5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Mikrokontroller DS80C400
Mikrokontroller DS80C400
merupakan salah satu keluarga
mikrokontroller 8051 yang berkecepatan tinggi, dengan clock rate 75 Mhz. Satu
cyle instruksi diproses dalam waktu 54 ns. Berikut ini adalah beberapa fitur yang
dimiliki mikrokontroller DS80C400, yang
diambil
dari
sumber
Mikrokontroller ini mendukung komunikasi secara Ethernet 10/100 Mbps,
3
buah komunikasi serial, yang telah terintegrasi di mikrokontroller ini, yaitu
serial 0, 1, dan 4. Sedangkan bila diperlukan, ada dua buah eksternal serial,
yaitu  serial  2  dan  3 
yang  dapat  diaktifkan  dengan  sebuah  IC  UART
tambahan,
1
Wirenet
controller,
sebagai
port
untuk
melakukan
komunikasi
dengan
device yang menggunakan protokol 1 – Wire,
CAN 2.0B controller,
8 buah parallel port.
Mikrokontroller ini juga mendukung IPv6 dan IPv4,
Mikrokontroller
ini
memiliki
sistem
operasi
yang
bernama
TINI,
sehingga
akan memudahkan user untuk meng upload source programnya melalui FTP
dan telnet untuk mengakses sistem operasi tersebut dan menjalankan program
  
6
yang
telah
dibuat
atau
fitur
lainnya
yang
terdapat
dalam sistem operasi
tersebut.
Mikrokontroller
ini
mendukung
tiga
bahasa
pemograman
yaitu
Java,
C
dan
Assembly. 
Untuk 
pemograman 
mikrokontroller 
ini 
kami 
menggunakan
bahasa pemograman JAVA.
2.1.1
Konfigurasi DS80C400
Hardware
Pada penelitian ini digunakan modul
dallas yaitu TINIDS80S400 ( modul
processor,
RTC,
memory
RAM
dan
ROM
)
dan
DS80M400
(
Mainboard
).
Modul ini memiliki port :
a.   1 – WIRE.
Port 
ini  dapat 
menghubungkan 
sejumlah 
rangkaian  chip 
menjadi 
satu
jaringan 1-wire.
1-wire
ini
terdiri
dari
dua
kabel, kabel pertama digunakan
untuk ground dan kabel yang kedua digunakan untuk mengirimkan data dan
tegangan secara bersamaan.
b.   Ethernet port.
Port yang melakukan komunikasi dengan device lainnya dengan
menggunakan protokol
TCP/IP.
c.   Serial 0.
Port yang digunakan secara khusus sebagai
loader
untuk
memasukkan
program flush TINI ke mikrokontroller
DS80C400. Dan port
ini
juga dapat
menjadi sebagai port serial.
d.   Serial 1.
  
7
Port yang meakukan komunikasi secara serial dengan menggunakan protokol
RS-232 dengan device lainnya.
e.   Vcc.
Port ini digunakan sebagai input catudaya 5V.
Software
Untuk  menggunakan  mikrokontroller  ini  diperlukan  beberapa  software  yang
sesuai dengan bahasa pemograman yang dipilih,  antara lain :
a.   Java development Environment.
b.   Java Communication API.
c.   TINI Software development kit.
Langkah
pertama
yang
harus
dilakukan adalah penginstalasian java
development
kit.  
Dalam penelitian digunakan
JAVA2
SDK
v
1.4.1
yang
dilanjutkan  dengan  penginstalasian  Java  Communication  API   
dan  terakhir
adalah penginstalasian TINI Software development kit yang digunakan untuk
melakukan
instalasi
sistem operasi
dari modul
TINI.
Kemudian
apabila
proses
instalasi telah dilakukan dengan benar maka akan terdapat dua buah file,
yaitu
file tini.tbin dan slush.tbin
yang akan menjadi
sistem operasi pada
modul TINI.
Langkah kedua adalah
menginstalasikan dua buah
file tersebut ke dalam modul
TINI dengan menggunakan software tool Java kit. Setelah proses instalasi selesai
mikrokontroller akan memiliki sebuah sistem operasi yang siap untuk
menjalankan program yang akan dibuat.
Beberapa perintah dasar yang digunakan dalam sistem operasi TINI adalah :
  
