1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya manusia dapat menjalani kehidupan dari hasil berkomunikasi
dengan manusia lain. komunikasi dilakukan sebagai perantara untuk dapat memenuhi
kebutuhan seperti menjalani kehidupan sosial, membantu dalam proses pembentukan
konsep diri, menyatakan eksistensi diri, mengekspresikan perasaan, dan memperoleh
ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya waktu, manusia yang haus akan pemenuhan
kebutuhan tersebut menciptakan teknologi untuk mempermudah mereka dalam
mengakses informasi. Televisi hadir sebagai salah satu media massa yang dapat
menyebarkan informasi secara cepat dengan jangkauan yang luas.
Televisi dalam penayangannya menyajikan berbagai program sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Televisi memiliki fungsi yakni memberi informasi, mendidik,
menghibur, dan membujuk. Saat ini fungsi televisi yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat adalah fungsi menghibur. Program-program yang dibuat disesuaikan
dengan keinginan masyarakat, sehingga tayangan televisi di dominasi oleh program
hiburan.
Salah satu program hiburan yang disukai oleh masyarakat adalah program
pencarian bakat. Program hiburan yang mengusung penampilan dari seorang
individu yang mempertunjukan bakat yang dimilikinya, kemudian diadu dengan
peserta lain yang memiliki bakat yang sama ataupun
berbeda.
Berbagai stasiun
televisi menayangkan program pencarian bakat yang melibatkan bakat-bakat
menyanyi, menari, memainkan alat musik dan sebagainya.
Salah satu stasiun televisi di amerika serikat yang mengangkat program
pencarian bakat adalah channel Fox. Program pencarian bakat
tersebut adalah So
You Think You Can Dance (SYTYCD). So You Think You Can Dance
adalah acara
kompetisi menari di Amerika Serikat yang ditayangkan oleh channel Fox. Seri
perdana ini mengudara pada tanggal 20 Juli tahun 2005. SYTYCD diciptakan oleh
produser American Idol Simon Fuller dan Nigel Lythgoe dan diproduksi oleh 19
Entertainment dan Dick Clark Productions. Acara ini dibuat dengan format
berjenjang, dimana para penari melakukan audisi pada tahap eliminasi dengan diuji
untuk beradaptasi belajar berbagai jenis tarian. Sampai akhirnya dipilih finalis ke
|
2
fase utama kompetisi, yang nantinya para kontestan akan dicoba untuk menari solo,
berduet, kelompok dan tetap dengan genre tarian yang berbeda-beda setiap tahapnya.
Genre tari yang diambil dalam kompetisi ini adalah classical style
seperti
contemporary, lyrical,
dan ballet. Ada Ballroom style
terdiri dari smooth
dan latin,
lalu jazz broadway, american social styles, dan tradisional style.
Sementara yang
paling sering diangkat dan disukai oleh para penari adalah Street and Club style
seperti hip-hop, waacking, locking, krump, bboy, dan stepping.
Hiphop
pada awalnya adalah kebudayaan yang tumbuh pada awal tahun
1970-an. Berkembang di masyarakat afro-america dan amerika latin yang terdiri dari
beberapa elemen yaitu MC, rapp, Disk Jockey (DJ), breaking,dan
grafitti. Pada
awalnya musik hiphop hanya berisi musik dari DJ. kemudian masuklah vokal untuk
mengisi musik tersebut (rapping). Dan dari musik itu lah muncul koreografi hiphop.
Waacking hadir dari era disco tahun 1970-an di LA. Gerakan waacking
dipengaruhi oleh Funk dan
soul. Waacking
identik dengan handroll
atau putaran
tangan dimana banyak trik trik yang digunakan sehingga gerakan tangan sangat
cepat. Locking
hadir di era musik funk. Ciri utama dari locking
adalah dimana
seorang lockers
(penari locking) setelah melakukan gerakan yang cepat tiba tiba
membentuk pose lock. Dalam penampilan locking
mengambil sifat jenaka, dari
gaya berpakaiannya pun identik dengan motif garis-garis, warna mencolok dan
suspender.
Sama seperti waacking
dan locking, popping
menggunakan musik funk.
gerakan popping
didasarkan pada teknik kontraksi otot dan relaksasi otot secara
cepat disebut
pop
atau hit. Kingdom Radically Uplifted Mighty Prise (KRUMP)
adalah jenis tarian yang mengekspresikan emosi. Melepaskan kemarahan, agresif,
dan frustatif secara non kekerasan. Gerakan KRUMP ditandai dengan gerakan bebas
yang sangat energik, melibatkan lengan, kepala, kaki, dan dada.
