32
untuk
sebuah
basis
data
yang
akan
mendukung
operasional
dan
sasaran suatu perusahaan.
Ada 2 pendekatan untuk mendesain sebuah basis data, yaitu :
1. Pendektan Bottom-Up
Yang
dimulai
pada
tingkat
awal
dari
atribut
(yaitu,
properti
dari
entiti
dan
relationship),
yang mana
melalui
analisis dari
asosiasi antar atribut, dikelompokkan menjadi hubungan yang
merepresentasikan jenis-jenis entitas dan hubungan antar entitas.
Pendekatan ini cocok untuk medesain basis data yang simple
dengan jumlah atribut yang tidak banyak.
2. Pendekatan Top-Down
Digunakan pada basis data yang lebih kompleks,
yang dimulai
dengan pengembangan dari model data yang mengandung
beberapa entitas dan hubungan
tingkat tinggi dan kemudian
memakai
perbaikan top-down
berturut-turut
untuk
mengidentifikasi entitas, hubungan dan atribut berkaitan tingkat
rendah.
Pendekatan
ini
biasanya
digambarkan
melalui
ER (Entity
Relationship). Pada tahap ini ada bagian yang disebut data
modeling yang digunakan untuk membantu pemahaman dari data
dan
untuk
memudahkan komunikasi tentang kebutuhan
informasi.
Dengan dibuatnya model data dapat membantu memahami:
1. Pandangan tiap pemakai mengenai data
2. Kealamian data itu sendiri, kebebasan representasi fisiknya
3. Kegunaan dari data berdasarkan pandangan pemakai
|