8
a.   Help <perintah>,  digunakan untuk mengetahui syntax dari suatu perintah.
Contoh :  Help IPConfig
b.   PS,  digunakan  untuk  melihat  proses  atau  program
apa  saja  yang  sedang
berjalan di sistem operasi TINI.
c.   Kill,  untuk  menghentikan  proses  yang  sedang  berjalan  di  dalam  sistem
operasi TINI.
d.   CD, untuk masuk/pindah ke dalam suatu aktif directori.
e.   java  <nama  file>,
perintah  yang  ditujukan  untuk  menjalankan  program
kompiler di sistem operasi TINI.
Contoh :  java hello
2.1.2
Konfigurasi network pada DS80C400
Untuk menampilkan informasi jaringan misalnya IP address pada sistem,
digunakan perintah IPConfig dengan tampilan sebagai berikut :
TINI /> ipconfig
Hostname : TINI.
Current IP :
Default Gateway :
Subnet Mask :
Ethernet Address : 00:60:35:00:10:bb
Primary DNS :
Secondary DNS :
DNS Timeout : 0 (ms)
DHCP Server :
  
9
DHCP Enabled : false
Mailhost :
Restore From Flash: Not Committed
Sedangkan
option digunakan
untuk
mengkonfigurasi
network
di
dallas
DS80C400, berikut adalah penjelasan konfigurasinya :
TINI /> ipconfig [options]
Configure or display the network settings.
[-a xx.xx.xx.xx] Set IP address. Must be used with the –m option.
[-n domainname] Set domain name
[-m xx.xx.xx.xx] Set subnet mask. Must be used with –a option.
[-g xx.xx.xx.xx] Set gateway address
[-p xx.xx.xx.xx] Set primary DNS address
[-s xx.xx.xx.xx] Set secondary DNS address
[-t dnstimeout ] Set DNS timeout (set to 0 for backoff/retry)
[-d] Use DHCP to lease an IP address
[-r] Release
Sebagai contoh, apabila diinginkan untuk menset IP address 192.168.0.30
dengan 
subnet 
mask 
255.255.255.0, 
maka 
konfigurasi  perintahnya 
adalah
sebagai berikut:
TINI /> ipconfig –a 192.168.0.30
TINI /> ipconfig –m 255.255.255.0
  
10
Untuk memeriksa apakah dallas DS80C400 telah menerima instruksi
tersebut dapat diperiksa dengan menggunakan perintah :
TINI /> ipconfig
Hostname : TINI.
Current IP : 192.168.0.30
Default Gateway :
Subnet Mask : 255.255.255.0
Some Simple Examples 39
Ethernet Address : 00:60:35:00:10:bb
Primary DNS :
Secondary DNS :
DNS Timeout : 0 (ms)
DHCP Server :
DHCP Enabled : false
Mailhost :
Restore From Flash: Not Committed
2.1.3
Mengupload file ke DS80C400
Ada 5 tahapan proses untuk membuat program agar bisa dijalankan oleh
mikrokontroller
DS80C400.
Berikut
adalah 5 tahapan proses tersebut, yang
a.   Membuat source code file yang akan dijalankan misalnya HelloWorld.java
b.   Kompilasikan source file tersebut sehingga menjadi helloworld.class
  
