6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori-teori Basis Data
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa dasar perancangan aplikasi basis data akan
dibuat memiliki tahapan-tahapan pengembangan sendiri.
2.1.1
File Processing System
Sebelum adanya basis data, sistem yang digunakan untuk mengelola data
adalah sistem file atau lebih dikenal dengan file processing system.
Menurut
Eaglestone
(1998,p8),
File
Processing
System adalah
untuk
merancang program computer dalam mendukung kegiatan informasi
yang spesifik, dan
untuk
merancang
file-file
data
yang
juga
menyediakan
program
aplikasi
dengan data
yang dibutuhkan, dan menghasilkan suatu laporan.
File Processing System sebagai system penyimpanan dan pengurutan data
dengan
cara
mengumpulkan
data-data
yang
sejenis, memberi judul atau label dan
melakukan index berdasarkan alphabet, untuk memudahkan proses pencarian data
kembali (Connolly,2002,p7).
Sistem ini
menggunakan
metode
desentralisasi
yang
berarti
masing-
masing departemen menyimpan dan mengontrol datanya masing-masing.
File
Processing
System menggunakan
program
aplikasi
yang
dapat
memproses data sehingga dapat menghasilkan laporan yang dapat digunakan oleh
masing-masing departemen yang mengelolanya.
|
7
Sistem ini dapat bekerja dengan baik apabila jumlah data yang disimpan
tidak terlalu banyak, bahakan dapat bekerja dengan baik pada data dengan jumlah
banyak tetapi apabila proses yang dilakukan adalah proses menyimpan dan mengambil
data.
Sistem
mulai tidak bekerja
dengan
baik
saat
diperlukan proses cek
silang
antar
data, atau saat data berhubungan dengan data lain.
Dari
keterangan
di
atas
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa
system file
adalah system penyimpanan data dengan system pengurutan tertentu dengan tingkat
keterkaitan antar file yang sangat rendah.
2.1.2
Basis Data
Istilah data bermakna untuk mengetahui fakta-fakta yang dapat direkam
dan disimpan pada media komputer. Definisi ini kini berkembang untuk mencerminkan
realitas baru. Basis data sekarang digunakan untuk menyimpan objek seperti dokumen,
foto,
suara,
dan
video,
sebagai
tambahan dari
data
teks
dan
data numerik. Untuk
mencerminkan realitas, kita menggunakan definisi yang diperluas berikut: Data terdiri
dari fakta-fakta, hasil-hasil pengujian,
grafik, gambar, dan video yang mempunyai arti
dalam lingkungan pengguna (Hoffer,2002,p4).
Kita telah mendefinisikan basis data sebagai kumpulan data yang
terorganisasi dan saling berhubungan. Terorganisasi maksudnya adalah data yang
terstruktur sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, dan diambil kembali oleh
pengguna.. Saling berhubungan maksudnya adalah data menggambarkan suatu domain
yang menjadi perhatian sekelompok pengguna dan pengguna-pengguna dapat
menggunakan
data
untuk
menjawab
pertanyaan
yang
menjadi
perhatian
dari domain
tersebut (Hoffer,2002,p5).
|
8
Menurut Hoffer (2002,p9), Metoda basis data menekankan pada
pengintegrasian
dan
pembagian
seluruh
data
di
dalam suatu
organisasi.
Metoda
ini
memerlukan asas reorientasi atau perubahan didalam suatu gagasan proses, dimulai dari
dari top management.
Sedangkan Metoda basis data menurut Eaglestone (1998,p11), Basis data
haruslah menggambarkan suatu kewajaran dari suatu informasi dengan data yang ada,
dengan sedikit memaksakan atau memberikan larangan, mampu digunakan oleh seluruh
aplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi.
Menurut Hoffer (2002,p21), Keuntungan dari penggunaan metoda basis data adalah :
1.
Program independensi data
Indepedensi
data
adalah
pemisahan
dari suatu
gambaran
data
dari
program-
program aplikasi
yang
menggunakan
suatu
data.
Dengan
metode
basis
data,
gambaran
suatu
data
disimpan
didalam suatu
pusat
penyimpanan
yang
biasa
disebut repository. Dengan adanya property yang dimiliki dari suatu system basis
data, membolehkan suatu pengaturan data untuk merubah dan mengembangkan
(dalam batas
tertentu)
tanpa
merubah
program
aplikasi
yang
memproses
data
tersebut.
2.
Meminimalisasi duplikasi data
Tujuan dari perancangan metode basis
data
adalah
memisahkan
dan
meminimalisasi pengulangan file data
yang terintegrasi ke dalam suatu struktur
logical tunggal.
|
9
3.
Meningkatkan konsistensi data
Dengan menghilangkan atau mengawasi pengulangan data, kita bisa mengurangi
kesempatan atau peluang ketidakkonsistenan suatu data.
4.
Meningkatkan pembagian data
Basis data dirancang sebagai sumber daya perusahaan yang dipakai bersama.
Pengguna
internal
dan
eksternal
yang
diberikan
ijin
untuk menggunakan
basis
data, dan
setiap pengguna
(kelompok pengguna) diberikan satu atau lebih view
untuk
memfasilitasi
penggunaan
ini. User
view
adalah
gambaran
logikal
sebagian basis data yang dibutuhkan pengguna untuk melakukan tugasnya.
5.
Meningkatkan produktivitas dari pengembangan suatu aplikasi
Kelebihan utama pendekatan basis data adalah sangat mengurangi biaya dan
waktu
untuk
membangun
aplikasi
bisnis baru.
Ada
dua
alasan
penting
yang
membuat aplikasi basis data dapat dikembangkan lebih cepat dibandingkan
aplikasi file konvensional:
Anggaplah
bahwa
basis
data
dan
pengumpulan
data
yang
berhubungan
dan pemeliharaan aplikasi telah dirancang dan diimplementasikan,
programmer
dapat
berkonsentrasi
pada fungsi-fungsi khusus yang
dibutuhkan aplikasi baru, tanpa harus khawatir mengenai rancangan file
atau detil implementasi tingkat rendah.
Sistem manajemen basis data menyediakan banyak alat bantu seperti
pembuat formulir dan laporan dan bahasa tingkat tinggi yang
mengotomatisasi aktifitas-aktifitas perancangan dan implementasi basis
data.
|
10
6.
Pelaksanaan suatu standar atau ukuran
Bila pendekatan basis data diimplementasikan dengan dukungan penuh
manajemen, fungsi administrasi basis data seharusnya diberikan otoritas dan
tanggung jawab
untuk membuat dan
menerapkan standarisasi data. Standarisasi
ini termasuk konvensi penamaan, standar kualitas data, penyeragaman prosedur
untuk mengakses, merubah, dan melindungi data.
7.
