BAB 2
GAMBARAN UMUM OBYEK
2.1       Sejarah Perusahaan dan Perkembangannya
PT. Dankos
Laboratories Tbk. (Perseroan) didirikan pertama kali pada tanggal
25 Maret 1974 oleh Dr. B. Setiawan bertempat di Pulo Mas, Jakarta Timur dan memulai
operasinya untuk menghasilkan produk-produk kesehatan. Seiring dengan laju
perkembangan Perseroan yang pesat
maka pada
tahun 1982 Perseroan
membeli
lokasi
baru  di Kawasan Industri Pulogadung dengan luas tanah 12.800 m² dan luas bangunan
3.925
m²  
yang
kemudian
Perseroan
memperluaskan
bangunannya
menjadi
6.355
pada tahun 1988. Perseroan ini dibangun sesuai
dengan ketentuan Direktorat Jendral
Pengawasan
Obat
dan
Makanan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
dan
Cara
Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) atau Good Manufacturing Practice (GMP).
Pada
tahun
1986,
Dankos
mendapatkan
lisensi
produk dari Fujisawa
(Jepang)
dan Daiichi (Jepang). Produk-produk yang dihasilkan oleh Dankos saat ini adalah :
a.   Obat Bebas (OTC)
Cream
: Trimadan
Granule
: Fiber
Liquid
: Mixagrip Syrup Strawbery & Orange
Tablet
: Fatigon, Fatigon Spirit, Mixadin,  Mixagrip
b.   Obat Resep (Ethical)
Cream
: Oxyzone
Injeksi
: Cefizox, Cefazol Foxim Hexer, ATP DK, Brainact
  
7
Kapsul
: Climadan, Fixef, Longcef, Neurotam, Forneuro
Liquid
: Profilas, Spiradan, Topcillin, Neciblok, Viaclav
Tablet
: Allohex, Danoflox, Emineton, Citaz, Fordesia
Ointment
: Oviskin
c.   Ekspor (OTC)
Granule
: Fiber Exp
Liquid
: Dantusil Syrup Exp
Tablet
:Dancimin, Fatigon, Mixaflu, Minigrip, Mixadin, Mixanal
Sejalan 
dengan 
pertumbuhan 
ekonomi 
Indonesia, 
maka 
pada 
tanggal 
13
November  1989  Dankos  melakukan  go  public  dengan  mencatatkan  sahamnya  pada
Bursa
Efek Jakarta
dan
Surabaya.
Pada
tahun
1990
Dankos
mulai
melakukan
ekspor
obat  bebas  (OTC)  ke  sepuluh  negara  (Asia  &  Afrika).  Pada  tahun  yang  sama  PT.
Dankos Laboratories memperoleh 100% saham PT. Bintang Toejoe.
Dankos memperoleh sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) pada tahun
1991.
Dankos
membangun
gedung
Penicilin
dan
gedung
Cephalosporin
pada
tahun
1993 untuk perluasan dan peningkatan produksi. Pada tahun yang sama Dankos
memperoleh
seluruh aset
PT.
Hexpharm Jaya. Pada
tahun 1995 Dankos
memperluas
pabriknya menggunakan  bangunan  Ex  Helios  yang letaknya bersebelahan dengan luas
lahan
5.898
m²  dan
luas
bangunan
3.868
m².
Dankos
selalu
berkomitmen
untuk
meningkatkan
mutu
dan
kualitas
produk
yang dihasilkan,
hal
ini
dibuktikan
dengan
menjadi Industri Farmasi Indonesia yang pertama kali
memperoleh sertifikat
ISO 9001
pada tahun 1997, perbaikan yang berkesinambungan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
  
8
Rajin), DCC (Dankos
Customer
Care)
di
seluruh bagian.
Selain
itu
Dankos
menjadi
Industri Farmasi Indonesia yang mampu memproduksi obat soft capsule.
Sehubungan
dengan
sertifikasi
ISO 9001
tersebut,
Dankos
dan
PT.
Bintang
Toedjoe memiliki kebijakan mutu. Kebijakan mutu Dankos adalah “ Kami, manajemen
dan segenap karyawan PT. Dankos Laboratories Tbk. mempunyai komitmen untuk
menghasilkan produk kesehatan yang bermutu melalui :
 
