1
PENDAHULUAN
1.1
Meningkatnya Pertumbuhan UKM di indonesia ternyata cukup di dominasi
oleh industri makanan dan minuman. Sejak beberapa tahun yang lalu, perkembangan
bisnis di bidang makanan dan minuman mengalami pertumbuhan yang sangat
signifikan. Puncaknya terjadi pada tahun 2009 silam dimana industri tersebut
meningkat dari yang hanya 2,34% (2008) mengalami lonjakan pesat menjadi 11,22%
dengan volume penjualan hingga Rp 555 Trilyun (2009).
Meskipun peningakatan sangat tinggi di tahun 2009, namun pada saat krisis
global terjadi pada tahun 2010 silam, sektor industri makanan dan minuman sempat
mengalami penurunan yang cukup hebat menjadi 2,37% walaupun omset masih tetap
tinggi yaitu menyentuh angka Rp 605 Trilyun. Dan yang lebih menggembirakan lagi,
pada tahun 2011 industri makanan dan minuman kembali bersinar dengan
mengalami peningkatan sekitar 9,34%.
Selain omset yang terus meningkat, jumlah pelaku di bidang makanan dan
minuman juga mengalami pertumbuhan yang cukup posotif. Saat ini berbagai macam
produk makanan dan minuman mulai diinovasikan menjadi aneka menu baru yang di
tawarkan pelaku usaha. Bahkan sekarang banyak pengusaha yang berhasil
mengembangkan usahanya menjadi bisnis waralaba.
Aktifitas penduduk provinsi DKI Jakarta yang semakin padat dikarenakan
terus meningkatnya jumlah penduduk dan terus berkembangnya pertumbuhan
ekonomi di Jakarta, hal ini juga berpengaruh terhadap kebutuhan primer khususnya
yang berhubungan dengan makanan, baik makanan sehat ataupun makanan Fast
Food. Produk dan Jasa penyediaan makanan cepat saji sudah menjadi salah satu
kebutuhan masyarakat Jakarta baik dari anak-anak sampai orang dewasa
bervariasi
salah satunya bernama Hamburger. Hamburger (atau seringkali disebut
dengan burger) adalah sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua
dan ditengahnya diisi dengan patty yang biasa diambil daging, kemudian
sayur-sayuran berupa selada, tomat, dan bawang bombay. Sebagai sausnya, burger
diberi berbagai jenis saus seperti mayones, saus tomat, sambal, dan mustard.
|
2
Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta bahan pelengkap
lain seperti sosis dan ham.
Dilihat dari kesempatan yang sangat besar ini maka kami membentuk konsep
penyediaan makanan cepat saji yang berbeda yaitu Food Truck. Dimana konsep ini
sudah banyak digunakan di ngera-negara maju seperti amerika,UK, dan negara
lainnya. Penggunaan konsep food truck ini bertujuan memberikan solusi kepada
masyarakat atau kaum urban. Dimana pada zaman sekarang ini banyak kaum urban
Jakarta yang memiliki gaya hidup praktis, sibuk, dan mobilitas tinggi. Karena semua
alasan tersebut dibentuk sebuah usaha yang bernama Bros In The Box.
1.2
Visi dan Misi Perusahaan
1.2.1
Visi
Menjadi salah satu brand makanan cepat saji food truck terkemuka dan
market leader dalam industri makanan cepat saji di Indonesia yang mampu bersaing
secara global.
1.2.2
Misi
1.
Mengutamakan mutu dan bahan berkualitas dalam menjalankan bisnis
makanan cepat saji yaitu food truck.
2.
Bekerja keras menciptakan peluang dan pertumbuhan untuk menjadi
perusahaan terbaik.
3.
Mengutamakan mutu dan memberikan pelayanan terbaik dan selalu
berinovasi dengan berbagai macam varian produk makanan cepat saji
demi memenuhi kepuasan pelanggan.
4.
Meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi makanan cepat
saji.
1.2.3
Nilai-nilai
1.
Selalu berinovasi
2.
Memberikan kualitas makanan yang terbaik
3.
Peduli dengan saran yang berikan oleh pelanggan
|
3
Tujuan Perusahaan
1. Menjadi merek food truck ternama yang dikenal dan dipercaya oleh
masyarakat dalam industri makanan cepat saji.
2. Memberikan kepuasan pada pelanggan dengan kualitas makanan yang
terjamin, harga yang terjangkau dan service yang cepat tanggap.
3. Memperkenal konsep penjualan produk makanan cepat saji dengan konsep
food truck yang berkualitas dan unik.
Tujuan Jangka Panjang Bros In The Box
Dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen, namun terdapat banyak hal yang ingin dicapai oleh perusahaan
dalam bisnisnya, diantaranya:
1.