11
c.   Konversi  helloworld.class 
menjadi 
helloworld.tini 
dengan 
menggunakan
program java yang bernama TINIConvertor
d.   Upload file tersebut ke mikrokontroller, misalnya dengan menggunakan FTP
maupun dari loader yang disediakan.
e.   Menjalankan program tersebut.
Sebagai contoh, membuat program awal untuk dijalankan di dallas
DS80C400, yaitu program HelloWorld
yang
akan
menampilkan
tulisan
“Hello
World” :
class HelloWorld {
public static void main(String[] args) {
System.out.println(“Hello World”);
}
}
2.2
Barcode
2.2.1.   Definisi
Barcode adalah sarana ekspresi dari data karakter yang dapat dibaca atau
dimengerti
oleh
manusia
dalam
bentuk
variasi
batang
(garis)
dan
spasi
yang
dapat dimengerti oleh mesin. Barcode disusun dari sekumpulan batang dan spasi
yang bervariasi lebarnya. Kode batang string sering disebut sebagai simbol garis
( line symbol ).
Adapun  yang  disebut  sebagai  batang  adalah  garis  warna  hitam  dan
disebut dengan spasi adalah garis putih diantara dua batang.
Lebar batang dan
  
12
spasi bervariasi. Batang atau spasi yang tebal kita sebut sebagai batang atau spasi
yang lebar ( wide bar dan wide space ) dan yang tipis disebut sebagai batang atau
spasi yang sempit ( narrow bar dan narrow space ).  Secara umum bentuk suatu
barcode terdiri atas tiga bagian :
•   Batas ( margin ) kiri.
•   Symbol barcode.
•   Batas ( margin ) kanan.
Margin kiri dan kanan merupakan spasi dengan panjang tertentu ( 10 kali
batang sempit ). Sedangkan diantara margin kiri dan kanan adalah symbol
barcode. Simbol barcode biasanya terdiri dari karakter mulai ( start character ),
data,  digit  untuk  pengecekan  (  check digit )  dan  karakter  berhenti  (stop
character).
Barcode merupakan salah satu teknik pengumpulan data secara otomatis,
sehinggga data dapat dikumpulkan secara lebih cepat, akurat dan terkontrol.
2.2.2
Prinsip pembacaan dalam barcode
Barcode terdiri atas pemancar dan sensor inframerah. Pemancar yaitu
dapat
berupa
cahaya
LED
untuk
system CCD
dan
cahaya
laser
untuk
yang
menggunakan
system laser.
Cahaya
yang
dipancarkan
tersebut
akan
mengenai
permukaaan huruf batang tersebut yang mengakibatkan pada bagian yang putih
akan
memantulkan
balik
cahaya
yang
ditembakkan
tersebut.
Sehingga
sensor
akan 
menangkap    
cahaya 
gelap 
dan 
terang 
dimana 
kombinasi 
ini 
akan
  
13
menentukan  logika  0  atau  1  dalam  level  logika  digit  atau  TTL  (  transistor
transistor logic ).
2.2.3
Interface barcode
Dalam pembacaannya barcode memiliki beberapa mode interface yaitu
Keyboard mode
RS232 mode
USB mode
(Sumber: Bar Code Reader CD-2860 User’s Manual)
Dalam penelitian
ini
digunakan
keyboard
mode
dengan
menggunakan
PS/2 connector. Dibawah ini merupakan bentuk dan fungsi masing – masing dari
port PS2 :
Fungsi pin Mini-DIN (PS/2):
Male
(Plug)
Female
(Socket)
1 – Data
2 – Not Implemented
3 – Ground
4 – Vcc (+5V)
5 – Clock
6 – Not Implemented
Gambar 2.1 Konektor PS/2
(Sumber : Anonymous, “PS/2 Keyboard&Mouse Protocol”, http://panda.cs.ndsu.
nodak.edu /~achapwes/PICmicro/PS2/ps2.htm, 2005)
  
