BAB 2
VALUE PROPOSITION
 
2.1 ANALISA MARKET
 
  Pertumbuhan  penduduk  di  Indonesia  mengalami  peningkatan  yang  tinggi,  namun
tidak  diimbangi  dengan  jumlah  lahan 
yang  memadai  untuk  dijadikan  tempat  tinggal.
Contohnya  kota  Jakarta  yang  merupakan  tempat  favorit  untuk  berinvestasi  properti 
dibandingkan kota-kota  besar seperti  Singapura,  Sydney, Kuala Lumpur, Sianghai  menurut
survei Rumah123.com (2013). Kota Jakarta juga memiliki tingkat kepadatan penduduk yang
cukup tinggi didasarkan pada  data dari BPS (2013). 
Tabel 2.1. Distribusi Presentase Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
Provinsi, 2000 dan 2010 (BPS, 2013)  
 
 
13 
  
 
14 
Dari tabel di atas dapat terlihat bagaimana Jakarta menempati urutan pertama dalam
tingkat  kepadatan  penduduk  dengan  14,469  penduduk  per  km2  di  tahun  2010.  Dengan
keterbatasan  lahan  di  daerah  tersebut  mengakibatkan  para  pengembang  mencoba  untuk
membangun perumahan di daerah sub urban karena alasan ketersediaan lahan.  
Daerah  sub  urban  yang  menjadi  salah  satu  daerah  favorit  untuk  dijadikan  rumah
menurut  survey Rumah123.com (2014)  adalah  BSD yang berada pada  kawasan Tangerang 
Selatan. Selain karena alasan harga yang lebih murah dibandingkan harga rumah di Jakarta, 
fasilitas  yang  dikembangkan  oleh  daerah  penyanga  tersebut  sudah  hampir  setara  dengan
daerah  urban  dengan  ketersediaan  f asilitas  pendidikan,  hiburan,  dan  kesehatan.  Beberapa
perusahaan  besar  seperti  Unilever  juga  sudah  mencoba  melihat  kesempatan  untuk 
menempatkan  kantor  mereka  di  daerah  sub  urban  tersebut.  Rumah  tangga  di  daerah  su
urban merupakan target  market dari bisnis perawatan rumah ini karena dirasakan memiliki
tingkat  kesamaan  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  daerah  urban,  jika  dilihat  dari  faktor
lingkungan,  bentuk  rumah,  dan  harga  rumah.  Kesamaan  ini  akan  memudahkan  bisnis  in
melakukan profiling customer.
BSD  terletak  di  Tangerang  Selatan  yang  memiliki  luas  wilayah  yang  lebih  kecil
dibandingkan  dengan  luas  wilayah  lainnya  di  Provinsi  Banten  yaitu  dengan  luas  wilaya
147,19  km2  tetapi  tingkat  kepadatan  rumah  tangga  di  wilayah  Tanggerang  Selatan  cuku
tinggi yaitu sekitar  9.547 orang per km2.  Berikut ini data rumah tangga di provinsi Banten. 
  
 
15 
Tabel 2.2. Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk menurut Jenis Kelamin di Banten
Tahun 2012  (BPS, 2012)
  
  Untuk  kemudahan  dalam hal  profiling  customer, bisnis  ini memilih  untuk  fokus  di 
wilayah  cluster BSD City. Di  wilayah tersebut  terdapat  15 kawasan,  yaitu The  Caspia,  De 
park,  The  Icon,  Foresta,  Green  Cove,  De  Lationos,  Sevilla,  Virginia  Lagoon,  The  Gree
Taman Tirta Golf, Provence Parkland, Vermont, The Castilla, Neo Catalonia, dan Pavillion, 
Residence.  
BSD  City  memiliki  luas  area  6.000  hektar,  pada  tahun  2009  jumlah  didalamnya
mencapai  20.626  kepala  keluarga  atau  sekitar  100.000  jiwa  dan  pada  tahun  2010  juml
rumah  di  dalamnya  mencapai  30.000  unit  dengan  jumlah  penduduk  mencapai  120.000-
150.000  jiwa  (bsdcity.com, 2009).  Dalam waktu  5 tahun ke  depan,  BSD akan membangun
10.000  unit  rumah,  menurut  Kompas  (2010).  Bila  dibandingkan  dengan  daerah  sub urban
favorit lainnya seperti Bintaro yang memiliki luas area 2.000 hektar dengan jumlah penduduk
24.000  kepala keluarga pada tahun 2013 menurut bintarojaya-youham.blogspot.com  (2013)
atau  dengan  Harapan  Indah  yang  juga  mempunyai  luas  area  2.000  hektar   dengan  jum
penduduk mencapai 25.000 kepala keluarga pada tahun 2010 menurut kotaharapanindah.com
  
