1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cleopatra, Ratu Mesir pada jaman dulu yang terkenal dengan
kecantikannya,
ternyata menggunakan ramuan tradisional untuk melakukan perawatan diri dan
perawatan kecantikannya.
Banyak ragam tindakan fisik yang dilakukan dengan
berbagai ritual demi mencapai kecantikan yang sempurna. Ternyata perawatan
kecantikan seperti tersebut juga dilakukan oleh Putri Keraton Jogjakarta,
Indonesia, untuk mencapai kesempurnaan kecantikan dan fisik.
Perawatan seperti pijatan, masker, lulur, perawatan pada panca indera, terdiri dari
asmartaswara, asmaraini, asmarawara, asmarasutra, serta asmararum termasuk
cara kuno yang alami
untuk
mencapai suatu kesempurnaan dan keseimbangan
fisik dan jiwa, sehingga keluar pancaran aura positif, yang
selalu membuat Putri
Keraton tampil bereseri dan menawan setiap harinya. Ramuan dan jamu yang
digunakan oleh para Putri Keraton, semuanya masih sangat alamiah. Para abdi
dalem menyiapkan berbagai ramuan alamiah tersebut, diambil dari tanaman yang
ditanam sendiri di area pelataran Keraton. Ramuannya pun berbeda – beda untuk
setiap Putri Keraton sesuai dengan sifat dan karateristik masing –
masing, ada
yang karakternya sesuai dengan wangi bunga cempaka, jasmine dan lainnya.
Menurut Ibu Worro H. Astuti, master Spa
Indonesia, Beliau pernah
melakukan
perawatan kecantikan
untuk Putri Keraton Jogjakarta dalam rangka ritual
sebelum pernikahannya,
tradisi perawatan dan relaksasi dengan aromaterapi
adalah tradisi yang dilakukan dalam masa pemerintahan Kesultanan Jogja sejak
lama. Awalanya sudah dimulai sejak jaman pemerintahan Kerajaan Majapahit.
Dulu ramuan alamiah untuk relaksasi tersebut hanya dilakukan di dalam Istama
saja, dan hanya abdi dalem yang paham. Namun seiring dengan perkembangan
jaman serta ego manusia, juga
inisiatif dari Putri Keraton sendiri yang ingin
berbagi kepada para wanita Jawa untuk menjaga dan merawat kecantikannya,
maka mulailah bermunculan rumah Spa yang terbuka secara umum. Masyarakat,
khususnya kaum wanita bisa merasakan perawatan yang dilakukan oleh para
Putri Keraton.
Seiring berjalannya waktu, semakin berkembanganya tekhnologi dan pola pikir
yang kreatif, aromaterapi yang digunakan dalam rumah Spa pun, dijual bebas dan
terbuka. Akhirnya menimbulkan banyak merk dagang yang saling bersaing di
pasaran, mulai dari kelas ekonomi hingga eksklusif. Bahkan merk dagang home
industry pun saling bersaing. Adanya persaingan tersebut, menjadi alasan bahwa
setiap produk dari merk dagang seharusnya mempunyai identitas yang jelas dan
kuat, sehingga bisa bersaing di tengah pasar yang semakin luas. 
Apalagi sekarang ini, hampir semua aromaterapi mengklaim bahwa produknya
adalah produk alamiah dan tradisional. Jika demikian, bagaimana mungkin suatu
produk dapat menonjol dibanding dengan produk lainnya. Sehingga
diperlukanlah suatu pencitraan yang kuat, agar dapat lebih bertahan di tengah
  
2
persaingan dagang. Begitu pula dengan merk dagang 
Viko Aromaterapi, yang
secara pemasaran sudah meluas hingga ke luar negeri. Seharusnya merk ini sudah 
memikirkan pencitraan yang lebih kuat, didukung dengan kemasan yang lebih
menarik sehingga mampu memunculkan point of sales yang dapat memberikan
pengaruh pada loyalitas konsumen dalam membeli.
 
1.2 Lingkup Proyek Tugas Akhir
Dalam kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual, maka
pembatasan ruang lingkup proyek tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
-
Perancangan ulang kemasan Viko Aromaterapi
-
Perancangan ulang logo 
-
Pembuatan item pendukung kemasan
Pembatasan perancangan visual yang dilakukan ini, ditujukan untuk
memfokuskan produk supaya dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan
kemampuan produk secara maksimal untuk bersaing menarik konsumen.