BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Industri
farmasi
mengalami
perkembangan
dari
tahun
ke tahun.
Hal
ini
menyebabkan
persaingan
dalam
industri
ini cukup
ketat
karena
semua
saling
berebut
pangsa
pasar.
Berdasarkan
sumber
dari IMS
Health
(Perusahaan
Riset
Farmasi
Independen)
nilai
pasar
farmasi
Indonesia
pada
tahun
2009
mencapai
Rp 33,9
triliun, nilai yang
sangat
kecil dibanding
produk
lainnya.
Sumber
data yang dikutip dari Richard
Pandjaitan, staf ahli
Menkes
bidang
farmasi
mengatakan bahwa
obat
yang
tersedia
di
Indonesia yang
diproduksi
saat ini mencapai 12.000
item.
Obat
itu
diproduksi
4
BUMN
farmasi,
33 industri
PMA
(Penanaman
Modal
Asing)
dan
164
industri
swasta
nasional.
Sedangkan
pelaksanaan distribusi
ditangani
2.250
pedagang
besar
farmasi
(PBF), dengan mata
rantai
ritel Apotek tahun
2009
12774 unit (data
depkes.go.id)
dan
toko
obat
berjumlah
6.000
tersebar
di
seluruh
Indonesia.
Data
ini menunjukkan
persaingan
perebutan
pasar yang sangat ketat diantara
distributor farmasi.
Melihat
kondisi
perebutan
pasar
ini, semua
pemain
dalam
industri
ini
menggunakan
berbagai
strategi untuk memenangkan
market. Demikian
juga
dengan
PT Enseval
Putera Megatrading.
1
|
2
PT.
Enseval
Putera Megatrading
Tbk didirikan
pada
bulan Oktober
1973,
sebagai
akibat
dari
pemisahan
fungsi
distribusi
dari pemasaran
dan produksi
PT.
Kalbe
Farma
bersama
anak
perusahaan
yang
merupakan perusahaan jasa
dibidang
distributor
farmasi
terbesar
di
Indonesia
dengan
kemampuan
distribusi
menjangkau
seluruh pelosok nusantara
dengan 40 kantor cabang.
Pada
awalnya,
PT Enseval
Putera
Megatrading
hanya
selaku
distributor
untuk
terfokus
lebih
banyak
menyalurkan
atau menjadi
keagenan
dari produk
perusahaan induk, yaitu
produk Kalbe Farma sebagai satu satunya prinsipal,
tetapi
seiring
berjalannya
waktu
dan ingin
melebarkan
sayap
sebagai
perusahaan
distributor
produk
farmasi terbesar, maka PT Enseval mulai menjadi partner
bagi
prinsipal
lain
yang
ingin
mendistribusikan
produknya
hingga
ke pelosok
daerah di Indonesia.
Selain
produk-produk
farmasi,
saat
ini
PT
Enseval
Putera
Megatrading
juga menyalurkan
produk-produk
nutrisi,
kesehatan
masyarakat,
kosmetik,
peralatan
medis,
diagnosis
dan bahan
baku.
Case
yang
akan
dibahas
pada
thesis
ini adalah
strategi
bertahan
yang
digunakan oleh PT Enseval Putera Megatrading dalam mempertahankan
posisinya
sebagai
pemimpin
pasar
dibidang distributor
farmasi.
|
3
1.2
Rumusan Permasalahan
Seiring
berjalannya
waktu
dan ketatnya
persaingan
dalam
berebut
pasar
industri
farmasi,
maka
PT Enseval
Putera
Megatrading
perlu
untuk
melakukan
strategi
distribusi
yang
tepat dan
efisien untuk
menghadapi
persaingan
ini.
Pembahasan
yang akan dibahas didalam studi
kasus
ini adalah:
1. Bagaimana
PT
Enseval
Putera
Megatrading
dapat
menggeser
posisi
kompetitornya
yang lebih
dahulu menjadi pemimpin
pasar
ditahun 2002.
2. Setelah
berhasil
menggeser
kompetitornya,
strategi
apa
yang
dilakukan
untuk
mengembangkan
bisnisnya.
