BABI
PENDARULUAN
I.l.
Latar
Belakang
Dalam   kehidupan 
bermasyarakat, 
seseorang 
tidak   terlepas   dari   aspek  
sosial,   politik,
ekonomi, 
dan
kebudayaan.
Bangsa  Indonesia
mempunyai
kebudayaan
yang
mengagumkan
dan  selalu 
mengalami
perkembangan
dan 
pertumbuhan.
Dalam 
perkembangannya,
kebudayaan 
Indonesia  dipengaruhi 
oleh   perkembangan  jarnan   dan   tidak   terlepas   dari
pengaruh-pengaruh budaya
asing.
Salah 
satu 
unsur 
kebudayaan
adalab  
kesenian.
Manusia  dalam 
hidupnya
membutuhkan
santapan-santapan
estetis  yang
berwujud  seni,
dan  setiap  orang 
mempunyai
kadar  seni 
yang  berbeda   ukurannya.
Kehidupan
seni 
merupakan
salab 
satu  unsur 
yang
penting  dalam 
membangun
manusia 
seutuhnya 
Kesenian
adalab
sumber   kekayaan 
batin
suatu 
bangsa,  karena 
itu
sarana 
untuk 
menghidupkan kreativitas
seni  perlu  senantiasa
ditingkatkan
dan
penelitian
dibidang  kesenian
perlu
diperbanyak.
Seni
tari
merupakan
salab
satu  cabang  seni.  Seni  tari  dapat  berfungsi  sebagai 
lambang 
pemyataan
harapan,  sebagai
ungkapan
rasa
terima
kasih,
sebagai
tontonan  dan
hiburan
semata,
serta
sebagai  bagian
dari
upacara    keagamaan.  
Seni  
tari   dapat  
menunjang  
pembangunan  
manusia    Indonesia
seutulmya,
sebagai  pembinaan
mental,  moral,. dan  seni  budaya  bangsa,  karena  disamping
pembangunan
fisik,
dibutuhkanjuga
suatu
kondisi
sosial  budaya  yang
dapat  meningkatkan
kreatifitas 
budaya 
bangsa, 
dan 
marnpu 
mengimbangi
kemajuan
teknologi
di  kota 
besar,
seperti
Jakarta.
Masyarakat
Jakarta 
masih 
banyak 
yang  belum 
menyelami
makna 
seni 
tari,  dan
belum  ada  wadab  yang  memadai 
untuk  menarnpung
peminat 
seni 
tari  di  Jakarta. 
Maka
dibutuhkan
suatu  wadab 
untuk 
melestarikan
dan 
mengembangkan
seni 
tari  di
Indonesia.
Hal 
ini  ditunjang
oleh 
program   pengembangan
kebudayaan 
nasional   seperti 
tercantum
dalam 
buku  PELITA   II  BAB 
XXIV 
untuk 
memperkuat
kebanggaan 
nasional,
identitas
nasional,   dan   kesatuan  
nasional,   sehingga   dapat   dikatakan 
mengembangkan 
kesenian
berarti   juga  
mengembangkan 
kebudayaan 
bangsa.   Adanya  
pendidikan 
kesenian  
akan
  
meme!ihara,
mengembangkan,
bahkan
mempertinggi
mutu
karya
budaya
bangsa,
serta
mengangkat
martabat
bangsa
Indonesia dimata
dunia
internasional
melalui
kebudayaan
nasionalnya.
I.2.
Maksm:l
dan Tujuan
Adapun maksud
dari
didirikannya Padepokan
Tari
Jawa
Klasik
ini
adalah:
"
Menyediakan 
wadal1 
untuk 
mengembangkan
seni  
tari  
yang  
cenderung 
kearah
pedidikan dan
pelatihan secara informal.
"
Sebagai
sarana
belajar  tari   
yang   
memadai,  
dimana  
setiap  
orang  
dapat
mengembangkan
kemampuan dan
kreativitas dalam
seni
tari.
Sebagai sarana untuk
menampung kegiatan seni  tari
antara penari dan  penata tari.
., 
Sebagai
sarana
untuk
memberikan
informasi
mengenai
seni 
tari 
baik 
seni 
tari 
itu
sendiri
maupun
berbagai
kegiatan yang  berhubungan dengan tari.
Sedangkan tujuan
didirikannya Padepokan Tari Jawa Klasik ini
adalah:
"
Menciptakan sarana kegiatan yang  berhubungan dengan seni 
tari.
"
Mengembangkan daya cipta,
daya 
nalar,   dan  
kewajiban 
untuk
mengembangkan
kesenian
dan  
wawasan 
Indonesia
pada  
umumnya
dan   Jakarta 
pada
khususnya,
terutama dibidang seni
tari
dan
khususnya seni
tari
tradisional
jawa-sunda.
., 
Mewariskan
kesenian, khususnya seni
tari
kepada generasi berikutnya.
"
Menampung
apresiasi
masyarakat
terhadap
seni  
terutama
seni 
tari 
kedalam
satu
wadah.
"
Dengan
meningkatnya apresiasi
masyarakat
Indonesia
pada 
umunya
dan
masyarakat Jakarta
pada 
khususnya
terhadap
seni 
tari,
diharapkan
dapat
menunjang
sektor
pariwisata Indonesia.
"
Mewujudkan sebuah wadah
pengembangan sumber daya 
rnanusia yang unggul.
"
Mewujudkan
sebuah
padepokan
sebagi
tempat
untuk
mernperoleh
informasi
yang
baik  dan 
benar 
tentang
seni 
budaya
tradisional
Indonesia,
khususnya
seni 
tari 
Jawa
klasik.
  
