produksi beberapa periode terakhir, data kebutuhan bahan baku, data persediaan
bahan baku (Inventory Master File), serta data biaya pesan dan biaya simpan.
Setelah seluruh data terkumpul, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah
membuat peramalan produksi
untuk
memperoleh perkiraan atau estimasi produksi di
masa yang akan datang. Ada beberapa
metode peramalan yang dapat digunakan
untuk
dapat
meramalkan
jumlah
produksi
di masa
yang
akan
datang,
tetapi
dari
seluruh metode peramalan tersebut hanya
satu metode peramalan yang dipilih yaitu
metode
peramalan
yang
mampu
memberikan
hasil
yang
terbaik. Artinya,
metode
peramalan tersebut memiliki nilai error yang paling kecil dibandingkan dengan
metode
peramalan
yang
lainnya.
Untuk
dapat
mengetahui
besar
nilai error
tersebut,
maka setiap metode peramalan harus dihitung ketepatan peramalannya.
Ada
empat
langkah
dalam proses
perhitungan
MRP.
Langkah
pertama
yaitu
perhitungan exploding. Pada perhitungan exploding
ini, kebutuhan kotor
untuk setiap
material dihitung. Caranya adalah dengan mengalikan hasil peramalan produksi
dengan kebutuhan material per m².
Langkah
lain
yang
harus
dilakukan
dalam
proses
perhitungan
MRP
yaitu
perhitungan ukuran lot
(lotting). Metode perhitungan ukuran lot ini terdiri dari
beberapa
metode.
Oleh
karena
itu,
agar
dapat
mengetahui
hasil
perencanaan
kebutuhan material dengan total
biaya
yang
minimum,
maka
seluruh
metode
pengukuran lot tersebut harus dihitung.
Dua
langkah
lain
yang
harus
dilakukan
dalam proses
perhitungan
MRP
yaitu
perhitungan netting
dan
off
setting.
Netting
adalah
proses
perhitungan
kebutuhan
|