Meningkatkan kualitas data
Memperhatikan
rendahnya
kualitas data adalah masalah pokok dalam
administrasi basis data saat
ini, pendekatan basis data
menyediakan alat bantu
dan pemrosesan untuk meningkatkan kualitas data. Dua
hal
yang
lebih penting
dari pendekatan basis data adalah:
Perancang
basis
data
dapat
merinci batasan
integritas
yang
diterapkan
DBMS.
Salah satu tujuan lingkungan data warehouse adalah untuk membersihkan
data operasional sebelum dimasukkan dalam data warehouse.
8.
Meningkatkan pencapaian dan tanggapan suatu data
Dengan basis data, end user tanpa pengetahuan pemrograman dapat
mengambil
dan menampilkan data, walaupun melewati batasan departemen.
9.
Mengurangi pemeliharaan program
Penyimpanan pasti
sering
berubah
karena berbagai
alasan,
tipe
data baru
yang
ditambahkan,
formulir
data
berubah,
dan
lain-lain.
Dalam lingkungan
pemrosesan
file,
penggambaran
data
dan
logika
untuk
pengaksesan
data
dibangun untuk program aplikasi individual. Hasilnya, perubahan format data
dan metode pengaksesan menyebabkan akibat yang merugikan, yaitu keharusan
|
11
untuk merubah program aplikasi. Dalam lingkungan basis data, data tidak
tergantung
pada aplikasi
program yang
menggunakannya.
Kita
dapat
merubah
data
atau
program aplikasi
tanpa
harus
merubah
yang
lainnya.
Hasilnya
pemeliharaan program dapat dikurangi dalam lingkungan basis data modern.
2.1.3
Database Management System (DBMS)
Definisi DBMS menurut Connolly (2002,p16), DBMS adalah suatu
sistem perangkat lunak yang bisa mendefinisikan, membuat, memelihara dan
mengontrol akses ke basis data.
Biasanya suatu DBMS memiliki fasilitas seperti berikut ini :
1. Terdapat fasilitas untuk mendefinisikan basis data, bisasanya menggunakan suatu
Data Definition Language (DDL).
Suatu
DDL
memberikan
fasilitas
pada
user
untuk menspesifikasikan tipe data dan strukturnya dan batasan aturan mengenai
data yang bisa disimpan ke dalam tersebut.
2. Terdapat fasilitas yang memperbolehkan pengguna untuk, menambah, mengedit,
menghapus, dan mendapatkan kembali data. Biasanya dengan menggunakan
suatu Data Manipulation Language (DML). Biasanya ada suatu fasilitas untuk
melayani
pengaksesan data
yang
disebut Query
Language.
Bahasa
query
yang
paling
diakui adalah Structured
Query
Language
(SQL),
yang
secara de
facto
merupakan standar bagi DBMS.
3. Terdapat fasilitas untuk mengontrol akses ke basis data. Sebagai contoh :
Suatu
sistem keamanan
untuk
mencegah
pengguna
yang
tidak
mempunyai
otoritas atau hak untuk mengakses data.
|
12
Suatu
sistem
terintegrasi
yang
mana
memelihara
konsistensi
penyimpanan
data.
Suatu sistem kontrol yang memperbolehkan akses ke basis data.
Suatu
sistem
kontrol
pengembalian
data
yang
mana
dapat
mengembalikan
data ke keadaan sebelumnya apabila terjadi kegagalan perangkat keras atau
perangkat lunak.
Terdapat suatu katalog
yang dapat diakses oleh pengguna
yang
mana
menjelaskan data di dalam basis data tersebut.
Keuntungan dari adanya DBMS (Connolly,2005,p26) adalah :
Terdapat kontrol untuk pengulangan data.
Pendekatan basis data mencoba
untuk menghilangkan redundansi dengan
mengintegrasikan file sehingga penggandaan data yang sama tidak disimpan.
Tetapi, pendekatan basis data tidak menghilangkan redundansi sepenuhnya,
tetapi mengendalikan jumlah redundansi basis data.
Data yang konsisten.
Dengan menghilangkan atau mengendalikan redundansi, kita mengurangi resiko
terjadinya ketidakkonsistenan. Bila suatu data disimpan hanya sekali dalam basis
data,
perubahan
nilainya
harus
dilakukan hanya sekali dan nilai baru tersedia
secepatnya ke semua pengguna. Bila data disimpan lebih dari sekali dan sistem
mengetahuinya,
sistem
dapat
memastikan
bahwa
semua
duplikasi
data
dijaga
tetap konsisten. Sayangnya, banyak DBMS saat ini yang tidak otomatis
memastikan konsistensi.
|
13
Semakin banyaknya informasi yang didapat dari data yang sama.
Dengan pengintegrasian data operasional, akan
memungkinkan organisasi untuk
mendapatkan informasi tambahan dari data yang sama.
Penggunaan data bersama
Biasanya,
file
dimiliki
oleh
orang atau
departemen
yang
menggunakannya.
Padahal, basis data dimiliki oleh seluruh organisasi dan dapat digunakan bersama
oleh
pengguna
yang berhak.
Dengan
cara
ini,
pengguna
akan
dapat
membagi
lebih banyak data. Lebih jauh lagi, aplikasi baru dapat dibangun pada data yang
telah ada dalam basis data dan
hanya
menambah data yang
tidak disimpan saat
itu, dibanding harus mendefinisikan seluruh kebutuhan data lagi. Aplikasi baru
dapat juga bergantung pada
fungsi-fungsi
yang disediakan
DBMS, seperti
definisi
dan
manipulasi
data, dan pengendalian conncurency dan pemulihan,
dibanding harus menyediakan fungsi-fungsi ini sendiri.
Meningkatkan integritas data.
Integritas basis data mengacu pada validitas dan konsistensi data yang disimpan.
Integritas biasanya menunjukkan batasan-batasan, yaitu aturan-aturan konsistensi
yang
tidak
boleh
dilanggar
dalam basis
data.
Batasan-batasan
dapat diterapkan
pada data atau pada relasi antar data. Integrasi memungkinkan DBA untuk
mendefinisikan, dan DBMS menerapkan batasan integitas
Meningkatkan keamanan data.
Keamanan basis data adalah perlindungan basis data dari pengguna yang tidak
berhak. Tanpa langkah-langkah pengamanan yang tepat, integrasi membuat data
lebih rawan dibanfing sistem berbasis file. Tetapi, integrasi memungkinkan DBA
|
14
untuk mendefinisikan, dan DBMS untuk menerapkan, keamanan basis data. Hal
ini akan membutuhkan nama pengguna dan kata kunci untuk mengidentifikasi
apakah seseorang berhak untuk menggunakan basis data. Pengaksesan dari
pengguna
yang
dibolehkan
pada data dapat
dibatasi oleh operation type
(retrieval, insert, update, delete).
