![]() BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Jaringan Komunikasi Data
Menurut Norton dan Kearns (1999) , Network (Jaringan) adalah mekanisme yang
memungkinkan komputer-komputer yang tersebar dan pemakainya untuk berkomunikasi
dari berbagai sumber daya.
Saat ini jaringan komputer dibagi
berdasarkan
kemampuan
jangkauan
wilayahnya,
yang
meliputi LAN , MAN , WAN dan Internet. Jangkauan dapat dilihat
pada tabel 2.1 berikut ini :
Tabel 2.1 Kemampuan Jangkauan
0.1
meter
Papan Rangkaian ( Data Flow Machine )
1
meter
Sistem ( Multi Komputer )
10
meter
Ruangan ( LAN )
100
meter
Gedung ( LAN )
1
km
Kampus ( LAN )
10
km
Kota ( MAN )
100
km
Negara ( WAN )
1000
km
Benua ( WAN )
10000 km
Planet ( Internet )
2.1.1
Karakteristik Local Area Network (LAN)
Menurut Stalling
(2001 , p12)
,
LAN
(Local
Area
Network)
merupakan
suatu
jaringan komunikasi yang saling menghubungkan
berbagai
jenis
perangkat
dan
menyediakan pertukaran data diantara perangkat-perangkat tersebut.
6
|
7
Jenis jenis LAN ada dua macam :
1. Point To Point
Koneksi anatara dua komputer melalui kabel dan Ethernet card.
2. Point To MultiPoint
Koneksi anatara dua atau lebih computer dengan menggunakan Ethernet Card
dan hubungan server sebagai pusat jaringannya.
Ciri-ciri yang ada pada LAN :
1. Lingkup LAN kecil, biasanya meliputi bangunan tunggal atau gedung.
2. Manajemen jaringan LAN bertanggung jawab sampai dengan tingkatan user.
3. Tingkat
kecepatan
data
internal
LAN biasanya
lebih
besar
daripada
tingkat
kecepatan data internal WAN.
2.1.1.1
Akses Nirkabel pada Jaringan Lokal
Terdapat empat jenis akses nirkabel pada LAN :
1.
Access Point
Merupakan
perangkat
keras
yang
menjadi sentral koneksi
dari client
ke
ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik
sebuah perusahaan. Access point ini berfungsi mengkonversikan sinyal
frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui
kabel,
atau
disalurkan
ke perangkat
WLAN
yang
lain
dengan
dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
|
![]() 8
2. Wireless LAN Interface
Merupakan
device
yang
dipasang
di
access
point
atau
Mobile/Desktop
PC,
device
yang
dikembangkan
secara
massal
adalah
dalam bentuk
PCMCIA (Personal
Computer
Memory
Card
International
Association)
card.
3. Kabel LAN
Merupakan
jaringan
kabel
yang
sudah
ada,
jika
wired
LAN
tidak
ada
maka hanya sesama WLAN saling terkoneksi.
4. Mobile/Desktop PC
Merupakan perangkat keras untuk client, mobile PC pada umumnya
sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan
PC
card PCMCIA
dalam bentuk
ISA
(Industry
Standard Architecture)
atau PCI (Peripheral Component Interconnect) card.
Dari website ini (http://bebas.vlsm.org/v14/v11/onno-eng1/physical
/practical-guide-rebelnet/practical-guide-to-build-your-own-rebel-net/ch-8-
antenna-and-cabling.doc)
menjelaskan
bahwa
pada
dasarnya
ada
beberapa
tipe antenna
yang biasa digunakan untuk operasional jaringan wireless
Internet, diantaranya :
1. Antenna
Omnidirectional,
biasanya
digunakan pada
access
point
untuk
memberikan akses Internet dalam radius 360 derajat.
2. Antenna
Sectoral,
biasanya
digunakan
pada
access
point
untuk
memberikan
akses
Internet
dalam radius
tertentu,
biasanya 90
derajat,
120 derajat dan 180 derajat.
|
9
3. Antenna Directional (pengarah), biasanya digunakan untuk mengarahkan
sambungan langsung ke access point.
2.1.2
Karakteristik Wide Area Network (WAN)
Menurut Stalling
(2001,p9)
WAN
(Wide Area Network) adalah gabungan dari
beberapa
LAN
yang terhubung dalam jarak jangkauan
yang jauh , misalnya
hubungan
antar kota.
Ciri-Ciri yang ada pada WAN :
1.
Mencakup
daerah
yang
luas
sekali,
melintasi
jalan
umum,
dan perlu
juga
menggunakan fasilitas umum.
2.
Suatu WAN terdiri dari sejumlah node penghubung
3.
Tingkat kecepatan data
internal WAN biasanya lebih kecil daripada tingkat
kecepatan data internal LAN.
