1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada era globalisasi, teknologi informasi merupakan unsur yang
penting dalam perusahaan dalam meningkatkan kinerja kegiatan bisnis yang
membantu perusahaan dapat bersaing dengan kompetitornya. “Competition is
a condition that every business must continuously recognize. Technology is
an important component to running an efficient business today and this is
why nowdays a lot of companies decide to implementing Information and
Communication Technology (ICT) in their environtment” (Mardiana
Purwaningsih.(2009).
Digital Potpourri Journal of Computing and
Information System). Berdasarkan kutipan jurnal diatas dapat disimpulkan
bahwa banyaknya persaingan yang harus dihadapi memaksa perusahaan
meningkatkan kinerja perusahaan dengan
menerapkan dukungan teknologi
informasi yang dapat membuat kegiatan bisnis perusahaan berjalan optimal,
efektif dan efisien serta membantu perusahaan mampu bersaing dengan
kompetitornya.
Informasi yang cepat, tepat dan akurat serta terintegrasi merupakan
kebutuhan yang penting didalam suatu perusahaan dalam menyusun strategi -
strategi yang tepat yang dapat diterapkan dalam kegiatan bisnis perusahaan
serta menjadi landasan di dalam pengambilan keputusan.
Berkaitan dengan informasi, salah satu informasi yang dibutuhkan
oleh perusahaan adalah informasi biaya. “Cost information quality expresses
its perceived usefulness by the users in terms of relevance, accuracy,
timeliness usability, compatibility with their needs, up-to-dateness, reliability
and thoroughness for decision-making purposes”. (Sandra Cohen dan
Efrosini Kaimenaki. (2011) Journal of Applied Accounting Research. Cost
Accounting Systems Structure and Information Quality Properties: An
Empirical Analysis. Vol. 12). Dari kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa
informasi biaya yang berguna adalah informasi yang dirasakan oleh
  
2
penggunanya didalam hal relevansi, akurasi, tepat waktu dan sesuai
dengan kebutuhan, terbaru, dapat diandalkan, serta teliti untuk tujuan
pengambilan keputusan. 
Informasi memerlukan
teknologi untuk dapat mengelola informasi
tersebut. “One of organization objective is reaching competitive superiority
in global market within the way of how the organization able to integrate all
the data they owned which can be help making benefit information that can
be used to help organization management is doing the business process.”.
(Wijaya, Agustinus Fritz; Manongga, Danny, International Journal of
Organizational Innovation, Vol. 5, No. 2, 2012, Information Systems Strategic
Planning to Increase Competitive Advantage of Higher Education using be
Vista Planning Methodology (Case Study: SWCU Salatiga)). Dari kutipan
jurnal diatas, dapat disimpulkan bahwa organisasi tidak hanya memerlukan
informasi secara cepat, tepat dan akurat  tetapi juga informasi harus
terintegrasi satu sama lain agar dapat membantu perusahaan dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya.
Teknologi informasi yang baik dapat membantu perusahaan untuk
mengolah, mengelola dan menyajikan informasi dalam rangka pengambilan
keputusan serta meningkatkan kegiatan bisnis perusahaan termasuk
diantaranya adalah informasi biaya salah satunya adalah biaya produksi.
Perusahaan manufaktur merupakan instansi yang membutuhkan informasi
biaya produksi yang tepat untuk memberikan produk yang terbaik
bagi
konsumen. 
PT Tritunggal Bangun Sejahtera ini merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang produksi sandal. Dalam pencatatan transaksi biaya
produksinya, perusahaan ini masih menggunakan catatan transaksi secara
manual
serta belum memanfaatkan teknologi informasi untuk perhitungan
biaya produksi. Agar dapat mendukung proses bisnis yang telah berjalan pada
PT. Tritunggal Bangun Sejahtera maka diperlukan sistem informasi yang
terintegrasi dan terkomputerisasi.
  
3
Berdasarkan pada latar belakang serta merujuk dari karya skripsi
kakak kelas kami yang berjudul ANALISIS DAN PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI PERENCANAAN BIAYA PRODUKSI PADA PT.
TRITUNGGAL BANGUN SEJAHTERA, maka kelompok kami mengangkat
judul skripsi “PENGHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERDASARKAN
JOB ORDER COSTING
PADA PT. TRITUNGGAL BANGUN
SEJAHTERA”.
1.2 Ruang lingkup
Dalam proyek skripsi ini terdapat beberapa batasan ruang lingkup dalam
sistem perhitungan biaya produksi berdasarkan  job order costing yaitu :
1.
Prosedur menerima pesanan berdasarkan permintaan konsumen.
2.
Prosedur menghitung biaya produksi berdasarkan
a.
Perhitungan Bahan Baku Langsung
b.
Perhitungan Tenaga Kerja Langsung
c.
Biaya Overhead Pabrik
3.
Prosedur membuat Cost Sheet.
4.
Prosedur menghitung Harga Pokok Produksi (HPP).
5.
Prosedur membuat laporan variance.
6.
Prosedur membuat laporan penerimaan pesanan.
7.
Prosedur membuat laporan biaya produksi.
8.
Prosedur membuat laporan Pengambilan Bahan Baku Langsung.
9.
Prosedur membuat laporan Pengambilan Bahan Tak Langsung.
10. Prosedur membuat laporan Barang Jadi.
  
4
1.3 Tujuan dan manfaat 
1. Tujuan:
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 
a.
Untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan mengenai biaya
produksi pada PT Tritunggal Bangun Sejahtera.
b.
Untuk Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan pada sistem mengenai
biaya produksi pada PT Tritunggal Bangun Sejahtera.
c.
Untuk merancang sistem informasi perhitungan biaya produksi
berdasarkan job order costing pada PT Tritunggal Bangun Sejahtera. 
d.
Untuk membuat aplikasi biaya produksi berdasarkan job order costing
pada PT Tritunggal Bangun Sejahtera.
2. Manfaat 
Manfaat yang ingin diperoleh dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut :   
a.
Dapat mengetahui proses bisnis biaya produksi berdasarkan job order
costing yang terdapat pada PT
Tritunggal Bangun Sejahtera
serta dapat
menganalisa proses bisnis tersebut.
b.
Dapat membantu perusahaan dalam melakukan perhitungan biaya
produksi. 
c.
Dapat menghasilkan rancangan sistem biaya produksi berdasarkan job
order costing.
d.
Dapat menghasilkan aplikasi sistem informasi biaya produksi
berdasarkan job order costing
pada PT
Tritunggal Bangun Sejahtera
sehingga proses bisnis dapat berjalan lebih efektif dan efisien
  
5
1.4 Metodologi Penelitian
Guna memperoleh data dan teori yang menunjang dalam penyusunan
skripsi ini maka kelompok kami menggunakan metode sebagai berikut :
1.
Studi Pustaka
Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dan
penelitian yang dilakukan dengan cara membaca, mempelajari buku
ilmiah, karya tulis, artikel, serta data
yang berkaitan dengan topik
pembahasan serta melihat hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.
2.
Studi Lapangan
Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara
melakukan penelitian secara langsung terhadap perusahaan yang
menjadi objek penelitian proyek skripsi
ini. Dalam melakukan studi
lapangan, kami menggunakan 2 metode yaitu :
a.
Survei atau observasi
Kami melakukan survei secara langsung ke
PT Tritunggal
Bangun Sejahtera yang berada di
Jalan Raya Mauk km 5,
Tanggerang. Saat melakukan survei, kami
mendapatkan
penjelasan langsung dari direktur utama bagaimana cara
menghitung biaya produksi dan formulir yang dipakai dalam
transaksi bisnis.
b.
Wawancara
Kami melakukan wawancara dengan Direktur Utama
PT
Tritunggal Bangun Sejahtera
secara langsung dan karyawan
PT Tritunggal Bangun Sejahtera serta pabrik yang terkait
dengan topik penulisan skripsi.
3.
Metode Analisis
a.
Survei pada proses bisnis perusahaan.
b.
Identifikasi kebutuhan sistem informasi perusahaan.
c.
Analisa sistem informasi untuk perusahaan.
  
6
4.
Metode Perancangan
Metode perancangan yang digunakan adalah metode Object Oriented
Analysis & Design dengan pendekatan unified process
yang meliputi
tahap :
1.
Activity Diagram
2.
Event Table
3.
Domain Model Class Diagram
4.
State Machine Diagram
5.
Use Case Diagram
6.
Use Case Description
7.
Use Case Realization
8.
System Sequence Diagram
9.
Communication Diagram
10. Network Diagram 
11. CRUD Matrix 
12. Storyboard
13. Interface
  
7
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut : 
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul,
pembatasan ruang lingkup penelitan, tujuan dan manfaat dari penelitian yang
dilakukan, metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
yang dibutuhkan serta sistematika penyusunan skripsi.
BAB 2. LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori umum dan teori khusus yang berhubungan
dengan evaluasi sistem informasi pada aplikasi dan pengendalian sistem
informasi serta teori lain yang berhubungan dengan topic penulisan skripsi
ini.
BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan tentang kondisi yang terjadi di perusahaan,
sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi, uraian tugas
dan tanggung jawab proses bisnis yang sedang berjalan.
BAB 4 ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG  
DIUSULKAN
Bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem yang kami usulkan
untuk kemajuan sistem informasi perhitungan biaya produksi perusahaan
yang digambarkan dengan narasi usulan,
Activity Diagram, Event Table,
Domain Model Class Diagram, State Machine Diagram, User Goals, Use
Case Diagram, CRUD Matrix, Fully Developed Use Case Description,
System Sequence Diagram, Diagram for Use Cases, Hardware, Design
Network, Software Architecture, First Cut Design Model Class Diagram,
Data Access Layer Design System Sequence Diagram, Communication
Diagram, Updated Design Model Class Diagram, Package Diagram,
  
8
Rancangan Database, Rancangan Formulir, User Interface, Storyboards,
Rancangan Laporan, System Output, Integrity Control, Security Control.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir ini berisi simpulan dari keseluruhan isi skripsi yang
didasarkan pada hasil penelitan yang dilakukan serta saran – saran perbaikan
yang dihadapkan dalam memberikan
manfaat bagi perusahaan dalam
mengatasi masalah yang dihadapinya di masa sekarang maupun yang akan
datang.
  