Penerapan standariasi.
Integrasi
memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan menerapkan
standarisasi yang dibutuhkan. Hal ini dapat
mencakup standarisasi departemen,
organisasi, nasional,
atau
internasional
seperti
format data
untuk memfasilitasi
pertukaran data antar sistem, konvensi penamaan,
standarisasi
dokumentasi,
prosedur update, dan aturan pengaksesan.
Penghematan
Menggabungkan
seluruh
data operasional
organisasi
ke
dalam
satu
basis
data,
dan membuat serangkaian aplikasi yang bekerja pada satu sumber data ini, dapat
menghemat biaya.
Dalam
kasus
ini,
anggaran yang biasanya dialokasikan tiap
depatemen
untuk
mengembangkan
dan
merawat
sistem berbasis
file
dapat
digabungkan, menghasilkan biaya total yang rendah, mengarah pada
penghematan. Penggabungan anggaran dapat digunakan untuk membeli
konfigurasi sistem yang lebih sesuai untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Keseimbangan kebutuhan-kebutuhan yang bertentangan
Masing-masing pengguna atau departemen mempunyai kebutuhan yang berbeda
dengan pengguna lainnya. Karena basis data dibawah pengendalian DBA, DBA
dapat
memutuskan
perancangan
dan
penggunaan
operasional
basis
data
yang
|
15
terbaik bagi organisasi secara keseluruhan. Keputusan ini akan menghasilkan
kinerja yang optimal bagi aplikasi.
Peningkatan pengaksesan data dan responsiveness
Sebagai
hasil
dari
integrasi,
data yang
melewati
batasan
departemen
dapat
langsung
diakses
oleh
pengguna.
Hal
ini
menghasilkan
sistem yang
potensial
untuk melakukan lebih banyak fungsi, contohnya, untuk menyediakan layanan
yang lebih baik bagi pengguna akhir atau organisasi pelanggan. Banyak DBMS
menyediakan bahasa queri atau pembuat laporan yang memungkinkan pengguna
untuk menanyakan pertanyaan khusus dan untuk
mendapatkan informasi secara
cepat dari terminalnya, tanpa membutuhkan programmer untuk membuat
perangkat lunak untuk mengambil informasi ini dari basis data.
Meningkatkan produktivitas.
DBMS
menyediakan
banyak
fungsi-fungsi standar yang biasanya programmer
harus
tulis
di
aplikasi berbasis file. Perlengkapan dari fungsi-fungsi ini
memungkinkan programmer
untuk
berkonsentrasi
pada
fungsi-fungsi
khusus
yang dibutuhkan oleh pengguna tanpa harus khawatir tentang detil implementasi.
Banyak
DBMS
menyediakan
alat
bantu untuk
menyederhanakan
aplikasi
basis
data. Hasilnya meningkatkan produktifitas programmer dan mengurangi waktu
pengembangan (yang berhubungan dengan penghematan biaya).
Meningkatkan pemeliharaan dengan data yang bebas
Dalam sistem berdasarkan file, penggambaran data dan logika untuk mengakses
data dibangun ke dalam masing-masing program,
sehingga program tergantung
pada
data.
Perubahan
struktur
data, seperti
merubah
alamat 41
karakter
ke
40
|
16
karakter, atau merubah cara data disimpan ke media, akan membutuhkan
perubahan yang besar pada program.
Sebaliknya,
DBMS memisahkan
data
aplikasi, sehingga membuat aplikasi tidak harus terpengaruh oleh perubahan
data.
Meningkatkan concurrency
Bila dua atau lebih pengguna dapat mengakses file yang sama secara bersamaan,
kemungkinan pengaksesan tersebut akan saling
mempengaruhi,
mengakibatkan
kehilangan informasi dan integritas.
Banyak
DBMS
mengelola
pengaksesan
secara bersamaan pada basis data dan memastikan masalah di atas tidak terjadi.
Memperbaiki backup dan layanan pemulihan
Banyak
sistem berbasis
file
meletakkan
tanggung
jawab
pada pengguna
untuk
menyediakan
fasilitas
pengamanan
data
terhadap
gangguan
pada
sistem atau
program aplikasi.
Caranya
adalah
dengan
membuat
backup
data.
Bila
terjadi
gangguan, backup akan memulihkan data. Sebaliknya, DBMS menyediakan
fasilitas untuk meminimalisasi pemrosesan yang hilang akibat kegagalan.
2.1.4
Konsep Berbasis Objek
2.1.4.1 Abstraksi, Enkapsulasi, dan Penyembunyian Informasi
Menurut Larman (2005,p689) Abstraksi adalah kegiatan pemusatan pada
intisari atau kualitas umum dari objek-objek yang serupa dan menghasilkan karakteristik
inti pada objek.
Menurut Larman (2005,p690) Enkapsulasi adalah suatu mekanisme yang
digunakan
untuk
menyembunyikan data, struktur internal, dan detil
implementasi
|
17
elemen-elemen, seperti objek atau subsistem. Semua interaksi dengan objek adalah
melalui antarmuka umun suatu operasi.
Sedangkan menurut Eaglestone (1998,p33) Enkapsulasi adalah fasilitas
yang mengintegrasikan data dan prosedur-prosedur dalam objek.
Menurut Connolly (2005,p814) Penyembunyian informasi artinya bahwa
kita
memisahkan
aspek
ekternal
objek
dari
detil
internalnya,
yang
tersembunyi
dari
dunia luar. Dengan demikian detil internal objek dapat dirubah tanpa mempengaruhi
aplikasi yang menggunakannya.
Dalam bahasa pemrograman berbasis objek, enkapsulasi dicapai melalui
Abstract
Data
Types (ADTs).
Objek
mempunyai
bagian
antarmuka
dan
bagian
implementasi. Bagian antarmuka menyediakan spesifikasi operasi yang dapat dilakukan
objek, sedangkan bagian implementasi terdiri dari struktur data ADT dan fungsi
yang
merealisasikan antarmuka. Hanya bagian antarmuka yang dapat dilihat objek lain atau
pengguna.
2.1.4.2 Objek dan Atribut
Menurut Eaglestone (1998,p32) Objek adalah entitas yang disajikan basis
data berbasis objek sebagai struktur tertentu.
Setiap objek harus menyimpan informasi keadaannya (state) saat itu, dan
mempunyai
beberapa
aksi
(behavior)
yang
dimodelkan.
Keadaan
(state) objek
digambarkan oleh atribut.
Menurut Larman (2005,p689) Atribut adalah karakteristik atau properti
suatu kelas.
|
18
2.1.4.3 Identitas Objek
Menurut Larman (2005,p691) Identitas objek adalah fitur dimana
keberadaan suatu objek adalah bebas dari nilai-nilai yang berkenaan dengan objek
tersebut.