2.2
Protokol dan Asitektur Jaringan
Menurut Tanenbaum(1997), karena fungsi jaringan komputer yang sangat
kompleks,
maka
jaringan
komputer ini dibagi dalam 7 OSI (Open System
Interconnection) layer yang dikeluarkan oleh ISO yang terbagi menjadi berikut :
1. Layer 1 Physical (Lapisan Fisik)
Lapisan ini bertanggung jawab atas transmisi bit stream pada media fisik dan
berhubungan dengan karakteristik
mekanik, elektrik,
fungsional, dan procedural
untuk
|
10
mengkases
media fisik. Beberapa contoh
layer 1 adalah kabel UTP, kabel STP, kabel
coaxial, kabel fiber optic, hub, repeater, dan sebagainya.
2. Layer 2 Datalink (Lapisan Datalink)
Lapisan ini menyediakan transfer informasi melalui link fisik dengan mengirim blok
data (frame)
yang perlu sinkronisasi, control error, dan
fungsi kendali flow. Layer ini
menangani
penerimaan,
pengenalan
dan
transmisi
message Ethernet. Pada lapisan ini
menggunakan media Ehternet, Token Ring, FDDI (Fiber Distributed Data Interface).
Contoh peralatan yang bekerja pada layer ini adalah Switch, Bridge, NIC.
3. Layer 3 Network (Lapisan Network)
Lapisan ini bertugas untuk
establishing, maintaining, dan menghentikan koneksi
jaringan.
Lapisan ini
juga bertugas dalam pemilihan
jalur terbaik (path determination)
untuk
mengirim suatu
dari
source
ke
destination
dengan
cara routing/switching.
Pada
lapisan ini sudah menggunakan software addressing
(IP Address)
sebagai
identifikasi.
Contoh peralatan yang bekerja di layer adalah Router.
4. Layer 4 Transport (Lapisan Transport)
Lapisan ini bertugas untuk memastikan bahwa data bisa diterima sampai ke tujuan
(end
to
end
delivery). Lapisan ini menyediakan transfer transparan data
antar
sistem
akhir, error checking dan bertanggung jawab pada recovery error untuk end to end dan
kendali flow. Beberapa contoh protokol yang bekerja di lapisan ini adalah protokol TCP
yang bersifat econnection oriented, dan UDP yang bersifat connectionless.
|
11
5. Layer 5 Session (Lapisan Sesi)
Adalah
lapisan
yang
mempunyai
peran
dalam buka
dan
tutup
session (mengatur
session conncetion dialog). Lapisan ini mengontrol
komunikasi antara aplikasi dengan
membuka, mengelola, dan mengurus sesi antar aplikasi yang bekerja sama.
6. Layer 6 Presentation (Lapisan Presentasi)
Adalah
lapisan
yang bertugas
untuk
memastikan format data dapat dibaca.
Di
layer
ini dilakukan enkripsi, dekripsi dan kompresi data yang ditujukan untuk maksud
keamanan.
7. Layer 7 Application (Lapisan Aplikasi)
Adalah lapisan yang menjalankan aplikasi-aplikasi untuk user, menyediakan network
service untuk aplikasi user. Aplikasi pada lapisan ini terbagi menjadi dua, yaitu aplikasi
client server dan aplikasi non client-server. Contoh dari aplikasi client-server adalah
FTP, HTTP, POP3, SMTP, dan
lain-lain. Contoh dari aplikasi non client-server adalah
redirector (Map Network Drive).
Arsitektur atau
model
dari
TCP/IP dibagi
menjadi
4
lapisan
yang antara
lain adalah
sebagai berikut (Tanenbaum,1996, p35 ):
1. Lapisan Aplikasi
Adalah lapisan yang menjalankan aplikasi-aplikasi untuk TCP/IP,
misalnya
seperti
pengiriman surat elektronik (e-mail). Dari tiap aplikasi yang tersedia mempunyai
protokol
sendiri
misalnya
SMTP
(Simple
Mail
Transfer
Protocol)
untuk
menangani
surat elektronik.
|
12
2. Lapisan Transport / TCP (Transmission Control Protocol)
Lapisan
ini
memecahkan
data
yang akan dikirim menjadi
satuan
unit yang
sama
besarnya
disebut
datagram di
host
pengirim.
Kemudian
lapisan
ini
akan
memberikan
datagram-datagram
tersebut
ke
lapisan selanjutnya
yaitu
lapisan
IP. Pada host
penerima, lapisan ini bertugas untuk menyatukan kembali paket-paket data sesuai
dengan urutan dan memeriksa keintegrasian data.
3. Lapisan Internet / IP
Lapisan ini akan melakukan pemetaan jalur terhadap datagram yang dikirimnya dari
lapisan
sebelumnya
yaitu
TCP.
Lapisan
ini akan
memberikan
alamat
pada
datagram
sebagai referensi rute yang akan ditempuh. Alamat tujuan bersama datagram akan
dikirim menjadi suatu paket data.
4. Lapisan Network Access
Adalah lapisan yang menangani
media dan topologi yang digunakan untuk
mengirimkan data dan menerima data. Media yang digunakan adalah media fisik, seperti
kabel, radio, satelit, dan lain sebagainya.