e
Mewujudkan sebuah wadah kajian seni 
tari 
Jawa   klasik
dan 
produksi
seni 
yang
responsif
adaptif
terhadap
perkembangan
IPTEK,
politik,
ekonomi,
sosial,
dan
budaya.
I.
.3. 
Lingknp
Perencana::m
Luas 
tapak 
perencanaan
adalah
±
3,2 
Ha 
dan 
berada
di 
daerah
dengan
kepadatan
sedang
dengan ketinggian
bangunan
sekitar
yang 
relatif
rendah.
Perencanaan
proyek
ini
akan
mencakup
beberapa hal,
antara lain:
"
Penempatan
dan 
pengolahan
tema 
pada   proyek
yang  
direncanakan
serta
simbol­
simbol
yang 
merupakan
bagian
dari
komunikasi arsitektur.
"
Pembentukan dan 
pengolahan
ruang-ruang
yang 
berfungsi
sebagai
padepokan
tari
jawa
klasik.
"
Perancangan
bangunan
yang 
memperhatikan
permasalahan
lingkungan
sekitar
serta
hubungan
antara
fungsi 
bangunan
dengan
lingkungan
dan  
masyarakat
di 
sekitar
tapak.
"
Pembahasan
seni  tari 
jawa klasik 
yang 
berhubungan
dengan
perancangan
bangunan
tanpa
membahas terlalu
mendetail tentang seni
tari  itu
sendiri.
"
Penataan pola  
sirkulasi 
yang  
jelas  
dan  
efisien 
di  
dalam 
tapak 
baik  
sirkulasi
kendaraan
maupun sirkulasi
bagi
manusia sebagai pejalan kaki.
"
Pengolahan
tapak
dan 
bangunan
yang 
baik 
untul<
mendukung
tingkah
laku 
manusia
yang 
positif
serta
aktivitas-aktivitas
yang 
berlangsung
di 
dalarunya,
sehingga
dapat
memberikan
kontribusi
yang 
positif terhadap
kondisi
sosial
budaya
Indonesia,
khususnya Jakarta.
I.4.  Metode Pembahasan
"
Studi
kepustakaan
Mencari
data 
melalui
perpustakaan-perpustakaan
seperti
perpustakaan 
Komunitas
Utan 
Kayu,
perpustakaan
Universitas Taruma
Negara,
perpustakaan
Universitas
Indonesia,
dan 
perpustakaan
STSI 
Surakarta
untuk
memperoleh
data-data
literature
yang 
berhubungan
denganjudul  proyek akhir.
  
Surveylapangm1
Mengadakan
survey  ke beberapa 
institusi  pendidikan
tari
sebagai  studi
kasus
seperti
STSI  Surakarta,
Taman  Budaya  Surakarta,  Komunitas Tari  Ayodya
Pala
di
Depok,
dan
Padepokan
Tari
Bagong  Kussudiardja di Yogyakarta;
dan
melakukan
survey  ke
lokasi
tapak
untuk
mempelajari kondisi
tapak
dan
lingkungan sek:i_tamya.
e
Wawancara
Wawancara
dengan 
Bapak  Hadi
Subagyo, 
S.Kar. sebagai  ketuajurusan
seni
tari
di
STSI
Surakarta;
Bapak  M.NG.Gati  sebagai  abdi
dalem  karaton
kasunanan
Surakarta
bagian
seni
gamelan  dan
karawitan;
Ibu Wahyu 
Widayati  sebagai 
tenaga
fungsional
bidang    tari   di   Taman  
Budaya    Surakarta; 
dan  
Bapak    Handonowari  
sebagai
penanggung 
jawab   bagian   teknis   di 
Padepokan 
Tari   Bagong  
Kussudiardja
di
Yogyakarta.
1.5.  Sistematika
Pem!Jahasan
"
BAB
I.
Pendahuluan:
Menjelaskan 
tentang  
latar   belakang   proyek,  
maksud  
dan   tujum1  pembahasan,
lingknp 
pembahasan,
metode 
pembahasan
yang 
dipakai,
dan  batasan 
dalam
pembahasan materi.
"
BAB
II. Tinjauan dan Landasan Teori:
Bagian  ini
terbagi 
menjadi  dua
sub-bab,  yaitu  tinjauan
unmm  dan
tinjauan
khusus.
Tinjauan
umum
meliputi  pengertian
seni tari,
sejarah
perkembangan
seni tari,
fungsi
tari
di
Indonesia,
dan  jenis-jenis
tari
di
Indonesia
(khususnya
tari
Jawa
klasik 
gaya
Surakarta); sedangkm1
tinjauan 
khusus 
meliputi    
pembahasm1 
topik 
dan
tema
perencanam1, sejarah 
umum  topik., studi  kasus,  tinjauan
terhadap
penentuan
lokasi
ym1g strategis doo berpotensi.
"
BAB
III. Permasalahan:
Menjabarkan  
hal-hal   
yang   ·
merupakan  
masalah  
atau    kendala     yang    dapat
menghambat
doo  mempengaruhl
proses  perencanam1  dm1 perancm1gan  bangunan,
ditinjau
dari 
faktor 
manusia, 
faktor 
bangunan
doo 
struktur
bangunan,
dan 
factor
lingkungan.
  
