9
Serangan
jeins
ini
lebih
kuat
dari
known-plaintext
attack
karena
cryptanalyst
dapat
memilih blok
plaintext tertentu
yang
mungkin
menghasilkan lebih
banyak
informasi mengenai key-nya.
d. Adaptive-chosen plaintext attack
Ini adalah kondisi khusus dari chosen-plaintext attack. Cryptanalyst tidak
hanyak dapat
memilih plaintext
untuk di-encrypt tetapi
juga dapat
memodifikasi
pilihannya
berdasarkan
hasil
enkripsi
sebelumnya.
Dalam
chosen-plaintext
attack,
cryptanalyst
mungkin
hanya
dapat
memilih
satu
blok
besar
plaintext
untuk
di-encrypt,
sedangkan
pada
adaptive-chosen-plaintext
attact
cryptanalyst
dapat
memilih
suatu blok plaintext
yang
lebih kecil
dan kemudian memilih blok
lainnya berdasarkan hasil enkripsi sebelumnya.
e. Chosen-ciphertext attack
Cryptanalyst
dapat
memilih
ciphertext
yang
berlainan
untuk
di-decrypt
dan mempunyai akses terhadap plaintext hasil dekripsi.
f. Chosen-key attack
Ini bukanlah suatu attack jika key-nya diberikan.
2.1.4 Password dan
Jenis
Kunci
Enkripsi Lainnya
Cryptosystem
yang dibuat saat
ini bisa
menerima kunci enkripsi berupa password
yaitu
sederetan
huruf
dan
atau
angka
(pass-phrase)
membentuk satu
kata
atau
lebih
(Denning, 1983, p162).
Menurut
Stallings
(1995,
p213),
password
sebagai
kunci
enkripsi
merupakan
jenis
enkripsi
yang
paling
sering
digunakan
orang
dalam
melakukan
pengamanan atau
pembatasan akses informasi pribadi.
|