Menjadi perusahaan makanan
di bidang produk makanan cepat saji
yang
mendukung perkembangan industri makanan cepat saji yang ada di Indonesia.
2.
Mampu menguasai pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk
memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka panjang.
3.
Membantu memperkenalkan industri makanan cepat saji dengan konsep food
truck di Indonesia sehingga masyarakat akan mengingat Bros In The Box
sebagai pionir dan market leader dalam food truck makanan cepat saji.
Filosofi Bisnis
Filosofi bisnis dari Bros in The Box adalah selalu menyajikan makanan dan
pelayanan yang terbaik untuk menciptakan pengalaman yang baik bagi pelanggan.
1.2.7
Sasaran Perusahaan
Masyarakat Jakarta dari kalangan menengah keatas yang memiliki mobilitas
tinggi sehingga tidak memiliki waktu untuk menikmati makan di suatu tempat.
Sejarah Perusahaan
Bros in The Box adalah suatu usaha yang bergerak di bidang food & beverages
lebih tepatnya makanan cepat saji yang dibentuk oleh Mahasiswa Universitas Bina
Nusantara pada tahun 2015, Bros In The Box menyediakan berbagai macam varian
burger. Nama Bros in The Box diambil dari makna 2 sekawan yang ingin memberikan
alternatif pilihan makanan jajanan yang ada di indonesia dengan mengadopsi konsep
|
4
street food di negara-negara berkembang dengan menggunakan truck sebagai
dapurnya. Bros in The Box didirikan untuk ikut berpartisipasi dalam perkembangan
industri kreatif yang ada di Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya kebersihan suatu makanan walaupun merupakan jajanan di
pinggir jalan. Bros In The Box beroperasi dari mulai pagi hingga sore hari setiap hari
senin sampai jumat dengan tempat berjualan di sekitar area sudirman pada pagi hari
dan area Pondok Indah dari siang hingga sore hari. Sedangkan weekend Bros in The
Box akan melakukan festival food truck bersama para pengusaha food truck lainnya
yang berada di sekitar jakarta yang akan diadakan di taman-taman kota dan mall-mall
di jakarta.
1.4
Ide dan Perkembangan Industri
Perkembangan industri pangan saat ini yang meningkat dengan pesat ditandai
dengan menjamurnya berbagai restoran siap saji di seluruh penjuru dunia, termasuk
Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena kesesuaian makanan siap saji dengan
budaya masyarakat Indonesia yang dapat diklasifikasikan sebagai budaya modern.
Salah satu ciri yang tampak jelas adalah masyarakat memiliki banyak kesibukan dan
aktivitas, masyarakat terbiasa dengan segala sesuatu yang serba cepat dan praktis.
Begitu pula dengan pola masyarakat dalam mengkonsumsi makanan yang sebisa
mungkin dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan dapat menghemat waktu. Hal
tersebut berdampak pada timbulnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang
cepat dan instant. Kehadiran fast food langsung disukai oleh masyarakat karena cara
penyajiannya yang cepat sehingga memudahkan untuk menyantapnya dimana saja,
bahkan sambil berdiri maupun berjalan. Seperti kata Chen-Bo Zhong, peneliti dari
University of Toronto, Fast food telah mewakili budaya saat ini yang membutuhkan
waktu cepat dan kepuasan instant.
Pertumbuhan industri restoran cepat saji di Indonesia menunjukkan
perkembangan yang relatif pesat, kesimpulan ini setidaknya bisa terlihat dari data Roy
Morgan Single Source, sebuah survei sindikasi terhadap lebih dari 25 ribu responden
berusia 14 tahun ke atas. Hasil survei tersebut menunjukkan, selama kuartal I/2009
sebanyak 54% masyarakat Jakarta membeli makanan cepat saji. Angka ini melonjak
dibandingkan dua tahun lalu yakni hanya 48% penduduk Jakarta yang mengaku
pernah membeli makanan cepat saji. Masih menurut sumber yang sama, sebanyak
|
5
53% masyarakat Ibu Kota membeli makanan cepat saji dalam 6 bulan terakhir dan
sebanyak 46% membeli dalam sebulan terakhir (Purnadi, 2009:3)
Walaupun jumlah perusahaan makanan cepat saji semakin banyak, namun
kualitasnya masih belum baik. Persaingan yang semakin mengetat dan terciptanya
perusahaan yang serupa mengharuskan pengusaha untuk lebih kreatif dalam
menciptakan nilai-nilai yang dapat membuat brand mereka dapat diingat oleh
pelanggan, sekaligus menjadikan brand yang mempunyai nilai tinggi di mata
pelanggan yang sering disebut dengan brand image. Brand, khususnya brand yang
telah memiliki brand equity yang tinggi (nilai dari suatu merek) dapat menjadi asset
yang paling kuat dari suatu organisasi (Herremans et al., 2000),
Kualitas adalah salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan pengusaha
untuk mengembangkan bisnisnya. Kualitas yang paling menonjol adalah kualitas
produk (product quality) dan kualitas pelayanan (service quality). Kualitas produk
yang dimaksud mencakup fitur dan karakteristik produk yang dikenakan pada
kemampuannya untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan yang tersirat atau
dinyatakan kepada konsumen. Sedangkan kualitas pelayanan yang perlu diperhatikan
adalah bahwa pelayanan harus sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi
kebutuhan dan persyaratan mereka. Banyak perusahaan, salah satunya di industri
pangan siap saji mencoba untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan
pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja
yang ia rasakan / alami terhadap harapannya (Kotler, 2005). Dari penjelasan tersebut
dapat dilihat bahwa kepuasan pelanggan merupan faktor yang paling penting untuk
memenangkan persaingan, terutama dalam era globalisasi.