Dedikasi yang tinggi untuk mencapai mutu
 
Aktif dan terus menerus memahami kebutuhan konsumen
 
Niat yang kuat untuk menghasilkan produk
 
Kualitas
 
Optimal
 
Sistem
produksi
yang
diterapkan berdasarkan
CPOB
(Cara
Pembuatan
Obat
yang
Baik), ISO 9001, dan perbaikan yang berkesinambungan.
Sedangkan Kebijakan Mutu PT. Bintang Toedjoe adalah "PT. Bintang Toedjoe terus
menerus  melakukan  perbaikan  di  semua  bidang  agar  dihasilkan  produk  kesehatan
dengan mutu terbaik dan terpercaya sehingga dapat memuaskan pelanggan".
Selain itu, Perseroan juga memiliki nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi yaitu :
•   Dedikasi
Seluruh karyawan akan
mengabdikan segenap kompetensinya untuk
menghasilkan
produk kesehatan yang bermutu tinggi.
•   Antusias
Penuh  semangat  untuk  bersama-sama  melaksanakan  Dankos  Quality Excellence
sebagai budaya seluruh karyawan.
  
9
•   Niat
Memiliki komitmen kuat
untuk
mengerjakan setiap tugas dengan
sikap dan
usaha
terbaik.
•   Kepuasan pelanggan
Berusaha  untuk  memenuhi  dan  melampaui  harapan  pelanggan  internal  maupun
eksternal.
•   Optimis
Seluruh karyawan optimis
menyambut perubahan
dengan
selalu
mengembangkan
sikap kreatif dan inovatif.
•   Sistem
Selalu berusaha untuk mengimplementasikan sistem manajemen mutu terbaru.
Perseroan   dan   anak   perusahaan   secara   konsisten   menerapkan   CPOB   (Cara
Pembuatan Obat yang Baik) dan ISO 9001. Di samping itu sejak tahun 2000 juga telah
secara
terus menerus
menerapkan
sejumlah
"Best
Practice" yaitu perbaikan yang
berkesinambungan, kepuasan pelanggan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat dan Rajin)
dan pelatihan, sehingga akhirnya dapat menjadi budaya Perseroan. Hal ini sesuai dengan
visi Perseroan yang senantiasa menjadi : “Sebuah perusahaan industri yang mempunyai
komitmen kuat
dalam mengembangkan produk
kesehatan
yang
bermutu
dan
inovatif
melalui penerapan ilmu dan teknologi, serta dipasarkan secara nasional maupun regional
dengan  mengutamakan  kepada  kepuasan  pelanggan”.  Di  samping  itu  juga  sejalan
dengan
misi Perseroan
yaitu
sebagai
:
“Sebuah perusahaan
yang
bergerak
di
bidang
industri
yang
menghasilkan
produk
kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan mudah
diperoleh, serta membantu menciptakan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat”. Dan
  
10
motto  Perseroan yang terus memotivasi karyawan dalam mencapai visi dan misi
tersebut adalah “Quality for Better Health and Life”.
Pada bulan Juli 2004
Dankos
memperoleh sertifikat ISO 14001 mengenai
mutu
lingkungan  dan  pengolahan  limbah  cair.  Untuk  menjaga  serta  meningkatkan
keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja, maka saat ini Dankos berusaha untuk
memperoleh setifikat OHSAS (sertifikat mengenai K3).
2.2
Profil Perseroan
PT. Dankos Laboratories Tbk merupakan perusahaan farmasi PMDN terkemuka
di
Indonesia,
dan
sebagai
perusahaan Go
Public sejak tahun
1989,
dimana
secara
konsisten
menerapkan
CPOB
dan
ISO
9001
dalam
memproduksi
obat-obatan
(Obat
resep dan Obat Bebas), serta memiliki pemasaran di dalam maupun luar negeri.
Perseroan beserta tiga buah anak perusahaan menghasilkan produk obat bebas
(OTC)
yang
memberikan
kontribusi
kepada
penjualan
sebesar
81%
dan
produk
obat
resep (ethical) yang memberikan kontribusi sebesar 16%. Disamping itu Perseroan juga
menerima 
kontrak 
produksi 
dari  perusahaan 
farmasi 
lainnya 
yang 
mana  kontrak
produksi itu memberikan kontribusi sebesar 3 %.
PT. Dankos Laboratories Tbk. memiliki 3 anak perusahaan, yakni:
PT.
Bintang
Toedjoe (99,99%), dimana
produk
yang
dihasilkan
antara
lain
Extra
Joss, Komix, OSK 16, Waisan
PT.
Hexpharm Jaya Labs
(99%), dimana produk
yang dihasilkan antara lain ATP
Kyowa, Spasminal, dan Benacol
PT. Saka Pharma Labs (80%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Sakatonik
ABC, Sakatonik Liver, dan Mextril
  
