![]() 8
Liquid
: Profilas, Spiradan, Topcillin, Neciblok, Viaclav
Tablet
: Allohex, Danoflox, Emineton, Citaz, Fordesia
Ointment : Oviskin
c. Export (OTC)
Granule
: Fiber Exp
Liquid
: Dantusil Syrup Exp
Tablet
: Dancimin, Fatigon, Mixaflu, Minigrip, Mixadin, Mixanal
Sejalan
dengan
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia,
maka
pada
tanggal
13
November
1989,
Dankos
melakukan
go
public
dengan
mencatatkan
sahamnya
pada
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1990 Dankos mulai melakukan export obat
bebas (OTC) ke sepuluh negara (Asia & Afrika). Pada tahun yang sama PT. Dankos
Laboratories memperoleh 100% saham PT. Bintang Toejoe.
Dankos
memperoleh sertifikat GMP
(Good Manufacturing Practice) pada tahun
1991. Dankos membangun gedung Penicilin dan gedung Cephalosporin pada tahun 1993
untuk
perluasan
dan
peningkatan
produksi.
Pada
tahun
yang sama
Dankos
memperoleh
seluruh
asset
PT.
Hexpharm Jaya.
Pada
tahun
1995
Dankos
memperluas
pabriknya
menggunakan bangunan Ex Helios yang letaknya bersebelahan dengan luas lahan 5.898
m²
dan
luas
bangunan
3.868
m².
Dankos
selalu
berkomitmen
untuk
meningkatkan
mutu
dan kualitas produk yang dihasilkan, hal ini dibuktikan dengan
menjadi
Industri Farmasi
Indonesia
yang
pertama
kali
memperoleh
sertifikat
ISO
9001
pada
tahun
1997,
perbaikan yang berkesinambungan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), DCC
(Dankos Customer Care) di seluruh bagian. Selain itu
Dankos
menjadi Industri Farmasi
Indosnesia yang mampu memproduksi obat soft capsule.
|