BAB 2
GAMBARAN UMUM OBJEK
2.1
Sejarah Singkat PT.Hanmax
PT. Hanmax berdiri pada pertengahan tahun 1984 dan berlokasi di Jl. Lau no:4
Manggarai (Jakarta Selatan). Pada saat itu
PT.
Hanmax
memulai
usahanya
dengan
memproduksi
barang-barang
cendera
mata
atau souvenir.Adapun
produksi
yang
dilakukan hanya berupa pemberian logo pada produk-produk setengah jadi pada jam
dinding, piring
serta
gelas dimana
produk
yang dihasilkan
saat
itu
hanya berdasarkan
pesanan dalam skala kecil.
Pada tahun 1986 PT. Hanmax mengalami peningkatan pesanan untuk produk-
produk cendera mata tersebut oleh karena itu kondisi tempat yang hanya berupa rumah
tinggal dirasa tidak mencukupi. Atas dasar itu PT. Hanmax memindahkan lokasinya ke
tempat yang lebih luas di Jl. Guntur dengan mengontrak dua buah rumah yang dijadikan
tempat produksi.
Pada tahun 1987 PT. Hanmax melakukan kesepakatan kerjasama dengan pihak
Garuda
Indonesia
untuk
membuat
cendera
mata
keramik
sebagai merchandise
dari
maskapai penerbangan tersebut. Produk-produk keramik yang dipesan oleh Garuda
Indonesia sebagaian besar berupa piring atau gelas. Karena banyaknya pesanan PT.
Hanmax
memutuskan
untuk
membeli
barang setengah
jadi
berupa
keramik
untuk
kemudian dilakukan proses berikutnya oleh PT. Hanmax. Kerja sama tersebut
membuahkan hubungan yang baik antara pihak Garuda Indonesia dengan PT. Hanmax
dimana kerja sama tersebut semakin berkembang seiring dengan bertumbuhnya industri
|
7
pariwisata di Indonesia. Sejak saat itu Garuda Indonesia menjadi pelanggan tetap di PT.
Hanmax
Dengan bertambah banyaknya pesanan dari Garuda Indonesia maka pada tahun
1991 PT. Hanmax pindah dan mendirikan pabrik sendiri di Jl. Daan mogot, Tanggerang.
Pada tahun 1992 PT.
Hanmax
memperluas produksinya ke
industri plastik. Hal
tersebut diawali dengan adanya pesanan dari Garuda Indonesia berupa tatakan makan,
gelas
dan
piring
yang
terbuat
dari plastik. Pada saat
itu
PT.
Hanmax
mengawali
produksinya hanya dengan satu mesin injection moulding sebagai
mesin
utama
pembuatan plastik. Pada produksi plastik selain menerima pesanan tetap dari Garuda
Indonesia, PT. Hanmax juga menerima pesanan dari berbagai perusahaan lain.
Pada tahun 1996 PT. Hanmax melihat adanya peluang untuk memproduksi
tempat makan sekali pakai yang terbuat dari aluminium foil dimana pada saat itu jasa
penerbangan harus mengikuti standar internasional yang telah ditetapkan termasuk
dalam pelayanan
makanan
di
dalam
pesawat,
hal
tersebut
dikarenakan
pada
tempat
makan yang terbuat dari plastik tidak memenuhi standar kesehatan dan tempat makan
sekali pakai yang terbaik adalah terbuat dari alumunium foil. PT. Hanmax segera
tanggap
untuk
mengatasi
peluang
bisnis
baru tersebut
oleh
karena
itu
PT.
Hanmax
melakukan pembelian dua buah mesin cetak alumunium dari Belanda. Sejak saat itu PT.
Hanmax mulai memproduksi tempat makan alumunium dengan ukuran dan bentuk yang
sesuai dengan standar internasional untuk jasa penerbangan dan menjadi satu-satunya
perusahaan yang memproduksi tempat makan dari aluminium foil oleh karena itu hampir
seluruh maskapai penerbangan di Indonesia menggunakan produk PT. Hanmax seperti
Garuda Indonesia, Bouraq, Merpati dan juga PT. Kereta Api Indonesia. Untuk produksi
|
8
tempat makan alumunium
tersebut PT.
Hanmax
mulai
melakukan ekspor ke beberapa
negara di asia tenggara seperti Singapura dan Malaysia sejak tahun 2003.
PT.
Hanmax
sangatlah
memperhatikan
segi kualitas untuk
itu
PT.Hanmax
mengimpor bahan baku alumunium foilnya dari Itally dan jumlah bahan baku yang
didatangkan
adalah
20
ton
setiap 3
bulan.
Pemilihan
produsen
alumunium dilakukan
secara
teliti
dimana
PT.
Hanmax
telah
melakukan
pengujian
terhadap beberapa
jenis
alumunium dan
mendapati
bahwa
produk
dari
perusahaan
Itally
tersebut
yang
dapat
memenuhi standar tempat makan yang baik.
