26
saat media tersebut diakses. Sekali media penyimpanan yang terinfeksi oleh virus
jenis ini dipakai untuk melakukan booting, maka virus pun menetap di memory
dan siap menginfeksi media penyimpanan lain yang digunakan di komputer yang
sama.
Belakangan,
virus boot sector berkembang
menjadi
tipe
yang
lebih
ganas,
yaitu
yang
dikenal
sebagai
virus
partisi (partition
table).
Tabel
partisi
adalah
bagian pada harddisk yang menyimpan data-data CHS (cylinder/head/sector)
yang
menjadi pedoman bagi sistem operasi
untuk
melakukan proses pembacaan.
Sekali
bagian
ini
dihancur
leburkan
oleh
virus,
maka
tentunya harddisk
tidak
lagi dapat dibaca dan seluruh data didalamnya pun melayang.
Sementara
itu,
virus
file
bekerja dengan cara menyisipkan programnya
dalam sebuah
file.
Dahulu,
saat
penggunaan
sistem operasi
DOS
masih
meluas,
sasaran virus
jenis
ini
adalah
file
file
executable,
yaitu
file
yang
namanya
berakhiran dengan ekstensi .COM atau .EXE. Selain
melakukan penularan,
virus
file
seringkali
menambahkan
perintah
perintah
tertentu
pada
kode
program
yang ditularinya. Umumnya virus semacam ini memiliki sifat sebagai bom
waktu, dimana program virus akan
melakukan aksinya pada waktu-waktu
tertentu yang telah ditentukan oleh sang programmer. "Aksi" ini bisa bermacam-
macam, mulai dari yang ringan seperti menampilkan pesan dan membunyikan
speaker, hingga melakukan perusakan dengan menghapus data, atau bahkan
memformat harddisk.
Pada
saat
penggunaan
program berbasis
Windows
mulai
marak
dengan
aneka
macam
fitur,
maka
kita
kembali
mengenal
satu
jenis
virus
baru,
yakni
virus
macro.
Macro
adalah
serangkaian
perintah,
mirip
perintah
dalam bahasa
pemrograman
yang
disediakan
oleh
perangkat
lunak
yang
memungkinkan
|