Pada gambar 2.1, dapat dilihat perbedaan antara
arsitektur 7 OSI Layer dan arsitektur
TCP/IP.
|
![]() 13
Gambar 2.1 Arsitektur 7 OSI Layer dan TCP/IP
2.3
Jaringan Berbasis Internet
Menurut Yuhefizar (2003), Internet (International
Networking) merupakan dua
komputer
atau
lebih
yang
saling
berhubungan
membentuk
jaringan komputer hingga
meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraksi dan menukar informasi.
Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, Internet merupakan sebuah pepustakaan besar
yang di dalamnya
terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data
yang berupa
text, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik. Orang
bisa
berkunjung
ke
perpustakaan
tersebut
kapan saja dan dimana
saja. Dari segi
komunikasi, Internet adalah sarana yang
sangat
efisien
dan
efektif
untuk
melakukan
pertukaran informasi jarak jauh maupun di dalam lingkungan perkantoran. Fasilitas yang
disediakan pada jaringan Internet adalah :
|
14
1.
WWW (World Wide Web), halaman web yang dapat menampilkan informasi
gambar, tulisan, suara, video dan lain-lain.
2.
FTP (File Transfer Protocol), aplikasi yang digunakan untuk transfer file dari satu
komputer ke komputer lainnya.
3.
IRC
(Internet
Relay
Chatting),
aplikasi
yang
digunakan
untuk
saling
berkomunikasi dengan modus teks.
4.
E-Mail (Electronic Mail), aplikasi
yang digunakan
untuk
mengirimkan surat atau
pesan secara elektronik.
Untuk menghubungkan sebuah komputer dengan komputer di belahan benua lain
yang berbeda jaringan WAN, maka komputer tersebut baru terhubung terlebih dahulu ke
Internet. Internet
merupakan
hubungan Internasional antara seluruh komputer di dunia.
Komputer -komputer ini saling terhubung melalui backbone Internasional.
Kecepatan akses (bandwidth) Internet adalah banyaknya data yang dapat diakses
dari sambungan
backbone
Internet internasional.
Semakin
besar bandwidth
Internet,
semakin banyak dan cepat data dapat diakses oleh komputer tersebut
dari
jaringan
backbone Internasional. Bandwidth Internet biasanya dibedakan sesuai dengan device
untuk koneksi Internet. Diantaranya adalah dial-up, LAN dial-up, ISDN, kabel modem,
DSL, wireless, dan memliki kecepatan yang berbeda sesuai dengan kemampuan masing-
masing
device,
misal
64
Kbps,
T1,
E1,
dll.
Perbandingan
Bandwitdh
Internet
dapat
dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini :
|
![]() 15
Tabel 2.2 Bandwidth Internet
Kecepatan
Keterangan
28.8 Kbps
Modem Kecepatan Rendah
56 Kbps
Modem Analog Kecepetan Tinggi
64 Kbps
ISDN Eropa
128 Kbps
2 x ISDN Eropa
512 Kbps
Bagian Dari T1
1.544 Mbps
T1
10 Mbps
Ethernet
45 Mbps
T3 Full - Channel
100 Mbps
Fast Ethernet
Industri Telekomunikasi telah berkembang dengan sangat
cepat. Terutama
setelah munculnya fiber optic sebagai penghubung alternatif. Namun demikian,
bandwidth Internet untuk banyak end user tetap terbatas karena disebabkan oleh faktor
teknis.
Masih pengguna Internet
yang
menggunakan modem sebagai penghubung
Internet (koneksi). Untuk pemakai yang
menggunakan
kabel
telpon
tembaga,
ADSL
merupakan
yang
terbaik
untuk
koneksi
Internet. Banyak pengguna Internet yang
menggunakan
wireless mendapatkan
bandwidth yang
rendah.
Tetapi
kebanyakan
pengguna
Internet
tidak
menharapkan
untuk
mendapatkan
bandwidth
lebih
dari
128
Kbps. Karena bandwidth 128 Kbps sudah memberikan kepuasan untuk end-user.
Saat
ini,
tidak
banyak
bagi
pengguna
Internet mendapatkan
bandwidth
yang
dapat digunakan untuk aplikasi yang bervolume besar. Perkembangan pasar yang terus
ditingkatkan
agar
dapat
menyediakan
bandwidth sesuai
kebutuhan
dari
pengguna
Internet.
|
16
2.4
Manajemen Jaringan (Network Management)
Menurut
Leinwand
dan
Conroy
(1996),
jaringan
data
(data
network) adalah
sekumpulan alatalat untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lainnya.
Jaringan data dapat memungkinkan users yang berada pada tempat yang berbeda untuk
berbagi data dari salah satu komputer atau lainnya. Tujuan dari jaringan data ialah untuk
mengambil berbagai macam informasi / data yang diperlukan dari berbagai station atau
komputer.
Menurut Leinwand dan Conroy (1996), Manajemen jaringan adalah proses
mengontrol sebuah jaringan data yang rumit untuk memaksimalkan efisiensi dan
produktivitas dari suatu data.
Menurut Subramanian (2000), manajemen jaringan adalah sebuah pekerjaan
untuk
memelihara
seluruh
sumber
jaringan
dalam keadaan
baik.
Sistem manajemen
jaringan adalah sekumpulan perangkat untuk memantau dan mengontrol jaringan.