 
16 
(2010).   BSD City memiliki potensi  growth yang lebih besar jika dilihat dari luas area dan
jumlah  kepala  keluarga  di  dalamnya.  Selain  itu  pada  tahun  2013,  BSD  City  mencatat
penjualan  sebesar  Rp  7,35  trilyun  atau  melampaui  target  pada  Rp.  7  trilyun  menurut 
vibiznews.com (2014) sehingga   BSD City disimpulkan  memiliki potensi market  yg  besar 
untuk dapat dimanfaatkan.
Sedangkan  jika  dilihat  berdasarkan  hasil  survey  yang  dilakukan  terhadap  target
market bisnis ini yang berada  di BSD  City, gambaran  tentang market potential dari produk
Fixit dapat dilihat pada bagan di bawah ini:  
3%
13%
Pembantu Rumah 
Tangga
Tukang Informal
84%
Dikerjakan anggota 
keluarga
 
Gambar 2.1.    Market Potential di BSD City
3.6%
Tukang 
Informal
Target Market 
Fixit
96.4%
 
Gambar 2.2.    Market Penetration Produk Fixit
 
2.1.1 Asumsi Pasar
  Berikut ini adalah asumsi potensi pasar yang dimiliki oleh industri ini. 
  
 
17 
  Jumlah  market  potensial  yang  ada  di  daerah  BSD  City  adalah 
sebesar  IDR 
12.398.400.000,-  ,  hasil  dari  perkalian  84%  dari  jumlah  40.000  rumah  yang  ada
dikalikan IDR 123.000,- ( rata-rata biaya yang biasa dikeluarkan oleh responden pada 
survei yang dilakukan) dikalikan 3 (  jumlah penggunaan tukang menurut  responden 
pada survei yang dilakukan ). 
  Berdasarkan hasil survey dan jumlah rumah yang ada di BSD diperkirakan penetrasi 
pasar  untuk  bisnis  ini  adalah  IDR  671.328.000  pertahun,  hasil  ini  didapat  dari 
perkalian  84%  dari  jumlah  40.000  rumah  yang  ada  dikalikan 3.6%  ( target  sales 
dikalikan  IDR  185.000,-  (  harga  produk  Fixit  )  dikalikan  3  (  jumlah  penggunaa
tukang menurut responden pada survei yang dilakukan ). 
2.2 ANALISA INDUSTRI
 
  Maraknya perkembangan industri properti  akan   diiringi dengan  hadirnya jasa yang 
menawarkan perawatan maupun  renovasi  rumah.  Untuk  mengetahui  lebih  lanjut  mengenai 
prilaku  seseorang  dalam  mengatasi  permasalahan  perbaikan  rumah,  dilakukan  interview 
singkat dengan  Cecil, salah satu penghuni rumah di daerah Condet.  Menurut Cecil,   untuk 
mendapatkan  jasa  perbaikan  rumah  untuk  memperbaiki  atap  rumahnya  yang  bocor  Cecil
mendapatkan  rekomendasi  jasa  tukang  yang  tepat  melalui  tetangganya.  Dari  Cecil  juga 
diketahui  bahwa  tukang  tersebut  umumnya  mendapatkan  pekerjaan  perbaikan  rumah  dari
beberapa  penghuni  yang  tempat  tinggalnya  berada  di  satu  wilayah  yang  sama  atau 
berdekatan.  Dari  interview  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  di  Jakarta  masih  banyak 
wilayah  tempat  tinggal  yang  di  dalamnya  bermukim  masyarakat  dengan  tingkat  income 
  
 
18 
maupun jenis rumah  yang berbeda-beda. Perbedaan status sosial antara salah satu penghuni 
dengan  penghuni  lainnya  di  satu  rukun  tetangga  yang  sama  menimbulkan  saling 
ketergantungan.  
Berbeda  dengan  di  daerah  sub  urban  khususnya  BSD  city,    melalui  interview  kepa
salah satu tenaga pemasaran mengenai jasa perawatan rumah, ditemukan bahwa untuk proses 
perawatan sendiri pihak BSD City  hanya menjadi penengah antar a penyedia jasa dan pemilik 
rumah.    Departemen   Sales dapat  memberikan referensi  jasa  untuk  perawatan  rumah dari 
pihak  luar  developer  yang  mereka  ketahui  dari  karyawan  pengembang  yang  bermukim 
sekitar  lokasi  cluster.  Hal ini  didukung  juga oleh  hasil survey  yang diadakan terhadap  31 
sample  responden  yang  bermukim  di  BSD  City.  Sebanyak  74%  responden  menyatakan
bahwa  mereka  mendapatkan  referensi  jasa  pihak  ke-3  (tukang)  untuk  memperbaiki  ruma
dari teman. 
 