9
BAB 2 
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi 
Menurut Satzinger, et al (2012, p4) Information System is a set of
interrelated computer components that collects, processes, stores (usually in
a database), and provides as output the information needed to complete
business tasks.”
yang terjemahannya adalah sistem informasi adalah
seperangkat komponen komputer yang saling terkait untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan (biasanya dalam database) dan menyediakan
sebagai output
informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas –
tugas bisnis.
Menurut Hall (2011, p36) “The information System is the set of formal
procedures by
which data are collected, processed into information and
distributed to users.”
yang terjemahannya adalah sistem informasi adalah
serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi
informasi dan didistribusikan kepada pemakai.
Jadi kesimpulan dari pengertian sistem informasi adalah serangkaian
prosedur atau komponen perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware) yang saling terkait untuk mengumpulkan, memproses data
menjadi informasi yang di distribusi  dan disebarkan kepada pemakai di
dalam sebuah organisasi untuk membantu menyelesaikan tugas –
tugas
bisnis.
  
10
2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 
Menurut Gelinas, Dull (2010, p14) adalah subsistem khusus dari
sistem informasi yang berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, dan
melaporkan informasi yang berkaitan dengan aspek keuangan dari suatu
kejadian bisnis.
Menurut Hall (2011, p36) “AIS subSystem process financial
transaction and nonfinancial transaction that directly affect the processing
of financial transaction.” yang terjemahannya adalah sistem informasi
akuntansi  adalah suatu subsistem yang memproses transaksi keuangan dan
non-keuangan yang berpengaruh secara langsung terhadap pemrosesan
transaksi keuangan.
Jadi kesimpulan dari pengertian sistem informasi akuntansi adalah
suatu subsistem dari sistem informasi yang berfungsi untuk mengumpulkan,
memroses transaksi keuangan dan non-keuangan dari suatu kegiatan bisnis
dalam transaksi keuangan suatu organisasi.
2.1.3 Pengertian Analisis System
Menurut Satzinger, et al  ( 2012, p5 ) “System Analysis is those
activity that enable a person to understand and specify what the new System
should accomplish.” yang terjemahannya yaitu Analisis Sistem adalah
aktivitas yang memungkinkan seseorang untuk memahami dan menentukan
apa yang sistem baru capai.
2.1.4 Pengertian Perancangan System
Menurut Satzinger, et al ( 2012, p5 ) “System Design is those
activities that enable person to define and describe in detail the System that
solve the need.”
yang terjemahannya yaitu Perancangan sistem adalah 
perancangan sistem adalah kegiatan – kegiatan yang memungkinkan orang
untuk mendefinisikan dan menjelaskan secara rinci sistem yang
memecahkan kebutuhan.
  
11
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian Manufacturing Information System 
Menurut
Bodnar, Hopwood (2010:p4) “a manufacturing  information
System is an MIS that provides information to be used by the manufacturing
function”. Yang terjemahannya adalah
sebuah sistem informasi manfaktur
yang dikenal MIS menyediakan informasi yang digunakan
oleh fungsi
manufaktur.
2.2.2 Pengetian Computer Integrated Manufacturing 
Menurut Raiborn, Kinney (2009, p693) “Computer Integrated
Manufacturing is the integration of two or more flexible manufacturing
Systems through the use of a house computer and an information networking
System.”
yang terjemahannya adalah computer integreted manufacturing
adalah integrasi dari dua atau lebih fleksibel sistem manufaktur melalui
penggunaan komputer dan sistem jaringan informasi.
Menurut Hall (2011, p324) “Computer integrated manufacturing
(CIM) is a completely automated environment with the objective of
eliminating non-value added activities.” yang terjemahannya adalah adalah
computer integreted manufacturing (CIM)
adalah sebuah lingkungan yang
sepenuhnya otomatis dengan tujuan menghilangkan kegiatan yang tidak
memiliki nilai tambah.
Jadi kesimpulan dari pengertian Computer integrated manufacturing
adalah sistem manufaktur yang teintegrasi dengan sistem jaringan informasi
dengan tujuan menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki nilai tambah.
  
12
2.2.3 Pengertian Produksi 
Menurut Mulyati (2013, p1) “ Produksi merupakan kegiatan yang
dilakukan dalam mentransformasi atau merubah input (masukan) menjadi
output (keluaran)”
2.2.4 Pengertian Proses Produksi
Menurut Mulyati (2013, p1) “ Proses Produksi adalah proses
pengolahan input menjadi output. Input yang dimaksud adalah bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diproses
menjadi produk selesai. ”
2.2.5 Siklus Proses Produksi
Menurut Mulyati (2013, p3) siklus proses produksi terdiri dari :
a.
Proses Ekstraktif
Proses Produksi Ekstraktif adalah suatu proses pengambilan langsung
dari alam.
b.
Proses Analitis 
Proses Produksi Analitis adalah suatu proses memisahkan bahan-bahan. 
c.
Proses Pengubahan
Proses Produksi Pengubahan adalah suatu proses perubahan bentuk suatu
produk.
d.
Proses Sintetis
Proses Produksi Sintetis adalah suatu proses pencampuran dengan lain.
2.2.6 Pengertian Perencanaan Produksi
Menurut Lilis, Sri (2011, p198) “ Perencanaan produksi meliputi
aktivitas dalam penentuan produk mana yang diproduksi dan penjadwalan
produksi dengan tujuan tercapainya efisiensi penggunaan sumber daya
produksi ”
  
13
2.2.7  Pengertian Biaya 
Menurut Firdaus, Wasilah (2012, p1) Biaya (cost)
adalah
pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang
atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang. 
Menurut Mulyati (2013, p7) “ Biaya atau cost
adalah pengorbanan
sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. ”
Jadi Kesimpulannya biaya atau cost
adalah pengeluaran atau
pengorbanan sumber ekonomis untuk memperoleh barang atau jasa yang
diukur dalam satuan uang untuk mencapai tujuan tertentu. 
2.2.8 Pengertian Klasifikasi Biaya
Menurut Bastian, Nurlela (2013, p12) “ Klasifikasi Biaya atau
penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokan biaya secara
sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada ke dalam golongan
golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi
yang lebih ringkas dan penting. ”
Menurut Lukman (2013, p5) Klasifikasi Biaya diperlukan bagi
pengembangan data biaya yang akan membantu manajemen mencapai
tujuannya. Klasifikasi biaya didasarkan pada hubungan biaya dengan : 
1. Produk :
a.
Manufacturing cost : Bahan, Tenaga Kerja, dan FOH
b.
Commercial expense : administrasi dan pemasaran
2. Volume Produksi :
a.
Variable Cost
b.
Fixed Cost
c.
Semi Variable Cost
3. Departemen Produksi:
a.
Direct departemental charges
b.
Indirect departemental charges
4. Periode Akuntansi :
a.
Capital expenditure
b.
Revenue expenditure
  
14
2.2.9 Macam-Macam Biaya Produksi
Menurut Ony, et al (2012, p3) 
1.
Biaya Bahan Baku 
Bahan baku adalah bahan baku yang membentuk bagian integral dari
produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya
produk.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 
Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan
konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat
dibebankan secara layak ke produk tertentu.
3.
Biaya Overhead Pabrik 
Biaya overhead pabrik biasanya memasukan semua biaya manufaktur
kecuali bahan baku dan tenaga kerja langsung .
2.2.10 Pengertian Akuntansi Biaya 
Menurut Mulyati (2013, p3) “ Akuntansi Biaya merupakan satu
bidang ilmu akuntansi, merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang
saling berhubungan dalam sistem pelaporan, dan pengambilan keputusan
manajemen. ”
2.2.11 Pengertian Job order costing
Menurut Raiborn, et al. (2009:110) “Job Order Costing is used by
companies that make a relatively small quantities or
distinct batches of
identifiable, tailor-made products that conform to specifications
designated by the purchaser”. Yang terjemahannya adalah job order
costing digunakan oleh perusahaan yang membuat relatif dari sebuah
kuantitas kecil atau kumpulan yang berbeda dari indentifikasi, produk
tailor-made yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pembeli.
  
15
2.2.12 Karakteristik Job Order Costing 
Menurut Bastian, Nurlela (2013, p61) 
a.
Sifat proses produksi yang dilakukan putus putus dan tergantung pada
pesanan yang diterima.
b.
Spesifikasi dan bentuk produk tergantung pada pemesan.
c.
Pencatatan biaya produksi masing masing pesanan dilakukan pada kartu
biaya pesanan secara terperinci untuk masing masing pesanan.
d.
Total biaya produksi untuk setiap elemen biaya dikalkulasi setelah
pesanan selesai.
e.
Biaya per unit dihitung, dengan membagi total biaya produksi yang
terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead dibebankan dengan total unit yang dipesan.
f.
Produk yang sudah selesai dapat disimpan digudang dan langsung
diserahkan pada pemesan.
2.2.13 Pengertian Harga Pokok Produksi
Menurut Sofia, Septian (2013, p13) harga pokok produksi adalah
biaya barang yang dibeli untuk di proses sampai selesai, baik sebelum
maupun selama periode akuntansi berjalan.
2.2.14 Pengertian Metode Full Costing
Dalam menghitung harga pokok produksi Menurut Ony, et al (2012,
p15) “Full costing
merupakan metode penentuan harga pokok produksi
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok
produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap”.
2.2.15 Pengertian Varians
Menurut Armanto (2013, p155) “ Varians
atau selisih adalah
perbedaan antara suatu rencana atau target dari suatu hasil. Varians
memberikan indikasi atau suatu peringatan bahwa operasi tidak berjalan
sebagaimana yang direncanakan. ”
  
16
2.2.16 Pengertian Manufacturing
Menurut Khairani (2013, p1) manufacturing merupakan proses
mengkonversikan bahan baku menjadi produk jadi dengan melalui
serangkaian aktivitas produksi dengan integrasi kegiatan antara pemasok,
proses dan konsumen. 
2.2.17 Pengertian UML 
Menurut Satzinger, et al (2012, p48) “UML is a standard set of model
constructs and notations defined by the object management group.” yang
terjemahannya adalah UML adalah seperangkat standar model konstruksi
dan notasi yang didefinisikan oleh kelompok manajemen objek.
2.2.18 Pengertian Activity Diagram
Menurut Satzinger, et al (2012, p55) “An activity diagram describes
the various user or System activities, the person who does each activity,
and the sequential flow of these activities.”. Yang terjemahannya adalah
sebuah diagram aktivitas yang menggambarkan berbagai aktivitas
pengguna dan sistem, orang yang melakukan setiap kegiatan dan aliran
berurutan pada kegiatan.
2.2.19 Event Table 
2.2.19.1 Pengertian Event Table 
Menurut Satzinger, et al
(2012, p174) “A
catalog of use
case
that lists events in rows and key pieces of information about each
event in columns.” yang terjemahannya adalah sebuah katalog
usecase
yang berisi daftar peristiwa dalam baris dan potongan
informasi kunci tentang setiap peristiwa didalam kolom.
2.2.19.2 Pengertian Event
Menurut Satzinger, et al
(2012, p65) “An event occurs at a
specific time and place, can be described and should be remembered
by the System.” yang terjemahan nya adalah sebuah peristiwa yang
terjadi pada waktu dan tempat tertentu, dapat dijelaskan
dan harus
diingat oleh sistem.
  