Didalam objek model, setiap object instance adalah
unik, identitas tidak
berubah
disebut
sebagai object
identification,
atau
OID.
OID
digunakan
untuk
merefrensikan object instance (Barry,1996,p6).
Menurut Barry (1996,p8) OID mempunyai beberapa karakteristik :
OID tidak tergantung pada yang dikandung objek. Nilai data internal tidak
digunakan untuk membuat identitas.
OID
dibuat oleh
system
objek.
Pengguna
atau
program
tidak
dapat
mengatur
identitas.
OID
adalah
yang paling
akhir
bertahan dalam
masa
hidup objek.
Identifikasi
objek tidak pernah berubah walaupun kandungan data berubah.
2.1.4.4 Method dan Message
Menurut
Larman
(2005,p691) Method dalam UML adalah implementasi
atau alogritma operasi dari kelas atau prosedur perangkat lunak yang dapat
mengeksekusi respon terhadap message.
Menurut
Larman
(2005,p691)
Message
adalah mekanisme
komunikasi
suatu objek, biasanya berupa permintaan untuk mengeksekusi suatu method.
|
19
2.1.4.5 Classes
Menurut Larman (2005,p689) Classes dalam UML adalah penggambaran
sekumpulan objek yang berbagi atribut-atribut, operasi-operasi, methods, relasi-relasi,
dan behavior yang sama.
2.1.4.6 Subclass, Superclass, dan Inheritance
Menurut
Larman
(2005,p692) Subclass adalah suatu pengkhususan dari
kelas lain (Superclass). Suatu subclass mewarisi attributes dan methods dari superclass.
Menurut Larman (2005,p693) Superclass adalah suatu class dimana class
lain mewarisi attributes dan methods.
Menurut
Larman
(2005,p691) Inheritance adalah fitur dari bahasa
pemrograman
berbasis
objek
dimana
classes dapat dispesialisasikan
dari superclass-
superclass yang lebih umum. Attributes dan methods superclass secara otomatis dimiliki
oleh subclass.
2.1.4.7 Overriding dan Overloading
Menurut Hoffer (2002,p540) Overriding adalah proses penggantian suatu
method yang diwarisi dari superclass oleh implementasi yang lebih spesifik dari method
tersebut didalam subclass.
Overriding
adalah
salah
satu jenis
overloading.
Overloading
memungkinkan nama suatu method digunakan kembali dalam definisi class atau diluar
definisi
class.
Ini
memungkinkan suatu message dapat
melakukan
fungsi-fungsi
yang
berbeda tergantung objek penerimanya (Connolly,2005,p822).
|
![]() 20
2.1.4.8 Polymorphism
Menurut Larman (2005,p692) Polymorphism adalah konsep bahwa dua
atau kebih kelas dapat merespon suatu message yang sama dengan cara yang berbeda,
menggunakan operasi-operasi Polymorphic.
2.1.4.9 Complex Object
Menurut
Eaglestone (1998,p38) Complex Object adalah objek
yang
terdiri dari objek-objek lain.
Menurut Barry (1996,p30) untuk mengetahui suatu Complex object dapat
dilihat dari kurangnya identifikasi yang
unik dari data,
hubungan many to many dalam
data, akses data secara traversal, atau seringnya menggunakan type codes dalam data.
2.1.5
Konsep DBMS berbasis objek
2.1.5.1 Definisi Basis Data Berbasis Objek
Menurut Connolly (2005,p849) definisi Object-Oriented Data Model
(OODM), Object-Oriented Database (OODB), dan Object-Oriented DBMS (OODBMS)
adalah:
OODM
Suatu model data logikal yang menangkap semantik dari
objek yang didukung oleh pemrograman berbasis objek.
OODB
OODBMS
Sekelompok objek persistent dan sharable yang didefinisikan
OODM
Merupakan manajer dari OODB
|
21
2.1.5.2 Metodologi Disain Basis Data Berbasis Objek
Menurut Connolly (2005,p842) petunjuk untuk mendisain basis data adalah dengan
menggunakan diagram UML sebagai berikut :
Buat use case diagram dari spesifikasi kebutuhan informasi untuk
menggambarkan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dari system.
Buat class diagram.
Buat
sequence diagram untuk
masing-masing use
case.
Ini
untuk
menunjukan
interaksi antar
class
yang
dibutuhkan
untuk
mendukung
fungsionalitas
yang
ditentukan dalam masing-masing
use
case. Collaboration
diagram
dapat
dihasilkan dengan mudah dari sequence diagram.
Mungkin akan berguna bila menambahkan class control ke class diagram untuk
mewakili interface antara actor dan system (operasi control class dapat
diturunkan dari use case).
Perbaiki class diagram untuk menunjukan method yang dibutuhkan masing-
masing class.
Buat statechart diagram untuk masing-masing class untuk menunjukan
bagaimana
kelas
berubah state
dalam merespon
message
yang
diterimanya.
Message yang cocok diidentifikasi dari sequence diagram.
Perbaiki
diagram
sebelumnya berdasarkan
pengetahuan
baru
selama proses
ini
(misalnya state diagram dapat mengidentifikasi method tambahan untuk class
diagram).
|
22
2.1.5.3 Karakteristik Basis Data Berbasis Objek
Menurut Bancilhon (1992,p5) ada tiga belas fitur yang dimiliki suatu
OODBMS. Delapan
fitur
pertama
merupakan karakteristik object
oriented, sedangkan
selebihnya merupakan karakteristik DBMS.
1.
Harus mendukung complex object.
2.
Harus mendukung identitas objek.
3.
Harus mendukung encapsulation.
4.
Harus mendukung class.
5.
Kelas harus dapat mewarisi sifat (inheritance) dari superclassnya.
6.
Harus mendukung dynamic binding.
7.
DML harus lengkap diperhitungkan.
8.
Tipe data harus dapat dikembangkan.
9.
Harus menyediakan data persistent.
10.
DBMS harus mampu mengelola basis data yang sangat besar.
11.
DBMS harus mendukung penggunaan dalam waktu bersamaan (concurrent).
12.
DBMS harus dapat pulih dari kegagalan perangkat keras dan perangkat
lunak.
13.
DBMS harus menyediakan kemudahan dalam mengkueri data.
2.1.5.4 Alternatif-alternatif Strategi Membangun OODBMS
Menurut
Connolly
(2005,p859)
ada
beberapa
strategi
untuk
membangun
OODBMS,
yaitu :
Menambahkan kemampuan basis data pada bahasa pemrograman berbasis objek.
GemStone menggunakan strategi ini pada Smalltalk, C++ dan Java.
|
23
Menambahkan
libraries
yang
mendukung
kemampuan
basis
data
pada
bahasa
pemrograman berbasis objek. Srategi ini digunakan Ontos, Versant, dan Object
Store.