Sementara itu,
para penari yang ada di indonesia secara umum mengenal 2
jenis tarian. Yaitu tarian tradisional dan tarian modern. Tarian tradisional adalah
tarian yang berasal dari indonesia, seperti tari pendet, tari piring, jaipong, tari kecak
dan lain-lain. Sedangkan tarian modern adalah tarian yang berasal dari luar Indonesia
seperti hiphop, waacking, locking, popping, krumping dan sebagainya seperti yang
ada di program So You Think You Can Dance.
Di Indonesia sendiri program So You Think You Can Dance bisa di konsumsi
oleh masyarakat yang menggunakan TV kabel. Dan sebagian besar penikmat acara
|
3
tersebut berasal dari kalangan penari.
Televisi sebagai media audiovisual yang
menayangkan program seperti ini secara langsung dapat memberikan motivasi
kepada seorang penari sebagai pemicu untuk dapat mengasah bakat yang
dimilikinya.
Bagi masyarakat yang berperan sebagai penonton, motivasi yang diberikan
dari tayangan televisi merupakan suatu penggerak yang dapat menjamin adanya
kelangsungan aktivitas. Dikalangan penari, memiliki motivasi dan tujuan sangatlah
penting untuk dapat menjadi seorang profesional terutama apabila dapat mempelajari
berbagai jenis tarian. Kontestan So You think You Can Dance diberikan koreografi
oleh koreografer profesional sehingga dari berbagai jenis tarian yang disajikan sangat
berbobot dan dapat dijadikan pelajaran baru untuk para penari yang menyaksikan
tayangan ini.
Motivasi para penari di Indonesia terutama di Jakarta sangat besar terbukti
dengan banyak crew
yang terbentuk dan banyaknya kompetisi menari yang
terselenggara dari berbagai pihak. Contohnya Gatsby Dance Competition,
Kratingdaeng Dance Competition, The Move, dan lain-lain. Dikalangan Universitas
banyak juga yang mengadakan kompetisi menari, salah satunya oleh Universitas
Bina Nusantara dengan acara yang bernama Body Groove yang diseleggarakan oleh
Stamanara. Universitas Tarumanegara juga menyelenggarakan kompetisi serupa
yang dinamakan dengan SPARTA.
Peserta yang mengikuti kompetisi menari ini rata-rata dari Jakarta. Seperti
dari Kokoba Crew, Young Fam, Street pass, United Dance Work, Holla Ladies,
Cryspy Crew, Rivalex,
dan sebagainya. Semua penari terutama penari yang
mengambil genre street style
mengambil pedoman basic mereka dari tempat dance
berasal yaitu Amerika, Bronx.
Amerika memiliki 2 program televisi pencarian bakat menari. satu program
lainnya adalah Dancing With The Stars. Namun program Dancing With The Stars
didominasi oleh genre Ballroom Style. Sementara di Indonesia penari yang menyukai
ballroom dance hanya sedikit dan tidak terkenal di kalangan anak muda. Yang marak
menjadi perbincangan adalah street style dan contemporary.
Karena itulah Penulis memilih program So You Think You Can Dance. Dalam
ajang ini genre tarian yang ditampilkan lebih variatif. Koreografer yang membuat
koreografi untuk para peserta adalah dancer profesional yang namanya sudah tidak
|
4
asing lagi di dunia tari seperti adam shankman, manuela oliveira, mia michaels, dan
lain lain.
Ajang pencarian bakat ini juga melahirkan pemenang-pemenang yang
menjadi tenar di dunia perfilman Amerika. Pada film Step Up Revolution, film ini
banyak mengambil konstestan-konstestan alumni So You Think You Can Dance. Para
pemainnya adalah Kathryn McCormick, Stephen tWitch Boss, Travis Wall, Phillip
Assad Chbeeb, Jamal Sims dan Christopher Scott.
