1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu bentuk ucapan - ucapan yang digunakan oleh manusia
untuk berkomunikasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2005:88), bahasa
adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dalam hal
ini bahasa juga dapat dikatakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, konsep atau perasaan yang dimiliki oleh manusia. Dalam studi sosiolinguistik,
bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer,
produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Sistem bahasa berupa lambang-lambang
bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep.
Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna,
maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna.
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian
bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan symbol-simbol vokal
(bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Wibowo (2001:3) menyatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol bunyi yang
bermakna
dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan
konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk
melahirkan perasaan dan pikiran
Di dunia terdapat berbagai macam bahasa dengan sejarah dan asal mulanya
masing-masing terbentuknya bahasa tersebut. Dapat dikatakan setiap negara atau bahkan
|
2
setiap daerah memiliki bahasa tersendiri yang dapat dipahami oleh komunitasnya yang
serumpun maupun tidak. Dalam pembelajaran beberapa bahasa , banyak ditemukan
kemiripan kosakata pada
bahasa
bahasa
tersebut
yang dapat dilihat dari bentuk
lahiriahnya dari kata-kata tersebut. Salah satunya adalah kemiripan antara bahasa Korea
dengan bahasa Jepang.
Bahasa Korea (???/???) adalah bahasa yang paling luas digunakan di
Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara. Bahasa ini juga
dituturkan secara luas di Yanbian di Cina timur laut. Secara keseluruhan terdapat sekitar
78 juta penutur bahasa Korea di seluruh dunia termasuk kelompok-kelompok besar di
Uni Soviet, AS, Kanada dan Jepang. Klasifikasi resmi bahasa Korea masih belum
disetujui secara universal, namun dianggap oleh banyak orang sebagai bahasa isolat.
Beberapa ahli bahasa memasukkannya ke dalam kelompok bahasa Altaik. Bahasa Korea
juga banyak mirip dengan bahasa Jepang yang status kekerabatannya juga kurang jelas.
Bahasa Jepang (???; romaji: Nihongo) merupakan bahasa resmi di Jepang
dan jumlah penutur 127 juta jiwa.
Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah
penduduk negara yang pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Tiongkok. Ia
juga dapat didengarkan di Amerika Serikat (California dan Hawaii) dan Brasil akibat
emigrasi orang Jepang ke sana. Namun keturunan
mereka yang disebut nisei (??,
generasi kedua), tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.
Para pakar bahasa tidak
mengetahui secara pasti kekerabatan bahasa Jepang dengan bahasa lain. Ada yang
menghubungkannya dengan bahasa Altai, namun ada pula yang menghubungkannya
dengan bahasa Austronesia. Selain itu ada pula kemiripan secara tatabahasa dan dalam
susunan kalimat serta secara fonetik dengan bahasa Korea meski secara kosakata
tidaklah begitu mirip.
Dilihat dari pengertian kedua bahasa di atas, keduanya dikatakan memiliki
keterikatan historis yang tidak terlalu jelas kebenaran asal usulnya namun dikatakan
berasal dari satu bahasa rumpun yang sama. Kemiripan yang dapat dilihat dari bentuk
|
3
lahiriah atau dengan kata lain ucapannya,
tentunya berhubungan dengan makna yang
terkandung di dalamnya.
Dalam bidang linguistik
pembahasan tentang makna dapat ditemukan dalam
ilmu kajian yang disebut semantik. Menurut Pateda (2010:4), berdasarkan buku Course,
semantik dewasa ini memiliki pandangan baru atau berbeda dengan pandangan lama.
Perbedaan itu terletak pada: (i) pandangan historis sudah ditinggalkan; (ii) perhatian
telah diarahkan pada struktur kosakata; (iii) semantik dipengaruhi oleh stilistika; (iv)
studi semantik diarahkan pada bahasa tertentu dan tidak bersifat umum lagi; (v)
dipelajari hubungan antara bahasa dan pikiran karena bahasa tidak dianggap sebagai
suatu kekuatan yang menentukan dan mengarahkan pikiran; (vi) meskipun
semantik
telah melepaskan diri dari filsafat namun tidak berarti bahwa filsafat tak dapat
membantu perkembangan semantik.