14
Dalam  keyboard  mode  ini,  barcode  memiliki  sistem  pengiriman  data
yang sama dengan keyboard. Sistem pengiriman data barcode
ini adalah secara
synchronous. Dibawah ini adalah gambar diagram sinyal barcode :
Gambar 2.2 Diagram Sinyal Barcode
Langkah  awal 
untuk  membuat  barcode  dapat 
mengirimkan  data  ke
mikrokontroller adalah mikrokontroller tersebut harus memberi nilai logika high
pada
pin
clock
barcode dan data
barcode.
Apabila
barcode
tersebut
menerima
data
dari
kartu
absensi
(binus
card)
maka
barcode
akan
mengirimkan
sinyal
clock dan data secara synchronous, yaitu pengiriman data yang diawali dengan
perubahan
bit
clock
dari
high
ke
low
(falling edge).
Seperti
ditunjukan
pada
gambar 2.2.
2.2.4
Format data keluaran
Data keluaran barcode berupa scan code yang terdiri atas make code dan
break
code yang
memiliki
nilai
yang
berbeda untuk
setiap karakter
(huruf dan
angka). Make code merupakan nilai dari suatu karakter. Sedangkan break code
adalah
suatu
nilai
yang
menandakan
akhir
dari
sebuah
karakter.
Break
code
terdiri dari dua byte, byte pertama selalu bernilai F0h, dan byte kedua merupakan
nilai dari make codenya.   Berikut adalah
Tabel 2.1
yang
menampilkan contoh
  
15
dari  scan code
(Sumber: 
/index.html, 2005)
Tabel 2.1 Scan Code
Character
Scan Code
Make Code
Break Code
"A"
1C
F0,1C
"5"
2E
F0,2E
"F10"
09
F0,09
2.3
Modul Display LCD
2.3.1
Konfigurasi pin
LCD
yang
digunakan
pada
penelitian ini
adalah
sebuah
modul
LCD
Hitachi
H2004A
yang
memiliki
display 20 x 4 karakter. Dimana LCD ini
mempunyai konfigurasi pin sebagai berikut,
yang diambil dari sumber H2004A
LCD MODULE USER MANUAL :
Tabel 2.2 Konfigurasi Pin LCD
Pin no
Symbol
Level
Penjelasan
1
Vss
0 volt
Ground
2
Vdd
5 volt
Vcc
3
V0
Variable
Brightness
  
16
4
RS
H/L
H: DATA : L : Instruction code
5
R/W
H/L
H: Read L: Write
6
E
H Æ L
Enable signal
7
DB0
H/L
Data bit 0
8
DB1
H/L
Data bit 1
9
DB2
H/L
Data bit 2
10
DB3
H/L
Data bit 3
11
DB4
H/L
Data bit 4
12
DB5
H/L
Data bit 5
13
DB6
H/L
Data bit 6
14
DB7
H/L
Data bit 7
15
A
4,2V – 4,6 V
LED +
16
K
0
LED -
Pin 1 dan 2 pada modul LCD terhubung dengan PSU (power supply unit) yang
menghasilkan tegangan sebesar 5 volt.
Pin
3
adalah
V0
yang
dihubungkan
dengan
sebuah
resistor
variabel
untuk
mengatur intensitas cahaya pada modul LCD.
Pin 4 adalah RS (register selector) yang dihubungkan ke mikrokontroller, yang
berfungsi untuk memilih
mode register yang akan digunakan. Apabila pin ini
diberi nilai logik high maka mode
register yang digunakan adalah DR (data
register), sebaliknya bila pin ini diberi nilai logik low maka mode register yang
digunakan adalah IR (instruction register).
  
17
Pin 5 adalah R/W
(read/write)
yang digunakan
untuk
membaca dan
menulis
pada register LCD. Apabila pin ini diberi
nilai
logik
high
maka
LCD
akan
melakukan
operasi baca, sebaliknya
bila
pin
ini diberi
nilai
logik
low
maka
LCD akan melakukan operasi tulis.
Pin 6 adalah E (enable) yang merupakan sebuah pin yang diberi sinyal high to
low ( falling edge ) setiap mengirim instruksi ke LCD.
Pin 7 – 14 adalah DB0 – DB8 yang merupakan jalur data antara LCD dengan
interface.
Pin 14 dan 15 berfungsi untuk menyalakan LED di belakang LCD (backlight).
2.3.2
Register – register
Di dalam modul LCD terdapat sebuah
LSI controller
yang memiliki dua
buah
8
bit
register
yaitu
instruksi
register (
IR) dan data
register (
DR
). IR
berfungsi untuk menyimpan setiap instruksi yang diberikan oleh mikrokontroller
baik berupa inisial maupun data seperti display clear, cursor shift, dan informasi
mengenai alamat untuk menampilkan data RAM dan pembangkit karakter (
CGRAM ).
DR merupakan tempat untuk menampung data yang akan di baca atau
ditulis dari DDRAM atau CGRAM. RS ( register
selector )
merupakan sebuah
register
yang
akan
menentukan
kapan
informasi
alamat
(
addressing )
di
di
tuliskan ke IR dan kemudian data di tulis dari DR dari DDRAM atau CGRAM.
Dibawah ini adalah kombinasi bit yang
akan
menentukan
setiap
penulisan
instruksi. :
  
