BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Melihat
pola
kegiatan
mengajar
yang
berlangsung
hampir di seluruh
tempat
pelatihan
Organisasi
Beladiri
Pencak
Silat Tunggal
Hati
Seminari–Tunggal
Hati
Maria
(Selanjutnya
disebut THS–THM) sekarang ini, yaitu pola kegiatan mengajar yang masih konvensional,
penulis mendapati terdapat beberapa masalah yang umum terjadi dengan pola pengajaran seperti
itu.
Pola
pengajaran
yang
pasif
dan
konvensional
identik
dengan
pelatih
yang
menerangkan
suatu materi di depan siswa dan memberikan penjelasan secara lisan.
Ketika
pelatih
sedang
melatih,
siswa
memperhatikan
dan
meniru
apa
yang dilakukan
oleh pelatih.
Tetapi
dengan
jumlah siswa
yang cukup
banyak dalam
setiap
latihannya,
maka
tidak
mungkin jika pelatih
dapat
memperhatikan apakah
gerakan
yang dilakukan oleh
setiap
siswa
benar
atau
tidak.
Pelatih
dan
masing-masing siswa
memiliki
satu
buku
(biasa
disebut
silabus)
yang dijadikan panduan dalam kegiatan pengajaran, sehingga apa yang dijelaskan oleh
pelatih bersumber pada silabus tersebut. Dalam silabus tersebut
terdapat sejumlah
materi
yang
dapat dikatakan cukup banyak dan hanya terdapat gambar tanpa ada penjelasan lebih.
Dengan waktu yang sangat terbatas, muncul tuntutan untuk menyelesaikan semua materi
yang
cukup
banyak
tersebut.
Seringkali
pelatih
memaksakan untuk
memberikan
atau
menjelaskan materi baru pada siswa walaupun sebenarnya siswa belum benar - benar mengerti
materi yang sebelumnya. Materi yang diberikan dalam tenggang waktu yang tidak terlalu lama
tentu saja akan membuat siswa merasa materi yang diajarkan sangat banyak.
1
|
2
Hal
tersebut
di
atas
tentu
saja
berdampak
pada
perkembangan
organisasi
selanjutnya.
Masalah
lain
yang
mungkin dihadapi pada
pola kegiatan pelatihan konvensional adalah
faktor
lupa. Seperti
yang
terjadi sekarang ini, banyak tempat pelatihan (biasa disebut ranting)
yang
dalam prakteknya mengajarkan jurus dan teknik yang sama kepada siswa, tetapi gerakan yang
diajarkan sangat berbeda dengan gerakan
sebenarnya yang ada dalam organisasi. Bahkan ada
ranting
yang
hanya
mengajarkan jurus dan teknik
tanpa
memberitahukan kegunaan dari jurus
dan teknik tersebut.
Dengan alasan-alasan tersebut di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian
skripsi dengan judul
“Analisis dan Perancangan Perangkat Ajar Beladiri Pencak Silat Tunggal
Hati Seminari–Tunggal Hati Maria Berbasiskan Multimedia“.
1.2.
Ruang
Lingkup
Ruang lingkup penelitian skripsi ini adalah :
a. Materi beladiri pencak silat, baik jurus, teknik dasar, pertarungan, senjata, pernapasan dan
meditasi yang sesuai dengan kurikulum yang terdapat di THS–THM;
b. Tempat penelitian akan dilakukan di Paroki St.
Maria de Fatima, Jl.
Kemenangan III/47
Jakrta 11120.
1.3.
Tujuan dan
Manfaat
Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :
a. Membantu organisasi beladiri, dalam hal ini Organisasi Beladiri Pencak Silat Tunggal Hati
Seminari–Tunggal Hati Maria sehingga memudahkan mereka dalam penyelarasan gerak;
|
3
b. Membantu
mengatasi
kesulitan
yang dihadapi
baik anggota
maupun
calon anggota
THS-
THM dalam memahami setiap gerakan yang dilatih;
c. Meningkatkan ketertarikan para calon anggota baru untuk lebih giat mengikuti latihan THS–
THM;
d. Sebagai alat untuk memperkenalkan THS–THM kepada orang yang masih awam
terhadap
pencak silat pada umumnya dan THS–THM pada khususnya melalui perangkat ajar.
