34
akan
berbahaya.
Grandjean
(1987)
dalam bukunya
Fitting the
task ti
the
Man
menganjurkan sebuah kursi dengan bagian belakang yang tinggi untuk sandaran
belakang yang aman, yang juga menggambarkan adanya penopang (lumbar) yang
tidak bisa disetel.
2. Perancangan Tempat Duduk yang Miring Kedepan
Pendekatan
ini
dianjurkan oleh
A.
C.
Mandal
(The
seated
man
homo
sendens,
Applied Ergonomics, 1981, V12, P19), dan didasarkan pada keinginan untuk tidak
membungkut sesering mungkin. Pada umumnya, permukaan tempat
duduk
dimiringkan sekitar 5º kearah belakang untuk mengurangi kemungkinan operator
meluncur kedepan. Mandal (1981) memperkirakan kemiringan bangku kedepan
sampai
15º,
dari
permukaan,
kemudian
20º
dari
tekukan lumbar.
Dia
juga
memperkirakan bahwa kemiringan puncak belakang meja sekitar 5º. Selanjutnya
cara mengurangi pembengkokan adalah
dengan mengurangi kebutuhan untuk
bersandar kedepan. Beliau menerangkan bahwa sikap duduk yang tegang tidak
konsisten dengan
membaca
dan menulis
karena
tulisannya
terlalu
jauh.
Memiringkan dan membuat meja lebih tinggi akan sangat membantu jika tujuan
utama dari meja adalah untuk membaca dan menulis.
3. Postur
Duduk
Berlutut
(The
Kneeling
Posture)
pada
Kursi
Setimbang
(The
Balans Chair)
Kursi keseimbangan adalah suatu hasil logika terhadap problema dari perubahan
tekukan
tulang
belakang
jika duduk.
Perputaran
pinggul
(hip flexion)
dapat
dikurangi
dengan
cepat
dan
rotasi
panggul
(pelvis)
hamper
dapat
dihilangkan.
|