Sistem manajemen jaringan terdiri dari tambahan perangkat keras dan piranti lunak yang
diimplementasikan di antara komponenkomponen jaringan yang sudah ada.
Menurut
Leinwand
dan
Conroy
(1996),
manajemen
jaringan
terbagi
menjadi
lima wilayah fungsional manajemen jaringan, yaitu :
1. Manajemen kegagalan (Fault Management)
Tujuan utama dari manajemen kegagalan adalah:
a. Menemukan suatu masalah.
b. Mengidentifikasikan penyebab utama dari setiap kegagalan (akar penyebab),
yaitu
komponen
jaringan
yang
terkecil yang
dapat
diperbaiki
yang
sedang
mengandung kegagalan.
c. Secara rutin dan efisien memperbaiki kegagalan (jika mungkin).
|
17
2. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management)
Manajemen konfigurasi adalah proses
menemukan dan
melakukan konfigurasi
devices (alat - alat). Tujuannya ialah :
a. Menggabungkan biaya.
b. Mencatat konfigurasi saat ini.
c. Mengidentifikasikan komponen jaringan.
d. Inisialisasi sistem jaringan.
e. Mengubah parameter jaringan.
3. Manajemen Keamanan (Security Management)
Manejemen keamanan berfungsi melakukan pendeteksian dan pencegahan terhadap
usaha untuk membobol keamanan jaringan. Tujuannya ialah :
a. Mengkontrol kerumitan jaringan.
b. Meningkatkan pelayanan jaringan.
c. Mengurangi downtime.
d. Mengontrol biaya yang digunakan.
4.
Manajemen Akuntasi (Accounting Management)
Accounting management mengatur fasilitas dengan kemampuan menarik biaya untuk
penggunaan resource jaringan, yaitu :
a. Menginformasikan user biaya yang ditanggung.
b. Menginformasikan user biaya yang masih dapat digunakan.
c. Menetapkan limitasi biaya.
d. Menggabungkan biaya.
|
18
5.
Manajemen unjuk kerja (Performance Management)
Manajemen
unjuk
kerja
dapat
digunakan oleh suatu organisasi
untuk
mengukur
beberapa
karakteristik
dari
operasi jaringan.
Menurut
standar
OSI,
pengukuran
didefinisikan sebagai berikut :
a. Throughput.
b. Workload.
c. Delay propagasi.
d. Wait time.
e. Response time.
f.
Quality of service.
Pada
level
yang
lebih
luas,
manajemen
unjuk
kerja
diorganisasikan
atau
fungsi-
fungsi :
a. Monitoring throughput, digunakan
untuk
mengukur throughput pada rangkaian
komunikasi atau suatu node jaringan.
b.
Monitoring response time, digunakan
untuk
mengevaluasi
waktu response dari
suatu node komunikasi atau jaringan.
c. Statistical analysis, sebuah grup aktivitas yang digunakan untuk memonitor
catatan dan menetukan unjuk kerja merupakan hal yang penting bagi fungsi
statistical analisis.
d. Performace tuning, digunakan untuk mengukur unjuk kerja antrian, seperti
panjang antrian dan
waktu tunggu antrian.
Model akan mengukur waiting time,
serving time, dan interarrival time.
|
19
2.5
Routing
Menurut Norton dan Kearns (1999,p 265), protokol routing dinamik digunakan
oleh router untuk menjalankan tiga fungsi dasar yaitu :
1. Menemukan route yang baru.
2. Komunikasi informasi dengan route yang baru ditemukan dengan router lain.
3. Forward paket dengan menggunakan route tersebut.
Protokol routing dinamik terbagi atas tiga kategori luas : distance-vector, link
state, dan hybrids. Salah
satu
cara alternatif
ke dalam dynamic
routing
adalah static
routing. Sebuah router yang di program untuk static routing meneruskan paket ke dalam
port-port yang telah di tentukan. Setelah static routing di konfigurasi, router tidak perlu
lagi
untuk
mencari
route
atau
komunikasi
informasi
tentang route. Peran
dari
router
hanya secara mudah meneruskan paket-paket.
Static
routing sangat bagus untuk jaringan yang kecil yang hanya mempunyai
jalur tunggal ke dalam tujuan
yang telah ditentukan. Di dalam kasus seperti
ini, static
routing
dapat
menjadi
mekanisme
routing yang paling efisien karena tidak memakan
bandwidth untuk menemukan router atau komunikasi dengan router lain.
Sebagaimana jaringan bertambah luas dan redudansi ditambah ke dalam tujuan,
static
routing
menjadi
kewajiban labor-intensive.
Segala
perubahan
yang
terdapat
di
dalam router atau fasilitas transmisi di dalam WAN harus secara manual ditemukan dan
di program. WAN
yang
mempunyai
fitur
topologi
yang makin kompleks
menawarkan
potensi
yang
lebih banyak
memerlukan routing dinamik.
Apabila
menggunakan static
routing
di
dalam jaringan kompleks,
WAN
yang
mempunyai banyak
jalur
mengatasi
redundansi route.
|
![]() 20
2.6
Network Address Translation(NAT)
Menurut Govanus (1999,p72-73) NAT merupakan kombinasi dari beberapa
perangkat (tools).