., 
BAB
IV. Analisis  Permasalahan:
Bab
ini
membahas tentang 
proses
analisa 
terhadap
informasi-informasi
yang
ada
sehingga 
dapat   memecahkan  
permasalahan 
teknis    dalam  
proses    perancangan
(meliputi
kondisi  dan  situasi  tapak,  bangunan,
struktur
dan 
konstruksi
bangunan),
dan  
melakukan 
evaluasi  
untk   memberikan 
jaian   ke!uar   bagi _ 
masalah-masalah
tersebut.
., 
BAB
V. Konsep  Perencanaan dan Perancangan:
Bab 
ini  menjelaskan
tentang  konsep  dasar  dari  perancangan
bangunan
yang 
akan
dibuat,
mulai  dari  penentuan
pintu 
masuk 
utama,  sirkulasi,
bentuk 
gubahan 
massa
bangunan,
tampak  bangunan,
sistem  struktur  dan 
konstruksi
yang  dipakai, 
utilitas,
sampai  pada
penataan ruang
luar dan
ruang
dalam.
Ui.
Batasan
Dalam   proses  
perencanaan 
proyek  
ini   terdapat  
beberapa 
hal   yang  
menjadi  
batasan
perencanaan, baik dari aspek
arsitektural maupun  aspek
non
arsitektural.
Batasan-batasan yang
bersifat
arsitektural adalah:
.,
Perencanaan
akan  dititik-beratkan
pada  pengolahan
tapak 
dengan
memperhatikan
segala 
potensi 
yang
ada
di
dalam
dan
di
luar
tapak,
organisasi ruang
berdasarkan
penge!ompokan
kegiatan
dan
aktivitas-aktivitas
yang
ada,
pemilihan
sistem  struktur
dan  konstruksi
bangunan,
pengolahan
ekspresi
struktur
untuk 
menunjang
estetika
arsitekturai
pada 
bangunan,
serta  desain  bangunan
yang 
sesuai 
dengan 
topik  dan
tema
yang telah
ditetapkan.
"
Pembahasan
yang 
dilakukan
tidak 
meliputi 
masalah 
manajemen
sebuah
institusi
pelatihan seni
tari,
dan
estimasi  biaya
proyek.
.,
Kaidah-kaidah
dalam
arsitektur
tradisional
jawa
yang
ada
tidak  diambil
dan
dipakai
sepenuhnya,
karena 
pertimbangan
kesesuaian
lingkungan 
mengingat 
Padepok:m
Tari
Jawa
Klasik ini akan  dibangun
di
kota  Jakarta
yang  memiliki
kebudayaan
sendiri  yang
cukup
kuat.
"
Perancangan
bangunan
Padepokan 
Tari  
Jawa  
Klasik 
di   Jakarta 
ini  
akan
menggabungkan
antara  unsur-unsur
modern  dengan
kaidah-kaidah
dalam-arsitektur
  
tradisional
Jawa, 
sehingga
dapat  tercipta  sebuah 
padepokan
yang  modern 
namun
tetap
bemuansa
tradisional dan alami.
Batasan-batasan
yang
bersifat  non arsitektural adalah:
., 
Padepokan Tari
Jawa
Klasik  ini
lebih
memfokuskan pada
seni
tari
Jawa
klasik
gaya
Surakarta.
  
0
+
I.7. 
Kenmgka Berpikir
Di 
dalam 
perencanaan 
dan 
perancangan  diperlukan 
suatu 
proses 
yang
berkesinambungan
agar  
dapat
rnenghasilkan
output
yang  
baik   dan 
tepat   sasaran.
Berikut
ini 
adalah
kerangka
atau  
langkah-langkah
yang  
dilakukan
dalarn  
proses
tersebut:
Latar
Belakang
Mal<sud
dan
Tujuan
L
'
-
-- 
Topik dan
Tema 
I
'
Pennasalahan
I
Infonnasi(data)
I
Studi 
Studi
Literatur
Banding
L
Tinjauan
Urnurn dan
Analisa
Tinjuan
Khusus
I
I
p,ecJ  Rll"k
I
r
'
-
-1>
'
Konsep Perencanaan
dan  Perancangan
--- 
Skernatik
Desain 
I