BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Data
dan
informasi
untuk
mendukung
Proyek Tugas
Akhir
ini
diperoleh
dari
berbagai sumber, antara lain :
a. Wawancara dengan narasumber, baik dari pemilik maupun pasien Queen Beauty
Clinic.
b. Survei ke tempat usaha.
c. Angket kepada masyarakat umum secara acak.
d. Literatur : artikel media cetak dan elektronik.
2.2
Latar Belakang Queen Beauty Clinic
Queen
Beauty
Clinic
ini
didirikan
oleh
Prof.
DR. Sri
Jarwati
beserta
suaminya
Prof.
DR.
Margoto
sejak
tahun
1999
di
daerah
Sunter,
Jakarta
Utara.
Mereka
adalah dokter ahli di bidang kecantikan dan sudah berprofesi di bidang ini kurang
lebih  15  tahun.  Queen  Beauty  Clinic  sudah  mempunyai  banyak  pasien  tetap,
banyak
di
antaranya
berasal
dari
kalangan artis, seperti Inul Daratista, Femmy
Permatasari dan masih banyak lagi lainnya. Di kawasan hunian dan pusat bisnis di
Sunter,  Queen  Beauty  Clinic  cukup  dikenal.  Akan  tetapi,  bila  dibandingkan
dengan
kompetitornya
(klinik
kecantikan
berinisial EC-), Queen Beauty Clinic
kurang  dikenal  secara  luas,  padahal  Queen  Beauty  Clinic  mempunyai  dokter-
dokter
  
3
4
profesional
yang
bahkan
sudah
diakui secara internasional. Hal tersebut
dikarenakan brand
Queen
Beauty
Clinic
ini
belum kuat, di
antaranya dalam hal
promosi juga identitas perusahaan yang kurang mendukung untuk dikenal luas.
2.3
Hasil Penelitian
Untuk
memperkuat brand
Queen
Beauty
Clinic
ini
diperlukan
perangkat
komunikasi
visual
yang
tepat,
terutama
pada
visual
identitas
perusahaan.
Sebab
logo yang baik seyogyanya dapat mencerminkan dan memberi pesan dan kesan
yang baik tentang diri perusahaan begitu orang melihatnya. Sehingga orang dapat
tertarik dan mengingatnya.
Sebenarnya  Queen  Beauty  Clinic    sudah  mempunyai  logo,  akan  tetapi  logo
tersebut
tidak
mampu
memberi
pesan dan kesan Queen Beauty Clinic yang
sesungguhnya. Di sinilah, pada Tugas Akhir ini saya akan mencoba membuat
perancangan  identitas  visual  Queen  Beauty  Clinic  beserta  segala  aplikasinya
dengan
pendekatan
bidang
ilmu
DKV
guna
mengatasi permasalahan komunikasi
visual yang ada.
Pencarian
data dilakukan dengan
membagikan angket kepada masyarakat umum
tentang logo Queen Beauty Clinic. Menurut hasil angket, orang cenderung
menyangka
logo Queen Beauty Clinic
adalah logo sebuah salon kecantikan, atau
sebuah
produk
kosmetik.
Mereka
tahu
bahwa logo tersebut berhubungan dengan
sesuatu
yang
berbau
kecantikan,
tetapi bukan sebuah klinik profesional. Mereka
kurang percaya   akan   keprofesionalan SDM   Queen 
Beauty 
Clinic    
tersebut
  
bila  hanya  dengan  melihat  logonya  saja,  berbeda  dengan  kompetitor    Queen
Beauty
5
Clinic yang  sudah kuat brand- nya.
Mereka
cenderung
hati-hati
dalam memilih
klinik
kecantikan
yang
akan
dikunjunginya,
dikarenakan
masalah
kulit
dan kesehatan kecantikan seseorang
merupakan hal yang intensitas kepeduliannya termasuk tinggi. Oleh karena itu,
calon pasien pastilah sangat berhati- hati sebelum memakai suatu produk , apalagi
melakukan
operasi
pada
tubuhnya.
Banyak
yang melihat suatu klinik kecantikan
dari segi SDMnya, gedungnya, brandnya(mulut ke mulut), promosinya, biayanya
serta
letak geografisnya.
Tetapi bila
mereka sudah menemukan satu tempat yang
cocok bagi kecantikan mereka, mereka cenderung setia menjadi pasien klinik
kecantikan tersebut dan sulit untuk berpindah-pindah lagi.
Dari hasil interview dengan pemilik klinik, ditemukan bahwa pasien Queen Beauty
Clinic
rata-rata
sudah
menjadi
pasien setia untuk waktu kurang lebih 5 tahun.
Pasien-pasien tersebut menjadi pelanggan setia di Queen Beauty Clinic karena
kecocokan mereka terhadap pengobatan dan atau perawatan dokter-dokter serta
ahli-ahli kecantikan di Queen Beauty Clinic tersebut. Singkatnya mereka sudah
mengalami khasiat pengobatan dan perawatan di Queen Beauty Clinic.
Semenjak Queen Beauty Clinic berdiri di Sunter ini, setiap tahun omset dan pasien
terus bertambah. Apalagi ketika masa menjamurnya salon-salon kecantikan di
daerah
Jakarta, sekitar tahun
2000.
Promosi
yang
selama
ini dilakukan
pemilik
  