18
Tabel 2.3 Mode Operasi Register LCD
RS
R/W
Operasi
0
0
IR write as an internal operation ( display clear etc ).
0
1
Read busy flag ( DB 7 ) and address counter
1
0
Write data to DDRAM or CGRAM ( DR to DDRAM or CGRAM
)
1
1
Read data from DDRAM or CGRAM ( DDRAM or CGRAM to
DR )
(H2004A LCD MODULE USER MANUAL)
2.3.3
Busy Flag
Busy
flag berfungsi
sebagai
penanda
yang
menginformasikan
mikrokontroller bahwa LCD siap untuk
menerima data selanjutnya. Ketika busy
flag
sama
dengan
1
maka
LCD
belum
dapat
menerima
instruksi
selanjutnya
maka
mikrokontroller
harus
menahan
instruksi
tersebut
sampai
busy flag
sama
dengan 0. Untuk
membaca
busy
flag
ini maka
mikrokontroller
harus
memberi
logika 0 untuk RS dan 1 untuk RW dan kondisi dari busy flag tersebut dapat di
baca
pada
pin
14
(
DB
7
)
pada
modul
LCD.
(H2004A LCD
MODULE
USER
MANUAL)
2.3.4
Membaca busy flag
Untuk
membaca busy flag dari
modul
LCD
tersebut
beberapa hal
yang
harus dilakukan yaitu :
Pin RS diberi logika low.
  
19
Pin RW diberi logika high.
Pin data diberi instruksi 0x80.
Pin Enable signal diberi logika high.
Perubahan bit pada pin
14 atau DB7
menjadi  
low ( 0 )
merupakan tanda
bahwa
LCD
siap
untuk
menerima
instruksi baru. Sebelum mikrokontroller
memberikan instruksi baru ke LCD, maka pin R/W diberi nilai logika low (0)
sehingga LCD dapat untuk menerima instruksi selanjutnya.
2.3.5
Memberi instruksi dan data pada LCD ( write to DDRAM )
Ketika
hendak
memberi
instruksi
ke LCD maka ada beberapa hal yang
harus dilakukan yaitu :
Pin RS dan RW harus diberi logika low.
Pin Enable signal ( E ) diberi logika high.
Instruksi diberikan pada pin DB0 – DB7.
Pin Enable signal ( E ) diberi logika high.
Membaca busy
flag dan menunggu
hingga busy flag sama dengan 0 untuk
mengambil instruksi selanjutnya.
2.3.6
Display Data RAM ( DDRAM )
DDRAM merupakan tempat untuk menyimpan data yang akan
ditampilkan yang berupa 8 bit karakter. Dibawah ini adalah alamat posisi pada
display LCD :
  
20
Tabel 2.4 Alamat Posisi Display LCD
Digit
1
2
3
4
5
6
7
8
9
20
Line 1
00
01
02
03
04
05
06
07
08
13
Line 2
40
41
42
43
44
45
46
47
48
53
Line 3
14
15
16
17
18
19
1A
1B
1C
27
Line 4
54
55
56
57
58
59
5A
5B
5C
67
2.4
Komunikasi Serial
Komunikasi  serial  adalah  komunikasi 
yang  tiap  -    tiap  bit  data  di
kirimkan secara
satu per
satu dan berurutan dalam satu jalur data. Komunikasi
serial memiliki beberapa kelebihan yaitu :
Mampu mengirim dan menerima data dalam jarak yang jauh.
Hanya
menggunakan
satu jalur
kabel
data
untuk
menerima
dan
mengirim
data.
Sedangkan kekurangan dari komunikasi serial adalah :
Komunikasi  ini 
lebih 
lambat  di  bandingkan  dengan  komunikasi  secara
paralel
Kecepatan  pengiriman  data  sangat  tergantung  pada  jumlah  clock  yang
diberikan pada saat pengiriman data
Penerima dan pengirim harus memiliki baudrate ( laju data ) yang sama.
/nsf/webmain/8DECBF3E0B714BF3862568F9006E7851.htm)
  
