1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Photography
(fotografi dalam bahasa Indonesia)
berasal dari kata
dalam bahasa Yunani yaitu: Photos
(cahaya)
dan Grafos (melukis), yang
berarti melukis cahaya (Wells: 2009:
p.1). Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, fotografi adalah sebuah kata kerja yang berarti seni dan
penghasilan gambar dan cahaya pada film atau permukaan yg dipekakan.
Untuk menghasilkan foto yang merupakan hasil dari fotografi, diperlukan
sebuah kamera. Kamera dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu kamera analog dan
kamera digital. 
Kamera pinhole
atau kamera lubang jarum adalah sebuah kamera
analog sederhana tanpa lensa yang memiliki satu bukaan yang sangat kecil.
Sebuah kotak kedap cahaya dengan sebuah lubang di satu sisi. Cahaya dari luar
masuk melalui lubang ini lalu menghasilkan gambar terbalik pada sisi yang
berlawanan dari tempat lubang tadi..
(Renner:
2008:
p.50). Kamera lubang
jarum merupakan kamera yang menjadi cikal-bakal kamera-kamera yang ada
pada saat ini. Kamera-kamera saat ini menggunakan prinsip dasar dari kamera
lubang jarum untuk menangkap cahaya dan menyimpan pada media
penyimpanan. 
Meskipun menjadi prinsip dasar dari fotografi yang dapat dinikmati
sekarang, kamera lubang jarum kehilangan eksistensinya.
Hal itu disebabkan
oleh kurangnya rasa ketertarikan terhadap keinginan untuk mengetahui prinsip
dasar dari fotografi.
Dewasa ini,
semakin banyak alat-alat yang dapat
digunakan untuk menghasilkan fotografi, padahal dengan kamera lubang jarum,
kita dapat menghasilkan kamera sendiri sesuai dengan keinginan kita. Hal-hal
tersebut dapat menjadi faktor penyebab terpuruknya kamera lubang jarum.  
  
2
Melihat pentingnya masalah di atas, dikembangkanlah suatu cara
untuk mempelajari atau mengenalkan kamera lubang jarum
dengan lebih
menarik, yaitu dengan menggunakan multimedia interaktif. Multimedia adalah
suatu gabungan atau kombinasi dari berbagai elemen-elemen yang ada seperti
teks, gambar, animasi, suara, dan video. Suatu multimedia akan dikatakan
interaktif bila pengguna memiliki keleluasaan dalam hal mengontrol
multimedia tersebut (Vaughan:
2011: p.1). Salah satu penerapan multimedia
interaktif adalah perangkat ajar atau lebih dikenal dengan Computer Assisted
Instruction (CAI).  
Computer Assisted Instruction (CAI) dapat disebut sebagai teknik
belajar mandiri biasanya secara offline / online, melibatkan interaksi siswa
dengan bahan ajar yang diprogram. CAI adalah teknik instruksional interaktif
dimana komputer digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran dan
memantau pembelajaran yang terjadi. CAI menggunakan kombinasi teks, suara
dan video yang grafis inenhancing proses pembelajaran. Komputer memiliki
berbagai tujuan di dalam kelas, dan dapat dimanfaatkan untuk membantu siswa
dalam semua bidang kurikulum. (Adeyemi: 2012: p. 269)
CAI diharapkan dapat membantu  dalam belajar sendiri dan
mengurangi beban dalam mengajar. Seseorang yang lambat dalam belajar dapat
meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dengan menggunakan CAI
karena CAI dapat merespon dengan cepat melalui penggunaan gambar, suara,
animasi sehingga  dapat menikmati pembelajaran, dapat mengerti dan
mengingat materi (Sombunsukho, Suwanna; Thavara, Warong; Aninbon,
Prapatsorn: 2011)
Oleh karena itu, diusulkanlah suatu aplikasi CAI untuk membantu dan
memotivasi dalam belajar tentang kamera lubang jarum. Dengan aplikasi ini
diharapkan dapat meningkatkan penggunaan kamera lubang jarum.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Kurangnya rasa ketertarikan untuk mengetahui prinsip dasar dari
fotografi.
  
3
2.
Kurangnya pengguna kamera lubang jarum karena tidak adanya
petunjuk untuk membuat dan menggunakan kamera
lubang jarum
secara lengkap dan jelas.
1.3
Ruang Lingkup
Pembahasan dalam topik skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup
sebagai berikut:
1
Perancangan aplikasi perangkat ajar
dengan tema kamera
lubang jarum.
2
Perancangan aplikasi perangkat ajar
yang meliputi pengertian
kamera lubang jarum, cara pembuatan kamera lubang jarum, dan cara
menggunakan kamera tersebut.
3
Target utama perangkat ajar ini adalah untuk
semua orang
yang ingin menambah wawasan tentang fotografi yaitu kamera lubang
jarum. 
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1
Tujuan
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah 
1
Merancang suatu aplikasi perangkat ajar
dengan tema kamera
lubang jarum yang berbasis sistem multimedia.  
2
Merancang suatu aplikasi perangkat ajar
yang memiliki materi
pengenalan, alat dan bahan, cara membuat dan cara menggunakan
kamera lubang jarum.
3
Merancang suatu aplikasi perangkat ajar yang dapat digunakan
oleh siapa saja.
1.4.2
Manfaat
Manfaat dari penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut : 
1
Menambah wawasan tentang dunia fotografi khususnya tentang
kamera lubang jarum. 
2
Pengguna dapat mengerti cara pembuatan dan cara penggunaan
kamera lubang jarum. 
  