11
Produk  utama  yang  dihasilkan  oleh  PT.  Dankos  untuk  golongan  OTC  (obat
bebas) berupa Mixagrip, Fatigon, Mixadin, Minigrip. Sedangkan untuk golongan ETH
(obat resep) berupa Spiradan, Danalgin, Cefazol, dan Cefizox.
Lisensi yang dimiliki PT Dankos antara lain :
Fujisawa
Pharmaceutical Co Ltd
Daiichi
Pharmaceutical Co Ltd
Kyowa
Pharmaceutical Co Ltd
Sato
Pharmaceutical Co Ltd
Negara tujuan ekspor PT. Dankos antara lain Nigeria, hongkong, Singapore, Myanmar,
Malaysia, dan lainnya.
Selain  meningkatkan  kualitas  produk, 
Perseroan  juga  selalu 
menjaga
keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan
kerja. Hal ini tercermin dengan telah
diperolehnya sertifikat HACCP (Hazard
Analysis
Critical Control
Point) untuk PT.
Bintang Toedjoe dan sertifikat SMK3 (Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk
PT. Bintang Toedjoe dan Perseroan sendiri.
PT. 
Dankos 
Laboratories 
memiliki 
gedung 
pabrik 
yang  terpisah 
untuk
membuat obat-obat yang berbeda
a.   Pabrik untuk obat-obat golongan Non Beta Laktam
Pabrik ini memiliki gedung yang paling luas dan karyawan paling banyak
karena
untuk
membuat
sebagian
besar
obat-obat
yang
dihasilkan oleh
perusahaan. Bentuk persediaan yang dibuat di pabrik ini yaitu:
1.   Tablet Inti (Plain Tablet)
2.   Tablet Salut Selaput (Film Coated Tablet)
3.   Tablet Salut Gula (Sugar Coated Tablet / Dragee)
  
12
4.   Kapsul Cangkang Keras (Hard Capsule)
5.   Kapsul Cangkang Lunak (Soft Capsule)
6.   Sirup Kering (Dry Sirup)
7.   Obat Cair untuk penggunaan luar / kulit (Topical Liquid)
8.   Obat cair untuk penggunaan dalam / diminum (Oral Liquid)
9.   Krim / Salep kulit (Topical Cream/ Ointment)
10. Salep mata (Eye Ointment / Ophthalmic Ointment)
11. Tetes mata (Eye Drops)
12. Tetes telinga
b.   Pabrik untuk obat-obat golongan Beta Laktam Penisilin
Pabrik ini dibangun hanya khusus untuk membuat obat-obat golongan
Penisilin. Obat-obat
golongan penisilin ini
harus dibuat terpisah sama sekali
dari
obat-obat
lain
karena
kalau
tidak
obat-obat
lain
dapat terkontaminasi
oleh
penisilin.
Obat-obat
golongan
ini
sangat berbahaya
bagi
orang-orang
tidak peka atau alergi terhadap obat ini.
Bentuk sediaan yang dibuat di pabrik ini, yaitu:
1.   Tablet inti (Plain Tablet)
2.   Tablet salut selaput (Film Coated Tablet)
3.   Kapsul keras (Hard capsule)
4.   Sirup kering (Dry Syrup)
  
13
c.   Pabrik untuk obat-obat golongan Beta Laktam Sefalosporin
Pabrik ini dibangun khusus untuk membuat obat-obat golongan Beta
Laktam Sefalosporin. Obat ini juga dapat menimbulkan alergi, meski efeknya
tidak setingkat dengan Penisilin. Pembuatan obat ini harus terpisah dari
penisilin karena obat golongan ini terkadang diberikan untuk pasien yang
tidak tahan terhadap penisilin. Untuk sediaan yang dibuat di pabrik ini yaitu:
1.   Tablet inti (Plain Tablet)
2.   Tablet Salut selaput (Film Coated Tablet)
3.   Kapsul keras (Hard Capsule)
4.   Sirup kering (Dry Syrup)
5.   Injeksi serbuk (Powder Injection)
2.3
Manajemen Sumber Daya Manusia
2.3.1
Ketenagakerjaan
PT Dankos Laboratories mempekerjakan dua tipe karyawan yaitu karyawan tetap
dan karyawan kontrak. Untuk karyawan lantai produksi, satpam, cleaning service dan
gardener PT Dankos Laboratories melakukan outsourcing karyawan.
Untuk recruitment
karyawan kantor bagian HRD
menetapkan
standar
tertentu
beberapa proses pengujian yang
harus dilalui pelamar. Jumlah
tenaga kerja PT Dankos
Laboratories Tbk. hingga saat ini adalah sebagai berikut :
Karyawan tetap
= 1007 orang
Karyawan Kontrak
=
27 orang
Outsource
=   343 orang
  