21
Komunikasi serial dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sinkronous  dan
asinkronous. Keduanya memiliki perbedaan yaitu :
Komunikasi  serial  secara  sinkronous,  pengiriman  data  dilakukan  dengan
melakukan
sinkronisasi
clock.
Pada
saat
pengirim hendak
melakukan
pengiriman 
data 
maka 
pengirim 
harus 
menyertakan 
sinyal 
clock 
agar
penerima dapat memiliki sinyal clock yang sama.
Komunikasi  serial  secara  asynchronous,  pengiriman  data  dilakukan  tanpa
adanya sinkronisasi clock. Clock dibangkitkan secara independen baik pada
sisi  penerima 
maupun  pengirim,  dengan 
menggunakan  suatu  parameter
antara
lain start bit, parity bit, dan stop bit. Komunikasi
serial dengan cara
asinkron pengiriman data harus sesuai dengan standar ( UART ).   Pada
gambar 2.4 dibawah ini adalah standar pengiriman data serial asinkron :
Gambar 2.3 Standar Transmisi Data Pada Komunikasi Serial Secara
Asynchronous
Dengan melihat gambar diatas pengiriman data dilakukan dengan menyertakan
beberapa parameter bit tambahan yaitu :
Start bit, bit ini berfungsi untuk mengisyaratkan penerimabahwa pengiriman
data akan dimulai.
  
22
Parity bit merupakan bit yang berfungsi untuk memeriksa apakah data yang
dikirimkan sudah benar atau tidak.
Stop bit, bit ini berfungsi untuk mengisyaratkan penerima bahwa pengiriman
data telah berakhir.
Standar 
UART     (  Universal
Asynchronous  Receiver 
Transmitter  )
terdapat IC yang mengkonversi data paralel menjadi data serial dan menerima
data
serial
dan
mengubahnya
lagi
ke
bentuk
paralel. Selajutnya
data
dapat
diproses.   Pada   umumnya   standar   sinyal   komunikasi   serial   yang   banyak
digunakan
adalah
standar
RS232
atau RS485
yang
banyak
digunakan
pada
industri atau diaplikasikan pada suatu device yang menggunakan komunikasi
serial
dalam jarak
jauh.
Sedangkan
RS232
lebih
banyak
digunakan
pada
komputer, mikrokontroller dan sebagainya. Pada penelitian ini kami
menggunakan sinyal standar RS 232.  
Standar sinyal RS 232 mempunyai
ketentuan sebagai berikut :
Logika ‘1’ disebut sebagai ‘mark’  terletak antara -3 volt sampai dengan -25
volt.
Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 volt sampai dengan +25 volt.
Daerah tegangan antara -3 Volt hingga + 3 volt merupakan invalid level atau
dikenal
dengan
istilah
ambang.
Yaitu
daerah yang
memiliki
logika
yang
kurang pasti sehingga harus dihindari.
  