Network
admin mampu
menggunakan skema pribadinya dan dapat
terhubung dengan dunia luar (World Wide).
Jika menggunakan NAT
memerlukan beberapa alamat IP
yang telah di register
dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ini :
Gambar 2.2 Network Address Translation(NAT)
Pada gambar 2.2, hanya
memerlukan satu IP
Address untuk router.
Tergantung
dari tipe software yang
memiliki fitur NAT
yang digunakan, IPIP lain yang berada di
belakang router boleh memiliki alamat IP yang lain. Alamat IP yang
hanya terlihat di
Internet merupakan alamat IP dari router.
Untuk lebih spesifik, gateway ke Internet harus memiliki alamat IP yang
terdaftar, dan alamat IP harus tetap sama. Setelah itu, karena host host lain yang berada
di dalam router ingin mengakses ke dalam gateway tidak dapat bekerja dengan baik jika
alamat IP terus berubah. Dengan
menggunakan softwaresoftware yang
memiliki fitur
NAT dan setiap komputerkomputer host yang berada di dalam router yang terhubung
ke gateway
boleh
memiliki
alamat
IP
apa
saja. Gateway
menyembunyikan
alamat
IP
|
21
host
ketika paket
tiba
di
gateway,
gateway mengingat
dimana
paket
itu
berasal
dan
gateway mempunyai alamat IP sumber yang valid dari paket.
2.7
Firewall
Menurut Trabatas
Tharom (2002,p135-137), firewall
adalah
sebuah host
yang
bertujuan
utama
untuk
melindungi
jaringan. Firewall
membatasi
tipe
tertentu
suatu
network traffic dari
Internet
ke
jaringan
yang
di
lindungi, demikian
pula
sebaliknya.
Firewall tidak dapat membuat jaringan selalu aman. Bagaimanapun,
firewall
hanya
mengamankan sejauh usaha kita untuk membuatnya menjadi aman. Firewall merupakan
pengganti host security artinya setiap layanan yang diijinkan melalui firewall merupakan
suatu service yang bersifat beresiko keamanan.
Ada beberapa
alasan
fundamental
mengapa
membutuhkan
firewall
untuk
suatu
jaringan antara lain :
1. Meningkatkan kemanan jaringan kita.
Beberapa layanan secara kesatuan tidak aman, dan tidak mungkin untuk diamankan
dalam host
individu.
Firewall
dapat
membantu
membagi
jaringan
untuk
meningkatkan keamanan.
2. Network Access Control
Firewall dapat membantu menguatkan kemanan policy network dengan secara
selektif membolehkan layanan network (untuk semua atau host yang dipilih).
|
![]() 22
3. Logging
Firewall memeriksa semua traffic jaringan yang diijinkan atau tidak. Ini dapat
membantu memantau aktivitas jaringan (yang melewati jaringan).
Ada beberapa tipe Firewall, yakni :
1. Proxying firewall : proxy server bekerja dengan membuat request atas nama client.
2. Packet filtering firewall : Packet filter bekerja dengan memeriksa paket IP (netfilter).
2.8
Traffic Shaping
Traffic Shaping
adalah
suatu
uji
coba untuk mengendalikan traffic jaringan komputer untuk mengoptimalkan
kemampuan,
latency
yang
rendah dan bandwidth. Traffic shaping
berhadapan dengan
konsep dari
klasifikasi, aturan queue,
kebijakan
kuat
(enforce
policy),
dan Quality
of
Service
(QoS).
Traffic shaping
menyediakan
suatu
mekanisme
untuk
mengendalikan
sejumlah
traffic yang
akan
dikirim
ke jaringan.
Oleh
karena
itu, traffic
shaping perlu
untuk
diimplementasikan
ke
jaringan
untuk
mengontrol traffic
yang
masuk
ke
dalam
jaringan (network). Hal ini mungkin perlu untuk mengenal aliran traffic pada titik yang
masuk ke jaringan.
Tujuan
dari
traffic
shaping
adalah memonitor traffic
secara
aktif,
menangani
kondisi kongesti dan memberikan prioritas diantara aliran traffic sesuai dengan policy
QoS yang diatur oleh administrator jaringan. Ada beberapa metode traffic shaping yaitu
General Traffic Shaping, Frame
Relay Traffic Shaping, Commited Access Rate.
Keuntungan yang didapat dengan menggunakan traffic shaping adalah : kerlipan (jitter)
yang lebih sedikit, paket data yang hilang berkurang, dan latency yang lebih rendah.
|
23
2.9
Domain Name System (DNS)
Menurut
Norton
dan
Kearns
(1999,p
473),
DNS
tidak
diragukan memiliki
direktori jaringan yang paling luas yang digunakan pada zaman sekarang ini. Penamaan
DNS difokuskan dengan service untuk protokol TCP/IP yang menyediakan nama host ke
dalam alamat
IP
di
dalam sistem
jaringan
atau
di
dalam
Internet.