14
Hari  kerja  di  PT  Dankos  Laboratories  Tbk  adalah  Senin  –  Jumat  dengan
pembagian waktu kerja sebagai berikut :
Karyawan kantor
Jam kerja
: 07.30 – 16.00 WIB
Karyawan Lantai produksi dan gudang
Shift I
: 07.30 – 16.00 WIB
Shift II
: 16.00 – 21.30 WIB
Jam Istirahat
: 12.00 – 13.00 WIB
(Khusus
untuk Shift II,
waktu kerja hari Sabtu adalah pukul 7.30-16.00
WIB)
2.3.2
Struktur Organisasi PT.Dankos Laboratories. Tbk
B
O
D
QMR 
MR
EMR
OHSMR
CONIM
INTERNAL AUDIT
PLANT
PM
OTC
SM
OTC
ETH 
BD
F
A
S
I
HRD&GA
PLANT
QA/QC &
R&D
PM ETH 
SM
ETH
FINANC
E
ACC
HRD
PERS
PROD.I
QA/QC
PPIC
MEDICA
L
M
S
I
T
LEGAL 
GA
PROD.II
R
&
D
PCH
PROD.III
T&M
Gambar 2.1   Struktur Organisasi PT. Dankos Laboratories Tbk.
  
15
Agar dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan, perlu adanya suatu
organisasi sebagai alat bagi manajemen
perusahaan
untuk
melakukan
wewenang
dan
tanggung jawab. Dengan adanya suatu organisasi yang baik, maka memungkinkan
terselenggaranya
suatu kelancaran dalam proses
usaha
yang dilakukan oleh perusahaan
dikarenakan
dalam organisasi
tersebut
sudah
ditetapkan
dengan
jelas
mengenai
wewenang, tugas, dan tanggung jawab seseorang. Sehingga tidak seorangpun
mengerjakan suatu kegiatan dari permulaan sampai akhir.
Secara
umum,
PT.
Dankos
Laboratories
Tbk.
dipimpin
oleh
Seorang Board
of
Director (BOD) yang membawahi Quality Management Request (QMR) dan Continual
Improvement Manager (CONIM MGR). Tugas dari masing-masing kepala departemen
ini
adalah
memimpin
dan
mengawasi
para
karyawan
yang
berada pada bagiannya.
Tanggung jawab dan wewenang departermen didelegasikan kepada staf yang berada di
bawahnya dan terus hingga tingkat yang paling akhir.
2.4
Proses Produksi Secara Umum
2.4.1
Proses Produksi Tablet/Kaplet Inti
Ada 3 cara pembuatan tablet/kaplet inti, yaitu melalui granulasi basah, granulasi
kering, atau dengan cetak langsung dengan tahapan sebagai berikut :
Penimbangan
Bahan obat dari gudang bahan baku ditimbang sesuai formula dan prosedur
(bila perlu diayak terlebih dahulu).
Granulasi
Pada proses
granulasi
basah
dilakukan
pembauran
bahan
pengikat
serbuk,
kemudian  dicampur  dengan  bahan  obat  sehingga  terbentuk  massa  granul
  
16
basah. Kemudian diayak dan keringkan sehingga mencapai kadar air tertentu
dalam fluid bed dryer,
lalu diayak
lagi. Pada proses granulasi kering bahan-
bahan obat dislugging, lalu diayak. Sedangkan pada proses pembuatan
tablet/kaplet dengan cetak langsung tidak ada proses granulasi/slugging.
Lubrikasi
Granul kering yang terbentuk pada proses granulasi basah/granulasi kering,
atau
bahan
obat
untuk
cetak
langsung
dimasukkan
ke
dalam mixer
dan
dicampur dengan pelincir (lubricant).
Pencetakan
Hasil lubrikasi dicetak alam mesin cetak.
Penyetripan (Stripping)
Tablet/kaplet/kapsul
dimasukkan
ke
dalam hopper
mesin
strip
untuk
dilakukan penyetripan.
Pengemasan
Strip-strip
diberi
catch cover
dengan
mesin
dan
dikemas
dalam individual
box,
lalu
diberi
kartu
kontrol
dan
dimasukkan
ke
dalam master
box
yang
disegel. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat jadi.
2.4.2
Proses Produksi Tablet/Kaplet Salut
Penyalutan
Buat larutan penyalut sesuai dengan formula. Tablet/kaplet yang akan disalut
dimasukkan ke dalam mesin
film coating/coating pan, kemudian dilakukan
penyalutan sesuai prosedur.
  