Sedangkan manfaat dari penelitian skripsi ini adalah :
a.
Mengatasi hambatan
ruang
dan
waktu,
sehingga para
anggota
dan
calon
anggota
dapat
mempelajari segala sesuatunya mengenai organisasi
tersebut setiap
saat, tidak hanya pada
saat melakukan latihan rutin;
b. Memudahkan para calon anggota
untuk
mengulang
apa
yang telah mereka diterima
pada
saat
latihan rutin atau untuk dapat mempelajari terlebih dahulu, sehingga akan
memudahkannya
untuk
memahami
apa
yang
diajarkan
pada
saat
latihan
rutin,
sehingga
tidak banyak waktu yang terbuang hanya untuk mengulang suatu gerakan atau teknik;
c.
Memudahkan
para
anggota
dalam
mengajarkan gerakan
atau
teknik
kepada
para
calon
anggota, sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan pada saat pengajaran.
1.4.
Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan skripsi adalah:
a. Studi Kepustakaan
Dengan melakukan studi kepustakaan ini, penulis mencoba untuk
mencari informasi lebih
jauh
mengenai
THS–THM
melalui silabus atau buku pegangan yang biasa dipegang oleh
|
4
para
pelatih.
Selain
daripada itu,
penulis
juga
mencoba untuk
mencari
tahu
peraturan–
peraturan yang
ada
pada
THS–THM dengan
menggunakan Statuta (sama
dengan
undang–
undang tertulis yang ada pada THS–THM)
b. Metode Analisis
Analisis dilakukan dengan cara penulis langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan data
dan informasi yang berkaitan dengan topik penulisan skripsi, baik dengan cara wawancara,
penyebaran kuesioner, dan identifikasi kebutuhan pengguna. Ada tiga tahapan analisis yang
dilakukan, yaitu :
1)
Survai terhadap sistem pelatihan yang dilakukan;
2)
Analisis terhadap hasil survai;
3)
Identifikasi
kebutuhan pengguna
dan persyaratan system
pelatihan
berdasarkan
hasil
survai.
c.
Metode Perancangan
Sedangkan tahap perancangan terdiri atas tahap-tahap berikut :
1)
Perancangan Struktur Menu;
2)
Perancangan State Transition Diagram (Diagram Transisi);
3)
Perancangan Basis Data;
4)
Perancangan Layar;
5)
Perancangan Spesifikasi Modul.
|
5
1.5.
Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi mempunyai sistematika sebagai berikut:
BAB 1.
PENDAHULUAN
Dalam
bab
ini
diuraikan
mengenai
latar
belakang
penelitian,
ruang
lingkup,
tujuan
serta
manfaat,
dan
juga
metodologi
yang
digunakan
dalam
menganalisis
dan
merancang aplikasi perangkat ajar, dan juga sistematika penulisan.
BAB 2.
LANDASAN TEORI
Bab
ini
menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam penulisan skripsi, yaitu teori-
teori tentang multimedia, rekayasa piranti lunak, STD (state transition diagram), ERD
(entity relationship diagram),
interaksi manusia dan komputer serta teori lainnya yang
mendukung dalam penyusunan skripsi seperti teori mengenai basis data dan perangkat
ajar.
BAB 3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR
Pada bab ini dijelaskan hasil dari analisis permasalahan, hasil analisis kuesioner awal,
struktur
menu,
STD
(state
transition
diagram),
perancangan database,
ERD
(entity
relationship diagram), perancangan layar perangkat ajar yang dibuat, . Kuesioner yang
dianalisis adalah
mengenai masalah
yang dihadapi dalam
kegiatan pelatihan
beladiri
pencak silat.
BAB 4.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PERANGKAT AJAR
Pada
bab
ini,
akan
dijelaskan
mengenai
cara
mengimplementasikan dan
mengoperasikan perangkat ajar yang telah dibuat, keperluan perangkat keras, dan juga
keperluan
akan
perangkat
lunak
yang
digunakan
untuk
menjalankan
perangkat ajar
pada saat implementasi, evaluasi terhadap perangkat ajar.
|
6
BAB 5.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab terakhir ini dituliskan kesimpulan dan saran yang diperlukan untuk
pengembangan lebih lanjut dari perangkat ajar ini.
|