17
2.2.19.3 Pengertian Trigger
Menurut Satzinger, et al
(2012, p175) “Trigger is a signal that
tells the System that an event has occurred, either the arrival of data
needing processing or a point in time.” yang terjemahannya adalah
trigger adalah  tanda yang memberitahu/ memicu sistem bahwa suatu
peristiwa sudah terjadi, baik kedatangan data membutuhkan
pengelolahan atau titik waktu.
2.2.19.4 Pengertian Source
Menurut Satzinger, et al
(2012, p175) “Source is an external
agent that supplies data to the System.” yang terjemahannya adalah
source adalah agen eksternal yang memasok data ke sistem.
2.2.19.5 Pengertian Usecase
Menurut Satzinger, et al
(2012, p63) “A
use case is an activity
the System
performs, usually in response to a request by a user.”
yang terjemahannya adalah usecase adalah kegiatan yang dilakukan
sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan dari user.
2.2.19.6 Pengertian Response 
Menurut Satzinger, et al (2012, p175) A response is an output
by the System, that goes to a destination.”
yang terjemahannya
adalah response adalah output oleh sistem yang dikirim ke tujuan.
2.2.19.7 Pengertian Destination 
Menurut Satzinger, et al
(2012, p175) “A
destination is an
external agent that receives data from the System.” yang
terjemahannya adalah destination adalah agen eksternal
yang
menerima data dari sistem
  
18
2.2.20 Class Diagram
2.2.20.1 Pengertian UML Class Diagram 
Menurut Satzinger, et al
(2012, p185) The diagram used to
define the problem domain classes is called a UML class diagram.”
yang terjemahannya adalah diagram yang digunakan untuk
mendefinisikan masalah kelas domain disebut UML class diagram.
2.2.20.2 Pengertin Domain Model Class Diagram
Menurut Satzinger, et al
(2012,p93) “Domain model class
diagram is a class diagram that only includes classes from the
problem domain.. Yang terjemahannya adalah domain model class
diagram adalah diagram kelas yang hanya mencangkup kelas dari
masalah domain.
2.2.20.3 Pengertian Class
Menurut Satzinger, et al
(2012, p93) “Class is a category or
classification of a set of objects or things.”
yang terjemahannya
adalah kelas adalah kategori atau klasifikasi satu set obyek atau
sesuatu lain - lain.
2.2.20.4 Pengertian Attribute
Menurut Satzinger, et al
(2012, p87)Attribute descriptive
pieces of information about things or objects”
yang terjemahannya
adalah atribut adalah potongan informasi deskriptif tentang sesuatu
atau obyek.
2.2.20.5 Pengertian Association Class
Menurut Satzinger, et al
(2012, p94) “Association class is an
association that is also treated as a class often required in order to
capture attributes for the association.” yang terjemahannya adalah
Association class
adalah sebuah asosiasi yang juga diperlakukan
sebagai kelas yang sering dibutuhkan untuk menangkap atribut untuk
asosiasi.
  
19
2.2.21 Use Cases
2.2.21.1 Pengertian Use Case Diagram 
Menurut Satzinger, et al
(2012,p72) The use
case diagram is
the UML model used to graphically show the usecase and their
relationship to  users.” yang terjemahannya adalah diagram use case
adalah model UML yang digunakan untuk menunjukan secara grafis
usecase dan hubungannya dengan user.
2.2.21.2 Pengertian Use Case Description 
Menurut Satzinger, et al (2012, p111) “Use Case Description is
a textual model that lists and describes the processing details for a
use case.”.
Yang terjemahannya adalah use case description adalah
model tekstual yang berisi daftar dan menjelaskan rincian proses
untuk sebuah use case.
2.2.22 System Sequence Diagram
2.2.22.1 Pengertian System Sequence Diagram 
Menurut Satzinger, et al
(2012, p116) “System
sequence
diagram is a diagram showing the sequence of message between an
external Actor and the System during a use case or scenario.. Yang
terjemahannya adalah System
sequence diagram adalah diagram
yang menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal dan
sistem
selama satu use case atau skenario.
2.2.22.2 Pengertian Domain Layer
Menurut Satzinger, et al (2012, p158)  Domain layer is the part
of three layer architecture that contains the programs that implement
the business rules and processes.”. Yang terjemahannya adalah
Domain layer
adalah bagian dari tiga lapisan arsitektur yang berisi
program –
program yang mengimplementasikan aturan bisnis dan
proses.
  
20
2.2.22.3 Pengertian View Layer
Menurut Satzinger, et al (2012, p157) View layer is the part of
the three layer architecture that contains the user interface.”. Yang
terjemahannya adalah view layer adalah bagian dari tiga lapisan
arsitektur yang berisi tampilan antar muka(user interface).
2.2.22.4 Pengertian Three Layer Architecture
Menurut Satzinger, et al (2012, p157) Three layer architecture
is a client/server architecture that divides an application into view
layer, business logic layer, and data layer.”
Yang terjemahannya
adalah  Three layer architecture adalah arsitektur client/server
yang
membagi aplikasi ke lapisan tampilan, lapisan logika bisnis, dan
lapisan data.
2.2.23 State Machine Diagram
2.2.23.1 Pengertian State Machine Diagram 
Menurut Satzinger, et al (2012, p124) “State machine diagram is
a diagram showing the life of an object in states and transitions..
Yang terjemahannya adalah  state machine diagram adalah diagram
yang menunjukkan kehidupan obyek dalam state dan transisi.
2.2.23.2 Pengertian Pseudostate
Menurut Satzinger, et al
(2012, p124) The starting point of a
state machine
diagram is a black dot, which is called a
pseudostate.”. Yang terjemahannya adalah titik awal dari state
machine diagram adalah titik hitam yang disebut pseudostate.”
2.2.23.3 Pengertian State
Menurut Satzinger, et al
(2012, p122) State is a condition
during an object’s life when it satisfies some criterion, performs
some action or waits for an event.”.
Yang terjemahannya adalah
state adalah suatu kondisi selama hidup obyek ketika sejumlah
kriteria melakukan beberapa tindakan atau menunggu untuk sebuah
kegiatan.
  
21
2.2.23.4 Pengertian Transition
Menurut Satzinger, et al
(2012, p124) “A
transition is the
movement of an object from one state to another state.. Yang
terjemahannya adalah transisi adalah gerakan obyek dari satu state ke
state lainnya.
2.2.23.5 Pengertian Destination State
Menurut Satzinger, et al
(2012, p124) “Destination state is the
starting point of a state machine diagram, indicate by a black dot..
Yang terjemahannya adalah destination state adalah titik awal dari
sebuah state machine diagram yang ditunjukan dengan titik hitam.
2.2.23.6 Pengertian Origin State
Menurut Satzinger, et al
(2012, p124) “Origin state for a
particular transition, the original state of an object from which the
transition occurs.. Yang terjemahannya adalah Origin state adalah
untuk transisi tertentu, original state dari sebuah obyek transisi
terjadi.
2.2.23.7 Pengertian Guard Condition
Menurut Satzinger, et al
(2012, p125) “Guard condition is a
true/false test to see whether a transition can fire.”. Yang
terjemahannya adalah Guard condition adalah test benar atau salah
untuk melihat apakah transisi dapat dikondisikan.
2.2.23.8 Pengertian Action Expression
Menurut Satzinger, et al
(2012, p125) “Actioexpression is a
description of the activities performed as part of a transition.. Yang
terjemahannya adalah Action expression
adalah deskripsi dari
kegiatan yang dilakukan sebagai bagian dari transisi.
  
22
2.2.23.9 Pengertian Concurrency State
Menurut Satzinger, et al (2012, p125) “Concurrency state is the
condition of being in more than one state at a time..
Yang
terjemahannya adalah Concurrency state
adalah kondisi berada di
lebih dari satu state pada suatu waktu.
2.2.23.10 Pengertian Path
Menurut Satzinger, et al
(2012, p125) “Path is a sequential set
of connected states and transitions.. Yang terjemahannya adalah
path adalah seperangkat urutan state yang berhubungan dan transisi.
2.2.23.11 Pengertian Message Event
Menurut Satzinger, et al (2012,p124)“Message Event is the
trigger for a transition which causes an object to leave its original
state.. Yang terjemahannya adalah Message Event
adalah pemicu
transisi yang menyebabkan obyek meninggalkan keadaan semula
(original state).
2.2.23.12 Pengertian Composite State
Menurut Satzinger, et al
(2012, p125) “Composite state is a
state containing other states and transition..
Yang terjemahannya
adalah Composite state
adalah state yang berisi state lain dan
transisi.
2.2.24 Pengertian User Goal Technique 
Menurut Satzinger, et al
(2012, p63) “User goal technique is a
technique to identify use cases by determining what specific goals or
objectives must be completed by a user.”.
Yang terjemahannya adalah
User goal technique
adalah teknik untuk mengidentifikasi use case
dengan menentukan apa tujuan atau sasaran spesifik yang harus
diselesaikan oleh pengguna.
  
23
2.2.25 Pengertian CRUD Matrix
Menurut Satzinger, et al
(2012, p71) “CRUD is an acronym for
Create, Read
or Report, Update
and  Delete, and it is often introduced
with respect to database
management.”.
Yang terjemahannya adalah
CRUD adalah singkatan dari Create, Read, report, Update dan delete dan
sering diperkenalka sehubungan dengan manajemen database.
2.2.26 Pengertian Communication Diagram 
Menurut Satzinger, et al (2012, p306) “Communication diagram is the
type of interaction diagram that emphasizes the objects that send and
receive message for a specific use case.. Yang terjemahannya adalah
Communication diagram adalah jenis diagram interaksi yang menekankan
obyek yang mengirim dan menerima pesan untuk use case tertentu.
2.2.27 Pengertian Network Diagram 
Menurut Satzinger, et al
(2012, p144)
“ A Network Diagram is a
model that shows how to application is deployed across networks and
computers. ”
Yang terjemahannya Network Diagram adalah model yang
menunjukkan
bagaimana aplikasi ini digunakan di seluruh jaringan dan
computer.
2.2.28 Database
2.2.28.1 Pengertian Database
Menurut Satzinger, et al (2012, p345) Database
is an integrated
collection of stored data that is centrally managed and controlled.”. Yang
terjemahannya adalah database adalah koleksi terpadu dari data yang
tersimpan dan terpusat serta dapat dikendalikan.
  
