1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Ditengah padatnya kehidupan perkotaan,
masyarakat perkotaan sangat jenuh
akan segala aktifitas harian mereka, dari yang sibuk berkerja, berjualan atau
menuntut ilmu. Untuk menghilangkan kejenuhan dan kepenatan dalam berkegiatan
sehari-hari sangat diperlukan
suatu hiburan untuk bersantai atau untuk
menyenangkan hati dan pikiran.
Masyarakat perkotaan akan mencari suasana yang berbeda
dalam mencari
hiburan, biasanya dalam mencari hiburan mereka cenderung bersenang senang
bersama orang orang terdekat seperti keluarga atau sahabat. Tempat hiburan seperti
Bar , café , kelab malam atau diskotik ,
karaoke, 
restoran atau lounge
merupakan
beberapa pilihan tempat dimana seseorang akan menyantap makanan atau sekedar
bersenang senang dan mengobrol bersama teman teman.
Dewasa ini kegiatan
kegiatan seperti itu biasa disebut dengan nongkrong atau hang out
Tempat tempat tersebut bukan hanya menawarkan produk food and beverage
mereka, tetapi pihak pengelola juga menawarkan hiburan hiburan. Umumnya hiburan
yang ditawarkan berupa music performance , bisa
berupa live band dengan format
full band set ataupun acoustic . selain live band hiburan music yang ditawarkan bisa
juga berupa DJ (Disc Jockey) performance.
Pada bulan desember 2012 tercatat
jumlah Bar ,
kelab malam, 
café , restoran atau lounge di Jakarta sebanyak 3.442
badan usaha yang menampung sebanyak 34.982 tenaga kerja yang dilasnir dari
http://www.jakarta.go.id. Dengan jumlah sebanyak
itu tentu saja tempat tempat
dengan jenis tersebut berlomba lomba untuk menarik minat konsumen untuk
mendapatkan profit yang maksimal.
Dari jenis-jenis tempat hiburan tersebut terdapat suatu tempat hiburan yang saat ini
cukup digandrungi oleh masyarakat perkotaan, yaitu Night Club
atau kelab malam.
Klub atau kelab malam ialah sejenis tempat istirahat yang buka pada waktu larut malam.
Walaupun berupa kedai minum , namun klub malam berbeda dengan pub atau tavern karena
dilengkapi dengan ruang tarian dan layanan DJ (Disc Jockey) yang memainkan musik-musik
ber tipe Dance Music. Kebanyakan klub malam mengutamakan genre music tertentu seperti
Techno, house , hip-hop, dubstep, atau RnB.
  
2
Night club
merupakan tempat yang disuguhkan untuk para penikmat dunia malam.
Berkembangnya industri
ini terlihat dari banyak nya investor yang mengembangkan bisnis
night club dan semakin besarnya animo masyarakat akan industri
hiburan ini. Banyak
industri night club kususnya di daerah Jakarta dapat ditelusuri melalui website-website yang
mendaftar berbagai tempat hiburan seperti http://www.lintasceria.com
sedikitnya mendaftar
34 night club ditambah dengan http://www.kampus.us yang mendaftar tempat hiburan yang
tidak dicatat oleh website sebelumnya yaitu sebanyak 43 night club. Jika dijumlahkan ada
sekitar 77 night club yang berada di wilayah Jakarta saja. Belum lagi ditambah dengan night
club yang baru saja berdiri sekitar 3 tahun terakhir ini seperti UMBRA Bar & Lounge ,
Nebula , dan night club baru lain nya.
Besarnya animo masyarakat pada
night club juga bisa dilihat dari artikel yang
pada tahun 2010 yang bertajuk Jakarta
Nightlife Top 10 Best Bars & Clubs . pemilihan nominasi didapatkan dari voting masyarakat
dan juga dari penilaian
popularitas klub malam yang ditinjau dari media social seperti
facebook. Di website tersebut animo masyarakat akan klub malam  bias dinilai dari banyak
nya jumlah fans facebook page dan data banyaknya pencarian di google tentang
night club
,seperti table berikut ini
Tabel 1.1 Jumlah Fanpage Facebook Night Club di Jakarta
no
Club name
# of
Fans
1
X2
22665
2
Musro
10547
3
Blowfish
8081
4
Dragonfly
8004
5
Immigrant
7752
6
Barcode
7945
7
Stadium
6465
8
Centro
63335
9
Second Floor
5980
10
Buddha Bar
5862
11
Mad Dogs
5681
12
Club 36
4993
13
Vertigo/X-Lounge
4703
14
Heaven 
4664
15
Luv's Bar
4298
  