Menanam bahasa basis data berbasis objek dalam
bahasa pemrograman
konvensional. Strategi ini digunakan oleh O2 pada bahasa C.
Menambah kemampuan berbasis objek pada bahasa basis data yang ada. Strategi
ini digunakan Ontos dan Versant yang menggunakan standar Object SQL dari
Object Data Management Group (ODMG).
Membangun
bahasa
basis
data
/
model
data
baru. Strategi
ini
digunakan
SIM
(Semantic Information Manager).
2.1.5.5 Persistence
Suatu DBMS harus menyediakan fasilitas untuk menyimpan objek yang
persistent. Objek yang persistent adalah objek
yang tetap ada setelah user session atau
program aplikasi yang membuatnya dimatikan. Ini kontras dengan transient object yang
hanya
ada
selama
program
menjalankannya.
Persistent
object
akan
tetap
ada
hingga
tidak dibutuhkan lagi atau dihapus.
2.1.5.6 Kelebihan
dari penggunaan Object Oriented Database Management System
(OODBMS)
Menurut Connolly (2005,p881) ada beberapa kelebihan OODBMS, yaitu :
Memperkaya kemampuan pemodelan
Dapat dikembangkan
|
24
Menghilangkan impedance mismatch
Bahasa kueri yang lebih ekspresif
Mendukung evolusi schema
Mendukung transaksi berdurasi panjang
Dapat diterapkan pada aplikasi basis data yang canggih
Meningkatkan kinerja
2.1.6
Standar dan sistem OODBMS
Menurut Connolly
(2005,p889)
Object
Management
Group
(OMG)
2.1.6.1 Object Management Group
adalah
suatu konsorsium
industri
non profit
internasional
yang
didirikan pada
tahun
1989 untuk membuat standarisasi objek. Ada empat hal yang distandarisasi OMG, yaitu:
Object Model (OM), Object Request Broker (ORB), Object Services, dan Common
Facilities.
2.1.6.2 Object Data Management Group
Menurut
Eaglestone
(1998,p30) Object
Data
Management
Group
(ODMG) adalah suatu konsorsium dari vendor-vendor system basis data berbasis objek.
Standar
ODMG
mendominasi
pasar
basis
data berbasis
objek dan
menjadi
standar de
facto.
Menurut Connolly (2005,p897) Object Data Managenent Group
(ODMG) membuat standarisasi untuk Object Oriented Data Model (OODM). Ada
empat komponen utama arsitektur OODBMS menurut ODMG, yaitu :
Object Model (OM)
|
25
Object Definition Language (ODL)
Object Query Language (OQL)
C++, Java, dan Smalltalk language bindings
2.1.6.2.1
Object Model
Menurut Eaglestone (1998,p29) model data objek memungkinkan lebih
banyak informasi yang dapat disajikan dengan memanfaatkan fasilitas bahasa
pemrograman berbasis objek, dimana pengguna dapat menambahkan tipe data baru yang
sesuai dengan aplikasinya.
Pemodelannya adalah sebagai berikut :
Entitas
dan
objek.
Entitas
adalah
segala
sesuatu
yang
dapat
diidentifikasikan
secara
unik dan
kita
ingin
menyimpan
fakta-fakta
didalamnya.
Objek
adalah
entitas
yang disajikan basis data berbasis objek sebagai struktur tertentu. Objek
terdiri dari data yang ditunjukan oleh state atau nilai dan prosedur yang mewakili
behavior.
Tipe dan kelas. Objek-objek yang memiliki karakteristik-karakteristik yang sama
disebut
memiliki
tipe
objek
yang sama.
Tipe
yang diimplementasikan disebut
class.
Identitas
objek
dan
komples
objek.
Identitas
objek
secara
otomatis
diberikan
pada objek sejak objek pertama kali dibuat, tidak dapat diubah atau digunakan
kembali oleh objek
lain. Kompleks objek adalah objek yang
terdiri dari objek-
objek lainnya.
|
26
Inheritance.
Suatu jenis relasi antar tipe objek, dimana satu tipe merupakan
subtype dari tipe lainnya dan karenanya mewarisi semua karakteristiknya.
Menurut Connolly (2005,p900) model
objek
ODMG
memungkinkan
perancangan
dan
implementasi dipindahkan antar system yang
mengikuti
standarnya.
Model objek ODMG menspesifikasikan pemodelan dasar, sebagai berikut :
Objek dan literal.
Objek-objek
dan
literal-literal
dapat
dikategorikan
sebagai
type.
Semua
objek
dan literal dari suatu type menunjukan behavior dan state yang umum.
Behavior
ditentukan
oleh sekumpulan
operasi
yang
dilakukan pada
objek atau
oleh
objek. Operasi
dapat
mempunyai parameter-parameter input
/
output
dan
dapat mengembalikan nilai.
State ditentukan oleh nilai propertinya. Suatu property dapat berupa atribut atau
berupa relasi suatu objek dengan objek lainnya.
Menurut Hoffer (2002,p525) Keuntungan dari pemodelan menggunakan orientasi objek
adalah :
1. Memiliki kemampuan untuk
menangani permasalahan
yang lebih beraneka
ragam atau lebih menantang.
2. Memiliki
kemampuan
yang
lebih
bervariasi
untuk
mengkomunikasikan
antara
users, analysts, designers, and programmers.
3. Meningkatkan
konsistensi
di
antara
aktivitas
analisis,
perancangan,
dan
pemrograman.
|
![]() 27
4. Memiliki gambaran yang jelas dalam menggambarkan bagian sistem.
5. Memiliki sistem yang tangguh.
6. Memiliki kemampuan untuk dipergunakan dalam hasil analisa, perancangan dan
pemrograman..
7. Meningkatkan
konsistensi
pengembangan model
selama
menggunakan
analisa,
perancangan, dan pemrograman berorientasi objek.
2.1.6.2.2
Object Definition Language
Menurut
Eaglestone
(1998,p92), Object
Definition
Language
(ODL)
adalah bahasa untuk mendefinisikan tipe objek yang sesuai dengan model data objek.
ODL memungkinkan program aplikasi untuk mengakses dan menggunakan isi dari basis
data berbasis objek.
Program aplikasi basis data berbasis objek yang ditulis dalam
bahasa pemrograman seperti C++ , Smalltalk, atau Java
Definisi ODL sebagai antar muka antara aplikasi dengan basis
data berbasis objek
Implementasi basis data berbasis objek yang ditulis dalam
bahasa pemrograman seperti C++, Smalltalk, atau Java
Gambar 2.1 Relasi antara ODL dan bahasa pemrograman lainnya
Gambar 2.1 menunjukan pemisahan fungsi antara bahasa pemrograman
dan ODL. ODL menyediakan basis data berbasis objek dengan metadata, yang disimpan
|
28
sebagai kumpulan dari objek (meta objek). ODL juga menyediakan antar muka
uuntuk
program aplikasi dalam bahasa pemrograman lain ke tipe objek yang harus diakses dan
dimanipulasi.