24
2.2.28.2 Pengertian SQL
Menurut Connoly, Begg (2010, p184), “SQL (Structured Query
Language) is an example of transform-oriented language, or language
designed to use relations to transform inputs into required outputs.” Yang
terjemahannya adalah SQL (Structured Query Language) adalah contoh
dari bahasa yang berbasis transform-oriented, atau bahasa yang dirancang
untuk digunakan hubungan untuk mengubah input menjadi output yang
diperlukan.
2.2.28.3 Pengertian Primary Key
Menurut Satzinger, et al (2012, p347) The key chosen by a database
designer to represent relationships among rows in different tables.”. Yang
terjemahannya adalah Primary Key
adalah kunci yang dipilih oleh
perancang database
untuk mewakili hubungan antar baris dalam tabel
yang berbeda.
2.2.28.4 Pengertian Foreign Key
Menurut Satzinger, et al (2012, p347) Foreign Key
is an attribute
that duplicates the Primary Key of a different table.”. Yang terjemahannya
adalah Foreign Key  adalah atribut yang merupakan duplikat dari Primary
Key dari tabel yang berbeda.
2.2.29 Interface
2.2.29.1 Pengertian User Interface
Menurut Satzinger, et al (2012, p173) User interface are inputs
and outputs that more directly involve a System user.” yang
terjemahannya adalah user interface adalah input dan output yang
lebih langsung melibatkan pengguna sistem.
2.2.29.2 Pengertian Formulir 
Menurut Lilis, Sri (2011, p69) “ Formulir dapat didefinisikan
sebagai secarik kertas/media yang memiliki ruang untuk diisi dengan
berbagai informasi sebagai dasar pencatatan transaksi/aktivitas
ekonomi suatu unit organisasi. ”
  
25
2.2.29.3 Pengertian C#
Menurut Griffiths (2012),C#
(dibaca “C Sharp”) merupakan
sebuah bahasa pemograman yang di gunakan untuk membangun
berbagai macam aplikasi seperti aplikasi desktop, website, games
dan phone application yang dapat berjalan dalam .NET Framework.
C#
programming menyediakan fitur object-oriented
dan functional
programming.C# juga menyediakan service
seperti run-time type
checking, exception handling, dan thRead management .
2.2.29.4 Pengertian Storyboards
Menurut Satzinger, et al
(2012, p184) “Showing a sequence of
sketches of the display screen during a dialog.” Yang terjemahannya
adalah Menampilkan urutan dari sketsa tampilan layar saat dialog.  
2.2.30 System Security and Control
2.2.30.1  Pengertian Input Control 
Menurut Satzinger, et al (2012, p365) Input Control is a
control that  prevents invalid or erroneous data from entering the
System.”
Yang Terjemahannya adalah Input Control adalah kontrol
yang mencegah data yang tidak benar atau salah memasuki sistem
2.2.30.2  Pengertian Output Control 
Menurut Satzinger, et al (2012, p367) “ Output Control is a
control that ensure that output arrives at the proper destination and
is accurate, current, and complete ”
Yang Terjemahannya adalah
Output Control adalah kontrol yang memastikan bahwa output atau
keluaran tiba di tujuan yang benar dan akurat, terkini, dan lengkap.
2.2.30.3 Pengertian Integrity Control
Menurut Satzinger, et al (2012, p364) “Integrity control is a
control that rejects invalid data inputs, prevents unauthorized data
outputs, and protects data and programs against accidental or
malicious tampering.Yang terjemahannya adalah integrity control
  
26
adalab kontrol yang menolak input yang tidak benar, mencegah data
output
yang tidak sah dan melindungi data dan program terhadap
gangguan yang jahat atau disengaja.
2.2.30.4 Pengertian Security Control
Menurut Satzinger, et al
(2012, p368) “Security control is a
control that protects the assets of an organization from all threats,
with a primary focus on external threats.” yang terjemahannya
adalah
security control adalah kontrol yang melindungi aset
organisasi dari semua ancaman dengan fokus utama pada ancaman
eksternal.
  
27
2.3 Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
  
28
  
29
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1
Profil Perusahaan
3.1.1 Sejarah perusahaan
PT Tritunggal Bangun Sejahtera, didirikan di Jakarta, pada tahun
2002 oleh Bapak Boen Setiawan dan Gunawan dengan Akte Notaris
SUTIKNO, SH No.01 pada tanggal 13 April 2007, dan terdaftar pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta No. PEM-
274/WPJ08/KP.0203/2007. PT Tritunggal Bangun Sejahtera ini berlokasi di
Wisma Presisi Lantai 7 Taman Aries, Blok A1 No 01 Meruya, Jakarta Barat,
dan dengan lokasi pabrik di Jalan Raya Mauk Km.5 Tanggerang, tepat di
dalam Kompleks Industri Terpadu. 
PT Tritunggal Bangun Sejahtera ini merupakan perusahaan yang
menghasilkan produk alas kaki atau sandal dengan standar kualitas alas kaki
yang sudah teruji di tingkat internasional. Perusahaan ini mempunyai
komitmen yaitu untuk dapat memproduksi dan mendistribusikan produk alas
kaki dengan level menengah ke bawah namun dengan mutu yang terbaik,
model terbaru, merek terkenal, dan dengan harga yang terjangkau. 
Perusahaan ini selalu berusaha untuk meningkatkan jumlah
peralatan, karyawan, mutu dan kualitas serta meningkatkan sasaran pasar
dari waktu ke waktu. Pada awalnya sasaran pasar perusahaan ini hanya di
daerah sekitar Jabodetabek, namun seiring berjalan nya waktu kini sasaran
pasar PT Tritunggal Bangun Sejahtera ini sudah sampai pada perusahaan di
kota-kota besar di seluruh pulau di Indonesia dan sedang menembus pasar
ekspor.
PT Tritunggal Bangun Sejahtera ini memiliki beberapa brand yang
sudah di garap yaitu Connec dan Cafu.Perusahaan ini memiliki komitmen
untuk meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam menghadapi
persaingan produk yang semakin tajam, oleh karena itu perusahaan ini akan
selalu berkreasi dan berinovasi untuk menjadi produk yang digemari dan di
incar oleh konsumen
  
30
3.2  Strategi Perusahaan 
3.2.1 Visi Perusahaan 
1.
Menjadikan perusahaan pilihan utama dibidang alas kaki (sendal).
2.
Menjadikan merk atau brand yang dikenal konsumen.
3.2.2  Misi Perusahaan 
1.
Selalu meningkatkan kualitas produk.
2.
Mengikuti kemajuan teknologi yang terus berkembang.
3.
Membentuk team development berikut dengan sarana-sarana yang
memadai untuk bidangnya.
4.
Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan atau mitra bisnis.
3.2.3 Value Perusahaan 
1.
Selalu mengirim barang pesanan tepat waktu.
2.
Produk yang diproduksi berkualitas dengan harga yang terjangkau.
3.
Memperkenalkan produk baru dengan mengadakan seminar yang
diadakan setiap tahun.
4.
Produk yang diproduksi sudah dikenal dipasar internasional
5.
Produk yang ada selalu diperbaharui dengan mengikuti perkembangan
zaman yang ada.
3.2.4 Goal and Objective Perusahaan 
Menjadi Perusahan terbaik dapat bersaing dengan kompetitor yang ada di
pasar internasional serta dapat menguasai pasar internasional.
3.2.5  Model Bisnis Perusahaan 
3.2.5.1 Pelanggan 
PT Tritunggal Bangun Sejahtera dalam menjalankan perusahaan
telah bekerja sama dengan pelanggan-pelanggan diantaranya sebagai
berikut :
1.
Blackstone
2.
Roxy
3.
Timberland
  
31
4.
D&G
5.
PT. SMS
6.
PT. Mas
7.
PT. Bata
8.
PT. TBS
3.2.5.2
Product
PT Tritunggal Bangun Sejahtera dalam menjalankan
perusahaan telah memproduksi berbagai jenis produk sandal atau alas
kaki yang terdiri dari beberapa brand diantaranya sebagai berikut:
1.
Connec
2.
Cafu
3.
D&G
4.
Omiles
5.
Outdoor
6.
On Top
7.
Chic
3.2.5.3 Supplier
PT Tritunggal Bangun Sejahtera dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya telah bekerja sama dengan beberapa pemasok yang
menyediakan bahan baku dalam mendukung kegiatan produksi,
diantaranya :
1.
PT. TBS ( Perusahaan karet, emboss, rubber )
2.
PT. PAN Asia ( Perusahaan karet, emboss, rubber )
3.
PT. LEO ( Perusahaan Pembuat Logo )
4.
PT. Great Eastern ( Perusahaan penjual lem, benang )
3.2.5.4  Key Differentiators
Perbedaan model bisnis PT Tritunggal Bangun Sejahtera dengan
perusahaan lain yaitu : 
1.
Produk sandal yang dibuat PT Tritunggal Bangun
Sejahtera mempunyai pangsa pasar khusus nya anak
muda. 
  
32
2.
Produk sandal PT Tritunggal Bangun Sejahtera ini
merupakan produk original karena mempunyai brand
sendiri serta kualitas dan mutu yang berbeda dengan
brand lain.
3.
Produk sandal PT Tritunggal Bangun Sejahtera ini
mempunyai design produk dan komponen bahan baku
sendiri kecuali bahan kulit. 
4.
PT Tritunggal Bangun Sejahtera ini mempunyai
Laboratorium sendiri untuk mengetes kualitas dari produk
yang diproduksi.
  