3
16
Red Square
3627
17
Apollo
3444
18
Indochine
3443
19
Kampus
2953
20
Golden Crown
2214
Dalam marak nya industry night club
dijakarta ini munculah sebuah tempat
baru bernama UMBRA Bar & Lounge
yang berada dibawah naungan PT. Silsila
Karya Abadi atau Stupa Group
yang launching pada bulan februari tahun 2012.
UMBRA
terletak di salah
satu kawasan hiburan yang terbilang cukup ramai di
Jakarta, yaitu daerah kemang di daerah Jakarta selatan. Lokasinya yang berada di Jl.
Taman Kemang no 6 merupakan tempat yang strategis karena berada di daerah
kemang bagian depan. Untuk dapat bersaing dengan tempat tempat setipe selain
menonjolkan produk makanan dan minuman nya pihak UMBRA juga
mengedepankan segi hiburan dalam jenis music performance. 
Pihak UMBRA mempunyai pertunjukan Live acoustic performance dari band
band yang sudah tidak asing lagi sebut saja Dimas Mamahit dan Arin wolayan And
friends. Sajian live band
diadakan dari jam 8 malam hingga jam 11 malam. Pihak
UMBRA menentukan jenis music apa yang harus dimainkan oleh Band tersebut,
music yang dimainkan haruslah music top40, karena pihak umbra percaya bahwa jika
pengunjung mengenali lagu yang dimainkan, pengunjung akan menikmati
penampilan Band tersebut bahkan ikut bernyanyi sehingga pengunjung semakin
betah berada didalam toko. Setelah penampilan live band
usai terdapatlah
penampilan live DJ (disc jockey),
DJ memainkan music EDM ( electronic dance
music ) yang sedang digandrungi anak muda. Berikut adalah data jumlah pengunjung
umbra pada bulan desember 2013
  
4
Tabel 1.2 Jumlah pengunjung UMBRA pada bulan Desember 2013
Hari
Jumlah Pengunjung
Rabu
60-100 orang
kamis
150-200 orang
jumat
300-350 orang
sabtu
350-400 orang
Sumber : UMBRA Bar&Lounge
Selain kualitas hiburan UMBRA juga berusaha menciptakan suasana toko
yang nyaman untuk menarik minat pengunjung. Tata letak interior sudah berkali kali
diubah demi mencari posisi yang pas yang membangun suasana. Dari segi suhu atau
kesejukan pun juga diperhitungkan, karena suasana yang teramat ramai dan dipenuhi
asap rokok UMBRA measang sebuah Oxyblast atau penyembur oxygen sehingga
asap rokok berkurang dan ruangan semakin sejuk. Hal hal itu dilakukan demi
menciptakan suasana toko
yang baik dan berharap dampak nya pada tingkat
penjualan. 
Tingkat layanan juga merupakan faktor yang diperhitungkan pihak UMBRA
guna menciptakan kenyamanan pelanggan didalam toko, pihak UMBRA percaya jika
kualitas pelayanan semakin baik
maka pengunjung akan semakin nyaman lalu akan
meningkatkan penjualan. Tentu faktor-faktor itu perlu diperhatikan demi memuaskan
pengunjung umbra yang sangat banyak. 
Terdapat dua jenis pengunjung pada industry nightclub
ini, pertama biasa
disebut Crowd, atau orang yang hanya berkunjung untuk menikmati hiburan.
Biasanya jarang terjadi pembelian pada kalangan ini. Yang kedua adalah Spender,
adalah individu atau kelompok yang mengunjungi nightclub
untuk menikmati
hiburan, dan melakukan pembelian. 60% pengunjung datang karena ingin membeli
makanan atau minuman terlihat dari jumlah table dan sofa yang ditempati oleh
pengunjung, 40% sisanya merupakan pengunjung yang berdiri di daerah bar dan
dancefloor
untuk menikmati suasana. ( hasil wawancara dengan Randy Suherman,
Brand Manager UMBRA ) . jumlah makanan dan minuman yang dipesan merupakan
  