4
3
Aplikasi perangkat ajar ini diharapkan dapat menambah pengguna
kamera lubang jarum, sehingga menjadi sebuah hobi
baru bagi
orang-orang.
1.5
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah System
Development Life Cycle. 
1. Analisis awal: Tujuan dari tahapan ini
adalah untuk melakukan
analisis awal.
adapun yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
mengusulkan solusi alternatif dan manfaat serta menyerahkan rencana awal
dengan rekomendasi.
2. Analisis sistem: Mendefinisikan tujuan proyek menjadi fungsi yang
didefinisikan dan operasi dari aplikasi yang dimaksud. Menganalisa kebutuhan
informasi pengguna akhir.
3. Sistem desain: Menggambarkan fitur yang diinginkan dan operasi
secara rinci, termasuk layar layout, aturan bisnis, diagram proses, pseudocode
dan dokumentasi lainnya.
4. Pengembangan: Tahapan ini adalah tahapan dimana proses
pengembangan aplikasi yaitu proses meng-coding.
5. Integrasi dan pengujian: Tahapan ini, semua potongan
aplikasi
dibawa
ke dalam lingkungan pengujian khusus, kemudian memeriksa untuk
kesalahan, bug dan interoperabilitas.
6. Penerimaan, instalasi, penyebaran: Tahap akhir pengembangan
awal, di mana perangkat lunak yang dimasukkan ke dalam produksi dan
menjalankan bisnis yang sebenarnya.
7. Pemeliharaan: Selama tahap pemeliharaan SDLC, sistem ini dinilai
untuk memastikan tidak menjadi usang. Ini melibatkan evaluasi terus menerus
dari sistem dalam hal kinerjanya.
8. Evaluasi: Beberapa perusahaan tidak melihat ini sebagai tahap
resmi dari SDLC. Langkah evaluasi merupakan perpanjangan dari tahap
Pemeliharaan. Di sinilah sistem yang dikembangkan, serta seluruh proses,
dievaluasi. 
  
5
9. Pembuangan: Pada fase ini, rencana yang dikembangkan untuk
membuang sistem informasi, perangkat keras dan perangkat lunak dalam
membuat transisi ke sistem baru. Kegiatan pembuangan memastikan migrasi
yang tepat ke sistem baru. 
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan
skripsi
ini
dibagi
dalam 5
bab,
dimana
tiap
kelompok pembahasan akan dibagi menjadi bab dan sub bab yang akan
dibahas secara terperinci pada masing-masing bab. Berikut adalah
sistematika dari masing-masing bab dan keterangannya secara singkat:
BAB 1: Pendahuluan.
Pada  bab  ini  akan  diuraikan  tentang  latar  belakang  penulisan, 
ruang lingkup yang dteliti, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian
yang digunakan, serta sistematika penulisan.
BAB 2: Landasan Teori.
Pada
bab ini akan diuraikan tentang teori-teori
yang
digunakan
sebagai landasan
dalam penulisan
skripsi,
yaitu
dasar
teori
multimedia,
rekayasa piranti lunak, interaksi manusia dan komputer, sistem basis data, dan
teori-teori
lain
yang berhubungan dengan aplikasi perangkat ajar
yang akan
dibuat.
BAB 3: Analisis dan Perancangan.
Pada bab ini berisi analisis kebutuhan, perancangan dari solusi
permasalahan, dan perancangan aplikasi perangkat ajar.
BAB 4: Implementasi dan Evaluasi.
Pada
bab
ini
akan
diuraikan
mengenai
spesifikasi
sistem yang
digunakan dalam perancangan
serta
spesifikasi
yang
diperlukan
untuk
mengoperasikan perangkat ajar, prosedur penggunaan perangkat ajar, dan
evaluasi-evaluasi
dari
hasil yang didapat setelah mengimplementasikan
perangkat ajar.
BAB 5: Simpulan dan Saran.
Pada
bab
ini
diuraikan tentang
garis
besar
simpulan
berdasarkan
hasil analisis
dan
proses
perancangan
perangkat
ajar, serta saran-saran bagi
pengembangan aplikasi perangkat ajar ini di masa depan