Dilihat dari pernyataan-pernyataan di atas , penulis tertarik untuk meneliti
perbandingan kemiripan kosakata dari bahasa Jepang dan bahasa Korea dengan kajian
semantik yaitu mengkaji kemiripan bunyi kosakata kedua bahasa dengan melihat unsur
makna yang terkandung di dalam masing-masing bahasa dengan ruang lingkup kosakata
pada kalimat yang ada pada buku pelajaran. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2004:149)
kosakata dapat diklasifikasikan berdasarkan pada cara-cara,standar, atau sudut pandang
cara penglihatannya,misalnya berdasarkan karakteristik gramatikal.
Dari buku pelajaran bahasa Jepang dan bahasa Korea yang penulis pilih , penulis
menemukan 18 pasang kata yang mirip antara bahasa Jepang dan Korea yaitu :
1.
Fun Bun
2.
Shashin Sajin
3.
Shorui Seoryu
4.
Shokai Sokae
5.
Kaban Kabang
6.
Touchaku Dochak
7.
Undou Undong
8.
Kazoku Kajok
|
4
9.
Manga Manhwa
10. Yakusoku Yaksok
11. Ramen Ramyeon
12. Jikan Sigan
13. Denwa Jeonhwa
14. Taishikan Daesakwan
15. Shumi Chwimi
16. Jyunbi Junbi
17. Byouin Byeongwon
18. Kaisha Hwisa
Dari 18 data yang penulis temukan, dalam skripsi ini penulis hanya akan
menggunakan 5 data untuk dianalisis lebih lanjut.
1.2
Masalah Pokok
Permasalahan pokok yang akan penulis teliti adalah mengenai kemiripan
kosakata Jepang dan Korea pada kalimat dalam buku pelajaran
1.3
Formulasi Masalah
Formulasi masalah dalam penelitian ini yaitu penulis akan menjabarkan
mengenai pengertian semantik, teori medan makna, dan teori komponen makna
dalam
menganalisis persamaan dan perbedaan makna kata yang mirip antara
bahasa Jepang dan Korea pada kalimat-kalimat dalam buku pelajaran
1.4
Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis mengenai kemiripan
kata-kata antara bahasa Jepang dan Korea yang terdapat pada kalimat-kalimat
dalam buku Minna No Nihongo II dan Korean Made Easy for Everyday Life
1.5
Tujuan dan Manfaat Penelitian
|
5
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan makna dari kata-kata yang mirip dalam bahasa Jepang dan bahasa
Korea
Manfaat dalam penelitian ini adalah menambah pengetahuan dan agar
para pemelajar lebih dapat memahami makna kata yang ada dalam bahasa
Jepang dan Korea
1.6
Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan melalui buku
buku dari perpustakaan
umum baik buku dalam bahasa Jepang maupun bahasa Indonesia.
Lalu didukung
juga dengan jurnal jurnal ilmiah yang didapatkan oleh penulis melalui media
internet.
Pada penelitian ini penulis akan meneliti mengenai kemiripan kosakata
bahasa Jepang dan Korea yang ditemukan pada kalimat-kalimat dalam buku
Minna No Nihongo II
dan Korean Made Easy for Everyday Life. Penelitian
tentang kemiripan kata sebelumnya sudah pernah diteliti oleh Arif Budiman
yang berjudul Perbandingan kosakata Rusia dan Ukraina : sebuah linguistik
bandingan. Penelitian yang dilakukan adalah mengenai perbandingan dalam hal
fonologi
Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti kemiripan kosakata bahasa
Jepang dan Korea yang terdapat dalam buku Minna No Nihongo II dan Korean
Made Easy for Everyday Life
yang ditinjau dari segi makna yang terkandung
dalam kata-kata tersebut.
|
6
|