Pada tahun 1999 PT.Hanmax memulai suatu produksi baru yang masih
berhubungan
dengan
jasa penerbangan
yaitu trolly
untuk
pesawat
terbang yang
berstandar
international,
Untuk
troly PT.
Hanmax
selain
melayani
dalam
negeri
juga
telah mengekspor ke singapura karena standar troly yang dibuat PT. Hanmax adalah
standar internasional yang dapat digunakan untuk membawa makanan di pesawat
terbang, pelanggannya antara lain adalah Star air,
Merpati dan Garuda Indonesia serta
jasa penerbangan lainnya. Pada prosesnya PT. Hanmax tidak hanya menerima pesanan
dari jasa penerbangan namun juga mendapatkan pesanan dari beberapa lembaga seperti
rumah sakit dan PT. Kereta Api Indonesia.
Selain
sebagai
pemasok
perusahaan jasa penerbangan PT. Hanmax juga
memproduksi
wadah
alumunium
untuk makanan
dengan
menggunakan
nama
HanmaxPack yang didistribusikan oleh PT. Volensa sebagai anak perusahaan dari PT.
Hanmax ke berbagai pusat perbelanjaan seperti Carefour, Hero dll.
|
![]() 9
2.2
Struktur Organisasi PT.Hanmax
Struktur organisasi PT.Hanmax secara garis besar terbagi atas tiga direktorat
utama,
yang
dipimpin oleh
seorang chairman atau
presiden
direktur.
Ketiga
direktorat
utama
tersebut
yaitu
direktur
produksi
dan
logistik,
direktur keuangan, dan seorang
General
Manager.
Untuk
lebih
jelasnya dapat dilihat
pada
gambar struktur
organisasi
PT.Hanmax secara umum.
Johan Darwanto
Chairman
Christoper Liman
Dir. Produksi&Logistik
Jusak Raharja
General Manager
Frans Darmadi
Dir. Keuangan
Gambar 2.1 Struktur organisasi inti PT. Hanmax
Kemudian dari diagram struktur organisasi diatas, dapat dijabarkan kembali kepada tiga
buah diagram substruktur organisasi, yaitu seperti yang digambarkan berikut.
|
![]() Gambar 2.2 Struktur organisasi Produksi dan Logistik PT. Hanmax
Berikut penulis menjabarkan fungsi yang dimiliki dari possisi-posisi penting dari struktur
organisasi PT. Hanmax.
1. Direktur Produksi & Logistik
Secara umum direktorat ini memiliki tugas sebagai berikut :
Bertanggung jawab atas kelancaran produksi mencakup perencanaan proses
produksi, persediaan, dan pengadaan, penggunaan kapasitas mesin dan
pemanfaatan sumber daya manusia.
Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya pengendalian dan pengawasan
agar rencana
dapat
berjalan
terlaksana
dan bila terjadi penyimpangan dapat
segera dikoreksi sehingga tidak menganggu pcncapaian target produksi .
Bertanggung jawab atas kelancaran dalam penggunaan sember daya.
Menjaga ketersediaan bahan baku dan bahan jadi yang dibutuhkan sewaklu
|
11
waktu.
Mengawasi
pemakaian
dan
melakukan pencatatan sistematis
terhadap
masuk
keluarnya bahan, baik bahan jadi dan bahan baku.
Direktorat ini membawahi dua buah divisi yaitu:
Divisi Produksi
Divisi ini memiliki fungsi sebagai berikut :
Membuat perencanaan produksi dan breakdown materialnya
Mengawasi dan mengendalikan jalannya proses produksi dan
melakukan antisipasi bila terjadi kemacetan
Mengatur ketersediaan bahan jadi dan setengah
jadi sehingga
stock
tetap
terjaga
Mengawasi
dan
mengendalikan peralatan dan
mesin,
baik
yang utama
maupun sebagai penyuplai/pendukung proses produksi
Melakukan maintenance atau perawatan terhadap
fasilitas produksi dan
perbaikannya bila ada kerusakan
Divisi Purchasing
Divisi ini memiliki fungsi sebagai berikut :
Melakukan
pembelian (Purchase) bahan-bahan
baik bahan
lokal
maupun impor
sesuai kebutuhan dari
Divisi
Produksi, agar
rencana
operasi dapat terpenuhi dan pembelian atas bahan-bahan pada tingkat harga
yang bersaing.
|
![]() Gambar 2.3 Struktur organisasi General Manager PT. Hanmax
2.
General Manager
Secara umum direktorat ini memiliki tugas sebagai berikut :
Mengawasi fungsi-fungsi operasional agar berjalan sesuai dengan seharusnya.
Mengatur dan meberi instruksi dalam rangka mengembangkan fungsi-fungsi
opersional demi perkembangan perusahaan kedepan.
Direktorat ini membawahi dua buah divisi yaitu:
Divisi Sumber Daya Manusia
Divisi ini memiliki fungsi sebagai berikut :
Mengatur pengalokasian sumber daya manusia sesuai kebutuhan dan
kemampuannya.