17
Polishing
Tablet/kaplet yang disalut gula dimasukkan ke dalam polishing drum   untuk
selanjutnya dipolis dengan larutan polishing.
Penyetripan (Stripping)
Sama seperti pada penyetripan tablet/kaplet biasa.
Pengemasan
Sama seperti pada pengemasan tablet/kaplet.
2.4.3
Proses Produksi Kapsul Keras
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.
Pencampuran
Bahan-bahan
obat
dimasukkan
ke
dalam mixer
kemudian
dicampur sampai
homogen.
Pengisian dan Penutupan
Masukkan kapsul-kapsul kosong ke dalam mesin pengisi kapsul. Bahan obat
yang
sudah
dicampur
dimasukkan
ke
dalam hopper
mesin,
kemudian
dilakukan pengisian dan penutupan kapsul.
Penyetripan
Kapsul-kapsul  yang  telah  diisi  dimasukkan  ke  dalam  hopper  mesin  strip
untuk penyetripan.
  
18
Pengemasan
Strip-strip   dikemas   dalam   individual  box,   diberi   kartu   kontrol   lalu
dimasukkan ke dalam master box dan disegel. Hasil pengemasan dikirim ke
gudang obat jadi.
2.4.4
Proses Produksi Kapsul Lunak
Penimbangan dan pencampuran bahan obat
Sama seperti pada produksi kapsul keras
Pelelehan bahan cangkang
Bahan 
cangkang 
dicampur  dan 
selanjutnya 
dimasukkan 
dalam 
gelatin
melting tank untuk dimasak.
Pengisian dan kapsulasi
Masukkan  campuran 
bahan 
obat 
ke 
dalam 
hopper 
mesin 
strip 
untuk
pengisian ke dalam pita gelatin yang telah dibentuk sesuai dengan bentuk dan
ukuran yang diinginkan.
Pengeringan
Kapsul-kapsul
yang dihasilkan
dikeringkan
dalam
suatu
ruangan
pada
pH
dan suhu yang terkontrol.
Pencucian
Kapsul yang telah kering dicuci dengan larutan pencuci.
Penyetripan dan Pengemasan
Sama seperti pada produksi kapsul keras.
  
19
2.4.5
Proses Produksi Sirup Kering
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.
Pencampuran
Bahan-bahan
obat
dimasukkan
ke
dalam mixer
kemudian
dicampur sampai
homogen.
Pengisian
Bahan obat dimasukkan ke dalam hopper
mesin
pengisi,
lalu diisi ke dalam
botol.
Pengemasan
Botol yang telah berisi sirup kering dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam
dus kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan ke dalam
individual box. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat jadi.
2.4.6
Proses Produksi Krim, Salep dan Jelly
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuia formula dan prosedur yang ditetapkan.
Preparasi dan Pencampuran
Bahan obat tertentu dilarutkan terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam
mixer. Buat
fasa cair dan fasa
minyak kemudian dicampur di dalam mixer
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan hingga terbentuk massa salep.
Pengisian dan Penutupan
Salep/krim/jelly diisi ke dalam tube yang telah bersih melalui mesin pengisis,
lalu ditutup.
  
20
Pengemasan
Masukkan
ke
dalam dus
kecil dan
lengkapi
dengan
brosur. Masukkan
dus
kecil ke dalam individual box, diberi kartu control lalu dimasukkan ke dalam
master box, segel. Kirim ke gudang obat jadi.
2.4.7
Proses Produksi Cairan
Ada 2 jenis sedian cairan yang diproduksi oleh PT. Dankos Laboratories Tbk,
yaitu
cairan
obat
dalam dan
cairan obat
luar
dengan
tahapan
produksi
sebagai
berikut :
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.
Preparasi dan Pencampuran
Bahan-bahan tertentu dilarutkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke
dalam mixer dan dimasak sesuai prosedur sampai menjadi larutan sirup atau
solution.
Penyaringan
Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu.
Pengisian dan Penutupan
Botol yang telah bersih dan kering diisi larutan dengan menggunakan mesin
pengisi, lalu ditutup.
Pemeriksaan Visual
Botol-botol yang telah berisi cairan diperiksa secara visual untuk melihat ada
tidaknya pecahan botol dan partikel asing.
  