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
33
3.3 Struktur Organisasi
  
34
3.3.1 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
1.
Director
Tugas dan tanggung jawab director adalah sebagai berikut :
a) Memimpin serta mengawasi kegiatan perusahaan
b) Bertanggung jawab atas kelancaran operasional perusahaan
c) Mengambil keputusan serta menentukan strategi atau kebijakan
perusahaan
d) Mewakili perusahaan dalam segala kegiatan perusahaan
2.
Divisi Human Resources
Tugas dan tanggung jawab divisi Human Resources
adalah sebagai
berikut :
Melakukan pengawasan terhadap kegiatan –
kegiatan yang di lakukan
pada divisi human resources serta melakukan evaluasi dengan membuat
laporan kinerja untuk dipertanggung jawabkan kepada director
Divisi Human Resources terdiri dari:
a) Bagian Human Resources Development
Tugas dan tanggung jawab divisi Human Resources Development
adalah sebagai berikut :
1)
Melakukan pengaturan yang berhubungan dengan karyawan dan
serikat kerja
2)
Mengatur dan mengupayakan peraturan perusahaan agar dapat
diterapkan dengan baik
b) Bagian General Affair
Tugas dan tanggung jawab divisi General Affair
adalah sebagai
berikut :
1)
Menjaga kerahasiaan data – data pribadi perusahaan
2)
Menjaga keamanan dalam hal perlindungan perusahaan
  
35
3.
Divisi Finance
Tugas dan tanggung jawab divisi Finance adalah sebagai berikut :
Melakukan pengawasan terhadap kegiatan –
kegiatan yang dilakukan
pada divisi finance
serta melakukan evaluasi dengan membuat laporan
kinerja untuk dipertanggung jawabkan kepada director.
Divisi Finance terdiri dari:
a)    Bagian Finance
  Tugas dan tanggung jawab bagian Finance adalah sebagai berikut :
1)
Memastikan semua Customer
menyelesaikan seluruh transaksi
keuangan
2)
Bertanggung jawab atas keluar dan masuknya kas perusahaan
b)
Bagian Accounting
  Tugas dan tanggung jawab bagian
Accounting
adalah sebagai
berikut :
1)
Melakukan pembukuan atau pencatatan atas transaksi yang
terjadi di perusahaan
2)
Membuat laporan – laporan akuntansi perusahaan
4.
Divisi Business & Marketing
Tugas dan tanggung jawab divisi Business & Marketing
adalah
sebagai berikut:
Melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan pada divisi
business & marketing serta melakukan evaluasi dengan membuat laporan
kinerja untuk dipertanggung jawabkan kepada director.
Divisi Business & Marketing terdiri dari :
a) Bagian Marketing
Tugas dan tanggung jawab divisi Marketing adalah sebagai berikut :
1)
Melakukan pemasaran sampel produk yang akan dibuat
2)
Mencari informasi mengenai jenis barang yang laku di pasaran
3)
Menganalisa trend-trend
penjualan, daya beli masyarakat, dan
tingkat persaingan
4)
Membuat strategi pemasaran untuk produk-produk yang
dipasarkan
  
36
b) Bagian Sales
Tugas dan tanggung jawab divisi Sales adalah sebagai berikut :
1)
Melayani pesanan pembelian yang dilakukan oleh Customer
2)
Menjaga hubungan antara perusahaan dengan Customer
c) Bagian Development
Tugas dan tanggung jawab divisi Development
adalah sebagai
berikut :
1)
Melakukan pembuatan design dan sampel dalam pengembangan
produk
2)
Melakukan inovasi dalam pengembangan produk
Bagian Development
terdiri dari beberapa seksi yaitu sebagai
berikut:
1)
Seksi Design 
bertugas untuk melakukan pembuatan design produk baru
2)
Seksi Sourcing
bertugas untuk melakukan pembelian bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan sampel produk baru
3)
Seksi Pemotongan
bertugas untuk membuat pola dan melakukan pemotongan
dalam pembuatan sampel produk baru
4)
Seksi penjahitan
bertugas untuk melakukan penjahitan dalam pembuatan sampel
produk baru
5)
Seksi finishing
bertugas untuk melakukan penyelesaian sampel produk baru
  
37
5.
Divisi Operational
Tugas dan tanggung jawab divisi Operational adalah sebagai berikut :
Melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
divisi operational
serta melakukan evaluasi dengan membuat laporan
kinerja untuk dipertanggung jawabkan kepada director
Divisi Operational terdiri dari :
a) Bagian Production
Tugas dan tanggung jawab bagian production
adalah sebagai
berikut:
1)
Mengatur bahan baku yang dipakai dalam proses produksi
2)
Melakukan proses produksi
Bagian Production terdiri dari beberapa seksi yaitu sebagai berikut :
1)
Seksi Cutting
bertugas untuk mengatur dan mengawasi aktivitas pola
pemotongan bahan dan memotong bahan
2)
Seksi Buffing
bertugas untuk mengkoordinasi buffing dari produk setelah
melewati tahapan cutting
3)
Seksi Sewing
bertugas untuk melakukan proses penjahitan produk
4)
Seksi Assembling
bertugas untuk melakukan proses perakitan upper
dan bottom
menjadi produk jadi
5)
Seksi Packaging
bertugas untuk melakukan persiapan kemasan produk
b) Bagian PPIC
Tugas dan tanggung jawab bagian PPIC adalah sebagai berikut :
1)
Membuat rencana produksi, mengarahkan, dan mengontrol
seluruh aktivitas produksi dan memonitor realisasinya
2)
Mengatur jadwal pelaksanaan produksi agar permintaan
Customer dapat dipenuhi sesuai dengan jadwal
  
38
c) Bagian Estimate
Tugas dan tanggung jawab bagian Estimate adalah sebagai berikut :
Melakukan estimasi dalam menghitung rencana kebutuhan bahan
dan perencanaan biaya produksi
d) Bagian Gudang Material
Tugas dan tanggung jawab bagian Material adalah sebagai berikut :
Bertanggung jawab atas penyediaan atau pengadaan bahan baku
yang digunakan dalam proses produksi
e) Bagian Warehouse
Tugas dan tanggung jawab bagian Warehouse
adalah sebagai
berikut:
1)
Mengeluarkan barang-barang sesuai prosedur dan otorisasi yang
berlaku
2)
Menyimpan dan menjaga finished goods
Melakukan pengiriman barang sesuai dengan pesanan Customer
f) Bagian Purchasing
Tugas dan tanggung jawab bagian Purchasing
adalah sebagai
berikut:
1)
Bertanggung jawab atas pembelian bahan baku yang diperlukan
dalam proses produksi
2)
Memilih supplier
yang akan menyediakan bahan baku bagi
perusahaan
  
39
3.4 Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan
3.4.1 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan
Proses bisnis perusahaan dimulai dari adanya permintaan pemesanan
dari pelanggan melalui fax yang dilayani oleh Marketing office. Marketing office
akan menerima
formulir pembelian
yang dibuat oleh Customer. Formulir
pembelian
ini melampirkan nama produk, gambar dari produk, ukuran serta
jumlah produk dan harga yang diajukan oleh Customer.
Markering office memberikan formulir pembelian kepada direktur utama
untuk diverifikasi harga yang diajukan oleh Customer. Kemudian direktur utama
akan memberitahukan design center
untuk dibuat pola sesuai dengan gambar
dan ukuran yang diinginkan oleh Customer.
Selanjutnya, design center
akan
membuat formulir spec produksi yang berisi nama produk, gambar produk,
warna, component dan rincian bahan baku yang digunakan. Setelah itu design
center
akan memberikan formulir spec
produksi ke direktur utama. Direktur
utama akan memeriksa formulir spec
produksi untuk diedarkan ke setiap
departemen yang ada dibagian produksi.
Setelah semua departemen menyetujui, maka formulir spec
produksi
akan diberikan kepada direktur utama untuk diverifikasi.setelah formulir spec
produksi diverifikasi maka formulir tersebut
akan diberikan ke PPIC
(
Production Planning and Inventory Control ). Kemudian PPIC akan membuat
formulir rencana kebutuhan bahan yang berisi nama barang, jumlah, warna dan
standar bahan baku. Formulir rencana kebutuhan bahan ini akan diberikan ke
bagian estimate
Bagian estimate akan membuat formulir rencana biaya pembuatan sandal
yang berisi rincian bahan baku yang ada di formulir rencana kebutuhan bahan.
Kemudian Formulir rencana biaya pembuatan sandal akan diberikan ke direktur
utama. Setelah itu, Marketing office
akan membuat surat perintah kerja yang
akan diberikan ke production berdasarkan formulir pembelian yang dikirim oleh
Customer. Setelah production
menerima surat perintah kerja dari Marketing
office maka setiap departemen akan mengambil bahan baku di gudang dengan
membuat formulir bon permintaan bahan yang dibuat sebanyak 3 rangkap,
dimana :
  
40
Rangkap 1 akan diberikan ke kepala pabrik  
Rangkap 2 akan diberikan ke bagian gudang
Rangkap 3 akan diarsip
Kemudian bahan baku akan diproduksi sesuai dengan surat perintah
kerja yang diberikan oleh production. Setelah proses produksi selesai, maka
setiap departemen akan membuat formulir surat bukti penyerahan barang yang
disebar ke setiap departemen yang ada di production. Setelah itu formulir surat
bukti penyerahan barang akan diberikan ke bagian gudang. 
Setiap harinya finishing akan membuat laporan data order produksi dan
setiap departemen akan membuat laporan hasil produksi. Kemudian semua
laporan yang dibuat akan diberikan ke kepala pabrik lalu akan diserahkan ke
direktur utama. 
  
