BABl
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keberhasilan
suatu 
perusahaan
untuk
memenuhi
tuntutan
konsumen
agar 
sesuai
dengan
kepentingan
dan  keinginan
mereka,
yang 
meliputi
antara
lain 
harga, 
kualitas,
ketersediaan 
produk 
serta   pelayanan, 
nilai   bentuk, 
kemampuan
serta 
penampilan
produk 
salah   satunya  ditentukan 
oleh   tingkat 
efisiensi 
kegiatan 
proses 
produksi.
Kegiatan
pemeliharaan
mesin 
sangat
mempengaruhi kegiatan
proses
produksi.
Pemeliharaan
atau 
maintenance
adalah kegiatan
untuk 
memelihara
atau 
menjaga
fasilitas/peralatan
pabrik   dan 
mengadakan
perbalkan
atau   penyesuaian/penggantian
yang    diperlukan 
agar    supaya 
terdapat   suatu    keadaan  
operasi  
produksi  
yang
memuaskan sesuai  dengan apa
yang  telah  direncanakan.
Perawatan
pencegahan
(Preventive 
Maintenance) 
sampai
saat 
ini 
masih  
kurang
menjadi
perhatian ,
kecuali
pada 
beberapa
perusahaan
yang 
telah 
memahami
pentingnya
sistem
pemeliharaan
mesin 
untuk
menunjang
kelancaran
proses
produksi
dan
menjaga
kualitasn
produkuya.
Pada
umumnya
perusahaan
hanya   menitik  beratkan 
kegiatan 
maintenance
pada
kegiatan
corrective
maintenance
saja.  Hal  inilah  yang  juga  diterapkan
oleh  PT.  Astra
Otoparts
Tbk 
div. 
Nusametal,
kegiatan
perawatan
preventive
bukan  
menjadi
target
  
utarna 
divisi
maintenance
mereka,
melainkan
kegiatan
pemeliharaan
korektif
yang
seringkali 
atau  
selalu  
menelan 
biaya  
jauh  
lebih  
besar  
dari   kegiatan 
perawatan
preventive.
1.2      Identifikasi dan Pemmusan
Masaiah
Dari 
penelitian pendahuluan
didapatkan
bahwa
perusahaan
belum 
merasakan
pentingnya
menerapkan
kegiatan preventive
maintenance
untuk 
menekan
biaya 
down
time 
dan 
untuk
meningkatkan
kualitas
dan 
kuantitas
output
produksi. Kegiatan
maintenance 
yang    dilakukan  
sebagian 
besar    berupa  
perawatan  
korektif  
yang
seringkali
menyebabkan down
time  yang  panjang
dan
berlarnt-larnt.
Jadwal 
untuk  
melakukan 
preventive 
maintenance   bukan   tidak   ada,   namun
terlampau
lama
tenggang
waktunya dan
seringkali tidak  ditepati oleh  perusahaan.
1.3    
Ruang Lingkup
Untuk  
menghindari 
pembahasan  
yang  
terlalu 
luas,    rnesm  
yang    diarnati 
di
penelitian
ini
dibatasi
pada  kornponen
insert pin
dari  rnesin dies  Cover
R-KPH
karena
mesin 
inilah
yang  dipakai
terus-menerus
dalam 
jangka
satu 
tahun
yaitu  tahun 
2004,
dan   menurut 
perusahaan,
kornponen
insert
pin   adalah
termasuk 
critical
unit   dari
mesin  R-KPH.
Lokasi
pengarnatan
ini
dilakukan
di PT  Astra  Otoparts
div.
Nusarnetal
khususnya di bagian  Dies  Maintenance.
  
1.4
Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang  ingin  dicapai oleh  penulis dari  pengamatan di PT  Astra
Otoparts
div.
Nusametal
adalah
sebagai
berikut
:
l.
Menentukan
frekuensi
pemeriksaan yang  optimal.
2. 
Menentukan
interval
waktu
pemeriksan yang  optimal.
3. 
Menentukan
interval
waktu
penggantian
pencegahan
komponen
kritis
pada  perawatan
pencegahan
berdasarkan kriteria
minimasi
downtime.
4. 
Menentukan
total
availability
dan
reliability
dari  setiap
mesin 
dies.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian
ini adalah:
1. 
Dapat 
menjadi 
bahan 
pertimbangan 
bagi   PT  
Astra 
Otoparts 
div
Nusametal
dalam
mengambit langkah
perbaikan
pada 
bagian 
dies
maintenance
2. 
Dapat
mengetahui
ketidakefisienan
dari  setiap
proses
dies 
maintenance
di PT  Astra  Otoparts div.
Nusametal
3. 
Dapat  berguna
untuk 
menambah
pengalaman
dan 
wawasan
berpikir
serta
mencoba
untuk
mengaktualisasikan
teori  dan  itmu 
yang 
didapat
selama
perkuliahan
dengan
dunia
kerja
yang  sesungguhnya
  
