BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang Masalah
Support  Vector  Machin e  (SVM)  merup akan  suatu  metode  yang
dikembangkan  oleh  Boser,  Guyon,  dan  Vapnik.  Pertama  kali  metode  ini  di 
representasikan  pada  tahun  1992.  Metode  SVM  ini  sebenarn ya  merupakan 
kombinasi  dari  teori-teori  komputasi  yang  telah  ada  puluhan  tahun 
sebelumnya, seperti margin hyperplane, kernel, lagrange. Ide dasar  dari SVM 
ini  adalah  membuat  suatu  fungsi  pemisah  (hyperplane)  untuk  memisahkan 
dua  kelas  secara  linear  (William,  2011).  Seiring  waktu  metode  SVM  ini 
dikembangkan  menjadi bukan hanya dapat menyelesaikan masalah klasifikasi 
secara linear namun  juga dapat  menyelesaikan  masalah  klasifikasi  non  linear 
dengan  memasukkan  konsep  kernel  trick  pada  ruang  kerja  berdimensi  tinggi 
atau  disebut  feature  space.  SVM  juga  dapat digunakan  untuk  regresi  dimana 
output  berupa  bilangan  riil  atau  kontinue,  yang  dinamakan  Support  Vector 
Regression  (SVR).  Metode  SVR  ini  dapat  digunakan  untuk  melakukan 
prediksi (Smola dan Scholkopf, 2004).  
Support  Vector  Machine  men ggunakan  kernel  untuk 
mentransformasikan ruan g  input ke  feature space atau  mengimplementasikan 
model  ke  dimensi  yang  lebih  tinggi  sehingga  kasus  non  lineary  separable  
pada ru ang input menjadi lineary separable pad a feature space.  Fungsi kernel 
ini  memiliki  banyak  jenis  diantaranya  kernel  Radial  Basis  Function  (RBF), 
kernel Linear, dan kernel Polynomial. Perbedaan  ketiga fungsi kernel tersebut 
terdapat  pada  fungsi  pemetaannya  ke  dalam  feature  space,  dan  masing-
masing  kernel  memiliki  kelebihan dan kekurangan pada  setiap kasus  tertentu 
sehingga  perlu  diadakannya  percobaan  dalam  mencari  fungsi  kernel  terbaik 
yang digunakan dalam sebuah kasus (Murfi, 2014) . 
Metode  Support  Vector  Machine  ini  telah  banyak  digunakan  di 
berbagai  penelitian,  diantaranya  Alamili  (2011)  untuk  memprediksi  arah 
pergerakan  harga  harian  valuta  asing  yang  outputnya  berupa  kategorik 
sehingga  SVM    pada  kasus  ini  digunakan  untuk  klasifikasi.  Adapula  Samui 
  
2
dan  Sitharam (2010)  untuk  memprediksi  kedalaman bebatuan  dengan metode 
SVR dengan Least Square. 
Gempa  bumi  adalah  peristiwa    berupa  bergetarnya  permukaan  bumi. 
Hal ini  disebabkan  karena adanya pelepasan energi didalam bumi secara tiba-
tiba  menciptakan  gelombang  seismik,  yang  ditandai  dengan  patahan  lapisan 
batuan  pada  kerak  bumi.  Proses  gempa  bumi  dapat  terjadi  berulang  ulang 
pada  satu  tempat  yan g  sama,  oleh  karena  itu  daerah  yan g  pernah  mengalami 
gempa  pasti  akan  mengalami  lagi  di  waktu  yang  akan  datang.  Sekarang  ini 
sudah  banyak  metode  yang  dapat  digunakan  untuk  memprediksi  besarnya 
gempa  yang  akan  terjadi  di  suatu  daerah,  salah  satunya  Th eodorick  (2013) 
yang menggunakan metode kriging untuk menginterpolasi nilai PGA. 
Pulau  Sumatera  khususnya  kota  Banda Aceh ad alah salah satu daerah 
yang  rawan  atau  sering  terjadi  gempa.  Hal  tersebut  dikarenakan  posisinya 
yang  dekat  dengan  jalur  tabrakan  dua  lempeng  bumi.  Salah  satu  indikator 
dalam perhitungan  kekuatan gempa adalah Peak Ground  Acceleretion (PGA). 
Studi  Probability  Seismic  Hazard  Analysis  (PSHA)  menyatakan  untuk  nilai 
PGA  daerah  Aceh  0,3g-0,4g.  Angka  ini  sangat  tinggi  dan  berpotensi  terjadi 
gempa  kembali  sehingga  perlu  dilakukan  prediksi  untuk  mengetahui  potensi 
gempa yang dapat terjadi. 
Berdasarkan  permasalahan  yang  telah  dibahas  maka tujuan  penelitian 
ini  adalah  untuk  memprediksi  besaran  PGA  di  Banda Aceh berdasarkan  titik 
titik lokasi yan g  dikehendaki. Metode yan g  digunakan adalah  Support Vector 
Regression  dengan  fungsi  kernel  RBF,  Linear,  dan  Polynomial.  Selain  itu 
untuk  dapat  memudahkan  perhitungan  Support  Vector  Regression,  maka 
penelitian  ini  akan  menghasilkan  sebuah  aplikasi  software  hitung,  dimana 
hanya  perlu  memasukan  nilai  Latitude,  Longitude  dan  PGA  actual  sebagai 
pembanding dengan PGA prediksi. 
1.2.  Rumusan Masalah
Perumusan masalah dipenelitian ini diantaranya: 
1.  Bagaimana  prediksi  PGA  melalui  metode  SVR  dengan  kernel  Radial 
Basis Function? 
2.  Bagaimana prediksi PGA melalui metode SVR  dengan kernel Linear? 
  
3
3.  Bagaimana  prediksi  PGA  melalui  metode  SVR  dengan  kernel 
Polynomial? 
4.  Fungsi kernel apa yang terbaik dalam prediksi nilai PGA? 
1.3.  Ruang L ingkup
Agar  penelitian tidak meluas  dan menyimpang dari pembahasan maka 
perlu  diberikan  suatu  pembatasan  masalah.  Pembatasan  masalahnya  sebagai 
berikut: 
1.  Data  yang  digunakan  adalah  data  gempa  yang  memiliki  kekuatan  lebih 
dari 5rch. 
2.  Han ya menggunakan data dari tahun 2006 hingga 2008. 
3.  Untuk  menghasilkan  sebuah  aplikasi  software  hitung  yan g  membantu 
mempermudah pengaplikasian statistik,  
4.  Menggunakan software R  language dan menggunakan  Java programming 
untuk interface. 
1.4.  Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 
1.  Mendapatkan  nilai  PGA  prediksi  menggunak an  metode  SVR  dengan 
kernel Radial Basis Function. 
2.  Mendapatkan  nilai  PGA  prediksi  menggunak an  metode  SVR  dengan 
kernel Linear. 
3.  Mendapatkan  nilai  PGA  prediksi  menggunak an  metode  SVR  dengan 
kernel Polynomial. 
4.  Mendapatkan  fungsi  kernel  yang  terbaik  dari  ketiga  kernel  digunakan 
dalam metode SVR.  
Manfaat dari penelitian ini adalah 
1.  Bagi  peneliti  lain:  Sebagai  r eferensi  dalam  mengunakan  metode  SVR 
untuk prediksi PGA gempa 
2.  Bagi pembaca: Menambah wawasan dalam pengaplikasian metode SVR 
3.  Bagi  Instasi  terkait:  (BMKG),  untuk  membantu  prediksi  nilai  PGA  dari 
data  gempa bumi