Fasilitas
dimana
ODL,
OQL,
dan bahasa
pemrograman
tertentu
dapat
digunakan bersama-sama disebut binding.
ODL
atau
OQL
binding
ditentukan
untuk
memungkinkan aplikasi dibuat menggunakan berbagai bahasa pemrograman, untuk saat
ini C++, Smalltalk, dan Java.
2.1.6.2.3 Object Query Language
Menurut Eaglestone (1998,p175) Object Query Language (OQL) adalah
bahasa untuk mengkueri dan memanipulasi basis data berbasis objek yang sesuai dengan
model
data
objek.
Sintaks
OQL
berasal
dari SQL, tetapi juga dikembangkan untuk
menangani kelebihan konsep berbasis objek.
2.1.6.2.4 ODMG Language Bindings
Menurut
Connolly
(2005,p918) ODMG
language
bindings menentukan
bagaimana ODL / OML dipetakan ke bahasa pemrograman. Bahasa yang mendukung
adalah Smalltalk, C++, dan Java.
2.2 Analisis dan disain basis data berbasis objek dengan The Unified Modeling
Language (UML)
Diagram-diagram UML
Menurut Bahrami (1999,p94) ada delapan diagram UML :
1. Class Diagram
|
29
2. Use Case Diagram
3. Behavior Diagram (dynamic) :
a.Interaction Diagram
i.
Sequence Diagram
ii.
Collaboration Diagram
b.Statechart Diagram
c.Activity Diagram
4. Implementation Diagram :
a. Component Diagram
b. Deployment Diagram
UML Class Diagram
UML
class
diagram adalah diagram analisis
statis
utama.
Diagram ini
menunjukan struktur statis model. Class diagram adalah kumpulan dari elemen-elemen
pemodelan statis, seperti kelas-kelas dan relasinya.
Pemodelan objek adalah proses dimana objek logical dalam dunia
nyata
dipetakan ke objek actual dalam program. Untuk membangun suatu model dunia nyata
yang efektif, anda harus mempertanyakan objek-objek apa yang dibutuhkan didalam
sistem. Tujuan pemodelan objek adalah untuk menunjukan secara grafis apa yang objek
lakukan
didalam problem
domain,
menggambarkan
struktur
(hirarki
kelas
atau
part
whole) dan relasi antar objek (seperti asosiasi) dengan notasi visual.
Gambar di bawah ini menunjukkan notasi dasar class
diagram.
Dalam
analisis, biasanya cukup
untuk
menggambarkan class dengan namanya. Struktur dibuat
sesederhana mungkin.
|
![]() 30
Association dan aggregation dapat
mempunyai multiplicity. Multiplicity
dapat berupa angka atau interval, seperti 0..3, 1..*, dan * disebut many.
Kita dapat
menambahkan
detil class
dengan
menambahkan
atribut
dan
operasi lengkap dengan parameter. Kita juga dapat menunjukkan apakah atribut dan
operasi itu public atau private.
Gambar 2.2
Notasi class diagram
Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan
fungsi-fungsi dari suatu
system. Use
case berhubungan dengan serangkaian transaksi, dimana setiap transaksi dipicu dari luar
system (actor)
dan
membuat
objek-objek
internal
saling
berinteraksi
dan
juga dengan
lingkungan system.
Keterangan dari use case menentukan apa yang terjadi dalam sistem
ketika use case dijalankan. Intinya, model use case menentukan model luar (actor) dan
model dalam (use case) dari behavior system.
|
![]() 31
Sequence Diagram
Gambar 2.3 Notasi use-case diag®am
Sequence diagram adalah
cara
yang
mudah
untuk
menggambarkan
behavior system dengan
memperhatikan interaksi antara system dengan
lingkungannya.
Sequence
diagram menunjukan
interaksi
yang
disusun
berdasarkan
urutan
waktu.
Diagram ini
juga
menunjukan
objek-objek
yang terlibat
dalam interaksi dengan
garis
hidupnya, dan message yang dikirim, diatur berdasarkan urutan kejadian.
Sequence
diagram memiliki dua dimensi. Dimensi
vertikal berdasarkan
waktu, sedangkan dimensi horizontal mewakili objek-objek yang berbeda. Garis vertikal
disebut lifeline object. Life line mewakili keberadaan objek selama interaksi.
Setiap message diwakili oleh anak panah antara lifeline dua objek. Urutan
kemunculan message diperlihatkan dari atas ke bawah dalam halaman. Masing-masing
message diberi label dengan nama message. Label juga dapat berisi argumen dan
informasi pengendalian.
|
![]() 32
Sequence
diagram
adalah
cara
alternatif
untuk
memahami
keseluruhan
alur pengendalian
dari
program. Akan
lebih
mudah
menggunakan sequence
diagram
untuk memahami urutan behavior dibandingkan dengan melihat kode program.
Gambar 2.4 Notasi sequence diagram
Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan urutan state yang objek lalui selama
hidupnya dalam merespon rangsangan luar dan message. State adalah kumpulan
nilai
yang menggambarkan objek berada pada suatu titik dalam waktu yang digambarkan oleh
simbol
state dan
transisinya
digambarkan
dengan
anak
panah
yang
menghubungkan
simbol-simbol state. Suatu statechart dapat mempunyai subdiagram.
Statechart
diagram
menggambarkan
state
dari
eksekusi
method
(state
dari objek mengeksekusi method), dan aktivitas dalam diagram mewakili aktivitas objek
|
![]() ![]() 33
yang
melakukan
method tersebut.
Statechart
diagram berguna
untuk
memahami
algoritma dalam menjalankan suatu method.
Gambar 2.5 Notasi statecha®t diag®am
Collaboration Diagram
Tipe
lain
dari
diagram
interaksi
adalah collaboration
diagram.
Collaboration diagram
menggambarkan
kolaborasi, yaitu serangkaian message
yang
dikirimkan antar objek dalam kerjasama
untuk
mencapai
tujuan tertentu. Seperti
sequence diagram, anak panah menunjukkan message yang dikirimkan dalam suatu use
case. Dalam collaboration diagram, urutannya ditunjukkan dengan menomori message.