Nama
resolusi
digunakan untuk protokol TCP/IP untuk
mengijinkan jaringan host untuk diidentifikasi
menggunakan nama dibanding dengan menggunakan alamat berdasarkan secara
numerik, karena secara huruf secara umum lebih mudah diingat oleh manusia.
Secara default cara
untuk
menyediakan resolusi
nama
host
unutk service
protokol TCP/IP
yang cocok digunakan didalam host
lokal database
yang
memetakan
alamat
IP
menjadi
nama
host.
Dalam sistem
UNIX,
database
di
dalam host
secara
whitespace-delimited file dipanggil. Di dalam terdapat rekaman-rekaman yang berisikan
alamat IP menggunakan titik notasi desimal dan satu atau lebih asosiasi nama dengan
setiap alamat. Ketika proses menghubungkan TCP/IP menggunakan nama dibandingkan
dengan alamat, host di dalam database didalam workstation lokal secara otomatis
mencari
alamat
IP
yang
berasosiasi
dengan
nama host.
Sekali
asosiasi
nama
alamat
ditemukan, secara asosiasi alamat IP digunakan untuk menghubungkan host yang dituju.
Jika tidak ada nama asosiasi yang ditemukan, maka koneksi gagal.
2.10
Proxy and Cache
Berdasarkan
Onno
(1998),
metode
caching berorientasi
kepada client. Metode
caching di
Internet
mirip
dengan cache memory
pada
komputer
yaitu
dengan
menempatkan objek-objek
(dalam bentuk file)
yang baru
saja diakses pada situs yang
|
24
dekat dengan client
sehingga
ketika file
tersebut
diakses kembali,
maka file
tersebut
diambil dari situs yang dekat. Hal ini dimungkinkan karena protokol HTTP yaitu
protokol jaringan yang digunakan pada aplikasi WWW mengenal fasilitas yang disebut
sebagai server proxy. Proxy ini bertindak sebagai perantara antara client dengan server
pada waktu pengaksesan dokumen.
Proxy merupakan jembatan antara internal dengan Internet. Secara teknis yang
melakukan
browsing sebenarnya adalah
server
proxy
ini
yang
hasilnya
kemudian
diteruskan ke client sehingga seolaholah client mengambil
data
dari Internet
padahal
mengambilnya dari server.
2.11 Simple Network Management Protocol (SNMP)
Menurut David Zeltserman (1999, p5-6), Simple Network Management Protocol
(SNMP) mengijinkan kedua data manajemen untuk dapat diambil dengan cara
remote
access
dari alat dan
untuk
alat
yang dapat dikonfigurasi secara
remote
access.
Telah
digunakan sejak tahun 1990 dan penggunaannya semakin banyak. Sekarang sudah
banyak didukung oleh berbagai alat-alat jaringan dan juga digunakan untuk mengatur
high end printer, aplikasi-aplikasi besar seperti oracle dan work station.
Alasan akan ketenaran
SNMP
dan
pertumbuhan
secara
luas adalah simplicity.
Secara umum hanya mempunyai empat operasi, dua diantaranya untuk menerima data ,
satu
untuk
mengatur
data
dan
satu
lagi digunakan
untuk
mengirim
notifikasi
secara
asinkronus. Kompleksitas berada di dalam akses manajemen data di dalam SNMP. Alat-
alat jaringan dapat menampung manjemen data dalam jumlah yang besar. Diantara hal-
hal lain, data tersebut dapat mendukung penglihatan bagaimana jaringan tersebut
bekerja, tipe protokol jaringan yang digunakan di dalam segment dan juga permasalahan
|
![]() 25
yang
terdapat di dalam jaringan
tersebut. Data
ini
juga dapat digunakan
untuk melihat
bagaimana alat tersebut dikonfigurasi dan tentu saja juga dapat mengubah
konfigurasinya. Bagian yang sulit untuk membangun manajemen jaringan adalah untuk
mengerti manajemen data yang mana yang perlu diperlukan dan bagaimana
menganalisa. Terdapat tiga bagian untuk dapat mengerti SNMP, yaitu :
1. Protocol SNMP.
Sudah termasuk pengertian operasi-operasi SNMP, bentuk dari tampilan pesan-
pesan, dan bagaimana pertukaran pesan-pesan diantara aplikasi dan alat.
2. Structure of Management Information (SMI)
Ini
merupakan
serangkaian aturan-aturan yang memberikan spesifikasi manajemen
informasi.
Untuk
lebih jelasnya,
manajemen
informasi
mengumpulkan objek-objek
yang akan diatur, dan aturan-aturan ini digunakan untuk penamaan dan menjelaskan
objek-objek tersebut.
3. Mangement Information Base (MIB)
Ini merupakan struktur kumpulan semua objek-objek yang telah diatur berada di
dalam
suatu
alat.
Objek-objek
yang
telah
diatur
disusun
berdasarkan
struktur
di
dalam bentuk hierarchal tree.
2.12 Multi Router Traffic Grapher (MRTG)
Secara singkat (
Multi
Router
Traffic Grapher (MRTG) adalah tool yang bisa digunakan untuk memantau beban traffic
(traffic
load)
dalam sebuah
jaringan.