Melaksanakan training untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas
karyawan.
Bertanggung jawab atas hal-hal yang bersifat umum di perusahaan.
|
![]() DivisiGeneral Affair & Maintenance
Divisi ini memiliki fungsi sebagai berikut :
Menjalin
hubungan
yang
baik
dengan
supplier
dan
agen-agen
/
konsumen sehingga kontinuilas dan target penjualan terpenuhi.
Mengadakan sistem Keamanan untuk mengawasi dan mengantisipasi
keadaan yang dapat merusak dan mengganggu kelancaran perusahaan.
Mengadakan pengendalian
dan
pemeliharaan
terhadap
aset-aset
perusahaan
baik berupa aktiva
tetap, aktiva
tak tetap, peralatan, perlengkapan, dan
lain-
lain.
Gambar 2.4 Struktur organisasi keuangan PT. Hanmax
3. Direktur Keuangan
Secara umum direktorat ini memiliki tugas sebagai berikut :
|
![]() 14
Menjalankan
dan
mengawasi
hal-hal
yang berhubungan
dengan bidang
keuangan.
Menilai
dan
melaporkan
hasil-hasil
yang
telah
dicapai
dalam
bidang
keuangankepada Presiden Direktur.
Mcngawasi posisi l i k u d i a s perusahaan dan mengatu® cash flow perusahaan.
i d i a s perusahaan dan mengatu® cash flow perusahaan.
t a s perusahaan dan mengatu® cash flow perusahaan.
Direktorat ini membawahi dua buah divisi yaitu :
Divisi Sales
Divisi ini memiliki fungsi sebagai berikut :
Mengatur dan
menentukan
berapa
jumlah produksi
bulanan
dan
target
penjualan yang ingin dicapai.
Melaksanakan riset pasar agar dapat mengetahui
luas market share
dari
produknya
Menentukan target penjualan untuk daerah tertentu
Divisi Accounting & Financial
Divisi ini memiliki fungsi sebagai berikut :
Mencatat
transaksi
ke
dalam
buku
jurnal
dan
buku
harian,
mengklasifikasi, mengintrepretasi serta membuat neraca rugi-laba.
Membuat faktur dan pencatatannya.
Mengkalkulasi biaya-biaya umum perusahaan.
Mengkalkulasi
proyeksi
keuntungan
yang
diinginkan
untuk
dapat
menentukan harga jual produk.
Membuat laporan keuangan bagi direksi secara berkala.
|
15
2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia
Saat
ini
PT.
Hanmax
memperkerjakan
sekitar
147
karyawan
di
pabrik,
yang
terdiri dari 27 orang staff kantor dan 120 orang karyawan lantai produksi.
Jadwal kerja PT. Hanmax adalah sebagai berikut :
-
Senin sampai Kamis dimulai dari pukul 08:00 17:00 waktu istirahat adalah 1 jam
antara pukul 12:00 13:00.
-
Sedangkan
untuk
hari
Jumat
dimulai
dari
pukul
08:00
17:00
waktu
istirahat
adalah 1 jam 30 menit antara pukul 11:30 13:00.
-
Hari sabtu dan minggu libur
Dan
apabila
PT.
Hanmax
menerima
permintaan
yang
melebihi
jam kerja
maka
PT.
Hanmax
akan
melaksanakan
lembur
bagi
karyawannya
bisa
dengan
menambah
shift
kerja dimana 1 shift kerja terdiri dari 8 jam kerja dan maksimal dibagi menjadi 3 shift.
Namun bila tidak cukup PT. Hanmax bisa melaksanakan lembur dengan menambah hari
kerja dihari libur seperti hari sabtu dan minggu.
Penggajian karyawan dari PT. Hanmax adalah mengikuti UMR, sedangkan
spesifikasi
untuk
melamar
karyawan
adalah minimal
lulusan
SMU.
Pelatihan
yang
dilakukan oleh
PT.
Hanmax
adalah
selama 6
bulan
dengan catatan
selama
pelatihan
karyawan berstatus kontrak dan apabila selama pelatihan karyawan dapat mengikuti
pekerjaan dengan baik maka ia akan menjadi karyawan tetap. Pelatihan dilakukan secara
langsung
oleh
kepala
bagian
produksi
dimana pegawai
tersebut
ditempatkan
sesuai
dengan pengalaman serta keahliannya.
|
16
2.4
Visi dan Misi
2.4.1
Visi perusahaan :
1. Membantu pembangunan nasional
2. Mengembangkan
produk nasional
dan
mcndukung
pengcmbangan
perekonomian nasional
2.4.2
Misi perusahaan :
1.
Menjaga kualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Mengembangkan jaringan keseluruh Nusantara untuk mencapai pangsa
pasar sebesar-besarnya.
3. Bersaing dengan produsen asing dalam rangka memperluas pasar luar negeri.
4. Mengembangkan sumber daya manusia Indonesia
|