![]() 23
Sedangkan rumus untuk Normal % Probability pada tabel
normalitas didapatkan
dari rumus:
Y
j
= (j-0.5)/n
Jika asumsi galat menyebar secara normal bebas NI(0, s²) terpenuhi, maka grafik
harus
terlihat
seperti
sampel
dari
distribusi
normal
dengan
nol
sebagai
nilai
tengah
(Montgomery
2001
pg.77).
Asumsi
galat
menyebar
secara
acak
akan
terpenuhi jika sebaran data pada grafik tidak membentuk suatu pola tertentu.
2.1.5
Uji Lanjut Tukey
Uji F digunakan
untuk
menguji adanya beda pengaruh perlakuan. Bila dalam
uji
F hipotesis nolnya ditolak, di manakah beda
sesungguhnya
itu
berada? Hal ini dapat
dicari
dengan
metode-metode
uji
lanjut
yang ada.
Bila
hipotesis
nol
tidak
ditolak,
kelihatannya tidak perlu ada pertanyaan lanjutan, namun kesimpulan demikian ini terlalu
disederhanakan.
Beberapa
perlakuan dibandingkan
pengaruhnya.
Misalnya
semua
dinyatakan tidak berbeda nyata, mungkin timbul pertanyaan, barangkali saja ada beda
pengaruh perlakuan yang hilang karena dirata-ratakan
dengan
kemungkinan
pembandingan yang lain (Steel dan Torrie, 1981, p209).
Uji
Tukey
diperkenalkan
pertama
kali oleh
J.W.
Tukey
pada
tahun
1953
(Gaspersz, 1991, pg.89).
Cara
pengujian
metode
ini
adalah
dengan
membandingkan
selisih
nilai
dua
perlakuan
terhadap
suatu
nilai
kritik
w.
Nilai
w
diperoleh
dari
persamaan berikut:
w = q
a
(p, fe). s
Y
Nilai q
a
dapat diperoleh dari
tabel Tukey,
nilai p adalah jumlah perlakuan,
nilai
fe adalah derajat bebas galat,
s
Y
= (KTG/r)
1/2 .
|