1.5 
Gambanm
Umnm Pernsabaan
1.5.1
Latar
Belakang Pemsabaan
Dengan
pesatnya
perkembangan
industri
otomotif
di
Indonesia,
maka 
kebutuhan
akan 
komponen otomotif
pun 
meningkat.
ASTRA
GROUP
sebagai
salah 
satu
perusahaan
otomotif
terbesar
di
Indonesia
menyadari
besarnya potensi
untuk
mendirikan  
fasi!itas 
die    casting 
di   Indonesia 
untuk 
memproduksi 
komponen­
komponen otomotif
Sebagai
realisasinya,
maka  ASTRA mendirikan
pabrik
pengecoran
grafity
dan die
casting
yang  bemama PT.
Honda
Federal
di
bawah
divisi  Federal
Group. 
Pada     saat
itu, 
sebagian
besar   perusahaan
yang 
bergeralc 
di  bidang
die 
casting 
menggunakan
mesin-mesin
dengan
kapasitas
250  ton  atau  kurang.
Disadari
bahwa
keadaan
ini
akan
menyebabkan
tidak 
terpenuhinya
antara
permintaan
dengan
pesatnya
perkembangan
industri
otomotif
di 
Indonesia;
mesin  
dengan
kapasitas
besar,  
kua!itas
tinggi,
dan
dapat 
diandalkan
sangat
dibutuhkan.
Dalam 
keadaan 
yang   demikian,  
PT. 
Honda
Federal 
sendiri 
kurang 
mampu    
untuk 
memenuhi 
permintaan 
akan    komponen
otomotif
tersebut,
maka 
Federal
Group
merasa
perlu 
untuk
mendirikan
pabrik
die
casting
untuk
mendukung PT
Honda Federa!.
1.5.2
Lokasi Pemsaha:u1
Berbekal
delapan
tahun
pengalaman
memproduksi
komponen
aluminium
untuk
industri 
otomotif,
maka   pada   tanggal 
22  Februari  1990   Menteri
Perindustrian 
Ir.
  
Hartarto 
meresmikan 
pabrik 
yang  
khusus 
bergerak 
di   bidang 
die   casting 
yang
bernama PT. 
Federal
Nusametal.
Perusahaan
ini
berlokasi di
Jl.
Pegangsaan Dua 
Km
2,1  Jakarta
14250
dengan 
nomor
izin  usaha 
781/IIPMDN/1990..
Perusahaau
ini  
ini
mempunyai
luas  taual133.330
m²yang
terdiri
dari  pabrik
seluas
13.700
m²  dau  kantor
seluas 770
m²·
Pendirian 
pabrik 
ini 
dalam  
rangka  menjawab 
sekaligus 
mengantisipasi
perkembangan  
industri  
yang   
meningkat  
dengau  
pesat.     Sedangkan  
kebijakan
pemilihan
bidang
die
casting
yang 
khusus bertujuan
untuk
menciptakan
peluang
penguasaan
teknologi 
secara
lebih  
terarah
dan 
mendasar
serta  
pencapaian
tingkat
produksi
yang 
efisien
sehingga
dapat
tercipta
produk
yang 
mendukung kebutuhan
pelanggan.
1.5.3   Perliembang:m Bisnis
PT.  FEDERAL
NUSAMETAL
yang 
memulai
produk
komersilnya
pada  Agustus
1991,
dilebur 
sebagai
DIVISI
l\'USAc\1ETAL
dari 
PT.  
ASTRA
OTOPA..'ZTS  Tbk
pada  1 JANUARI
1998.
dan
merupakan
pabrik 
aluminium
die  casting
paling 
modem
di  Indonesia, 
karena
memiliki
mesin   casting
dengan
kapasitas
Tonase
yang   besar
yaitu  1650  tonase
serta  dukungan
teknologi
dari  kerjasama
teknik
dengan
AHRESTY
Corp,  salah  satu
die 
caster
terbesar di
Jepang.
Produk-produk 
yang   dihasilkan  oleh   perusahaau 
ini   adalah  komponen 
untuk
otomotif seperti
transmission
case,
cover
crank
case,
hub 
wheel  
,
komponen
elektronik seperti
canopy  lamp,  street
light,
frame
lamp  
dan   komponen
lainnya
  