Software
yang
dibuat
oleh
Tobias
Oetiker
ini
menggunakan
protokol
Simple
Network Management Protocol
(SNMP)
yang biasanya
dimiliki oleh setiap
interface
jaringan (antara
lain hub,
switch,
router, network
|
![]() 26
card/NIC, access point, dan lain-lain). Agar bisa dipantau oleh MRTG, tentu saja
syaratnya adalah adanya dukungan protokol SNMP untuk setiap perangkatperangkat
tersebut. Dengan kata lain, hanya perangkat yang mendukung protokol SNMP sajalah
yang bisa dimonitor dengan menggunakan MRTG.
Fungsi
dari
MRTG
sebenarnya
adalah
melakukan monitoring
berdasarkan
parameter SNMP yang dikembalikan oleh managed device (devices yang dimonitor oleh
MRTG). MRTG akan melakukan query mengenai status traffic dari node suatu jaringan.
Selanjutnya, MRTG akan menampilkan status traffic tersebut dalam bentuk gambar pada
suatu halaman web yang telah ditentukan.
Keunggulan dari MRTG adalah dari faktor kesederhanaan dan fungsionalitasnya.
MRTG bisa dikonfigurasikan dengan
mudah
untuk
memantau
penggunaan bandwidth
dalam suatu
interface
yang
mendukung SNMP,
dan
juga bisa
memantau
peningkatan
traffic dalam berbagai skala (daily, ratarata setiap
lima
menit) sampai skala
tahunan.
Dalam hal
ini
user
dapat
dengan
mudah
melihat
jika
ada
lonjakan
traffic
yang
menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam jaringan. Adanya worm ataupun trojan
yang biasanya mempengaruhi traffic upload dapat dideteksi dengan melihat grafik
upload yang dihasilkan oleh MRTG. Integrasi dengan web server juga memudahkan
administrator untuk
melakukan pemantauan dari jarak jauh, tanpa harus
melalui proses
otentifikasi.
2.13 Sistem Operasi Dengan Menggunakan Mikrotik
Mikrotik RouterOS (www.mikrotik.com) adalah sistem operasi dan perangkat
lunak
yang dapat
digunakan
untuk
membuat
komputer
menjadi
router network yang
|
27
handal,
mencakup berbagai
fitur yang dibuat
untuk
IP network dan
jaringan wireless,
cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot.
Mikrotik [dengan trade name Mikrotik®] didirikan tahun 1995 bertujuan
mengembangkan sistem ISP dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung sistem
ISP dengan wireless untuk jalur data Internet di banyak negara, antara lain Iraq, Kosovo,
Sri Lanka, Ghana dan banyak
negara lainnya
yang
menggunakan Mikrotik.
Pengalaman dalam melakukan instalasi di Latvia menempa dengan kondisi
serupa di negara-negara pecahan Uni Soviet dan negara berkembang lainnya. Berbagai
pengembangan telah dilakukan hingga saat ini
tersedia perangkat
lunak sistem operasi
router versi 2 yang menjamin kestabilan, kontrol, dan fleksibilitas pada berbagai media
antar muka dan sistem routing dengan
menggunakan komputer standard sebagai
hardware. Perangkat lunak ini mendukung berbagai aplikasi ISP, mulai dari radius
modem pool, hingga circuit backbone dengan DS3.
Mikrotik berlokasi di Riga, ibukota Latvia, dengan 50 orang karyawan. Mikrotik
juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk pengembangan
router atau software. Mikrotik Indonesia, dioperasikan oleh Citraweb Nusa Infomedia.
Dan telah menggunakan produk-produk Mikrotik sejak tahun 2001, dan menjadi reseller
resmi Mikrotik di Indonesia sejak tahun 2002.
Mikrotik
RouterOS
hadir
dalam berbagai
level. Tiap
level
memiliki
kemampuannya masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6. Secara singkat, level
3 digunakan untuk router yang memiliki interface ethernet, level 4 untuk wireless client
atau serial interface,
level 5
untuk wireless
AP, dan
level 6 tidak
mempunyai limitasi
apapun.
|
![]() 28
Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user) dan
level 6 (unlimited user). Detail perbedaan masing-masing level dapat dilihat pada tabel
2.3 di bawah ini :
Tabel 2.3 Level Level Mikrotik
Level number
1 (DEMO)
3 (ISP)
4 (WISP)
5
(WISPAP)
6
(Controller)
Wireless
Client
and
Bridge
-
-
yes
yes
yes
Wireless AP
-
-
-
yes
yes
Synchronous
interfaces
-
-
yes
yes
yes
EoIP tunnels
1
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
PPPoE
tunnels
1
200
200
500
unlimited
PPTP tunnels
1
200
200
unlimited
unlimited
L2TPtunnels
1
200
200
unlimited
unlimited
VLAN
interfaces
1
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
P2P
firewall
rules
1
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
NAT rules
1
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
HotSpot
active users
1
1
200
500
unlimited
RADIUS
client
-
yes
yes
yes
yes
Queues
-
unlimited
unlimited
unlimited
unlimited
Web proxy
-
yes
yes
yes
yes
RIP,
OSPF,
BGP
protocols
-
yes
yes
yes
yes
Upgrade
configuration
erased
on
upgrade
yes
yes
yes
yes
|
29
Sebuah
sistem jaringan baik
itu skala kecil
maupun skala
besar,
memerlukan
sebuah perangkat
yang disebut
sebagai router. Perangkat
router ini
menentukan titik
jaringan berikutnya dimana sebuah paket data dikirim ke jalurjalur jaringan yang
dituju.