5
keuntungan untuk pihak umbra, semakin banyak pesanan nya semakin tinggi profit
yang didapat, dan Pihak UMBRA berharap dengan meningkatkan kualitas pelayanan
dan membangun suasana toko yang baik akan membuat 40% pengunjung yang tadi
nya hanya datang untuk berkunjung kemudian terpacu untuk memesan makanan dan
minuman atau membuat 60% pengunjung yang sudah memesan akan menambah
jumlah pesanan nya.
UMBRA melakukan hal hal tersebut dilakukan untuk mendorong perilaku
belanja konsumen secara spontan ketika berada didalam toko, atau dalam bahasa
marketing biasa disebut sebagai impulse buying,
yaitu dimana adanya tingkat
pembelian secara tidak terencana ( Kurniawan & Kunto 2013 ). Dan langkah sang
pemilik guna menciptakan suasana toko yang baik disebut store atmosphere, yang
merupakan suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasaran nya dan dapat
menarik minat pembelian ( kotler 2005). Selain elemen Store Atmosphere, UMBRA
juga mempertimbangkan segi Service quality
dalam memacu perilaku pembelian
konsumen secara mendadak.
Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan
seberapa besar pengaruh Store Atmosphere
dan Service Quality
dalam memicu
tingkat impulse buying melalui olah data statistik, karena selama ini pihak UMBRA
hanya memprediksi pengaruh faktor-faktor
tersebut secara intuitif tanpa melalui
penelitian. Sehingga dengan kasus ini peneliti membuat penelitian berjudul
“pengaruh Store Atmosphere
dan Service Quality
terhadap Impulse Buying
pada
UMBRA Bar & Lounge Jakarta”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian , sebagaimana diuraikan diatas didapat
persoalan yang menarik untuk dikaji, yaitu :
1.
Adakah pengaruh antara Store Atmosphere
UMBRA
terhadap Impulse
Buying?
2.
Adakah pengaruh antara Service Quality UMBRA terhadap Impulse Buying?
3.
Adakah pengaruh antara Store Atmosphere
dan Service Quality
UMBRA
terhadap impulse buying?
  
6
1.3
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui pengaruh antara Store Atmosphere
UMBRA terhadap Impulse
Buying.
2.
Mengetahui pengaruh antara Service Quality
UMBRA terhadap Impulse
Buying.
3.
Mengetahui pengaruh Store Atmosphere
dan Service Quality
UMBRA
terhadap Impulse Buying.
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi penulis
Penelitian ini merupakan satu langkah dalam mengembangkan dan
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah sehingga
dapat menambah dan mengembangkan wawasan dan tambahan pengalaman
yang nyata.
2.
Bagi Instansi 
Dari penulisan laporan ini, penulis mengharapkan UMBRA
dapat
mengevaluasi penerapan store atmosphere
dan kualitas layanan
yang lebih
baik terhadap peningkatan impulse buying.
3.
Bagi Lembaga 
Menambah kajian pustaka perpustakaan Universitas Bina Nusantara dan
menambah wasasan bagi yang membutuhkan.
4.
Bagi keilmuan
Penelitian ini semoga bermanfaat bagi keilmuan khususnya ilmu Manajemen
pemasaran.