan untuk seni tontonan atau hiburan.
Salah satu jenis tarian yang berada di Cirebon adalah tari Sintren. Sangat
disayangkan tarian ini sangat langka bahkan untuk di daerahnya sendiri. Kesenian ini
kini menjadi sebuah pertunjukan langka bahkan di daerah kelahiran Sintren sendiri.
Sintren dalam perkembangannya kini, biasanya hanya dapat dinikmati setiap tahun
sekali pada upacara-upacara kelautan selain nadran, atau pada hajatan-hajatan
orang gedean.
Penulis pun melakukan sedikit survey, yang sangat di sayangkan sedikit sekali
yang mengetahui mengenai kesenian tari sintren, bahkan untuk penduduk Cirebon itu
sendiri, kecuali yang sudah Berumur. Saat ini pun sangat sulit menemukan buku
ataupun cerita yang membahas mengenai kesenian tari Sintren, maka dibuatlah buku
Informatif guna mendukung pengetahuan mengenai tari Sintren.
1.2 Lingkup Proyek Tugas Akhir
Dalam rangka menyebarluaskan kebudayaan seni tari Sintren kepada
masyarakat agar tidak punah serta mensosialisasikan Budaya tari Sintren kepada
khususnya warga Indonesia. Lingkup dari proyek tugas akhir ini adalah perancangan
visual publikasi buku, dengan perencanaan layout sampul buku, isi dan kemasan yang
berisi penjelasan menarik dan mudah dimengerti oleh target mengenai kesenian tari
Sintren. Disertai media Visual untuk promosi pendukung . Diharapkan buku ini
memiliki daya tarik tersendiri bagi pecinta Budaya, baik secara pengenalan maupun
mendalam.
|