seperti 
treager, 
bearing 
house      
yang 
disuplai  ke  
perusahaan-perusahaan  yang
bereputasi  Internasional 
seperti  PT.  
TOYOTA  ASTRA  MOTOR,  PT.  
HONDA
ASTRA
MOTOR, PT.   ASTRA DAIHATSU MOTOR,  PHILIPS ELECTRONIC ,
dan  diekspor ke
Mancanegara.
Pada
mulanya, pabrik
ini 
hanya
menggunakan
tiga 
unit 
mesm,
dan 
dengan
m,enggunalan
dies
milik
customer
tetapi
akhirnya
meningkat
menjadi
enam
unit.
Kini, pabrik
ini  beroperasi dengan total
26 
buah 
mesin
die  casting
dengan kapasitas
antara 250 - 1650 tonase dan 
3
buah
Central
Melting
Furnance
serta fasiltas-fasi!itas
lainnya,   
total
penjualan
divisi NUSAMETAL
pada
tahun
2002
mencapai
Rp.l70.960.000.000,00 
meningkat dari 
total penjualan tahun    
sebelumnya,
yaitu
Rp.ll2.700.000.000,00.   Selain
itu   pabrik 
ini  
sudah  beroperasi  dengan  dies  hasil
produksi
sendiri.
1.5.4 M:majemen Sumber Daya Man usia
Karyawan PT. 
ASTRA OTOPARTS
divisi NUSAMETAL selumhnya
berjumlah
789 
orang
(menurut
data
terkhir
pada
bulan Juli   2004)
yang terdiri
dari  
karyawan
tetap  yang  berjumlah  577  
orang  dan  
karyawan
tidak  tetap  sebanyak  212  
orang.
Karyawan tidak tetap terdiri dari 
karyawan sub-kontrak, kontrak training, honorer dan
harian.
Dalam  suatu  perusahaan, efisiensi
maupun
produktivitas
pemsahaan
sangatlah
tergantung dari 
faktor manusianya. Karena itu 
suatu pemsahaan atau organisasi hams
memiliki suatu struktur yang sesuai dengan sasaran, tujuan, maupun target yang ingin
  
dicapai
oleh
suatu
orgamsasL
Selain
itu
struktur
orgamsas1 
juga
dapat
menggambarkan 
secara   jelas   pembagian 
kegiatan 
dalam  
unit-unit 
yang   dibentuk
sesuai 
dengan
pengelompokan
fungsi  dan  spesialisasi
serta  koordinasi
antar  unit-unit
tersebut.
Struktur
organisasi
di
PT.  ASTRA
OTOPARTS
divisi  NUSA.t\illTAL
merupakan
struktur
organisasi
fungsional.
HaJ 
ini 
terlihat
dari 
pengelompokkail
aktivitas
atau
kegiatan 
ke  
daJam    suatu    divisi  
yang    membawahi 
beberapa 
departemen 
yang
kemudian
dipecah
lagi 
menjadi
seksi-seksi
yang 
masing
masing
memiliki
tanggung
jawab  tertentu
yang
terspesialisasi.
Beberapa
keuntungan
menggunakan
struktur organisasi
fungsional
adalah
:
1. 
Efisiensi kerja  yang
tinggi
2. 
Penyederhanaan
dalam  haJ pengendalian aktivitas
3. 
Tanggung jawab  masing-masing didefinisikan
secara  jelas.
4. 
Karier
individu dapat  dikembangkan
sesuai  fungsi
maupun
profesinya.
5. 
Mempertahankan
pengambilan keputusan
yang  bersifat 
strategis secara  sentrai
oleh
top 
management
atau
Board Of  Director.
Untuk 
lebih    jelasnya
Struktur 
Organisasi 
PT. 
ASTRA 
OTOPARTS 
divisi
NUSAMETAL
dapat  dilihat  pada
lampiran.
  