1.3
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1.
Mengidentifikasi
strategi
yang
dilakukan
PT Enseval
Putera
Megatrading
sehingga
dapat menjadi
pemain besar dalam bidang ini.
2.
Mengidentifikasi
strategi
bertahan
yang
dilakukan
oleh
PT Enseval
Putera
Megatrading
disaat
persaingan
didalam
industri
distribusi
obat yang
sangat
ketat.
3. Mengidentifikasi
kompetitor-kompetitor
PT
Enseval
yang
bergerak
dalam
bisnis
sejenis.
|
4
Manfaat
1.
Dapat menjadi suatu
pengetahuan
mengenai
strategi
distribusi
yang
dilakukan
oleh
PT
Enseval
Putera
Megatrading
dalam
melakukan
distribusi
produk.
2.
Memberikan
pengetahuan tentang
strategi
distribusi yang
dapat
dijadikan
gambaran bagi
pengusaha
baru
yang
ingin
membuat bisnis dibidang
distribusi.
3.
Sebagai
bahan
analisa
bagi
para
mahasiswa
untuk
memperoleh
kisah
sukses
bisnis
farmasi
yang berhasil
bertahan
dan sukses
di tengah-tengah
persaingan.
1.4
Ruang Lingkup
Agar
pembahasan
kasus ini tetap
fokus,
maka
pembahasan
akan dibatasi
hanya
pada:
1.
Membahas
keuggulan
bersaing
PT Enseval
Putera
Megatrading
dengan
kompetitor-kompetitor
yang
bergerak
dalam
bisnis
yang
sejenis
dari sisi
marketing
strategy
melalui
marketing
mix
yaitu
4P dan
CRM
(Customer
Relationship
Management).
2. Pembahasan
yang dilakukan adalah
dari
sisi
marketing.
3. Batasan
yang menjadi
fokus studi kasus dimulai
dari tahun 2002 hingga
2009,
2002
ialah
tahun
ketika
kompetitor
berhasil
menjadi
pemimpin
pasar,
2006
ialah
tahun
ketika
PT
Kalbe
Farma
beserta PT
Enseval
berhasil
|
5
menggeser kompetitornya,
dan
tahun
2009
ialah
tahun
ketika
PT
Enseval
mengembangkan
strategi bisnisnya.
1.5
Penyusunan Thesis
Bagian
ini
akan
menjelaskan
secara
jelas
setiap
bagian
bab
dari
thesis
ini
agar
point
dari
setiap
bab
dapat
dimengerti
dengan
mudah.
Didalam
thesis
ini
akan dibagi menjadi 5 bab, yaitu:
BAB 1 : LATAR
BELAKANG
Pada
bab
1
ini
akan
dijelaskan
mengenai
latar
belakang,
permasalahan
yang
ada,
tujuan
dan
manfaat
yang
didapat
dari
penulisan
thesis
ini,
ruang
lingkup
penelitian, dan susunan penulisan thesis
BAB 2 : LANDASAN
TEORI
Pada
bab
2
berisi
semua
landasan teori
yang
digunakan sebagai
dasar
utama
dalam
membuat
analisa
dari
strategi
keunggulan
bersaing
yang
dilakukan
oleh
PT Enseval Putera Megatrading
BAB 3 : Metodologi
Bab ini menjelaskan
mengenai
studi
kasus,
metode
penulisan
kasus,
cara
pengumpulan
data, proses anlisa kasus, serta waktu
dan lokasi
penelitian.
|
6
BAB 4 Analisa Kasus
Bab
ini
akan
menjelaskan
mengenai
latar
belakang
kasus,
analisa
marketing
mix
(4P)
dan
analisa
Customer
Relationship
Management
(CRM)
dari
PT Enseval
Putera Megatrading
Tbk.
BAB 5 Kesimpulan
dan
Saran
Pada bab
ini akan
diambil
kesimpulan
mengenai
semua proses analisa
yang telah
dilakukan
dan penulis
akan memberikan
saran
berdasarkan
kesimpulan yang
telah ada.
|