2.3 FIVE FORCES ANALYSIS
Menurut (Porter, 1979) untuk memahami kondisi dari suatu industri ada lima faktor 
yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam melihat peta persaingan yang ada  di dalam 
industri  tersebut. Lima  faktor ini kemudian biasa disebut  dengan  Five  Forces.  Lima  aspek 
yang digunakan dalam teori Michael E. Porter, yaitu : 
  
 
19 
Rivalry (Low)
Persaingan antara perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama ser ingkali sulit 
dihindarkan. Bahkan untuk perusahaan  atau perusahaan  tertentu  jika tidak  bisa  bertahan di 
tengah ketatnya persaingan, hal itu akan menurunkan market share sampai ke angka nol. Dan 
jika ini terjadi maka revenue organisasi tersebut akan terhenti dan lama kelamaan bukan tidak 
mungkin kelangsungan hidup perusahaan akan terhenti. Untuk itu sebelum masuk ke dalam 
suatu industri, sangat penting bagi perusahaan untuk  menganalisa industri apa yang mereka 
masuki.  Hal  ini  juga  berkaitan  dengan  strategi  apa  saja  yang  perlu  diterapkan  dalam 
menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang ada dalam industri yang sama. Hal lain 
yang  tak  kalah  pentingnya  dalam  melihat  industri  dari  sudut  pandang  persaingan  yaitu 
seberapa  besar  pertumbuhan  dari  industri  tersebut.  Hal  ini  secara  tidak  langsung  akan 
berdampak pada perkembangan dari market size dan market share dalam industri yang sama. 
Peta  persaingan  yang  ketat  juga  terjadi di  dalam  industri  pemeliharaan  dan  perbaikan
rumah. Struktur pasar  yang ada pada industr i ini adalah pasar persaingan  sempurna.Hal ini 
dikarenakan banyaknya jasa tukang informal  yang tidak dapat terhitung jumlahnya menurut  
karakteristik pasar persaingan sempurna di bawah ini  ( Jain, 2009). 
  Dalam jenis pasar persaingan sempurna terdapat banyak pembeli maupun penjual 
  Produk yang dijual bersifat homogen 
  Penjual  dan  pembeli  memiliki  pemahaman  mengenai  har ga  dari  barang  atau  jasa
tersebut 
  Penjual dan pembeli dapat dengan mudah keluar masuk pasar 
Yang akhirnya dapat  disimpulkan bahwa ada banyak produsen yang bersaing dalam 
memperebutkan market share yang sama. 
  
 
20 
Industri  pemeliharaan  dan  perbaikan  rumah  saat  ini  didominasi  oleh  tenaga-tenaga
informal  yang  bertindak  sebagai  jasa  tukang  untuk  memperbaiki  rumah.  Artinya  sebagian
besar dari  para  tukang  tersebut  bekerja  secara individual  tanpa adanya  badan hukum yang 
mengkoordinir para tukang tersebut. 
Namun  begitu,  Protect  Home  masuk  dengan  menawarkan  jasa  perawatan  dan 
pemeliharaan  rumah.  Jasa  tersebut  yang  membedakan  Protect  Home  dengan  jasa  tukang
informal yang sekarang ada. Dengan kata lain persaingan di pasar  yang sama relatif rendah 
karena  belum  ada  organisasi  atau  pihak  lain  yang  menawarkan  jasa  yang  sama  dengan
Protect Home.
 
Threat of Subtitutes (High)
Salah satu faktor yang menentukan kelangsungan hidup suatu produk adalah apakah 
produk tersebut dapat bertahan dari jenis produk lain yang mempunyai kemiripan fungsional 
sehingga dapat  menjadi produk  pengganti.  Produk  pengganti inilah  yang menjadi ancaman 
serius bagi para produsen yang ada di industri tertentu.  
Dalam  industri  pemeliharaan  dan  perbaikan  rumah, faktor  utama  dalam  pengerjaan 
proyek  dilaksanakan  oleh  para  pekerja  yang  sering  disebut  dengan  tukang.  Tukang  inila
yang  akan  mengerjakan  proses  pemeliharaan  dan  perbaikan  rumah 
yang  diinginkan  oleh
konsumen. 
Ancaman  yang  mungkin  terjadi  yang  bisa  menggantikan  posisi  tukang  sebagai 
pekerja pemelihara dan perbaikan rumah adalah penggunaan asisten rumah tangga pria yang 
bisa  dimanfaatkan  untuk  melakukan  jenis  pekerjaan  pemeliharaan  dan  perbaikan  rumah. 
  