Sebuah perangkat router umumnya terhubung sedikitnya ke dua jaringan, dalam
konfigurasi dua buah LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network,
seperti akses pita lebar broadband) atau sebuah
LAN dengan
jaringan penyedia akses
Internet (Internet Service Provider, ISP). Sebuah router biasanya terletak pada
sebuah
gateway, tempat di mana dua atau lebih jaringan terkoneksi satu sama lainnya.
Ada
banyak
router yang
tersedia
di
pasaran yang dijual dengan harga yang
bervariasi,
tergantung
dari
kebutuhan sebuah
jaringan.
Untuk
penggunaan
akses
broadband yang dikombinasi dengan penggunaan fasilitas nirkabel berupa access point,
umumnya
perangkat
ini
sudah
dilengkapi
dengan
sebuah
fasilitas router
yang
sudah
lengkap.
Namun, untuk sebuah usaha kecil menengah dengan kebutuhan beberapa jasa
jaringan seperti e-mail, web server, dan sejenisnya untuk menggunakan beberapa alamat
protokol
(IP
address),
perangkat router
yang
tersedia
akan
menjadi
sangat
mahal.
Apalagi, kalau
IP
address
yang digunakan
hanya
dalam jumlah
yang terbatas,
maka
penggunaan perangkat keras router bermerek menjadi terlalu mahal.
Salah satu
kemungkinan
adalah
membuat
sendiri
apa
yang disebut
PC router,
menggunakan komputer sederhana dan murah dan memiliki dua perangkat ethernet
masing-masing
digunakan
untuk
jaringan
lokal
dan
lainnya
untuk
akses
ke
jaringan
WAN (terhubung ke ISP). Perangkat PC router ini kemudian diisi dengan sebuah
|
![]() 30
perangkat lunak router buatan Mikrotik ( www.mikrotik.com ) dengan membayar lisensi
45 Dolar AS.
Perangkat
lunak router
Mikrotik memiliki
seluruh
fasilitas routing
yang
dibutuhkan,
mampu
mengendalikan
jaringan kerja yang kompleks. Penggunaan dan
pemasangannya sederhana, cukup dengan pelatihan sebentar saja, sebuah UKM mampu
menggunakan fasilitas router ini tanpa harus memiliki departemen teknologi informasi
sendiri.
Fitur
PC router Mikrotik ini mencakup load balancing untuk membagi beban
akses
jaringan,
fasilitas tunneling untuk
membuat
akses aman
VPN
(Virtual
Private
Network),
bandwidth
management
untuk
mengatur
berbagai
protokol
dan port,
serta
memiliki kemampuan untuk dikombinasikan dengan jaringan nirkabel.
Miktrotik
juga
menyediakan
fasilitas firewall
untuk
melindungi
akses
dari
berbagai ancaman
yang
tersebar di Internet. Mereka yang memiliki dana terbatas tapi
menginginkan akses
jaringan di dalam dan luar
yang aman,
mudah digunakan,
murah,
dan tangguh, menggunakan Mikrotik adalah pilihan yang menarik.
2.14
Sistem Operasi dengan Windows Server 2000
Menurut Microsoft (2000), Windows 2000 lebih dapat dipercaya (reliable), lebih
scalable, dan lebih mudah penyebarannya, mengaturnya, lebih berguna dari versiversi
windows
sebelumnya.
Platform
windows 2000
secara
signifikan
mengurangi
harga,
mampu untuk berbagai macam aplikasi yang baru. Windows 2000 berisi: windows 2000
Profesional, Windows Server 2000, Windows 2000 Advanced Server, dan windows 2000
Datacenter Server.
|
31
Dalam
windows
server
2000
memuat
fiturfitur
dalam
windows
2000
Profesional, dan
memiliki pelayanan (services)
yang
mudah dalam mengatur jaringan.
versi
dari
windows
server
2000
sangat
ideal
untuk
file
servers,
web
servers, dan
workgroups, dan meningkatkan akses jaringan untuk kantorkantor cabang.
2.14.1 Internet Information Services (IIS)
Menurut Amri (2003), web server merupakan komputer yang digunakan sebagai
host
berbagai
aplikasi web
baik dalam lingkungan
Internet
maupun
intranet.
Internet
Information Service
(IIS)
merupakan
komponen
Windows
2000
Server
untuk
memudahkan konfigurasi dan manajemen web site.
IIS adalah web server yang
termasuk dalam windows 2000. Pada saat instalasi
Windows 2000 Server pilihan IIS diaktifkan dengan menggunakan Internet Web Service.
|