=
1.5.5
PerencanlU!Ill dan Pengendalian Produksi
Perencanaan
dan
pengendalian produksi
merupakan
aktivitas
manajemen
produksi
Rencana
P®
o
d
u
k
yang  bertujuan
untuk
merencanakan
dan 
mengendalikan
aliran
material
yang 
masuk
melalui
berbagai
tabapan
proses.
Perencanaan 
Produksi  pada   perusabaan 
ini   dibuat  
berdasarkan
pesanan   
dari
customer,
yang  diterima
oleh 
marketing.
Pertama
tama  seksi 
PPIC
menerima
Sales
Order
dari 
marketing,
berdasarkan
Sales  Order 
tersebut
staff  Inventory
Control
akan
mengecek
kebutuhan 
material
dan 
membuat
form   permintaan
pembelian
jika 
raw
material 
sudab 
mencapai
minimum  stock   dan  staff  PPIC  akan  membuat
rencana
produksi
untuk  setiap   bagian!
seksi   dan 
master
rencana 
pengiriman 
untuk   bagian
shipping.
Perencanaan  produksi
dilakukan
dengan
menggunalcan perhitungan
waktu 
yang
tersedia dibagi  dengan cycle time  tiap  produk pada
tiap  bagian .
.
jam ker
ja x 3600
x
efisiensi
sz
"----'------'-----­
cycletime
Ket:
jam
kerja:  shift!= 8
jam
shift2=  7
jam
shift3= 6,5  jam
efisiensi
=
85
%
  
Master
rencana
produksi
itu
diberikan
kepada setiap  bagian,  dan  setiap 
harinya
staff   PPIC  
melakukan 
monitoring 
untuk    mengecek 
kesesuaian 
rencana 
dengan
kondisi   aktual  
yang 
terjadi   di  lapangan.
Jika 
terjadi
deviasi
(penyimpangan)
akan
dipenuhi
dengan
menggunakan level
stock  (safety
stock),
jika  masih  terdapat
deviasi,
staff
PPIC 
akan 
mengecek
apakah
deviasi 
tersebut
berpengaruh kepada
jadwal
pengiriman
atau 
tidak. 
Jika 
berpengarub kepada
jadwal 
pengiriman,
maka 
hams
dikomunikasikan 
kepada 
pihak   customer
untuk 
merevisi
jadwal  
pengiriman.
Jika
tidak  berpengaruh
kepada
jadwal  pengiriman,
maka  stafPPIC hanya  perlu
melakukan
revisi  rencana
produksi per
minggu.
Sedangkan
untuk 
penjadwalan
produksi, PPIC
menjadwalkan
produksi
dengan
berdasarkan
dari   due  date  (batas 
waktu  
pengiriman 
barang 
yang   diminta 
oleh
customer) dan
jum!ah  permintaan customer.
Diperlukan 
kerja  
sama  
dan   komunikasi 
yang  
baik   antar    setiap   bagian    dan
departemen agar
tidak
terjadi 
bottle 
neck
di
satu
bagian 
yang
dapat 
mengakibatkan
terganggunya
rencana
produksi
selanjutnya yang 
dapat 
mempengaruhi
jadwal
pengiriman
ke
customer.
1.5.6
Sistem
Kerja
Dari 
segi 
waktu 
kerja, 
Sistem 
kerja 
di  PT. 
ASTRA
OTOPARTS
divisi
NUSAMETAL  
dibagi 
menjadi
3
shift  (Senin-
Jum'at) untuk 
pegawai
pabrik 
dan
sebagian
supervisor
dengan
pembagian waktu  sebagai  berikut 
:
  