21
Pengemasan
Botol yang telah berisi cairan dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam dus
kecil dan lengkapi dengan brosur. Kemudian dus kecil dimasukkan ke dalam
individual
box,
diberi kartu
kontrol
lalu
dimasukkan ke
dalam master box,
segel
2.4.8
Proses Produksi Obat Tetes Mata & Injeksi Cairan
Sterilisasi
Sebelum proses
produksi
dimulai,
terlebih
dahulu
dilakukan
sterilisasi
ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.
Preparasi dan Pencampuran
Bahan-bahan tertentu dilarutkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke
dalam mixer sesuai prosedur sampai terjadi larutan.
Penyaringan
Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu.
Pengisian
Botol/vial/ampul yang telah bersih, kering dan steril diisi larutan tetes
mata/injeksi dengan menggunakan mesin pengisi, lalu ditutup.
Pemeriksaan visual
Botol/vial/ampul  yang  telah  berisi  cairan  diperiksa  secara 
visual 
untuk
melihat ada tidaknya pecahan botol/partikel asing.
  
22
Pengemasan
Botol yang telah berisi larutan dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam dus
kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan ke dalam
individual box, diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke dalam master box.
2.4.9
Proses Produksi Injeksi Serbuk
Sterilisasi
Sebelum proses
produksi
dimulai
terlebih
dahulu
dilakukan
sterilisasi
ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.
Pengisian
Vial
yang
telah
bersih
dan
steril
diisi
serbuk
steril
dengan
menggunakan
mesin pengisi, lalau ditutup.
Pemeriksaan Visual
Vial yang telah berisi serbuk diperiksa
secara
visual
untuk
melihat
ada/tidaknya pecahan botol/partikel asing.
Pengemasan
Vial-vial
dimasukkan
ke
dalam dus
kecil
dan
dilengkapi
dengan
brosur.
Kemudian
dimasukkan
ke
dalam individual
box,
diberi
kartu
kontrol
dan
dimasukkan ke dalam master box, segel
2.5
Proses Produksi Mixagrip, Mixadin, Fatigon, dan Fatigon Spirit
2.5.1
Proses Produksi Mixagrip
Adapun urutan proses produksi Mixagrip adalah sebagai berikut:
  
23
 
Pembuatan larutan Binder.
1.   Masukkan bahan Demin, Eurocet, dan CTM ke dalam turbo mixer (pertama) dan
larutkan selama 7 menit.
2.   Masukkan bahan Demin dan Provi ke dalam turbo
mixer (kedua) dan
larutkan
selama 7 menit.
 
Proses granulasi.
1.   Masukkan ke dalam loedige
mixer bahan-bahan Parac, HCl, Starch dan
larutan
hasil binder.
2.
Setelah loedige
mixer
ditutup, mixer dijalankan
dengan kecepatan
rotor
dan
chopper pada posisi II selama 6 menit. Selanjutnya keluarkan granul dari lodige.
Tampung granul dalam wadah untuk pengeringan granul.
 
Pengeringan granul dan pengayakan.
Keringkan granul dengan suhu inlet 85
0
C
hingga susut selama 50 menit dalam FBD
Eurovent. Kemudian ayak granul dengan mesin selama 30 menit, dan timbang berat
seluruh granul kering. Bila tidak sesuai, segera lapor ke Supervisor.
Lakukan  ketiga  proses  tersebut  sebanyak  4  kali,  maka 
hasil  dari  proses  tersebut
menghasilkan granul mixagrip I, II, III, IV.
 
Pencampuran akhir
1.   Masukkan
granul
mixagrip I dan granul
mixagrip II dengan campuran fines 1
dan campuran fines 2 ditambah Avi PH 101/Micro 101 ke dalam tumbling mixer
dan jalankan selama 5
menit, kemudian tambahkan
granul
mixagrip III,
granul
mixagrip IV, dan campuran
fines 3 & 4 ke dalam tumbling mixer, dan biarkan
mesin dijalankan terus selama 15 menit.
2.   Tampung granul siap cetak ke dalam tong dan timbang beratnya.
  
24
 
Pencetakan Kaplet
Cetak kaplet dengan mesin cetak dan timbang berat hasil cetak.
2.5.2
Proses Produksi Mixadin
Adapun proses produksi Mixadin adalah sebagai berikut:
 
Pembuatan granul Mixadin
1.   Pembuatan larutan binder
Masukkan Demin dan Providone ke dalam kedua turbo mixer selama 12 menit.
2.   Pembuatan granul
Masukkan Starch, Glyceril, laktosa, campuran CTM dan Starch, Laktosa, HBr,
Ephedrin
dan
larutan
binder
ke
dalam
loedige
mixer
dan
campur
selama
12
menit.
3.   Pengeringan granul
Keringkan granul pada FBD Glatt selama 40 menit sampai susut.
4.   Pengayakan granul
Ayak granul kering dengan mesin selama 30 menit dan kemudian timbang
beratnya. Hasil akhir dinamakan granul mixadin 1
 
Pencampuran akhir
Masukkan granul
mixadin, ditambah campuran fines ke dalam
Loedige. Kemudian
jalankan mesin selama 15 menit.
 