 
21 
Dengan  adanya  asisten  rumah  tangga  pria  ini,  konsumen  bisa  saja  sudah  tidak  lagi 
membutuhkan jasa dari perusahaan penyedia tenaga pemeliharaan dan perbaikan rumah ini. 
Satu  lagi  unsur  pengganti  yang  bisa  datang  yaitu dari  dalam  lingkungan  pengembang  ji
pada  akhirnya  pengembang  memutuskan  untuk  memiliki  jasa  pemelihar aan  dan  perbaikan
rumah sendiri. Yang artinya  market share yang sebelumnya  dimiliki di  perumahan tersebut 
dapat berkurang sampai ke angka nol dan tertutup. Dengan kondisi ini dapat dikatakan bahwa 
ancaman dari produk atau jasa pengganti menjadi tinggi.  
Buyer Power (Low)
Sumber pendapatan utama yang didapatkan oleh perusahaan yang bertujuan mencar i 
keuntungan  adalah  pendapatan  dari  konsumen  yang  menggunakan  produk/jasa  dari 
perusahaan  yang bersangkutan.   Jika dilihat dari sudut pandang hubungan antara produsen 
dan konsumen, produsen dan konsumen sama-sama memiliki kekuatan tawar menawar atau 
yang biasa disebut dengan bargaining position. Posisi tawar menawar  antara produsen  dan 
konsumen  ini  terkadang  bisa  tidak  seimbang  pada  keadaan-keadaan  tertentu.  Salah  satu 
faktor  yang  bisa  melemahkan  posisi  tawar  menawar  dari  produsen  dan  meninggikan  nil
tawar menawar dari konsumen adalah ketika konsumen dapat memproduksi barang/jasa yang 
ditawarkan oleh produsen. Hal ini bisa menjadi ancaman yang serius untuk produsen apabila 
tidak  ditangani  dengan  baik.  Salah  satu  cara  yang  bisa  dilakukan  oleh  produsen  untuk
menghindarkan melemahnya posisi  tawar  menawar mereka yaitu  dengan  memberikan nilai 
lebih kepada konsumennya, bukan sekedar memberikan fitur semata. 
Dalam industri pemeliharaan dan perbaikan rumah, dapat disimpulkan bahwa buyers 
power dalam industri ini memiliki kekuatan yang rendah karena konsumen tidak mampu dan
  
 
22 
tidak  mau  untuk  melakukan  proses pemeliharaan  dan  perbaikan  rumah.    Hal  ini  didukun
oleh  hasil  survey yang menunjukkan  bahwa  84% responden  menggunakan  jasa pihak ke-3 
seperti  tukang  untuk  mengerjakan  perbaikan  rumah,  13%  dikerjakan  oleh  asisten  rumah
tangga dan 3% dikerjakan oleh anggota keluarga lainnya. (Appendix 4) 
 
Supplier Power (Low)
Keberhasilan produsen  dalam  menyampaikan  value proposition yang  sesuai kepada 
konsumennya  seringkali  ditentukan  oleh  peranan  dari  pemasok  yang  bekerjasama  dengan
produsen.  Pemasok  mempunyai  peranan  dalam  hal  menjaga  kualitas  produk/jasa  yang 
ditawarkan oleh perusahaan dan juga dalam hal memberikan harga yang kompetitif kepada 
para  konsumennya.  Bahan  baku  yang  berkualitas  yang  diberikan  oleh  pemasok  kepada 
konsumen akan berpengaruh pada hasil akhir dari produk/jasa yang diberikan oleh produsen 
kepada  konsumennya.  Sama  hal  nya  dengan  besaran  harga  yang  diberikan  oleh  pemaso
kepada  produsen.  Semakin  tinggi  har ga  yang  dibebankan  oleh  pemasok  kepada  produse
akan  turut  menyebabkan  tingginya  har ga  yang  ditawarkan  oleh  produsen  kepada 
konsumennya. Faktor utama  yang bisa membuat pemasok dengan mudah menaikkan harga 
jual mereka kepada produsen adalah ketika bahan baku pasokan yang dimiliki oleh pemasok 
sangat terbatas jumlahnya di pasaran. Terlebih jika pemasok yang bersangkutan merupakan 
pemasok  tunggal  untuk  bahan  baku  yang  dibutuhkan  oleh  produsen  dalam  menghasilkan
produknya.  
Dalam  menjalankan  roda  bisnis  dalam  industri  pemeliharaan  dan  perbaikan  rumah,
ada  beberapa  pemasok  yang  dibutuhkan  oleh  produsen  untuk  menyampaikan  value 
  
 
23 
proposition  kepada  para  pelanggannya.  Beberapa  contoh  pemasok  yang  dibutuhkan
diantaranya: 
  pemasok cat untuk pengecatan rumah 
  pemasok semen 
  pemasok peralatan pertukangan 
  pemasok genting 
  pemasok pipa, dan alat-alat serta bahan bangunan lainnya 
Melihat  pentingnya  peranan  dari  pemasok  dalam  industri  ini,  maka  mutlak    bagi
perusahaan  untuk  selalu  mencari  pemasok  yang  tepat  untuk  bahan  baku  tertentu  yang 
dibutuhkan serta menjaga hubungan baik dengan pemasok tersebut. Salah satu cara menjaga 
hubungan baik ini yaitu dengan memberikan keuntungan lebih kepada pemasok dengan ikut 
serta mempromosikan merk dari produk yang digunakan oleh perusahaan tersebut. 
Menjalin kerjasama dengan pemasok dengan merk yang dikenal baik oleh masyarakat 
secara tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan dari konsumen serta memberikan rasa 
aman yang lebih karena konsumen lebih yakin dengan bahan-bahan yang digunakan. 
Namun begitu,  banyaknya  alternatif  merk bahan  bangunan  dan  peralatan  bangunan 
yang tersedia di pasar membuat supplier power menjadi rendah. 
Threat of New Entrans dan Entry Barriers (High)
Semakin  besarnya  market  size  dari  suatu  industri,  maka  semakin  besar  pula  nilai
ketertarikan  bagi  perusahaan  untuk  masuk  ke  dalam  industri  tersebut.  Hal  ini  akan 
berdampak pada semakin kecilnya diferensiasi yang diberikan oleh tiap perusahaan yang ada 
dalam industri tersebut. Jika hal ini didiamkan terus  menerus,  maka produk yang ada akan 
  