Shift
1
:
07
00- 16.00
Shift  2:
16.00-24.00
"
Shift  3
:
24.00- 07.00
Sedangkan
untuk
karyawan
kantor
,
Kepala
Departemen
dan  Kepala
Seksi 
serta
sebagian
supervisor
bekerja
selama
5  hari  kerja 
(Senin   - Jum'at) dari  jam  7.30  -
16.30  setiap  harinya.
PT.  ASTRA
OTOPARTS
divisi  NUSAMETAL
menerapkan
system
kerja  SK, 2 S.
Kriteria 5 K yaitu:
"
Meletakkan
barang yang  kita
pakai  pada  Keteraturan- Ringkas
(Seiri)
Menata yang  perlu  dan
membuang
yang
tidak  diperlukan
"
Kerapihan- Rapih  (Seiton)
Tempatnya sehingga
siapapun
mengetahui
letaknya
dengan
mudah
Kebersihan- Resik (Seiso)
Membersihkan
diri,membersihkan
barang dan
tampat  kerja
setiap  waktu
Kelestarian - Rawat (Seiketsu)
Menjaga 3
hal
(tertib,rapi dan
bersih) tetap  terpelihara
"
Kedisiplinan- Rajin
(Shitsuke)
Menjaga
diri  agar  segala 
sesuatu
yang  telah 
ditetapkan
berjalan
dengan
baik
dan
benar
  
Sedangkan 2 S
adalah
:
"'
Semangat Kerja
Semua 
karyawan 
hams  
mempunyat
semangat 
kerja    yang    tinggi 
untuk
mencapai
produktivitas dan
kualitas
yang  bagus
Safety
(Keselamatan Kerja)
Demi 
keselamatan dalam 
melakukan
aktifitas
produksi,
karyawan
diharuskan
menggunakan alat  keselamatan diri
yang  baik  dan
benar  sesuai  fungsinya
1.5.7 Tata Letak Pabrik
Tata   letak   pabrik
adalah 
tata   cara   pengaturan
fasilitas
-
fasilitas
pabrik
guna
menunjang 
kelancaran 
proses 
produksi.  Pengaturan 
tersebut 
akan  
mencoba
memanfaatkan
luas 
area 
untuk
penempatan
mesin  atau 
fasilitas
penunjang
produksi
lainnya,
kelancaran
gerakan
perpindahan
material,
penyimpanan
material,
pekerja
dan
sebagainya
Pada umumnya tata
letak  pabrik  dapat  diklasifikasikan
menjadi tiga
macam yaitu  :
1. 
Tata  letak  berdasarkan aliran produk
(product
layout)
Mesin dan  fasilitas
produksi
lainnya diatur
menurut prinsip
"machine after
machine"
dan
diletakkan
berdasarkan
garis  aliran dari  suatu  produk.
Contoh : pabrik  yang  berproduksi secara
missal
2. 
Tata  leta!< berdasarkan aliran proses (process
layout)
  
Metode pengaturan dan
penempatan dari 
mesin
dan 
segala fasilitas
produksi
dengan tipe 
/macam yang sama dalam sebuah departemen.
Contoh : industri yang beroperasi berdasarkanjob
order
3. 
Tata letak 
berdasarkan posisi (fixed position layout)
Material
dari  komponen atau 
produk utamanya akan tinggai tetap  pada
lokasinya sedangkan fasilitas produksi seperti tools ,
mesin, manusia serta
komponen kecillainnya
akan bergerak menuju lokasi material atau 
komponen
produk utamanya.
Contoh :
industri
perakitan
pesawat
terbang, ship
building.
PT.    
ASTRA  
OTOPARTS  
divisi  
NUSAMETAL  
menggunakan  
tata     letak
berdasarkan aliaran proses. Hal 
ini
terlihat dari 
peletakan
mesin
dan  fasilitas produksi
yang   
berkelompok  
sesuai  
dengan 
jenis  
dan   
fungsinya.   Dan   untuk   material
hand!ingnya,
menggunakan
handtruck,
forklift dan crane.
Keuntungan
aplikasi
layout
menurut
aliran
proses ini
adalah :
0
Total
investasi
yang
rendah
untuk
pembelian
mesin
dan   peralatan
produksi
kainnya
karena
disini
yang
dipergunakan
adalah
mesin
dengan tipe 
umum.
Fleksibilitas
produksi
yang 
besar
karena
dapat
mengerjal<an berbagai macam
jenis produk.
Mudah
untuk
mengatasi
breakdown
mesin
tanpa
menggangu aliran
produk
yang
lain.
  