41
3.4.2 Event Table
Tabel 3.1 Event Table
Event
Trigger
Source
Usecase
Responses
Destination
Bagian design
center membuat
pola sesuai
dengan pesanan
Formulir
pembelian 
Design
center
Membuat
formulir spec
produksi
Formulir
spec
produksi
Direktur
Utama 
Direktur utama
memverifikasi
form spec
produksi
Formulir
spec
produksi
Direktur
utama 
Memverifikasi
formulir spec
produksi
-
Bagian PPIC
Bagian PPIC
merencanakan
kebutuhan bahan
baku
Formulir
spec
produksi
yang telah di
verifikasi
Bagian
PPIC
Membuat
formulir
rencana
kebutuhan
bahan 
formulir
rencana
kebutuhan
bahan 
Bagian
estimate
Bagian estimate
menghitung
kebutuhan bahan
baku
 
Formulir
rencana
kebutuhan
bahan 
Bagian
estimate
Membuat
formulir
pengambilan
bahan baku
Formulir
pengambilan
bahan baku
Direktur
Utama 
Marketing office
membuat surat
perintah kerja
 
Formulir
pembelian 
Marketing
office 
Membuat
formulir surat
perintah kerja
Formulir
surat
perintah
kerja 
Production
Departemen di
bagian produksi
menerima
formulir surat
perintah kerja
Formulir
surat perintah
kerja
Departemen
di bagian
produksi
Membuat
formulir bon
permintaan
bahan 
Formulir
permintaan
bahan
-
Kepala
pabrik
-
Bagian
gudang 
Setiap
departemen
Barang yang
sudah selesai
Departemen
di bagian
Membuat
formulir surat
Formulir
surat bukti
Bagian
gudang
  
42
dibagian produksi
membuat
formulir
penyerahan
barang 
di produksi 
produksi
bukti
penyerahan
barang
penyerahan
barang
Bagian finishing
membuat laporan
data order
produksi
Setiap hari
Bagian
finishing
Membuat
laporan data
order
produksi
Laporan
data order
produksi
Direktur
utama 
Setiap
departemen
membuat laporan
hasil produksi
Setiap hari
Setiap
departemen
Membuat
laporan hasil
produksi
Laporan
hasil
produksi
Direktur
utama 
  
43
3.4.3 Overview Activity Diagram 
Gambar 3.2  Overview Activity Diagram
  
44
  
45
3.5 System Vision
3.5.1 Analisis Masalah
Tabel 3.2 Analisis Hasil Temuan Survei 1
Temuan  1
:
Sebagian dokumen sumber perhitungan biaya produksi masih
dilakukan secara manual yaitu dokumen bon permintaan bahan,
surat bukti penyerahan barang data order produksi,surat perintah
kerja dan sebagian lagi sudah menggunakan Ms. Word
yaitu
formulir rencana biaya pembuatan sandal, rencana kebutuhan
bahan, dan formulir spec produksi. 
Kriteria
:
Menurut Jones dan Rama (2006, p13), Accounting information
System (AIS). A subSystem of a management information System
(MIS) that provides accounting and financial information as well
as other information obtained in the routine processing of
accounting transactions.
Yang dapat diterjemahkan sebagai : Sistem informasi akuntansi
(SIA) adalah suatu subsistem dari sistem informasi manajemen
(SIM) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga
informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi
akuntansi.
Sebab
:
Kurang menyadari pentingnya teknologi untuk perhitungan biaya
Akibat
:
Perhitungan biaya produksi secara manual akan mengakibatkan
kemungkinan timbulnya kesalahan dalam melakukan pencatatan.
Dan perhitungan biaya produksi yang menggunakan ms word yaitu
tidak dapat memperbaharui data dengan mudah, cepat, dan
terintegrasi.
  
46
Tabel 3.3 Analisis Hasil Temuan Survei 2
Temuan  2
:
Tidak adanya dokumen sumber perhitungan biaya overhead
pabrik.
Kriteria
:
Menurut Bastian dan Nurlela (2013, p12), biaya overhead
pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung. Biaya overhead dikelompokan menjadi : bahan
tak langsung, tenaga kerja tak langsung, dan biaya tak langsung
lainnya. 
Sebab
:
Dikarenakan perhitungan biaya overhead
ditentukan oleh
kebijakan perkiraan direktur utama.
Akibat
:
Tidak diketahui perhitungan biaya overhead secara pasti yang
dapat memungkinkan perusahaan mengalami kerugian. 
Tabel 3.4 Analisis Hasil Temuan Survei 3
Temuan  3
:
Tidak adanya laporan yang berkaitan dengan proses produksi.
Laporan tersebut meliputi laporan varians, dan  laporan
pemesanan.
Kriteria
:
Menurut Mulyadi (2001, p78), Hampir semua peristiwa dalam
perusahaan terjadi karena formulir dan memerlukan formulir
untuk merekam terjadinya transaksi.
Sebab
:
Dikarenakan pihak manajemen belum menyadari betapa
pentingnya dokumen – dokumen sumber tersebut.
Akibat
:
Tidak dapat memudahkan perusahaan dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan penetapan
anggaran,
pengendalian dan efisiensi biaya, penetapan harga pokok serta
dasar untuk menetapkan harga.
  
47
Tabel 3.5 Analisis Hasil Temuan Survei 4
Temuan  4
:
Tidak adanya dokumen yang berkaitan dengan proses produksi.
Dokumen sumber tersebut meliputi formulir pemesanan,
formulir tenaga kerja langsung, formulir tenaga kerja tak
langsung, formulir Bahan Tak Langsung, formulir estimasi
biaya produksi dan formulir biaya overhead pabrik lainnya.
Kriteria
:
Menurut Mulyadi (2001, p78), Hampir semua peristiwa dalam
perusahaan terjadi karena formulir dan memerlukan formulir
untuk merekam terjadinya transaksi.
Sebab
:
Dikarenakan pihak manajemen belum menyadari betapa
pentingnya dokumen – dokumen sumber tersebut.
Akibat
:
Tidak diketahui secara jelas, jumlah bahan baku yang terpakai
dari proses produksi yang dilakukan untuk setiap pesanan.
Tidak diketahui secara jelas berapa biaya produksi aktual yang
dikeluarkan untuk penyelesaian setiap pesanan.
Tidak diketahui secara jelas, berapa jumlah dari produk jadi
yang diproduksi pada periode tertentu.
Serta dapat menyebabkan keraguan dalam melakukan proses
produksi.
  
48
3.5.2 Solusi Yang diusulkan 
Solusi temuan 1 :
Membuat suatu sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi sehingga dapat membantu perusahaan
dalam melakukan perhitungan biaya produksi secara
cepat, tepat, dan akurat.
Solusi temuan 2 : 
Membuat formulir perhitungan biaya overhead
pabrik
agar dapat dijadikan sumber untuk membuat laporan
biaya produksi serta dapat mencegah kemungkinan
terjadinya kerugian yang dialami oleh perusahaan.
Solusi temuan 3 :
Membuat laporan varians dan laporan penerimaan
pesanan agar dapat memudahkan perusahaan dalam
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
pemesanan yang dilakukan oleh Customer
serta untuk
mengetahui selisih antara estimasi biaya dengan biaya
aktual produksi yang ditetapkan, sehingga dapat
menjadi dasar untuk menetapkan harga yang dapat
membantu perusahaan dalam memantau proses
produksi yang terjadi.
Solusi temuan 4 : 
Membuat formulir pemesanan, formulir tenaga kerja
langsung, formulir tenaga kerja tak langsung, formulir
Bahan Tak Langsung, formulir estimasi biaya produksi
dan formulir biaya overhead pabrik lainnya.
  
49
3.5.3 System Capabilities
1.
Diharapkan dapat mempermudah perusahaan dalam menghitung biaya
produksi
2.
Diharapkan dapat membantu manager dalam penetapan harga pokok
produksi
3.5.4 Business Benefit 
1.
Diharapkan dapat membuat suatu sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi sehingga dapat membantu perusahaan dalam melakukan
perhitungan biaya produksi secara cepat, tepat, dan akurat 
2.
Diharapkan dapat membuat formulir biaya overhead pabrik agar dapat
dijadikan sumber untuk membuat laporan biaya produksi serta dapat
mencegah kemungkinan terjadinya kerugian yang dialami oleh
perusahaan.
3.
Diharapkan dapat membuat laporan varians dan laporan penerimaan
pesanan agar dapat memudahkan perusahaan dalam pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan pemesanan yang dilakukan oleh
Customer serta untuk mengetahui selisih antara estimasi biaya dengan
biaya aktual produksi yang ditetapkan, sehingga dapat menjadi dasar
untuk menetapkan harga yang dapat membantu perusahaan dalam
memantau proses produksi yang terjadi.
4.
Diharapakan dapat membuat formulir pemesanan, formulir tenaga
kerja langsung, formulir tenaga kerja tak langsung, formulir Bahan Tak
Langsung, formulir estimasi biaya produksi dan formulir biaya
overhead pabrik lainnya.
  
50
3.6 Project Planning
3.6.1 Scope Definition 
Lingkup sistem perencanaan biaya produksi yang kami usulkan adalah :
1)
Perencanaan Formulir atau dokumen pendukung yang terdiri dari :
a)
Formulir Pemesanan
b)
Formulir Spesifikasi Produksi
c)
Formulir Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku
d)
Formulir Estimasi Biaya Produksi
e)
Formulir Surat Perintah Kerja
f)
Formulir Pengambilan Bahan Baku Cutting
g)
Formulir Pengambilan Bahan Baku Sewing
h)
Formulir Pengambilan Bahan Baku Stockfit
i)
Formulir Pengambilan Bahan Baku Buffing
j)
Formulir Pengambilan Bahan Baku Assembling
k)
Formulir Pengambilan Bahan Baku Finishing
l)
Formulir Penyelesaian Barang Jadi
m)
Formulir Biaya Produksi
n)
Formulir Bahan Baku Langsung
o)
Formulir Bahan Tak Langsung
p)
Formulir Biaya Overhead Pabrik
q)
Formulir Biaya Overhead Pabrik Lainnya
r)
Formulir Tenaga Kerja Langsung
s)
Formulir Tenaga Kerja Tak Langsung
t)
Formulir Produk
u)
Formulir Pendataan Pelanggan
v)
Formulir Pendataan Karyawan
2)
Perencanaan Laporan yang terdiri dari :
a.
Laporan Managerial :
1.
Laporan Pengambilan Bahan Baku Langsung
2.
Laporan Pengambilan Bahan Tak Langsung
3.
Laporan Barang Jadi
4.
Laporan Penerimaan Pesanan
  
51
b.
Laporan Financial :
1.
Laporan Biaya Produksi
2.
Laporan Varians
c.
Laporan analisis :
1.
Laporan Analisis Pelanggan
3.6.2 Timeline Project
Tabel 3.6 Gantt Chart
No
Durasi/hari
Kegiatan
prosedur
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
1
Business
Requirement
-
2
Analysis
1
3
Design/
perancangan
2
4
Testing
3
  