Activity Diagram
Activity diagram adalah variasi dari state diagram yang digunakan untuk
memodelkan seluruh proses bisnis. State adalah kegiatan yang
mewakili terjadinya
operation, dan transition dipicu oleh selesainya operation. Kegunaan activity diagram
adalah untuk menyediakan view dari aliran proses bisnis dan apa yang terjadi dalam use
case.
|
34
Component Diagram
Component
diagram
memodelkan
komponen
fisik
dalam perancangan
(seperti
source
code,
executable
program,
user
interface). Package
digunakan
untuk
menunjukkan bagaimana mengelompokkan class.
Deployement Diagram
Deployment
diagram menunjukkan
konfigurasi
komponen-komponen,
proses-proses, dan objek-objek. Deployment diagram berisi node-node yang
dihubungkan
dengan
jalur
komunikasi.
Node
dapat
berisi component
instance.
Component dapat berisi objek. Component dihubungkan dengan component lain melalui
dependency, biasanya melalui antarmuka,
yang
menunjukkan
bahwa
satu component
menggunakan layanan component lainnya.
2.3
Teori-teori Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi
2.3.1
Pengertian
Menurut
Koesoemadinata
(1990,p208), Eksplorasi
merupakan
kegiatan
penting dalam industri energi pada umumnya dan pada khususnya
industri minyak dan
gas
bumi.
Jelaslah,
bahwa
demi
kelangsungan peradaban kita,
diperlukan produksi
minyak dan gas bumi secara terus menerus. Dengan demikian cadangan makin menciut,
dan hanya dengan kegiatan eksplorasi sajalah cadangan akan bertambah atau setidaknya
dipertahankan. Suatu pengertian yang salah
dewasa
ini
adalah
bahwa
eksplorasi
merupakan suatu aktivitas satu kali saja. Banyak ahli ekonomi ataupun
hal layak ramai
mengira, bahwa jika suatu daerah telah diselidiki atau dieksplorasi dapatlah diketahui
apakah
daerah
itu
mengandung cadangan
minyak
atau
tidak.
Mereka kemudian
|
35
mengharapkan
bahwa
dengan
dilakukannya
eksplorasi untuk seluruh daerah tersebut,
misalnya seluruh daerah Indonesia, dapatlah diadakan inventarisasi mengenai jumlah
cadangan minyak kita dan sampai kapan habisnya minyak bumi ini.
Jangankan mengetahui seluk-beluk cara terdapatnya minyak didalam
suatu daerah, apalagi untuk seluruh daerah Indonesia, sedangkan cara terbentuk dan
terdapatnya
minyak
bumi
didalam
kerak
bumipun
belum kita
mengerti
sedalam-
dalamnya
ataupun
meramalkannya.
Beberapa
konsepsi
dari
teori antiklin,
perangkap
stratigrafi, dan kosepsi mengenai hidrodinamika, menunjukan bahwa pemikiran kita
terus
menerus
berkembang
dan
menghasilkan konsepsi
baru
tentang
terdapatnya
dan
keadaan
geologi
minyak bumi. Sebagai suatu contoh ialah misalnya, pencarian minyak
dan gas bumi di Amerika Serikat sudah berlangsung puluhan tahun, dan dilakukan oleh
puluhan ribu ahli geologi, dengan modal yang sangat besar serta menggunakan berbagai
metoda yang paling modern, tetapi sampai kini masih tetap dapat ditemukan cadangan
baru di
dalam daerah yang sudah lama dieksplorasi, walaupun makin lama cadangan
memang makin kecil dan makin sulit untuk ditemukan.
Adalah paradoxal sekali, bahwa sampai kini cadangan minyak bumi
bukannya
menciut, tetapi
tambah
meningkat, berkat
usaha
eksplorasi,
walaupun
tidak
merata dari tahun ke tahun.
Telah banyak contoh untuk Indonesia diberikan, seperti misalnya, suatu
daerah di
Sumatra
Tengah
yang telah dieksplorasi
oleh
perusahaan
asing
yang
cukup
besar dan telah mengadakan hampir 20 pemboran dan menyatakan daerah itu tidak
menghasilkan
minyak.
Tetapi
kemudian
daerah
tersebut
diambil
oleh
perusahaan
lain
dan
ternyata dapat
menghasilkan beberapa lapangan
minyak dan cadangan baru dalam
daerah yang sama.
|
36
Semua hal tersebut bukannya karena
kebodohan para ahli geologi yang
ditugaskan pada waktu itu, tetapi semata-mata disebabkan kemajuan pengetahuan ilmu
geologi minyak dan gas bumi serta digunakannya berbagai metoda baru. Misalnya saja
pada
zaman
dahulu
belum ada
pengertian
mengenai
batuan
induk,
fungsi
gradient
geothermal,
cara
pertumbuhan
terumbu
koral,
sedimentasi
karbonat.
Selain
itu
juga,
pada waktu itu
metoda seismic masih pada permulaan taraf perkembangannya. Dewasa
ini metoda seismic telah mengalami kemajuan begitu pesat, dengan menggunakan
komputer
untuk pengolahan
datanya
sedemikian
rupa
sehingga
telah jauh
lebih
maju
dari sebelumnya. Walaupun demikian sampai kinipun metoda seismic belum sama sekali
dapat memberikan
gambaran yang sebenarnya, sehingga masih tetap
harus berkembang
di
masa
mendatang.
Meskipun
penilaian
orang
terhadap
metoda
seismic
dewasa
ini
begitu tinggi, tetapi jumlah cadangan minyak sebenarnya belumlah dapat diketahui,
karena sebagaimana telah dikatakan cara terdapatnya minyak bumi pun belum diketahui
seluruhnya. Kita tidak mengetahui apakah minyak bumi terdapat selain dalam perangkap
antiklin, dan dalam perangkap stratigrafi, juga terdapat dalam perangkap jenis lain. Kita
pun tidak mengetahui, apakah ada batuan reservoir jenis lain, tempat minyak bumi dapat
berkumpul, dan apakah ada keadaan geologi yang lain sama sekali, yang memungkinkan
pembentukan dan akumulasi minyak bumi itu. Seorang eksplorator pada waktu
mendatang
haruslah
lebih
cerdas, dan
harus
mempergunakan
konsepsi dan teori
baru
serta menemukan cadangan tambahan didaerah yang hingga kini dikira tidak ada minyak
bumi.
Sejalan
dengan
eksplorasi,
penelitian
dalam bidang
geologi
minyak
dan
bumi
haruslah senantiasa dilaksanakan untuk menstimulasi timbulnya berbagai konsepsi serta
teori baru tentang terbentuknya dan terdapatnya minyak dan gas bumi.
|
37
2.3.2
Dasar Filsafat Eksplorasi
Eksplorasi jangan
hanya
diartikan sebagai
usaha penambahan
lapangan
minyak
baru atau
perluasan
daeerah produksi, sebab
hal
ini
jelas bukanlah
demikian
dilihat
dari
pandangan
bahwa
tidaklah
mungkin
suvey
di
suatu
daaerah
dapat
mengetahui segala sesuatu yang terdapat di bawahnya. Usaha eksplorasi harus dianggap
sebagai
suatu
bagian
integral
dari pada
produksi,
yaitu
setidak-tidaknya
mempertahankan besarnya cadangan. Jika kita harus
meningkatkan
minyak
lebih
banyak,
maka
kita
harus
mendapatkan
cadangan
lebih banyak.