<>
Aktivitas supervisi lebih  baik
dan
efisien.
Luas total  areal  tanah  pabrik
ini
adalah 33.330
m² dengan
luas  area  pabrik  13.700
m²
yang 
terbagi
atas 
dua 
bangunan
dan 
luas 
kantor
770 
m²
.  
secara
umum   dapat
di1ihat
babwa 
pabrik 
ini 
menempatkan
beberapa
fasilitas
plant 
service
(mushola
dan
ka11tin) di atas  lantai 
produksi,
hal
ini
memudahkan
karyawan
yang 
mayoritas
berada
pada
lantai  produksi
untuk
menggunakan fasilitas
itu.
1.5.8 Manajemen Mutu
Sistem
manajemen
yang 
diterapkan pada
PT. 
ASTRA
OTOPARTS
divisi
l\TUSAJVIETAL
sudah
bertaraf
intemasional,
hal
ini dapat 
terlihat
dari
sertifikasi
yang
diperoleh oleh  perusahaan
ini,
yaitu  QS
9000  dan
ISO  14000.
QS-9000
adalah kependekan dari
"Quality
System
Requirement
-9000".
Standar
ini
pada 
dasarnya
berisikan
persyaratan
yang 
hams  dipenuhi
oleh 
para 
pemasok 
dari
ketiga  
OEM 
(Original 
Equipment  Manufacturer) 
diatas. 
Struktur 
dari   QS-9000
adalah
mengacu
kepada
standar
sistem
manajemen
mutu 
IS0-900!versi
tabun
1994.
Namun
demikian
telah   ditambahkan 
beberapa
persyaratan 
yang   berkaitan
dengan
kebutuhan
industri
manufaktur
otomotif,
khususnya
pada 
bagian
Perencanaan
Mutu
dan
Pengendalian Proses.
Penerapan
dari  standar
QS-9000
dapat 
dilakukan
pada 
berbagai jenis
perusahaan
pemasok,
baik 
berupa
perusahaan
manufaktur
(manufaktur
suku   cadang)
maupun
  
perusahaan
jasa 
(pengecatan,
pengujian).
Penekanan
pada
standar
QS-9000  adalah
pada
tindakan
pencegahan
produk
gaga! dan  
pemborosan
pada
proses
mata
rantai
pemasok.
Sehingga
umumnya
perusahaan
yang
membutuhkan
standar
ini
adalah yang
memiliki konsumen berupa dunia industri.
Sedangkan  ISO 
14000  adalah 
sertifikasi  di  
bidang 
lingkungan.  ISO 
14000
berfungsi
untuk
membantu
organisasi
penghasil
produk
dan   jasa   mengembangkan
sistem manajemen lingkungannya. Seri 
dari  ISO 14000 sebenarnya adalah ISO 14001
yang berisi syarat atau aturan komprehensif tentang Sistem Manajemen Lingkungan
(Environmental
Management
System
atau 
EMS)
dalam
suatu
organisasi. Di 
dalam
ISO 14001, organisasi diminta melakukan banyak hal, 
misalnya
membuat
statement
kebijakan
lingkungan,
mengenali
dampallingkungan  yang  mungkin
terjadi  dan
menyusun  langkah  pencegahan  dampak  berikut 
targetnya, 
mempunyai
struktur
organisasi
yang jelas
untuk
menanganai
masalah
lingkungan,
melakukan
pelatihan
lingkungan
terhadap
stafuya,
medokumentasi
semua
aspek
lingkungan,
melakukan
evaluasi dan  audit lingkungan yang rutin.
Selain 
sertifikasi 
yang 
didapatkan,
PT.  
ASTRA 
OTOPARTS  divisi
NUSAMETAL
juga  
menerapkan
system
pengendalian
mutu
Total 
Quality
Control
(TQC).
TQC
adalah
proses
pengendalian
mutu yang
berfokus
kepada
konsumen,
perbaikan proses yang terns menerus dan  keterlibatan total dari 
seluruh pihak melalui
gugus  kendali 
mutu!Quality Control
Circle
(QCC),  dimana  seluruh  pihak  harus
mempelajari,
mempralctekkan
dan 
berpartisipasi dalam kendati mutu. Caranya dengan
ikut 
memherikan usulan-usulan atau perbaikan-perbaikan balk 
dari segi 
alat 
maupun
  