 
24 
menjadi produk komoditi yang hampir tidak nampak lagi keunggulan produk dari salah satu 
perusahaan tertentu. 
Hal tersebut  terjadi   pada struktur pasar yang merupakan pasar persaingan sempurna 
seperti  dalam  industri  pemeliharaan dan  perbaikan  rumah.  Masuknya  pesaing-pesaing  baru
sangat mungkin terjadi yang pada akhirnya bisa berujung pada berkurangnya  market share  
perusahaan  yang  sudah ada sebelumnya. Namun demikian ada  beberapa  faktor  yang  harus 
dipertimbangkan oleh  perusahaan baru yang ingin  masuk  ke  dalam  suatu  industri tertentu, 
seperti: 
  sumber modal 
  diferensiasi yang berguna 
  brand awareness yang masih lemah 
  pengetahuan terhadap industri 
  pengetahuan pola distribusi 
  biaya peralihan 
Untuk  mengatasi  datangnya  pesaing  baru  yang masuk ke  dalam  target  market  yang
sama, ada beberapa cara yang dilakukan oleh perusahaan pemeliharaan dan perbaikan rumah 
ini.   Cara utama yang dilakukan adalah dengan menjadikan developer menjadi jalur promosi, 
hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan developer terhadap jasa ini, sehingga 
di tahun berikutnya bisnis ini dapat menjalin kerjasama strategis dengan pengembang cluster 
yang ada di BSD City untuk menutup jalur masuk bagi pesaing lain yang menawarkan value 
proposition yang sama. Karena seiring dengan makin banyaknya pesaing baru yang masuk ke
indutri  yang  sama,  maka  market  share  yang  ada  juga  akan  semakin  berkurang.  Untuk
dapat disimpulkan bahwa ancaman dari pendatang baru ter golong besar. 
  
 
25 
Melihat  analisa  Five  Forces  di  atas,  yang  harus  dilakukan  oleh  bisnis  ini  adalah
memperkuat  unsur  point  of  differentiation  pada  hal  yang tidak  diberikan oleh  para  tukang
seperti  layanan 
online  monitoring  system  bagi  pelanggan  sehingga  bisa  menjadi  pembeda
dengan tukang informal pada umumnya. Adanya catatan riwayat tentang kondisi rumah para 
pelanggan juga menjadi benefit yang susah digantikan oleh pemain baru yang akan masuk ke 
pasar. Riwayat  kondisi rumah  tersebut  dapat  membantu  pengambilan  keputusan perbaikan 
rumah  di  kemudian  hari. Hal  ini  diperkuat  dengan hasil  survey  yang menunjukkan  bahwa
90%  responden menyetujui  konsep ini. (Appendix-4) 
2.4 TEORI BISNIS MODEL KANVAS 
 
  
 
Gambar 2.3. 9 Building Blocks (Osterwalder dan Pigneur, 2010)
Dalam  ilmu  manajemen,  ada  banyak  konsep  yang  digunakan  untuk  keperluan  dan
pembelajaran  yang  berbeda  beda.  Salah  satu  konsep  bisnis  yang  paling  popular  saat  in
terutama semenjak maraknya bisnis e-commerce adalah konsep bisnis model.  Wheelen dan 
Hunger  (2010)  mendefiniskan  model  bisnis  sebagai  “metode  yang  digunakan  oleh 
  