23
2.5
Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan dari beberapa komputer yang saling
terhubung melalui
media
transmisi
maupun
perangkat
lainnya,
yang
memungkinkan terjadinya komunikasi diantara komputer tersebut.
Jaringan komputer dibagi berdasarkan luas area dari jaringan yang
terbentuk, menjadi sebagai berikut (”Module 2 : Networking Fundamentals”,
Cisco Networking Academy Program Module) :
LAN (Local Area Network)
LAN adalah sebuah jaringan komputer dalam skala kecil dengan jumlah host
yang relatif
kecil, sehinga
memiliki
bandwith
yang
cukup
lebar, dan dapat
dipergunakan secara murah dan mudah.
MAN ( Metropolitan Area Network)
MAN
adalah
jaringan
komputer
yang
memiliki
skala
lebih
luas
daripada
LAN
dan
mungkin
merupakan
gabungan dari beberapa LAN yang saling
berjauhan, bahkan antara dua buah kota yang berlainan. Teknologi yang
digunakan berbeda dengan LAN dimana bantwithnya lebih kecil namun
diharuskan memiliki reliabilitas yang tinggi.
WAN ( Wide Area Network)
Merupakan jaringan komputer dalam skala yang paling besar bahkan dapat
mencakup seluruh dunia. Teknologi dan media yang digunakan biasanya
berupa  teknologi  wireless  melalui  satelit.  Dan  pastinya  beroperasi  pada
ketiga layer OSI yaitu Physical, Data Link, dan Network.
  
24
2.5.1
Protokol
Protokol  adalah  sekumpulan  aturan  yang  mengatur  mekanisme
pertukaran data dalam jaringan komputer. Aturan
yang dimaksud disini adalah
”bahasa” yang digunakan untuk saling mengenali data antara satu komputer
dengan yang lainnya. 
Adapun komunikasi tersebut meliputi: (Stalling, 2000,
p498)
•   Apa yang dikomunikasikan
•   Bagamaimana caranya untuk berkomunikasi
•   Kapan komunikasi tersebut terjadi
Adapun protokol yang digunakan adalah protokol TCP/IP
2.5.2
Protokol TCP/IP
TCP/IP adalah sebuah protokol yang dikembangkan oleh ARPANET dan
merupakan  protokol  de  facto  dalam  kebanyakan  jaringan  komputer  saat  ini.
Salah satu contoh penggunaan protokol ini adalah pada jaringan internet. Adapun
layer-layer pada TCP/IP dibagi menjadi :
•   Network Access Layer
Fungsi dari network ini adalah menggantikan fungsi dari layer data link dan
physical layer dari model OSI layer. Adapun kegunaannya adalah
menyediakan akses ke media transmisi dan memberikan pengalamatan fisik
bagi
data
yang dikomunikasikan.
Layer
ini
juga
berfungsi
untuk
merubah
data   ke dalam sinyal
listrik agar dapat ditransmisikan
melalui media
yang
ada.
  
25
Internet Layer
Berfungsi
untuk
pengalamatan
secara
logical,
routing, dan
packaging.
Protokol yang digunakan adalah IP yang bersifat connectionless. Alamat
logical dari suatu host akan menentukan bagian dari network (jaringan
komputer dimana
anggotanya saling berkomunikasi)
mana
host
itu berada.
Apabila terdapat suatu hubungan yang terletak antara dua network yang
berbeda alamat logicalnya maka diperlukan proses routing untuk mengatur
pengiriman data tersebut.
Transport Layer
Fungsi dari layer ini adalah menyediakan saluran komunikasi virtual antara
host melalui port. Selain pengalamatan logical yang digunakan untuk
komunikasi
diantara
dua
buah
host, juga
diperlukan
sebuah
alamat
untuk
komunikasi
antar
aplikasi
karena sebuah
komputer
tidak
hanya
memiliki
sebuah  aplikasi,  dimana  data  antar 
tiap  aplikasi  tersebut  juga  berbeda
sehingga diperlukan pengalamatan khusus untuk masing masing aplikasi.
Nomor port memiliki jangkauan dari nomor 0 sampai dengan 65535. Adapun
pengaturan standar dari penggunaan port ini diatur oleh sebuah badan resmi
yaitu IANA. Adapun aturannya adalah sebagai berikut: (”TCP and UDP port
)
¾ 
Nomor  port  dari  0  sampai  dengan  1023  digunakan  khusus  oleh
aplikasi-aplikasi umum seperti Telnet, FTP, HTTP.
¾ 
Nomor port
dari
1024
sampai
dengan 49151
dapat digunakan
oleh
pembuat aplikasi-aplikasi khusus seperti Mysql, java, dan sebagainya.
  