proses
yang 
dapat
meningkatkan
mutu
dan 
efisiensi
perusahaan.
Untuk
memotivasi
diberikan reward/penghargaan
bagi 
yang 
dapat
mengusulkan
serta berhasil
mengimplementasikannya dalam perusahaan.
1.5.9 Proses Produksi
Proses
prodnksi
dapat
diartikan sebagai
teknik
atau
metode
yang 
dipakai untuk
meningkatkan  kegunaan  barang  atau 
jasa  
dengan 
menggunakan  sumber-sumber
(tenaga
kerja,
mesin,
bahan-bahan
dan 
dana)
yang 
ada.
Proses produksi secara umum dapat dibagi atas dua  bagian ,
yaitu
:
1.         
Continous
Process
(proses
prodnksi
yang
terus-menerus)
Proses
ini 
umumnya
dimaksudkan
untuk
menghasilkan
volume
output
yang
besar.  Karena 
sifat  
operasinya 
yang   
beru!ang-ulang  maka  dapat 
dicapai
optimasi dan
efisiensi
yang
tinggi
dalam
penggunaan
sumber
daya,
baik
peralatan maupun tenaga kerja.
2.          
Intermittent/Batch
Process
(proses
produksi
yang
terputus-putus)
Proses  semacam  ini  
digunakan  bila  
pabrik  menangani  bermacam-macam
proses berbeda. Peralatannya terdiri
dari 
mesin generalpwpose sehingga lebih
lebih fleksibel. Industri kategori
ini
akan membuat produk dalam jumlash atau
skala
medium
size. 
Sejumlah
produk
dalam
hal 
ini 
bisa 
dibuat hanya sekali
atau 
bisa 
juga 
diproduksi
pada
interval
waktu tertentu.
Maksud
dari 
process
ini  
seringka!i untuk  memuaskan
kebutuhan
konsumen
akan
suatu  produk
secara
kontinyu.
  
PT.  
ASTRA OTOPARTS
divisi NUSAMETAL pada produksinya
menggunakan
lntermitteni'Batch
procces.
Hal 
ini 
terlihat
dari 
varisi produk yang dapat diproduksi
menggunakan satu 
jenis
mesin
(general purpose machine).
PT.
ASTRA
OTOPARTS divisi NUSAMETAL 
menghasilkan
komponen
untuk
otomotif dengan ukuran antara O.Olkg-
15kg 
seperti
transmission case,
cover  crank
case,  hub  wheel 
,
komponen
elektronik
seperti
canopy lamp,
street  light,  frame  lamp
dan 
komponen
lainnya
seperti
treager,
bearing
house 
yang 
disuplai
ke 
perusahaan­
perusahaan yang  bereputasi Internasional
Gambar
1.1. Produk PT. ASTRA OTOPARTS divisi NUSAMETAL
Aliran proses produksi secara garis besar pada perusahaan ini
adalah :
Melting
Casting
Finishing
Machining
Painting
Gam bar 1.2. Alinm proses produksi
  
Tetapi
belum 
tentu
semua
produk
melewati
seluruh
proses.
Hal  ini  tergantung
pada
permintaan dari
customer.
Raw 
material berupa
ingot  akan 
dilebur
di
proses
melting
menjadi
molten
yang
kemudian
akan   digunakan 
sebagai 
bahan
baku   pada   proses
casting.
Produk 
basil
proses 
casting  
(pengecoran) 
kemudian 
dilanjutkan   ke  
proses    finishing 
untuk
dilak:ukan 
penyelesaian akhir 
seperti
perataan
permukaan.
Setelah
itu
pada 
proses
machining,
produk
akan   di 
proses
menggunakan
cutting
tool 
untuk 
mendapatkan
dimensi
dan 
spesifikasi
yang  diinginkan
seperti
pembuatan
lubang
dan 
ulir. 
Setelah
proses
machining, beberapa produk
akan  dicat  pada  proses painting.
Lebih
lanjut   tentang
proses
produksi
akan   dibahas
pada 
BAB   3  terutama
pada
proses
casting
(pengecoran),
karena
proses
ini 
merupakan
inti  dari 
seluruh
proses
yang  ada,  dimana sebenamya
pada  proses inilab produk
dibuat/diproduksi.
Tabel 1.1. Daftar
mesin Die
Casting
250
860
X
860
350
940
X940
580 X
580
300-700
420
500
1070 X
1070
660 X 660
350-850
560
650
1!90
X
1!90
750 
X750
350-900
630
800
1350 X 1350
850 X850
400-950
760
!.650
2260 X2060
1500 X
1300
800- 1600
1000