Pencetakan
Cetak granul dan timbang beratnya dan segeralah di-stripping.
  
25
2.5.3
Proses Produksi Fatigon
Adapun urutan proses produksi Fatigon adalah sebagai berikut:
 
Proses pencampuran/Binder 1.
Masukkan
Alkohol,
Vitamin
B12,
Providone,
Demin,
Sodium
dan
Potassium
ke
dalam turbo mixer (pertama) selama 15 menit. Hasil ini disebut larutan A-1.
 
Proses pencampuran/Binder 2.
Masukkan
Alkohol,
Vitamin
B12,
Providone,
Demin,
Sodium
dan
Potassium
ke
dalam turbo mixer (kedua) selama 15 menit. Hasil ini disebut larutan A-2.
 
Proses granulasi
Masukkan Starch, HCl, Magnesium, larutan A-1 dan larutan A-2 ke dalam Yen Chen
Mixer. Jalankan
mesin
selama 10 menit. Hasil proses berupa granul lengket bentuk
bola.
 
Pengayakan granul basah.
Ayak  granul basah dengan mesin Cone Will selama 15 menit.
 
Pengeringan granul.
Keringkan granul dengan FBD Yen Chen selama 70 menit.
 
Pengayakan kering.
Ayak granul kering dengan mesin Frewitt selama 30 menit dan timbang beratnya.
 
Pencampuran akhir
Masukkan  granul  kering,  fines,  vitamin  E,  magnesium  ke  dalam  Spafil  mixer.
Jalankan mesin selama 15 menit. Kemudian hasil pencampuran ditimbang beratnya.
 
Pencetakan
Cetak granul dan timbang beratnya.
  
26
 
Coating
Masukkan kaplet inti fatigon dan larutan coating ke dalam mesin coating (Sejong/Thai),
Jalankan selama 125 menit. Kemudian timbang berat seluruh kaplet. Berat kaplet harus
sesuai dengan ketetapan prosedur berat hasil perhitungan.
2.5.4    Proses Produksi Fatigon Spirit
Adapun urutan proses produksi Fatigon Spirit adalah sebagai berikut:
 
Proses pencampuran/Binder 1.
Masukkan  Alkohol, 
Vitamin  B,  dan  Provic  ke  dalam 
turbo 
mixer  (pertama).
Jalankan mesin selama 15 menit. Hasil proses disebut larutan Aa.
 
Proses pencampuran/Binder 2.
Masukkan Alkohol, Vitamin B, dan Provic ke dalam turbo mixer (kedua). Jalankan
mesin selama 15 menit. Hasil proses disebut larutan Ab.
 
Proses granulasi
Masukkan  Carnit  Fumarate,  Caffein,  Laktosa,  Vitamin  B,  HCl,  larutan  Aa,  dan
larutan Ab ke dalam Yen Chen Mixer dan jalankan mesin selama 20 menit.
 
Pengayakan granul basah.
Ayak granul dengan mesin Cone Will selama 15 menit.
 
Pengeringan granul.
Keringkan granul dalam FBD Yen Chen dengan setel waktu selama 45 menit.
 
Pengayakan kering.
Ayak
granul
kering dengan
mesin
selama 45
menit, dan kemudian
timbang berat
granul kering, serta sesuaikan berat dengan standar prosedur berat yang ditetapkan.
  
27
 
Pencampuran akhir
Campur granul kering, ginseng ekstrak, campuran fines, magnesium dengan
mesin
Spafil Mixer selama 10 menit.
 
Pencetakan
Cetak granul menjadi kaplet dengan mesin.
 
Coating
Masukkan
kaplet
inti
dan
larutan
coating
ke
dalam mesin
coating
(Sejong/Thai),
Jalankan
selama 60
menit. Kemudian
timbang
berat
seluruh
kaplet.
Berat
kaplet
harus sesuai dengan ketetapan prosedur berat hasil perhitungan
2.6   Aliran Proses Kerja Divisi I Bagian Produksi
Adapun prosedur kerja Divisi I Bagian Produksi adalah sebagai berikut:
Departemen
pemasaran/Marketing
menyerahkan
Rolling Planning
ke
Departemen
Perencanaan dan Pengendalian Produksi (Planning Production and Inventory
Control/PPIC)
yang berisi
perkiraan
jumlah
permintaan order
obat
untuk
setahun ke
depan. Kemudian Departemen PPIC menyerahkan Rolling Plan tersebut disertai dengan
data bahan baku yang ada dan gambaran formula produksi ke departemen Produksi I.
Departemen
Produksi
I
mempelajari
Rolling Planning
dan
kemudian
memberikan
jawaban
kesanggupan
produksi
ke
Departemen PPIC.
Kemudian
Departemen
PPIC
memberikan PWO (Production Work Order) dan
Master Lot Sheet. PWO ini berisi
instruksi
kerja
pembuatan obat
dan Master
Formula
yang
berisikan
formula-formula
bahan
baku
yang digunakan
untuk
menghasilkan
produk
obat.
Sedangkan
Master Lot
Sheet 
berisikan 
tata  cara, 
urutan 
lengkap, 
dan 
prosedur 
waktu 
pembuatan  obat.
Kemudian departemen Produksi I menjabarkan PWO dan Master Lot Sheet ke Rencana
  