adalah dengan iklan di surat kabar harian.  
Tetapi  
media ini tidak terlalu
membuahkan   
hasil,  j  ustru   
dikenalnya   
Queen   
Beauty   
Clinic       lebih
dikarenakan
6
testimonial dari mulut ke mulut pasien yang pernah berobat di sana. Pemilik juga
mengharapkan perancangan identitas perusahaan yang jelas dan tepat, dapat turut
membangun citra klinik, serta menyampaikan pesan yang jelas tentang jati diri
perusahaan(klinik) sehingga Queen Beauty Clinic dapat lebih dikenal luas.
Pemilik juga berencana
membuka cabang Queen Beauty Clinic di daerah elit dan
pusat bisnis lainnya, masih di Jakarta yaitu di Kelapa Gading dan Gunung Sahari.
2.4
Target Market
Target / sasaran yang dituju :
Primer :
Demografi                                
:
-Wanita
-Berumur 30-50 tahun
-SES (kelas ekonomi)
: kelas A
-Pendapatan
:15 juta sebulan atau lebih
-Total Expenditer
: min 5 juta sebulan
  
Psikografi
:Orang-orang 
yang 
memperhatikan 
penampilan,
orang-orang yang suka menikmati perawatan
7
tubuh. Berjiwa muda dan dinamis modern.
Geografi
: Orang-orang yang tinggal di tengah kota.
Sekunder :
Demografi
:
-Pria
-Berumur 25-50 tahun
-SES (kelas ekonomi)
: A
-Pendapatan
: 25 juta sebulan atau lebih
-Total Expenditer
: min 5 juta sebulan
Psikografi
:Orang-orang   yang   memperhatikan   penampilan
dan
kesehatan   kulit   ,orang-orang   yang   suka
menikmati perawatan tubuh. Berjiwa muda dan
dinamis modern.
Geografi
:Orang-orang yang tinggal di tengah kota.
Kompetitor  Queen Beauty Clinic adalah  ErhaClinic 
yang  juga 
menyediakan
  
layanan pengobatan dan perawatan yang kurang lebih sama dengan Queen Beauty
Clinic,
tetapi
ErhaClinic
ini
lebih
dikenal
oleh
masyarakat.
Keunggulan Queen
Beauty Clinic ini adalah para profesionalnya sudah diakui secara internasional, dan
8
sudah terbukti manfaat pengobatan dan perawatannya melalui testimoni pasien-
pasien Queen Beauty Clinic sendiri.
2.5
Analisa SWOT
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
y  
Strength
Yang menjadi kekuatan dari Queen Beauty Clinic ini adalah klinik kecantikan
ini menawarkan jasa kecantikan yang mengutamakan  
pelayanan yang
didukung  oleh  dokter-dokter  yang  sangat  profesional  dan  sangat
berpengalaman
di
bidangnya,
terutama Prof. Dr. Margoto dan Prof. Dr. Sri
Jarwati sebagai pemilik yang menangani langsung pasien-pasiennya. Obat-
obatan yang dibuat sendiri oleh pemilik. Pangsa pasar yang terus berkembang
karena testimoni
dari
para
pasiennya.
Serta
didukung oleh
iklim
yang
baik
untuk menjalani bisnis kecantikan di Jakarta.
y  
Weakness.
Kelemahannya adalah belum dimilikinya suatu perangkat identitas visual yang
mendukung  image  branding  Queen  Beauty  Clinic  ini.  Perangkat  Identitas
visual
yang ada tidak
lagi
mampu
mewadahi perkembangan klinik
yang kian
  
berkembang.
y
Opportunity
Tentu Queen Beauty Clinic ini mempunyai peluang besar untuk sukses di
9
masyarakat,
apalagi
ketika
bisnis
jasa
dan
bisnis
kecantikan
sedang booming
sekarang ini.
y
Threat
Banyaknya pesaing bisnis ini yang bermunculan, sehingga harus berebut untuk
memperoleh kepercayaan akan keprofesionalisan sang dokter.
2004-2005Logo Queen Beauty Clinic Yang Lama