(3,21%), Doktor
13,799 (0,53%),
dan Ijazah
lainnya untuk SLB 595 (0,03%) (Buletin BNSP
Vol. I/No. 3/September 2006).
Globalisasi
pendidikan
menuntut
mengamanatkan
bahwa pendidikan
harus
dikembangkan
dan
dikelola
secara
profesional
universal.
Ini berarti
bahwa
setiap
golongan
masyarakat
dalam
sebuah
negara
berhak
untuk
mendapatkan
pendidikan.
Pendidikan
adalah
hak
setiap
anak
(Sadig
Rasheed,
2000).
Sementara
di kenyataannya
di
Indonesia
biaya
pendidikan
masih
tergolong
mahal
(Nakoela
Soenarta,
2004).
Banyak
golongan
masyarakat
di Indonesia
yang belum merasakan
pendidikan.
Jika dilihat dari
pendapatan
keluarga,
jumlah
anak
bersekolah
dari
keluarga
terpaut
jauh.
Penduduk
dengan
pendapatan
terendah
yang
jumlahnya
20
persen
dari
seluruh
penduduk
memiliki
APM
yang
jauh
lebih
rendah
(49,9
persen)
dibandingkan
dengan
20
persen
penduduk
berpendapatan
tertinggi
(72,2
persen)
(United
Nations
Children's
Fund
UNICEF).
APM
adalah
jumlah
anak
kelompok
usia tertentu
yang
duduk di bangku sekolah
dibandingkan
dengan
jumlah seluruh anak
dalam
kelompok
usia
tersebut.
Untuk
pendidikan
di sekolah
dasar,
kelompok
usia
anak-anaknya
adalah 7-12 tahun, sedangkan untuk pendidikan di sekolah lanjutan pertama, kelompok
usianya 13-15 tahun.
Dari
data
di
fakta
di
atas
kita
bisa
menyimpulkan
bahwa
saat
ini
pendidikan
hanya
dirasakan
oleh
sebagian
masyarakat
yang
mampu
saja
di
Indonesia.
Peran
serta
masyarakat
dalam
membantu
meringankan
beban
pendidikan
di Indoensia
sangat
diharapkan
seperti
yang
tertuang
dalam
Undang
Undang
Sistem
Pendidikan
Nasional
pasal
54 bahwa
Peran
serta
masyarakat
dalam pendidikan
meliputi
peran
serta perseorangan,
kelompok,
keluarga,
organisasi
profesi,
pengusaha,
dan organisasi
kemasyarakatan
dalam
penyelenggaraan
dan
pengendalian mutu pelayanan pendidikan.
Demo
seputar
permasalahan
pendidikan
yang
terjadi
baik
di Jakarta
sebagai
pusat
pemerintahan
atau
di daerah
menunjukkan
adanya
pihak-pihak
yang
tidak
puas
terhadap
fasilitas
pendidikan
yang ada di Indonesia.
Permasalahan
yang terjadi
biasanya seputar
biaya
pendidikan
yang tinggi.
Sudah rahasia
umum
jika pendidikan
sekarang
sangat
mahal.
Seperti
kata
buku,
orang
miskin
dilarang
sekolah!
Memprihatinkan,
tapi
itulah
kenyataannya.
Padahal
pendidikan
mempunyai
tugas
menyiapkan
sumber
daya manusia
unuk
pembangunan.
Malaysia, Jerman, bahkan Kuba sekalipun
bisa membuat
pendidikannya
sangat
murah
dan
dapat
diakses
oleh
sebagian
besar
lapisan
masyarakatnya
|