 
26 
perusahaan  untuk  menghasilkan  uang  di  lingkungan  bisnis  dimana  per usahaan  beropr asi”
Ahli lain yang berpendapat tentang hubungan antara model bisnis dan strategi, Chen (2009), 
mengatakan  bahwa  model  bisnis  yang  diciptakan  saat  ini  haruslah  sejalan  dengan  konse
web 2.0 yang sekarang digunakan. Hal ini disebabkan karena makin banyaknya bisnis yang 
memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana promosi dan penjualan. Artinya e-commerce 
memegang peranan penting terhadap model bisnis yang dikembangkan saat ini. 
Maraknya  konsep  model  bisnis  yang  ada  saat  ini  berkaitan  erat  dengan  mulai 
bermunculan berbagai jenis  bisnis yang  sulit dibedakan  satu  dengan  yang  lainnya.  Dengan 
menerapkan bisnis model yang tepat, diharapkan sebuah bisnis akan tumbuh dan berkembang 
ditengah ketatnya persaingan yang ada. 
Salah satu bendekatan konsep bisnis model yang banyak digunakan yaitu Business Model 
Canvas  (BMC)  K  Osterwalder  dan   Pigneur  (2010)    sebagai  Bisnis  Model  Kanvas  ad
model  bisnis  yang  ada  diterjemahkan  dalam  satu  lembar  kanvas  yang  di  dalamnya  beri
sembilan blok elemen antara lain: 
1.  Customer Segment
Tahapan  awal  dalam  memulai  bisnis  adalah  menentukan  siapa  saja  atau  jenis 
konsumen  seperti  apa  yang  ingin  dilayani.  Semakin  jelas  dalam  menentukan 
konsumen mana saja yang akan dilayani maka semakin mudah bagi perusahaan untuk 
memberikan  produk/jasa  yang  tepat  untuk  melayani  kelompok  konsumen  tersebut. 
Dan  pada  akhirnya  segmentasi  inilah  yang  akan  menentukan  bagian-bagian  lain 
dalam bisnis model. 
2.  Value Propositions
Setelah  menentukan  konsumen  yang  tepat  yang  ingin  dituju,  maka  tahapan 
  
 
27 
selanjutnya  yang  harus  dilakukan oleh  perusahaan  adalah  menentukan  manfaat  dan 
nilai  lebih  apa  yang  ingin  diberikan  kepada  konsumennya.  Nilai  lebih  inilah  yan
sering kali menjadi pembeda antara satu bisnis dengan bisnis yang lainnya. 
3.  Channel
Value  Proposition  yang  dimiliki  oleh  perusahaan  perlu  disalurkan  kepada  para
pelanggannya  (Customer  Segments)  melalui  saluran-saluran  yang  tepat.  Saluran-
saluran inilah yang disebut dengan channels. Ada beberapa jenis channels, mulai dari 
channels sebagai sarana promosi sampai dalam melayani pelanggan saat purna jual.
4.  Customer Relationships
Setelah berhasil  menjual produk/jasa  ke  konsumennya,  perusahaan juga  harus terus 
menciptakan  dan  menjaga  hubungan  baik  dengan  pelanggannya  secara 
berkesinambungan.  Hal  ini  sangat  penting  untuk  meningkatkan  loyalitas  dari 
pelanggan  agar  mereka  tetap  mau  untuk  membeli  produk  atau  menggunakan  jasa
perusahaan ini.  
5.  Revenue Streams
Salah satu komponen yang dianggap paling vital bagi perusahaan dalam konsep bisnis 
model  kanvas  adalah  Revenue  Streams.  Revenue  Streams  menerangkan  cara  dan 
tahapan bagi perusahaan dalam memperoleh pendapatan. 
6.  Key Activities
Key  Activities  merupakan  gambaran  tentang  bagaimana  perusahaan  menjalankan
aktivitasnya dalam menyampaikan value ke pelanggan.  
7.  Key Resources
Key Resources adalah seluruh sumber daya milik  perusahaan yang digunakan untuk
  
 
28 
memberikan  value  proposition ke pelanggannya.  Beber apa  contoh sumber  daya  ini 
antara  lain  sumber  daya  manusia,  ide,  peralatan,  properti,  merk,  teknologi  dan 
channel. 
8.  Key Partnership
Beberapa point penting yang ada dalam proses bermitra mencakup: 
1.  ada dua atau lebih pihak yang terlibat; 
2.  adanya suatu ikatan kontrak atau bentuk kesepakatan 
3.  mencakup suatu bentuk kerjasama yang saling menguntungkan 
4.  jangka waktu kerjasama
Osterwalder  &  Pigneur  (2010)  dalam  tulisannya  menjabarkan  empat  bentuk 
kemitraan dalam bisnis sebagai: 
1.  Aliansi strategis dengan perusahaan non competitor 
2.  Kemitraan sekaligus bersaing dengan competitor 
3.  Joint venture dalam hal mengembangkan bisnis baru 
4.  Kerjasama  antara  penjual  dan  pembeli  dalam  kurun  waktu  tertentu  demi 
menjamin ketersediaan pasokan 
Sedangkan beberapa fungsi dari bermitra adalah: 
1.  Membuka pasar yang baru 
2.  Efisiensi proses 
3.  Membuka jenis bisnis atau brand yang baru 
4.  Membagi resiko antara dua belah pihak atau lebih 
5.  Mendapatkan atau mengoptimalkan sumber daya 
  
 
29 
9.  Cost Structure 
Dalam  menjalankan  aktivitasnya,  perusahaan  memiliki  komposisi  biaya  (cost 
structure)  yang  merupakan  rincian  dari  biaya-biaya  aktivitas  mereka.  Komposisi
biaya  yang  tepat  dan  efisien  menjadi  salah  satu  kunci  perusahaan  dalam  meneka
harga dan memperbesar margin keuntungan. 
 