Motto dari
pada
suatu
eksplorasi minyak bumi
adalah untuk setiap barel minyak yang diproduksikan, paling
sedikit
harus
ditemukan
satu
barel
cadangan
baru.
Hal
ini
berarti, kalau kita
meningkatkan produksi minyak bumi harus kita tingkatkan pula penemuan cadangan
baru. Dengan dasar filsafat ini sesuai dengan konsepsi bahwa usaha eksplorasi minyak
bumi
itu
bukan
hanya
merupakan
suatu
survey
atau inventarisasi tempat
terdapatnya
minyak bumi dalam suatu daerah, tetapi lebih merupakan peningkatan cadangan minyak
bumi, dengan menguji kita sendiri untuk dapat berfikir serta menemukan minyak dalam
daerah yang sama.
2.3.3
Urutan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi
Dalam eksplorasi
minyak
dan
gas
bumi
tidak
dibedakan
antara
suatu
survey
pendahuluan
atau
prospeksi
dan eksplorasi
sebagaimana
dalam
bidang
pertambangan. Yang diartikan eksplorasi minyak dan gas bumi dalam industri minyak
adalah
semua
kegiatan dari
permulaan
sampai
akhir
dalam usaha
penemuan
dan
penambahan cadangan minyak dan gas bumi yang baru. Sebagaimana telah dikatakan,
operasi
eksplorasi
mencakup
semua
kegiatan
yang
merupakan
bagian
integral
dalam
|
38
usaha pencarian
minyak
bumi, termasuk
pemboran eksplorasi. Pekerjaan penyelidikan
dalam suatu eksplorasi minyak bumi ini dilakukan pada umumnya oleh para ahli
geologi, termasuk juga
mereka yang berspesialisasi dalam geofisika, paleontology, dan
sebagainya. Fasa
ini berlangsung terus
menerus, hingga pada taraf eksploitasi.
Dalam
hal ini seorang ahli geologi harus membantu dalam penentuan cadangan dan juga dalam
rencana pemboran eksploitasi.
Urutan suatu operasi eksplorasi meliputi proses sebagai berikut :
1.
Perencanaan eksplorasi (exploration planning).
2.
Operasi survey lapangan.
3.
Penilaian dan prognosis prospek.
4.
Pemboran eksplorasi.
5.
Pengembangan dan reevaluasi daerah.
Sejajar dengan dilakukannya urutan operasi eksplorasi ini juga dilakukan pengkajian dan
evaluasi secara terus menerus oleh suatu kelompok studi yang menunjang eksplorasi dan
yang menyarankan berbagai garis kebijaksanaan dalam bidang eksplorasi.
Dalam
urutan
operasi
survey
eksplorasi
minyak
dan
gaas
bumi,
yang
pertama-tama
harus dilakukan adalah suatu studi mengenai keadaan geologi regional daerah yang telah
dipilih, sehingga kita dapat mengetahui misalnya, jenis cekungannya, geologi sejarah
perkambangan cekungan serta sedimentasinya, kerangka
tektonik dan sebagainya.
Dari
studi ini kemudian dilakukan suatu tinjauan sepintas lalu (reconnaissance survey) yang
merupakan suatu operasi lapangan, dengan cara mengunjungi daerah tertentu. Semua
survey itu dimaksudkan untuk mendapatkan kesan umum mengenai keadaan geologinya
dengan memilih bagian daerah yang kritis untuk meyakinkan suatu gejala geologi yang
penting
ataupun struktur
yang dapat
merupakan perangkap. Dari survey
yang bersifat
|
39
sepintas
lalu ini, didapatkan setidaknya beberapa
daerah
yang prospektif.
Untuk
lebih
mengetahui
keadaan
geologi
daerah
ini,
seringkali
pada
stadium ini
dilakukan
suatu
pemboran stratigrafi. Dari penyelidikan peninjauan umum itu kita harus melakukan
penelitian
detil
pada
prospek
yang
telah
ditemukan
itu.
Penelitian detil
ini
bisa
dilaksanakan dengan penyelidikan
geologi permukaan atau geologi lapangan, terutama
dengan mengadakan survey seismic yang dilakukan dengan system kisi yang dewasa ini
merupakan penyelidikan baku (standard). Kisi ini di buat dengan jarak misalnya setiap 3
atau
2
kilometer, bahkan
kadang-kadang
juga dengan jarak ½ kilometer apabila ingin
lebih
teliti.
Dari
pekerjaan
sesismik,
pekerjaan
geologi lapangan
dan
studi
regional,
dapatlah
dinilai
prospek yang
mempunyai
harapan
paling
baik
untuk
menghasilkan
minyak bumi ataupun yang tidak.
Dari penilaian dan prognosis tersebut,
dapat
dilakukan
pemboran
eksplorasi dan baru dari pemboran eksplorasi inilah sebetulnya dapat dikatakan berhasil
atau tidaknya ditemukan suatu lapangan munyak baru. Dapatlah dilihat bahwa sebelum
pemboran eksplorasi tersebut dilakukan, haruslah dilakukan serentetan penyelidikan dan
evaluasi untuk menentukan lokasi pemboran eksplorasi yang mahal harganya. Biaya satu
pemboran eksplorasi dapat mencapai beberapa puluh milyar rupiah. Penyelidikan untuk
menentukan lokasi ini seharusnya tidak lebih
dari
pada
biaya
pemboran.
Pada
tahap
eksplorasi ini metoda seismic (seismic survey) dan pengukuran daya tarik bumi (gravity
survey) sering dilakukan. Juga survey magnetic udara (aeromagnetic) ataupun survey
magnetic daratan pada tahap reconnaissance. Selain itu pada
tahap reconnaissance ini
penyelidikan dengan
metoda
pengideraan jauh
(remote
sensing) dan foto udara sering
dilakukan.
Juga
pemetaan
yang bersifat pengukuran stratigrafi
serta
penyelidikan
lapangan lainnya dilakukan pada tahap tersebut.
|
40
Pada tahap detil, geologi lapangan masih juga dilakukan dengan mengadakan pemetaan
detil, yang sering juga ditunjang dengan pemboran tangan ataupun pemboran dangkal.
Dewasa ini metoda tersebut sudah jarang dilakukan dan pada umunya operasi seismic
detil lebih banyak dilakukan untuk mendetilkan suatu prospek
(Koesoemadinata,1990,p208-212).
|