52
  
53
BAB 4
ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI
4.1 Proses Bisnis Yang Diusulkan
Proses bisnis pada PT Tritunggal Bangun Sejahtera dimulai dari
adanya Permintaan Pesanan oleh Customer
melalui fax yang dilayani oleh
Marketing office. Setelah menerima pesanan dari Customer
maka Marketing
office
akan membuat formulir pemesanan yang disimpan dalam database
(Tr_Pemesanan) yang berisi kode produk, gambar produk, ukuran, jumlah,
dan  harga produk yang dipesan. Formulir pemesanan ini akan diberikan
kepada direkur utama untuk disetujui. Setelah formulir pemesanan disetujui
maka formulir tersebut akan diberikan kepada design center.
Setelah design center
menerima formulir pemesanan (Tr_Pemesanan)
kemudian design center akan membuat formulir spesifikasi bahan baku  yang
berisi pola sesuai dengan gambar dan ukuran yang dipesan oleh Customer
yang akan disimpan dalam database (Tr_SPBB) sebanyak 2 rangkap. Dimana
formulir spesifikasi bahan baku  ini akan diberikan kepada : 
Rangkap 1 : Direktur utama
Rangkap 2 : design center untuk diarsip
Direktur utama akan menerima formulir spesifikasi bahan baku
rangkap 1 untuk diverifikasi. Apabila disetujui, maka formulir spesifikasi
bahan baku akan diberikan ke bagian
PPIC
( Production Planning and
Inventory Control
)  untuk dibuat formulir perencanaan kebutuhan bahan
baku sebanyak 3 rangkap yang berisi nama bahan baku, kuantitas, warna,
ukuran dan standar bahan baku yang digunakan yang akan disimpan didalam
database (Tr_PKBB).
Dimana formulir perencanaan kebutuhan bahan baku ini akan
diberikan kepada :
Rangkap 1 : Direktur Utama
Rangkap 2 : PPIC untuk diarsip
  
54
Direktur utama akan menerima formulir perencanaan kebutuhan
bahan baku rangkap 1 untuk diverifikasi. Apabila perencanaan kebutuhan
bahan baku ini disetujui, maka formulir perencanaan kebutuhan bahan baku
ini akan diberikan ke bagian estimate.
Setelah bagian estimate
menerima formulir perencanaan kebutuhan
bahan baku yang sudah diverifikasi maka bagian estimate
akan membuat
formulir estimasi biaya produksi sebanyak 2 rangkap. Formulir ini dihitung
berdasarkan perhitungan biaya bahan baku langsung, Bahan Tak Langsung,
presentase biaya overhead
pabrik, , dan tenaga kerja langsung, yang akan
disimpan didalam database
(Tr_EBP). Dimana formulir estimasi biaya
produksi akan diberikan kepada :
Rangkap 1 : Direktur utama
Rangkap 2 : bagian estimate untuk diarsip
Setelah menerima formulir estimasi biaya produksi rangkap 1, maka
direktur utama akan memverifikasi formulir estimasi biaya produksi. 
Setelah itu, Marketing office akan membuat formulir surat perintah
kerja berdasarkan formulir pemesanan yang telah diverifikasi oleh direktur
utama. Formulir surat perintah kerja ini akan disimpan dalam database
(Tr_SPK)  yang kemudian akan diberikan ke bagian  production.
Setelah bagian production menerima surat formulir surat perintah
kerja dari Marketing office, maka setiap departemen yang terdiri dari
departemen cutting, sewing, buffing, assembling, dan finishing. Setiap
departemen akan mengambil bahan baku yang ada di gudang material dengan
membuat formulir pengambilan bahan baku dimana departemen cutting akan
membuat formulir pengambilan bahan baku cutting
yang akan disimpan
dalam database (Tr_PBBC), 
Departemen sewing akan membuat formulir pengambilan bahan baku
sewing
yang akan disimpan didalam database
(Tr_PBBS), departemen
stockfit
akan membuat formulir pengambilan bahan baku stockfit yang akan
disimpan didalam database (Tr_PBBSF).
Departemen buffing akan membuat formulir pengambilan bahan baku
buffing yang akan disimpan didalam database (Tr_PBBB).
  
55
Departemen assembling
akan membuat formulir pengambilan bahan
baku assembling
yang akan disimpan didalam database
(Tr_PBBA), dan
departemen finishing
akan membuat formulir pengambilan bahan baku
finishing yang akan disimpan didalam database (Tr_PBBF).
Setiap formulir pengambilan bahan baku yang dibuat oleh setiap
departemen akan diberikan kepada bagian gudang material.
Setelah setiap departemen membuat formulir pengambilan bahan
baku, maka setiap departemen akan melakukan proses produksi. Proses
produksi yang dilakukan setiap departemen, berkaitan satu sama lain dimulai
dari bagian cutting, sewing, stockfit, buffing, assembling, finishing.
Setelah
proses produksi selesai, bagian finishing akan membuat formulir penyelesaian
barang jadi berdasarkan formulir surat perintah kerja. 
Formulir penyelesaian barang jadi ini akan dibuat sebanyak 3 rangkap
yang akan disimpan didalam database
(Tr_PBJ). Formulir penyelesaian
barang jadi ini akan diberikan kepada :
Rangkap 1 : bagian estimate
Rangkap 2 : bagian gudang barang jadi 
Rangkap 3 : bagian finishing untuk diarsip
Setelah bagian estimate
menerima formulir penyelesaian barang jadi
rangkap 1 maka bagian estimate akan menghitung biaya overhead pabrik dan
biaya produksi dengan membuat formulir biaya overhead pabrik dan formulir
biaya produksi. Biaya overhead
pabrik terdiri dari biaya Bahan Tak
Langsung, tenaga kerja tak langsung dan biaya overhead pabrik lainnya yang
akan disimpan didalam database
(Tr_BOP) dan perhitungan biaya produksi
yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik yang disimpan didalam database
(Tr_BP). Formulir biaya
overhead pabrik dan formulir biaya produksi ini akan diberikan ke direktur
utama.
Setiap harinya Marketing office
akan membuat laporan pemesanan,
bagian estimate
akan membuat laporan varians dan  laporan biaya produksi
(Laporan_BP), bagian gudang barang jadi  akan membuat laporan barang jadi
(Laporan_BJ), dan bagian gudang material
akan membuat laporan bahan
baku (Laporan_BB), Setiap laporan tersebut akan diserahkan kepada direktur
utama.
  
56
4.2 Analisis Data dan Pembahasan
Dalam melakukan perhitungan biaya produksi, kelompok kami menggunakan
metode Job Order Costing. Dalam  melakukan perhitungan biaya produksi ini
kelompok kami melakukan survei ke perusahaan tentang perincian biaya yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan tak langsung dan biaya overhead
pabrik lainnya.
4.2.1 Perincian Biaya Bahan Baku Langsung 
Tabel 4.1 Perincian Biaya Bahan Baku Langsung 
No.
Nama Bahan Baku
Satuan
Harga/Satuan
1
Webbing Polyester 30 mm
Meter
Rp. 2.750
2
Webbing Polyester 25 mm
Meter
Rp. 2500
3
PVC Mario 2.2 mm (54”)
Meter
Rp. 86.100
4
Size label
Pcs
Rp. 100
5
Phylon RT-66-1
Pcs
Rp. 12.700
6
Upper Jepit Rubber
Pcs
Rp. 11.500
7
Shoe lace 3 mm
Pcs
Rp. 700
8
Pisau Cutting
Pcs
Rp. 100
9
Benang besar
Pcs
Rp. 22.300
10
TPR logo connec (insert phylon)
Pcs
Rp. 350
4.2.2 Perincian Biaya Bahan Tak Langsung
Tabel 4.2 Perincian Biaya Bahan Tak Langsung
No
Nama Bahan
Satuan
Harga Satuan
1
Lakban connec (100 yard)
Pcs
Rp. 16.500
2
Sticker innerbox 
Pcs
Rp. 100
3
String pin
Pcs
Rp. 10
4
Hangtag
Pcs
Rp. 225
5
Innerbox uk. 30 x 10.8 x10.8 cm
Pcs
Rp. 1.500
6
C/T box uk. 49x49x32.5 cm
Pcs
Rp. 10.700
7
Kertas Duplek
Pcs
Rp. 0
8
Silica gel
Pcs
Rp. 0
  
57
4.2.3 Perincian Biaya Overhead Pabrik Lainnya
Tabel 4.3 Perincian Biaya Overhead Pabrik Lainnya
No.
Nama Biaya
Biaya per bulan
Biaya per hari
1.
Telpon
Rp. 500.000
Rp. 20.000
2
Air
Rp. 700.000
Rp. 28.000
3.
Listrik
Rp. 4.000.000
Rp. 160.000
4.
Biaya Tidak Terduga
Rp. 1.000.000
Rp. 40.000
5.
Operasional
Rp. 1.000.000
Rp. 40.000
  
58
  
59
4.3
Overview Activity Diagram Usulan untuk PT Tritunggal Bangun Sejahtera
4.3.1 Overview Activity Diagram
Gambar 4.1 Overview Activity Diagram Usulan
  
60
4.3.2 Event Table PT Tritunggal Bangun Sejahtera
Table 4.4 Event Table
  Event
Trigger
Source
Usecase
Responses
Destination
Marketing office melayani pesanan
Customer.
Customer memesan barang
Marketing office
1. Read Ms_Customer
2. Create Tr_Pemesanan
1. Data Customer
2. Formulir Pemesanan
Direktur Utama 
Direktur utama  memverifikasi form
pemesanan
Menerima Formulir pemesanan
Direktur utama 
1.  Read Tr_Pemesanan
2.Update Tr_Pemesanan
-
Marketing office 
Design center
Bagian design center membuat
spesifikasi bahan baku sesuai dengan
pemesanan Customer
Menerima Formulir pemesanan
yang telah diverifikasi
Design center
1. Read Tr_Pemesanan
2. Read Ms_BBL
3. Read Ms_BTL
4. Create Tr_SPBB
1. Data Bahan Baku Langsung
2. Data Bahan Tak Langsung
3. Data Pemesanan
4. Formulir SPBB
Direktur utama 
Direktur utama  memverifikasi formulir
spesifikasi bahan baku
Menerima Formulir spesifikasi
bahan baku
Direktur utama
1. Read Tr_SPBB
2. Update Tr_SPBB
-
Bagian PPIC
Bagian PPIC
merencanakan kebutuhan
bahan baku
Menerima Formulir spesifikasi
bahan baku yang telah di
verifikasi
Bagian PPIC
1. Read Tr_SPBB
2. Create Tr_PKBB
1. Data SPBB
2. Formulir PKBB
Bagian estimate
Direktur utama memverifikasi formulir
perencanaan kebutuhan bahan baku
Menerima formulir perencanaan
kebutuhan bahan baku
Direktur utama
1. Read Tr_PKBB
2. Update Tr_PKBB
-
Bagian estimate 
Bagian estimate menghitung kebutuhan
bahan baku
 