2.5 TEORI  KERJASAMA  PERUSAHAAN
 
Membangun  kerjasama  dengan  developer  dapat  meningkatkan  trust  customer 
terhadap bisnis ini.  Oleh sebab itu perlu dipahami  konsep kerjasama antar  perusahaan  yang 
biasa  terjadi.  Ada  beberapa  konsep  kerjasama  perusahaan  (Ebert  &  Griffin,  2013), 
diantaranya: 
  Strategic alliance dan Joint venture  
o  Strategic alliance adalah kolaborasi dari dua atau lebih organisasi pada 
sebuah proyek untuk keuntungan bersama. 
o  Joint  venture  adalah  perusahaan  baru  di  mana  mitra  berbagi 
kepemilikan. 
  Merger, dicapai ketika dua perusahaan bergabung untuk menciptakan sebuah 
perusahaan baru. 
  Acquisition  terjadi  ketika  satu  perusahaan  membeli  langsung  perusahaan 
lainnya. 
  Divestiture  adalah  strategi  yang  digunakan  dimana  sebuah  perusahaan 
menjual satu atau lebih unit usahanya. 
  
 
30 
  Spin-off terjadi ketika sebuah perusahaan menjual sebagian dari dirinya sendiri 
untuk meningkatkan modal. 
2.6 VALUE PROPOSITION & IDEA GENERATION
Rumah  merupakan  salah  satu  objek  investasi  yang  paling  populer  saat  ini.  Hal
dikarenakan  rumah  beserta  tanahnya  memiliki  tingkat  kenaikan  harga  sebesar 10-15%  per
tahunnya  (kompas,  2013). Angka  ini merupakan  indikasi  positif  terhadap  industri  properti.
Namun sayangnya, nilai jual dari sebuah rumah atau bangunan seringkali tidak bisa mencapai 
angka  yang maksimal karena  kondisi rumah  ataupun bangunan tersebut  sudah tidak  sebaik 
pada saat awal rumah tersebut dibangun atau mulai ditempati.    
Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap 31 orang yang bertempat tinggal di BSD 
City didapatkan beberapa insight yaitu.  
  84%  responden  menyatakan  bahwa  proses  perawatan  rumah  dilakukan  oleh  jasa 
pihak ketiga, dalam hal ini yaitu tukang. 
  58%  responden  menyatakan  bahwa  manfaat  pemeliharaan  rumah    untuk  jangka 
panjang  yaitu  proses  penjualan  dengan  harga  yang  tinggi  merupakan  suatu  yang 
penting. 
  38%  responden  menyatakan  bahwa  ragu-ragu  terhadap  keamanan  rumah  mereka 
ketika sedang dilakukan perbaikan oleh jasa tukang yang dilakukan saat ini.
  42%  responden  menyatakan  bahwa  ragu-ragu  terhadap  kepuasan  jasa  yang  sudah 
mereka gunakan saat ini. 
  
 
31 
  29% responden mengatakan bahwa mendapatkan laporan atas jasa pemeliharaan yang 
sudah dilakukan merupakan suatu yang sangat penting.  
  64%  responden  mengatakan  bahwa  mengetahui  sejarah  perbaikan  yang  sudah 
dilakukan merupakan suatu yang penting. 
Berdasarkan  survey  di  atas,  diberikan  solusi  untuk  mengatasi  masalah  perawatan 
rumah  kepada  para  pemilik  rumah,  baik  yang  ditinggali  sendiri  ataupun  yang  dijadikan
sebagai objek investasi tanpa ditinggali. Perawatan rumah ini ditujukan untuk  terus menjaga 
kenyamanan dan nilai dari suatu rumah agar nantinya ketika dijual dapat meningkatkan harga 
penjualan secara maksimal karena kondisi rumah tersebut yang terawat dengan baik.   
Proses  perawatan  dan  perbaikan  rumah  bagi  rumah-rumah  yang  berada  di  dalam 
cluster  sering  kali  terkendala  oleh  keterbatasan  sumber  daya  manusia  pekerjanya  serta
sulitnya  mencari  orang  yang  tepat  untuk  membantu  mengerjakan  pekerjaan  perbaikan  da
perawatan  tersebut.  Kesulitan  mencari  tenaga  yang  tepat  ini  terjadi  utamanya  karena 
karakteristik  perumahan  di  daerah  cluster  memiliki  kesamaan  atau  homogenitas  dalam 
beberapa unsur seperti tipe rumah, harga dan besaran rumah yang akhirnya mengindikasikan 
kesamaan  strata  sosial  para  penghuninya.  Dengan  kesamaan  status  sosial  tersebut,  dapat
diindikasikan bahwa pada umumnya para penghuni di daerah cluster seperti cluster di BSD 
City memiliki pekerjaan tetap dengan posisi yang mapan. Sehingga sering kali para penghuni
kesulitan  untuk  mendapatkan  tenaga  tukang  yang  bisa  membantu  pengerjaan  proses 
perawatan dan perbaikan rumah yang berasal dari dalam cluster tersebut. Di lain pihak, jika 
mereka berusaha mendapatkan tenaga yang bisa membantu perawatan dan perbaikan ini dari 
luar cluster, maka isu kepercayaan terhadap pihak tukang tersebut dan juga ketersediaan pada 
saat ada kebutuhan mendesak juga menjadi masalah yang baru. 
  