Penelitian ini memilih anggota UKM Stamanara Angkatan 2010-2014
sebagai populasi dalam penelitian. Karena UKM Stamanara dalam mengelola
anggota nya memberikan pilihan genre dance
yang variatif, Yaitu ada jazz funk,
modern dance, contemporary, hiphop, ladies style, dan
Breaking. Serta aktivitas dan
kegiatan pelatihannya berjalan secara rutin di bawah bimbingan dari koreografer
terkenal di Jakarta yaitu ada Reign dari Heavybuckstyle, Johan Sun, Arief Surachman
dari United Dance Work, Lee dari Eastridercrew. Alumni di tahun 2010 tetap aktif di
dunia tari hingga sekarang. Stamanara sebagai populasi pilihan penulis karena
berkaitan dengan jenis program yang dipilih oleh penulis.
Penulis juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh program So You
Think You Can Dance
terhadap UKM Stamanara. Seperti yang penulis sebutkan
diatas bahwa seorang penari pasti memiliki keinginan untuk menguasai lebih dari
satu jenis tarian dan menjadi profesional. Maka dengan uraian diatas penulis tertarik
untuk meneliti sebuah program
Pengaruh Program So You Think You Can
Dance Terhadap Motivasi Mempelajari Berbagai Jenis Tarian (Studi pada
Anggota Ukm Samanara Angkatan 2010-2014)
1.2 Rumusan Masalah
1.
Adakah pengaruh ketika para penari menonton program So You Think You
Can Dance terhadap motivasi mempelajari berbagai jenis tarian?
2.
Sebesar apa pengaruh yang ditimbulkan oleh program So You Think You Can
Dance terhadap motivasi mempelajari berbagai jenis tarian?
|
5
1.3 Identifikasi Masalah
1.
Adakah pengaruh program So You Think You Can Dance terhadap
motivasi
mempelajari berbagai jenis tarian di kalangan anggota Stamanara angkatan
2010-2014?
2.
Seberapa besar pengaruh program So You Think
You Can dance
terhadap
motivasi mempelajari berbagai jenis tarian di kalangan anggota Stamanara
angkatan 2010-2014?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan penelitian
1.
Mengetahui adakah pengaruh tayangan program So You Think
You Can
dance terhadap
motivasi mempelajari berbagai jenis tarian di kalangan
anggota Stamanara angkatan 2010-2014
2.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tayangan program So You Think
You Can Dance
terhadap motivasi mempelajari berbagai jenis tarian pada
anggota Stamanara angkatan 2010-2014
1.4.2
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat akademis
Untuk memberikan wawasan sejauh mana suatu program tv dapat
memberikan motivasi bagi penonton untuk melakukan suatu tindakan.
Terutama sebesar apa anak muda termotivasi untuk menekuni hobinya
melalui tayangan televisi. Dan sebagai referensi untuk membuat penelitian
selanjutnya.
2.
Manfaat praktis
Untuk memberikan gambaran bahwa suatu program yang melibatkan unsur
tari dapat memberikan kontribusi postif bagi penonton yang berprofesi
ataupun menggeluti dunia seni tari.
3.
Manfaat Umum
Untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa apabila mereka
menonton tayangan program televisi tentang menari, maka dapat memberikan
motivasi dan pengetahuan untuk mempelajari berbagai jenis tarian.
|
6
1.5
Sistematika Penulisan
Rancangan sistematika penulisan yang akan dilakukan oleh peneliti antara
lain sebagai berikut :
BAB 1 Pendahuluan
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai latar belakang penelitian ini
dilakukan, rumusan masalah, identifikasi masalah tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 Landasan Teori
Dalam bab ini penulis membahas mengenai teori-teori konsep komunikasi
yang sesuai dengan topik skripsi yang dibahas yaitu pengaruh program So
You Think You Can Dance
terhadap motivasi mempelajari berbagai jenis
tarian (studi pada anggota ukm stamanara angkatan 2010-2014).
BAB 3 Metode Penelitian
Dalam bab ini, merupakan bab yang menjelaskan tentang metodelogi
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Penulis akan membahas
mengenai metode penelitian, variabel
variabel, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan dan pengolahan data serta metode analisis data.
BAB 4 Hasil Penelitian
Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai gambaran umum tayangan
program So You Think You Can Dance serta membahas mengenai penyajian
data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul dan pembahasan
hasil penelitian.
BAB 5 Simpulan dan Saran
Bab ini merupakan penutup dari penulisan yang berisi simpulan dari
penelitian dan saran yang diberikan oleh peneliti berdasarkan pendapat
responden dari hasil yang telah di dapat peneliti melalui sampel.
|
7
|