26
¾ 
Nomor  port  diatas  49152  bebas  dipergunakan  karena  tidak  diatur
secara khusus
Application layer
Bertugas sebagai penyedia komunikasi antar aplikasi pada host yang berbeda.
Pada
model
OSI,
layer ini
terbagi
menjadi
application layer,
presentation
layer, dan session layer.
2.5.3
Keamanan jaringan
Pada
suatu
jaringan
komputer
keamanan
dari
komunikasi
yang
terjadi
pada
jaringan
merupakan
hal
yang
harus diperhatikan. Apalagi pada suatu
jaringan
dimana
kontrol
terhadap
user
dan
fisik
dari
host
yang
ada
tidaklah
terlalu baik, adapun maksudnya adalah
dimana user pada jaringan yang ada
tidaklah tetap dan dapat berpindah pindah komputer, dan pada masing masing
komputer keamanannya tidaklah memadai. Tujuan utama dari keamanan jaringan
adalah sebagai berikut :
Melindungi  komputer  dari  akses 
tertentu 
ke 
resource  tertentu  dalam
jaringan,
dimana
akses
tersebut bertujuan
untuk
mencuri,
mengubah,
maupun merusak data dalam jaringan.
Melindungi
fungsionalitas dari jaringan agar jaringan tetap dapat
melayani
komunikasi data tanpa ada gangguan.
Mencegah  masuknya  data/informasi  yang  berbahaya  kedalam 
jaringan
seperti virus, worm, dan lainnya.
  
27
Meskipun terdapat banyak faktor dalam menentukan keamanan jaringan, namun
pada sistem yang dirancang dibatasi hanya pada identifikasi logical (IP) dari
pengakses.
2.5.3.1 Firewall
Firewall digunakan untuk mengontrol aliran data antara komputer host
dengan
komputer
lain pada
jaringan
yang
berhak
memiliki
akses
kedalam
komputer host. Sehingga lalu lintas data dapat diatur berdasarkan kebijakan yang
diinginkan. Pengamanan firewall ini diutamakan pada pemeriksaan header dari
aliran paket data dan bukan penganalisaan terhadap isi dari data itu sendiri.
Adapun analisa yang diinginkan adalah berdasarkan alamat IP dan port yang
digunakan. Area pada firewall dibagi menjadi tiga area utama yaitu :(Poynter,
•   Area yang dilindungi
Yaitu area dimana pengontrolan terhadap akses adalah yang paling ketat dan
biasanya akses dari luar sama sekali tidak diinginkan.
•   DMZ (Demiliterized Zone)
Yaitu
area
dimana
masih
merupakan
dari bagian jaringan internal, namun
akses
dari
pihak
luar diperboleh
kan
selama
masih dalam batasan
tertentu.
Seperti contohnya layanan aplikasi-aplikasi internet.
• 
Jaringan Luar
Merupakan jaringan-jaringan lain yang
terhubung pada jaringan kita baik
secara langsung maupun tidak langsung.
  
28
Pada umumnya jaringan ini disebut internet.
Firewall yang digunakan untuk melindungi sistem adalah jenis firewall
yang
merupakan
tipe
iptables
yang
berfungsi
sebagai
Packet
filtering
firewall
dan State inspection firewall.
Packet filtering firewall adalah firewall yang berfungsi sebagai penyaring
berdasarkan isi alamat ip pengirim pada header aliran data yang dikirimkan. Dan
penyaringan juga dapat bekerja sampai level transport layer dimana port aplikasi
yang diinginkan dapat dibatasi akses penggunaannya pada kebijakan yang
diperuntukan.
State
inspection
firewall
adalah
pengawasan
terhadap status
dari
aliran
data, yaitu status awal dari aliran, balasan,
maupun status
lainnya. Pengawasan
terhadap status data ini sendiri pun dibatasi hanya pada awal dari aliran data.
_firewall_whitepaper.htm, 2002).