 
32 
Jasa perawatan  rumah  ini akan memberikan manfaat  bagi  pemilik rumah yang akan 
dijabarkan dalam value  proporition sebagai berikut: 
1.   Manfaat   utama:  memberikan rasa nyaman tinggal  di rumah dan  menjaga nilai 
investasi rumah 
2.  Point of Differentiation 
a.  Sejarah  Pemiliharaan  Rumah   
Selain  memberikan rasa  nyaman dan menjaga nilai  investasi rumah, jasa 
ini  menawarkan  fitur  berupa  system  pelaporan  terpadu  yang  nantinya 
dapat  digunakan  sebagai  sejarah  perbaikan  yang  sudah  dilakukan  oleh 
bisnis ini. 
b.  Kepercayaan 
Menjaga nilai kepercayaan dari konsumen merupakan salah satu hal yang 
penting  dilakukan  oleh  bisnis  ini.  Hal  ini  juga  menjadi  pembeda  bisnis
Protect  Home  dengan  para  pesaing  yang  umumnya  merupakan  tuka
informal. Kepercayaan terhadap bisnis Protect Home ditunjukkan dengan 
adanya  adanya  badan  hukum  yang  memayungi  bisnis  ini.  Penggunaan 
seragam,  kerjasama  dengan developer dan proses recruitment  yang  ketat 
dan  terpadu  juga  merupakan  usaha  untuk  meningkatkan  kepercayaan 
konsumen terhadap bisnis ini. 
c.  Kemudahan 
Kemudahan  dalam  pemanggilan  tukang  Protect  Home  terutama  dalam 
kondisi  rumah  yang  memerlukan perbaikan secara  mendesak merupakan 
salah satu keuntungan menggunakan jasa ini dibanding dengan kompetitor 
  
 
33 
yang ada.  Hal  ini  didukung  dengan  jalur  komunikasi  yang  tersedia  bagi 
konsumen  melalui  beberapa  channel  seperti  telpon,  email,  website  dan 
mobile apps. 
3.  Point of Parity
a.  Performa 
Industri  jasa  pemeliharaan  dan  perbaikan  rumah  mengharapkan  standar 
performa  yang  baik  sesuai  dengan  permintaan  perbaikan  dari 
konsumennya. 
 
Berikut ini merupakan produk yang ditawarkan oleh Protect Home. 
1.  Pemeliharaan  Premium  Plus  -  Layanan  pemeliharaan  rumah  berupa  kunjungan 
secara rutin untuk melakukan  pengecekan dan perawatan kondisi dan komponen 
bangunan agar nilai investasi dari rumah tetap terjaga. Selain itu produk ini juga 
membersikan proses pembersihan terhadap bagian-bagian rumah. 
2.  Pemeliharaan Premium - Layanan pemeliharaan berupa kunjungan secara rutin ke 
rumah  untuk  dilakukan  proses  pengecekan  kondisi  bagunan  dan  komponen 
rumah. 
3.  Fixit  -  Layanan  perbaikan  komponen  bangunan  dan  taman  yang  memerlukan 
perbaikan dan penggantian secara cepat dan mendesak 
Selain manfaat yang dirasakan oleh konsumen, bisnis ini juga memiliki manfaat yang 
akan  dir asakan  oleh  pengembang.  Dengan  adanya  layanan  perawatan  dan  perbaikan  ini
diharapkan akan menjadi nilai tambah yang akan membuat rumah-rumah di daerah BSD City 
  
 
34 
menjadi pilihan utama  bagi para konsumen yang  mencari rumah di daerah sub urban, baik 
sebagai  rumah  hunian  utama  ataupun  untuk  dijadikan  sebagai  objek  investasi.  Selain  itu
pengembang  juga  turut  berpartisipasi  dalam  memajukan  perekonomian  dan  status  sosial 
masyarakat di luar perumahan  yang tinggal di sekitaran perumahan tersebut  yang tidak lain 
merupakan sumber tenaga kerja bisnis jasa ini. Kerjasama dengan pengembang penting untuk 
dilakukan, karena dalam hal ini pengembang merupakan salah  satu channel  marketing bagi 
bisnis ini untuk dapat masuk ke dalam cluster di BSD City.