Menerima Formulir perencanaan
kebutuhan bahan baku 
Bagian estimate
3. Read Tr_PKBB
4. Read Ms_TKL 
5. Create Tr_EBP
1. Data PKBB
2. Data Tenaga Kerja Langsung
3. Formulir EBP
Direktur Utama 
Direktur utama memverifikasi formulir
estimasi biaya produksi
Menerima Formulir estimasi
biaya produksi
Direktur utama
1. Read Tr_EBP
2. Update Tr_EBP
-
Bagian estimate
Marketing office membuat surat perintah
kerja
Menerima Formulir pemesanan
yang telah diverifikasi 
Marketing office 
1.
Read Tr_Pemesanan
2.
Create Tr_SPK
1. Data Pemesanan
2. Formulir SPK
Departemen dibagian
produksi
  
61
Departemen di bagian produksi akan
membuat formulir pengambilan bahan
baku yang diawali dari departemen
cutting
Formulir surat perintah kerja
Departemen 
cutting
1.
Read Tr_SPK
2.
Read Tr_PKBB
3.
Create Tr_PBBC
1. Data SPK
2. Data PKBB
3. Formulir PBBC
Bagian gudang
material
Departemen sewing
akan membuat
formulir pengambilan bahan baku
sewing
Formulir surat perintah kerja
Departemen
sewing
1.
Read Tr_ SPK
2.
Read Tr_PKBB
3.
Create Tr_PBBS
1. Data SPK
2. Data PKBB
3. Formulir PBBS
Bagian gudang
material
Departemen stock fit
akan membuat
formulir pengambilan bahan baku stock
fit 
Formulir surat perintah kerja
Departemen
stock fit 
1.
Read Tr_SPK
2.
Read Tr_PKBB
3.
Create Tr_PBBSF
1. Data SPK
2. Data PKBB
3. Formulir PBBSF
Bagian Gudang
Material
Departemen buffing akan membuat
formulir pengambilan bahan baku
buffing
Formulir surat perintah kerja 
Departemen
buffing
1.
Read Tr_SPK
2.
Read Tr_PKBB
3.
Create Tr_PBBB
1. Data SPK
2. Data PKBB
3. Formulir PBBB
Bagian gudang
material
Departemen assembling
akan membuat
formulir pengambilan bahan baku
assembling
Formulir surat perintah kerja 
Departemen
assembling
1.
Read Tr_SPK
2.
Read Tr_PKBB
3.
Create Tr_PBBA
1. Data SPK
2. Data PKBB
3. Formulir PBBA
Bagian gudang
material
Departemen finishing
akan membuat
formulir pengambilan bahan baku
finishing
Formulir surat perintah kerja 
Departemen
finishing
1.
Read Tr_SPK
2.
Read Tr_PKBB
3.
Create Tr_PBBF
1. Data SPK
2. Data PKBB
3. Formulir PBBF
Bagian gudang
material
Departemen finishing akan  membuat
formulir penyelesaian barang jadi
Barang yang sudah selesai di
produksi berdasarkan surat
perintah kerja
Departemen
finishing
1.
Read Tr_SPK
2.
Create Tr_PBJ
1. Data SPK
2. Formulir PBJ
-
Bagian estimate
-
Bagian gudang barang
jadi
Bagian estimate akan menghitung biaya
overhead pabrik
Formulir penyelesaian barang jadi
Bagian estimate
1.
Read Tr_PBJ
2.
Read Ms_BTL
3.
Read Ms_TKTL
4.
Read Ms_BOPL
5.
Create Tr_BOP
1. Data PBJ
2. Data BTL
3. Data TKTL
4. Data BOPL
5. Formulir BOP
Direktur Utama
  
62
Bagian estimate akan menghitung biaya
produksi
Formulir penyelesaian barang jadi
Bagian estimate
1.
Read Tr_PBJ
2.
Read Tr_BOP
3.
Read Ms_BBL
4.
Read Ms_TKL
5.
Create Tr_BP
1. Data PBJ
2. Data BOP
3. Data BBL
4. Data TKL
5. Formulir BP
Direktur utama
Marketing office mambuat laporan
Penerimaan Pesanan
Setiap hari
Marketing office
1.
Read Tr_Pemesanan
2.
Create
Laporan_Penerimaan_Pesa
nan
1. Data Pemesanan
2. Laporan Penerimaan Pesanan
Direktur utama
Bagian  estimate membuat laporan
varians
Setiap hari
Bagian estimate
1.
Read Tr_EBP
2.
Read Tr_BP
3.
Create Laporan_varians
1. Data EBP
2. Data BP
3. Laporan varians
Direktur utama 
Bagian estimate membuat laporan biaya
produksi
Setiap hari
Bagian estimate
1.
Read Tr_BP
2.
Create
Laporan_Biaya_Produksi
1. Data BP
2. Laporan Biaya Produksi
Direktur utama
Bagian gudang barang jadi  membuat
laporan barang jadi
Setiap hari
Bagian gudang
barang jadi
1.
Read Tr_PBJ
2.
Create
Laporan_Barang_Jadi
1. Data PBJ
2. Laporan Barang Jadi
Direktur utama
Bagian gudang material membuat
laporan bahan baku langsung 
Setiap hari
Bagian gudang
material
1.
Read Ms_BBL
2.
Read Tr_PBBC
3.
Read Tr_PBBS
4.
Read Tr_PBBSF
5.
Read Tr_PBBB
6.
Read Tr_PBBA
7.
Read Tr_PBBF
8.
Create
Laporan_Bahan_Baku_La
ngsung 
1. Data BBL
2. Data PBBC
3. Data PBBS
4. Data PBBB
5. Data PBBA
6. Data PBBF
7. Laporan Bahan Baku Langsung 
Direktur utama
  
63
Bagian gudang material membuat
laporan bahan tak langsung 
Setiap Hari
Bagian Gudang
material
1.
Read Ms_BTL
2.
Read Tr_PBBC
3.
Read Tr_PBBS
4.
Read Tr_PBBSF
5.
Read Tr_PBBB
6.
Read Tr_PBBA 
7.
Read Tr_PBBF
Create
Laporan_Bahan_Tak_Langsu
ng
1.
Data BTL
2.
Data PBBC
3.
Data PBBS
4.
Data PBBB
5.
Data PBBA
6.
Data PBBF
7.
Laporan Bahan Tak Langsung
Direktur Utama 
  
64
4.3.3 Domain Model Class Diagram
Gambar 4.2 Domain Model Class Diagram
  
65
4.3.4 State Machine Diagram
4.3.4.1 Master Karyawan 
Gambar 4.3 State Machine Diagram Master Karyawan
4.3.4.2 Master Pelanggan
Gambar 4.4 State Machine Diagram Master Pelanggan
  
66
4.3.4.3 Master Bahan Baku Langsung
Gambar 4.5 State Machine Diagram Master Bahan Baku Langsung
4.3.4.4 Master Bahan Tak Langsung
Gambar 4.6 State Machine Diagram Master Bahan Tak Langsung
  
67
4.3.4.5 MasterTenaga Kerja Langsung 
Gambar 4.7 State Machine Diagram Master Tenaga Kerja Langsung
4.3.4.6 Master Tenaga Kerja Tak Langsung
Gambar 4.8 State Machine Diagram Master Tenaga Kerja Tak Langsung
  
68
4.3.4.7 Master Produk
Gambar 4.9 State Machine Diagram Master Produk
4.3.4.8 Master Biaya Overhead Pabrik Lainnya
Gambar 4.10 State Machine Diagram Master Biaya Overhead Pabrik Lainnya
  
69
4.3.4.9 Formulir Transaksi Pemesanan
Gambar 4.11 State Machine Diagram Formulir Transaksi Pemesanan
4.3.4.10 Verifikasi Formulir Transaksi Pemesanan
Gambar 4.12 State Machine Diagram Verifikasi Formulir Transaksi Pemesanan
4.3.4.11 Formulir Transaksi SPBB
Gambar 4.13 State Machine Diagram Formulir Transaksi SPBB
4.3.4.12 Verifikasi Formulir Transaksi SPBB
Gambar 4.14 State Machine Diagram Verifikasi Formulir Transaksi SPBB
  
70
4.3.4.13 Formulir Transaksi PKBB
Gambar 4.15 State Machine Diagram Formulir Transaksi PKBB
4.3.4.14 Verifikasi Formulir Transaksi PKBB
Gambar 4.16 State Machine Diagram Verifikasi Formulir Transaksi PKBB
4.3.4.15 Formulir Transaksi EBP
Gambar 4.17 State Machine Diagram Formulir Transaksi EBP
4.3.4.16 Verifikasi Formulir Transaksi EBP
Gambar 4.18 State Machine Diagram Verifikasi Formulir Transaksi EBP
  
71
4.3.4.17 Formulir Transaksi SPK
Gambar 4.19 State Machine Diagram Formulir Transaksi SPK
4.3.4.18 Formulir Transaksi PBBC
Gambar 4.20 State Machine Diagram Formulir Transaksi PBBC
4.3.4.19 Formulir Transaksi PBBS
Gambar 4.21 State Machine Diagram Formulir Transaksi PBBS
4.3.4.20 Formulir Transaksi PBBSF
Gambar 4.22 State Machine Diagram Formulir Transaksi PBBSF
4.3.4.21 Formulir Transaksi PBBB
Gambar 4.23 State Machine Diagram Formulir Transaksi PBBB
  
72
4.3.4.22 Formulir Transaksi PBBA
Gambar 4.24 State Machine Diagram Formulir Transaksi PBBA
4.3.4.23 Formulir Transaksi PBBF 
Gambar 4.25 State Machine Diagram Formulir Transaksi PBBF
4.3.4.24 Formulir Transaksi PBJ
Gambar 4.26 State Machine Diagram Formulir Transaksi PBJ
4.3.4.25 Formulir Transaksi BOP
Gambar 4.27 State Machine Diagram Formulir Transaksi BOP
  
73
4.3.4.26 Formulir Transaksi BP
Gambar 4.28 State Machine Diagram Formulir Transaksi BP
4.3.4.27 Laporan Penerimaan Pesanan
Gambar 4.29 State Machine Diagram Laporan Pesanan
4.3.4.28 Laporan Varians
Gambar 4.30 State Machine Diagram Laporan Varians
4.3.4.29 Laporan Biaya Produksi
Gambar 4.31 State Machine Diagram Laporan Biaya Produksi
4.3.4.30 Laporan Barang Jadi
Gambar 4.32 State Machine Diagram Laporan Barang Jadi
  
74
4.3.4.31 Laporan Bahan Baku Langsung 
Gambar 4.33 State Machine Diagram Laporan Bahan Baku Langsung 
4.3.4.32 Laporan Bahan Tak Langsung 
Gambar 4.34 State Machine Diagram Laporan Bahan Tak Langsung