15
2.2.1
Tata Cara Penulisan
Jika dilihat dari bentuknya, alamat IP terdiri atas 4 buah bilangan biner 8 bit yang
dipisahkan dengan
tanda titik. Nilai
terbesar dari bilangan biner 8 bit adalah 255 (=2
7
+
2
6
+
2
5
+
2
4
+
2³
+
2²
+
2
+1). Karena alamat IP terdiri atas 4 buah bilangan 8 bit, maka
jumlah
IP
yang
tersedia
adalah
255
x
255
x
255
x
255.
Contoh
alamat
IP
adalah
192.168.0.1.
Disamping
penulisan
alamat
IP
yang
umum
dipakai
seperti
diatas,
Cisco
menggunakan
notasi
penulisan
singkat
dengan
menggunakan
prefix,
misalnya
130.200.10.1/16. Angka dibelakang garis miring (prefix) menandakan bahwa 16 bit dari
subnet
mask
diselubung
dengan
angka
binari
1,
yaitu
11111111.11111111.00000000.00000000 atau 255.255.0.0.
Notasi penulisan singkat ini berlaku juga untuk alamat IP yang menggunakan
metode
subnetting
seperti
alamat
IP
192.168.1.1
dengan
subnet
mask
255.255.255.0
dapat ditulis dengan singkat sebagai 192.168.1.1/24. Angka 24 dibelakang garis miring
menandakan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan angka binari 1,
yaitu
11111111.11111111.11111111.00000000
atau
255.255.255.0.
Detil
tentang
cara
subnetting akan dibahas pada subbab berikutnya.
Untuk mempermudah proses pembagiannya, alamat IP dikelompokkan dalam
kelas-kelas. Dasar pertimbangan pembagian alamat IP ke dalam kelas kelas adalah untuk
memudahkan pendistribusian pendaftaran alamat IP. Alamat IP ini dikelompokkan
dalam lima
kelas
:
Kelas
A,
Kelas
B,
dan
Kelas
C
Perbedaan
pada
tiap kelas
tersebut
adalah
pada
ukuran
dan
jumlahnya.
IP
Kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun
jaringan
ini
memiliki anggota
yang besar. Kelas C dipakai oleh banyak jaringan,
namun
anggota masing masing jaringan sedikit.
|