Branding memiliki sejarah panjang dan percobaan manajemen merek telah ada
selama beberapa dekade, namun Brand image sebagai persepsi tentang merek yang
merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. (
Ferrinadewi, 2008,p165). Dapat juga dikatakan bahwa brand image merupakan
konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya.
Oleh karena itu dalam konsep ini persepsi konsumen menjadi lebih penting daripada
keadaan sesungguhnya.
Bros in The Box merupakan nama perusahaan dalam bidang food & beverages.
Sebagai perusahaan food & beverages ingin menjadi pionir dalam industri makanan
cepat saji dengan konsep burger food truck. Bros In The Box mengerti bahwa salah
satu cara untuk untuk tetap dapat bersaing adalah dengan membentuk kepuasan
|
6
terhadap konsumen secara efektif guna menggaet konsumen baru dan
mempertahankan konsumen lama. Dengan begitu, para pengusaha dituntut untuk
dapat menarik minat konsumen kemudian mempertahankannya sebagai konsumen
yang loyal terhadap produk perusahaan. Oleh karena itu Bros in The Box menawarkan
konsep yang lebih inovatif dan kreatif, kami ingin memberikan nuansa baru dalam
menikmati makanan jalanan
yaitu konsep pelanggan bisa memilih dan membuat
burger sendiri atau your own style burger. Konsep ini kami berikan kepada
pelanggan agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang
kami berikan dan memberikan nuansa baru dalam cara menikmati burger pelanggan
namun kami juga menyediakan menu-menu burger yang telah disediakan pula. Kami
juga ingin mengubah stigram negatif tentang makanan jalanan yaitu dengan selalu
menyajikan makanan jalanan lezat, bersih dan berkualitas.
Untuk metode penjualan Bros in The Box lebih memfokuskan penjualan
melalui layanan take away dikarenakan kami beroperasi di penggir jalan hal ini
mendukung mobilitas tinggi masyarakat jakarta. Kami tidak ingin menggangu
keamanan pejalan kaki atau pengguna jalan karena meja dan kursi-kursi kami. Maka
dari itu kami memanfaatkan untuk berjualan di pinggir taman-taman kota dan parkiran
gedung perkantoran agar para konsumen atau masyarakat bisa menikmati makanan
mereka sambil berkumpul di tempat umum. Untuk di daerah perkantoran kami
menyediakan layanan delivery service langsung ke gedung kantor pelanggan.
Kemudian salah satu cara lagi untuk mengantisipasi persaingan pasar adalah
dengan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengajak dan
memberitahukan kepada mereka bahwa Bros In The Box merupakan pionir Burger
Food Truck Indonesia. Bentuk sosialisasi tersebut selain word of mouth, Bros in The
Box akan bekerjasama dengan event-event
untuk membuka booth di event tersebut.
Maka masyarakat secara pesat akan mengetahui tentang Bros in The Box sebagai
pionir Burger Food Truck Indonesia.
|
7
Bentuk Kepemilikan Usaha
Badan usaha Bros in The Box saat ini belum memiliki bentuk badan usaha.
Namun Bros In The Box mempunyai rencana untuk menjadikan legalitas PT pada
bisnis ini pada akhir tahun 2015 atau awal 2016 nanti, karena Bros in The Box masih
mempunyai kendala yaitu belum stabil secara finansial
dan client
Bros in The Box
belum merambah ke corporate. Sehingga Bros In The Box belum memerlukan
bentuk badan usaha saat ini.
|
8
|