28
Kerja  Harian  Produksi  I.  Untuk  waktu  selanjutnya,  departemen  PPIC  akan  secara
berkala memberikan notulen rapat koordinasi Plant ke
departemen
Produksi
I
yang
berisikan data Purchase Order distributor, stok kritis, dan data jumlah produk yang akan
diekspor.
2.7   Tata Letak Pabrik
PT. Dankos
Laboratories
Tbk. terletak di Kawasan Industri Pulo Gadung dengan
luas tanah sebesar 18.698 m² dan luas bangunan sebesar 7.793 m²
.
Tata letak pabrik pada PT Dankos Laboratories Tbk. terdiri atas :
2.7.1    Lantai Produksi
Untuk  lantai  produksi  PT  Dankos  Laboratories  Tbk.  Memiliki  tiga  jenis  lantai
produksi yaitu:
1.   Non Beta Laktam
Lantai produksi ini terletak di bawah kantor utama dan merupakan lantai produksi
yang paling besar dengan jumlah karyawan produksi terbanyak.
2.   Penicillin
Lantai produksi ini berada di belakang kantor utama dan dikhususkan untuk
memproduksi obat-obatan golongan penicillin.
3.   Cephalosporin
Lantai  produksi  ini  berada  di  belakang  lantai  produksi  penicillin.  Sama  halnya
dengan lantai produksi penicillin, produksi obat golongan cephalosporin dilakukan
secara terpisah agar tidak mencemari / mengotori produksi obat yang lain.
  
29
2.7.2
Ruang Kantor
Ruang kantor pada PT Dankos Laboratories Tbk terbagi menjadi dua yaitu:
a.   Ruang kantor Utama
Terletak di lantai dua atau berada di atas lantai produksi non beta laktam. Pada ruang
ini terdapat ruang direktur dan
ruang departemen seperti departemen
PPIC,
R&D,
marketing, financial, HRD, dan pembelian.
b.   Ruang kantor Pemasaran
Ruang ini berada di seberang kanan bangunan utama PT Dankos Laboratories Tbk.
Ruang ini berdiri sendiri karena departemen pemasaran banyak berhubungan dengan
pihak eksternal perusahaan.
2.7.3
Ruang Storage dan Warehouse
Ruang
storage
bersebelahan
dengan
lantai
produksi non beta
laktam,
hal
ini
dimaksudkan
untuk
memudahkan pengiriman bahan
RM
/
PM ke
lantai produksi
non
beta
laktam yang paling banyak
memproduksi obat-obat PT. Dankos Laboratories
Tbk.
Ruang storage terbagi menjadi beberapa ruangan yaitu:
a.   Ruang Penimbangan
b.   Ruang pencucian botol
c.   Ruang penyimpanan bahan beracun
d.   Ruang penyimpanan bahan mudah terbakar
e.   Ruang penyimpanan bahan kemas
f.
Ruang penyimpanan utama
Ruang Warehouse bersebelahan dengan ruang kantor pemasaran. Ruang warehouse
dibagi menjadi tiga yaitu :
  
30
a.   Ruang penyimpanan utama
b.   Ruang refrigerator
c.   Ruang penyimpanan obat cair
2.7.4
Pengolahan Limbah
Areal  pengolahan  limbah  terletak  di  bagian  belakang  bangunan  utama  PT.
Dankos Laboratories Tbk. Areal ini dimaksudkan
untuk
mengolah
limbah
dari
hasil
produksi agar limbah tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan
2.7.5
Fasilitas Pabrik
Fasilitas pabrik seperti kantin, musholla, parkir, taman, keamanan tersebar secara
merata di seluruh area pabrik. Untuk  
gambar  
denah  
kompleks  
pabrik   PT.Dankos
Laboratories Tbk dapat dilihat pada lampiran.